Arabella adalah gadis yang selalu mendapat julukan gadis apatis, gadis batu, gadis sombong, gadis angkuh dan masih banyak lagi julukan yang melekat padanya karena sikapnya yang antipati, dingin dan acuh tak acuh pada apapun disekitarnya.
Karena sikapnya itu membuat orang-orang di sekitarnya menjauh dan membencinya bahkan banyak yang mencacinya. Hal itu pula yang membuat seorang Elang Bahuwirya sangat membencinya.
Lalu apa jadinya jika Bella menjadikan sikapnya itu hanya sebagai topeng belaka. Topeng yang ia gunakan untuk menutupi segala luka di hatinya.
Dan bagaimana permainan takdir akan membawa Elang yang sangat membenci Bella malah saling terikat sebuah benang merah karena jebakan dari Bella.
"Walau di dunia ini hanya tersisa satu wanita, aku tetap tidak sudi mencintai gadis angkuh dan sombong sepertimu!!" ~Elang~
"Aku juga tidak mengharapkan itu!!" ~Arab
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
SREEETTTT...
Elang menarik Bella hingga menempel pada dada bidangnya. Seperti orang kesetanan atau mungkin marah dengan dirinya sendiri karena telah melepaskan kata-kata yang sangat menyakitkan.
Elang dengan rakus mulai mencicipi manisnya bibir Bella untuk kedua kalinya setelah kecupan beberapa hari yang lalu.
Bella yang terkejut dengan tindakan Elang itu hanya mampu memberontak sia-sia, karena kekuatan tubuhnya tak sebanding dengan pria yang mendekapnya itu.
"Hemmmm" Bella berusaha tetap menutup rapat bibirnya.
Tapi Elang tidak menyerah, Elang justru semakin liar mencecap dan m*ngh*sap bibir berwarna pink alami itu.
Elang seolah lupa siapa yang sedang dia nikmati bibirnya. Elang justru menggigit bibir bagian bawah milik Bella untuk memperdalam ciumannya.
"Akkhhh" pekik Bella saat merasakan bibirnya terkena gigitan Elang.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Elang dengan cepat menyambar bibir Bella yang sedang terbuka. Memasukkan lidahnya untuk bertarung di dalam sana. Mengabsen satu persatu rongga mulut Bella. Elang bahkan tidak memberikan kesempatan bagi Bella untuk sekedar mengambil nafas.
"Le paass!!" Pekik Bella tertahan karena bibi Elang yang masih menguasainya.
Bella terus berusaha terlepas dari Elang. Tapi Elang bahkan tak terusik sekalipun dengan cubitan dan pukulan dari tangan Bella.
Elang masih terus melancarkan aksinya, m*lum*t dan m*ngh*sap bibir manis itu hingga akhirnya Bella yang sudah lelah pun menyerah. Tidak adalagi perlawanan dari Bella.
Elang tersenyum kecil di antara ciumannya. Dia puas melihat Bella pasrah seperti itu. Tapi Elang justru menghentikan pergerakan bibirnya. Elang melepaskan tautannya kemudian menjauhkan wajahnya setelah memberikan satu kecupan di pipi kiri Bella.
"Sudah puas menikmati bibir seorang j*lang?" Bella mantap Elang dengan nyalang.
"Iya, rasanya manis!!" Balas Elang dengan seringaian, ibu jarinya mengusap ujung bibirnya yang basah karena pertarungan mereka. Bukan mereka, lebih tepatnya serangan dari Elang, karena Bella sama sekali tidak membalasnya.
"Dasar br*ngs*k!!" Umpat Bella.
"Kenapa? Bukankah kamu sudah sering melakukannya? Bahkan aku tidak yakin dirimu masih suci saat menjebak ku malam itu!!" Elang menyeringai di akhir kalimatnya.
Bella tersenyum kecut mendengar hinaan demi hinaan yang keluar dari bibir suaminya sendiri.
"Benar, dan dengan b*dohnya kau mau saja menikahi ku"
"Jadi benar kau sudah tidak gadis lagi saat kita melakukannya?" Tanya Elang memastikan lagi.
"Memangnya kenapa? Kau menyesal?"
"Dasar m*rahan!!" Desis Elang sebelum berlalu dari hadapan Bella. Elang menjadikan pintu kamarnya sebagai pelampiasan amarah dengan membantingnya dengan sangat keras.
