NovelToon NovelToon
Adik Tiri Pemikat Hati

Adik Tiri Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Surga Dunia

Leo Seorang Pria Berusia 29 Tahun Yang Memiliki Adik Tiri (perempuan) Saat Ayah nya Menikah Lagi Setelah Kematian Ibu Nya... Awal nya ia Hanya Mengagumi Kecantikan Adik Tiri nya. Namun Seiring Berjalan nya Waktu, Entah Kenapa Perasaan nya Menjadi Cinta... Saksikan perjalanan Cinta Mereka yu :)

SUPPORT AKU YA,, LIKE AND KOMEN

ENJOY!

Happy reading guyss!!! :*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

"Ah benar, aku bahkan lupa mengenalkan nya pada mu. Dia detektif, nama nya Vito. Dan Vito, dia bos ku. Leo" kata Erlangga mengenalkan Vito pada leo, dan mengenalkan Leo pada Vito.

"Vito" Vito mengulurkan tangan nya

"Leo" Leo pun menjabat tangan Vito.

Mereka telah lama mencari barang bukti, namun mereka tidak menemukan apapun.

"Aku dan Vito akan melihat cctv yang ada di sekitar sini. kau pulang lah, mungkin adik mu membutuh kan mu" kata Erlangga.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu" Leo berpamitan pada Erlangga dan Vito.

Setelah kepergian Leo,,,, Erlangga dan Vito pun langsung mengecek semua cctv yang ada sekitar tempat kejadian.

"kita hanya bisa mengecek cctv yang ada di mini market itu, itu satu satu nya cctv yang berada di sekitar sini. Kita harus mencari tahu plat no truk yang sudah menabrak orangtua Leo" kata Vito.

"Baiklah ayo", mereka pun meminta izin untuk mengecek cctv namun mereka tidak menemukan jejak apa pun.

"Sebentar" Vito langsung mengecek ulang cctv, ada kejanggalan.

"Lihat lah ini, Disini 07.13. Tapi mengapa menit nya langsung berubah menjadi 07.25. Itu artinya ada cctv yang di hapus" kata vito.

"Wahhhh, kau memang sangat jeli, aku bahkan tidak berpikir ke situ" kata Erlangga.

"Hei, Apa ada orang lain yang mengecek cctv selain kami?" kata Erlangga dengan nada menekan nya

"i...itu.... Ti...tidak ada, tidak ada yang mengecek cctv selain kalian" kata pegawai mini market ketakutan.

"Erlangga, bawa dia ke gudang" kata Vito.

"Baiklah" Erlangga pun menyeret pria itu.

"to...tolong ampuni aku....aku tidak mengerti apapun" kata pria itu.

*BRUKKKKKKK

Erlangga melempar tubuh pria itu ke dalam gudang

"Katakan, atau tuhan akan segera menjemput ajal mu" kata Erlangga berjongkok.

"ma...maaf kan aku...."

*BUGHHHHHHHH

Satu tinju melayang ke arah pria itu, sudut bibir nya mengeluar kan darah.

"Katakan!" Erlangga ingin memukul lagi

"tu...tunggu,,, sebelum kalian datang, polisi sudah mengecek cctv. Tapi aku tidak tahu apa yang terjadi, mereka langsung pergi setelah mengotak Atik nya" kata pria itu gemetar ke takutan.

"Baiklah, berdiri. Kembali lah bekerja!" kata Erlangga membantu pria itu berdiri.

"Ayo ke mobil" kata Vito pada Erlangga..mereka pun langsung melangkah kan kaki ke mobil.

"Aku akan menelfon Leo, menanyakan. Apa polisi memberitahu nya tentang cctv yang janggal atau tidak... jika tidak, kemungkinan besar yang menghapus jejak itu adalah polisi" kata Erlangga.

"Baiklah" jawab Vito.

*TUTTTTTTT TUTTTTTT TUTTTTTT

"Halo, Leo. Apa ada kabar terbaru dari polisi?" tanya Erlangga

"Tidak, bahkan aku mengirimi mereka pesan namun mereka tidak membalas nya" kata Leo.

"Baiklah, aku akan melanjut kan penyelidikan ini bersama Vito" kata Erlangga menutup telpon sebelum Leo sempat menjawab.

"Bagaimana?" tanya Vito.

"Polisi tidak memberitahu kan pada Leo, Ada yang tidak beres dengan para polisi itu" kata Erlangga.

"Ya, seharusnya mereka mengabari hal hal penting semacam ini pada Leo. Aku sudah menduga nya saat mereka melarang Leo mencampuri penyelidikan" kata Vito.

"Mari kita selidiki polisi terlebih dahulu" kata Erlangga.

"Siapa yang menangani kasus ini?" tanya vito.

"Aish! Aku tidak tahu. Sebentar akan aku tanyakan pada Leo" kata Erlangga yang akan mengeluar kan ponsel nya.

"Tidak usah, kita ke rumah sakit saja menanyakan langsung pada Leo" kata Vito.

"baiklah ayo" Erlangga langsung mengendarai mobil nya menuju rumah sakit.

*TOK TOK TOK

"kakak, itu kak Erlangga" kata vanca melihat Erlangga berada di depan pintu.

"Sebentar, kakak akan menemui nya dulu ya" kata Leo.

"baik kak" kata vanca

"Ada apa?" tanya Leo pada Erlangga dan Vito.

"Siapa yang menangani kasus ini?" tanya Vito

"Renald Wijaya" kata Leo.

"Baik lah, aku akan menyelidiki nya" kata Vito.

"Kalau begitu kami pamit" kata Vito dan Erlangga.

Mereka pun langsung menyelidiki tentang Renald.

"Kakak? Ada apa? Kenapa ka Erlangga buru buru pergi?" tanya vanca

"Nanti akan kakak jelaskan jika sudah waktu nya, sekarang kamu tidak boleh banyak berfikir oke?" kata Leo.

"Kakak, besok aku tidak ingin sekolah. Aku ingin tetap bersama ayah bunda sampai mereka bangun" kata vanca merengek.

"Sayang, kamu harus pergi sekolah. sebentar lagi akan ujian.... ada bibi dan beberapa pengawal untuk menjaga ayah dan bunda oke?" kata Leo mengelus pipi Vanca

"Baiklah" kata vanca yang pasrah karna ia tahu jika kakak nya sudah tidak bisa di bantah.

"Tidur lah di ranjang itu. Kakak akan duduk di kursi ini" kata Leo. Menunjuk ranjang di pojok ruangan untuk istirahat.

"Bibi, pulang lah bersama supir, ini sudah malam" kata Leo.

"Baik tuan, kalau begitu saya pamit" bi Inah pun pergi.

"Kakak ayo tidur saja bersama ku. jangan di kursi, nanti kakak sakit pinggang" kata vanca

"Baiklah" Leo pun menyusul vanca untuk tidur bersama di ranjang.

Pagi Hari

"Vanca, bangun sayang. Ayo mandi dan bersiap lah, kemarin kakak membawakan mu seragam dan alat sekolah" kata Leo.

"Baik kak" kata vanca.

*TOK TOK TOK

Bi Inah datang dengan para bodyguard.

"Jaga bunda dan ayah ku" kata Leo.

"Baik tuan" kata Bi Inah.

Vanca yang telah selesai pun di antar Leo ke sekolah,, sesampai nya di sekolah. Anastasya sudah menunggu vanca di gerbang.

"Hei, kau kemana saja? Kenapa kemarin tidak masuk?" kata anastasya.

"Bunda dan ayah ku kecelakaan hiks....hiks....hiks..." vanca menangis.

"APA?!" Anastasya terkejut dan langsung memeluk vanca.

"Ayo masuk ke kelas, ceritakan di dalam. Disini panas" kata anastasya merangkul vanca yang masih menangis.

Sesampai di dalam kelas. Anastasya melepas pelukan nya ketika melihat vanca sudah lebih tenang.

"Aku yakin orang tua mu baik baik saja. Mereka pasti segera melewati masa kritis, tenang lah" anastasya mengelus punggung vanca. vanca pun hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Ini minum lah" anastasya menyodorkan air mineral pada vanca.

"Terimakasih" vanca mengambil dan meminum nya.

*KRINGGGGGGGG

Bell masuk pun berbunyi, selama pelajaran vanca hanya melamun. Ia tak bisa fokus karna terus memikir kan keadaan ayah dan bunda nya.

"Ayah, bunda. Cepat lah bangun, aku merindukan kalian" gumam vanca sembari melihat ke arah luar jendela.

Guru yang melihat itu pun menggedor meja.

"VANCA!! APA KAU TIDAK MENDENGARKAN PENJELASAN KU!" guru itu membentak vanca....sontak vanca pun langsung menoleh ke arah Bu guru karna terkejut.

"Bu, orang tua vanca telah mengalami kecelakaan" kata anastasya membela.

"Itu masalah pribadi, jika tidak ingin belajar. Kenapa harus masuk" kata Bu guru.

1
Muhammad Ali
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!