Bella menatap nanar pintu yang menjadi korban itu. Bibirnya membentuk senyuman kecut lalu terkekeh pelan.
"Dasar b*doh!!"
***
Elang tidak kembali ke kamarnya hingga pagi menjelang. Pria berkulit putih bersih itu lebih memilih mengasingkan dirinya di kamar tamu. Ia tidak mau kembali terbakar emosi saat berdekatan dengan Bella. Apalagi beberapa hari ini Bella telah membuatnya lupa diri hingga tanpa sadar Elang selalu ingin menyentuh wanita batu itu.
Dengan sedikit tergesa Elang memasuki gedung kantornya. Elang sedikit kesiangan karena tidak ada yang membangunkannya. Bella juga sudah tidak ada di rumah saat Elang kembali kamarnya.
"Selamat pagi Pak Elang? Kenapa baru datang?" Sapa Marisa dengan manis dari balik meja kerjanya.
"Maaf, saya bangun kesiangan. Apa jadwal saya hari ini?" Elang masuk ke dalam ruangannya di ikuti Marisa di belakangnya untuk membacakan agenda Elang hari ini.
"Elang, aku kangen sama kamu!!" Belum sempat Elang duduk, Marisa sudah menghambur ke dalam pelukan Elang.
"Hei, apa yang kamu lakukan Marisa?" Protes Elang namun dengan suara yang lembut.
"Akhir-akhir ini kamu jarang ada waktu untukku. Aku merindukanmu, aku rindu kebersamaan kita seperti dulu Lang" Ucap Marisa dengan sendu di dada Elang.
"Maaf Ca, aku terlalu sibuk. Apalagi sekarang ada Bella yang menjadi tanggung jawabku!!"
"Tapi kamu tidak mencintainya kan Lang? Katanya kamu ingin menceraikannya? Kapan Lang? Aku masih sangat mencintaimu!!" Elang gelagapan, ia juga tidak tau kenapa mendengar kata cerai begitu risih di telinganya.
Mendengar kata cinta dari Marisa juga tidak sehangat dulu.
"Lang!!" Panggil Marisa karena tidak ada jawaban dari Elang.
"Iya?"
"Kamu dengarkan apa yang aku katakan? Aku mencintaimu Lang!!"
"Iya, aku juga!!" Balas Elang kemudian.
Bella tersenyum senang dan mengeratkan pelukannya. Tapi Bella baru menyadari sesuatu, hidungnya mulai menyusuri seluruh dada dan lengan Elang.
"Kamu ganti parfum ya Lang? Baunya seperti tidak asing?" Bella mencium bau dari kemeja yang Elang kenakan.
"Kamu pakai parfum milik Bella ya?" Elang sedikit tersentak karena indera penciuman Marisa sangat tajam. Elang memang sengaja memakai parfum milik Bella karena Elang suka dengan wanginya yang lembut.
"Masa sih? Tadi aku buru-buru jadi nggak sengaja salah ambil. Iya pasti karen itu!!" Elang mengelak di depan Marisa. Hanya untuk membuat masalah ini tidak semakin panjang.
"Gimana sih Lang!! Lain Kali lebih teliti lagi dong!!" Omel Marisa karena merasa cemburu.
"Iyaa" Jawab Elang dengan pasrah.
Marisa tersenyum puas melihat Elang yang masih menuruti permintaannya. Marisa melepaskan tangannya dari pinggang Elang, namun beralih pada pundak yang tegap itu.
Untuk meraih bibir Elang tentu saja sangat mudah apalagi Marisa menggunakan sepatu yang sangat tinggi jadi dengan sekali gerakan daja bibir mereka berdua sudah bertemu. Marisa memejamkan matanya menunggu cumbuan dari Elang seperti dulu.
Tapi Marisa kembali membuka matanya saat tak menerima satu gerakan pun dari Elang. Bahan Elang hanya menatap Marisa degan datar.
"Kamu kenapa Lang?" Tanya Marisa heran.
"Kenapa apanya?" Bingung Elang.
"Kenapa kamu tidak membalas ciumanku?" Marisa menelan kekecewaannya.
"Maaf Marisa, ini di kanor. Aku tidak mau ada orang lain masuk dan melihat kita!!" Elang meninggalkan Marisa duduk di kursi kebesarannya.
"Baiklah maafkan aku, kalau begitu aku bacakan jadwal hari ini!!" Ucap Marisa.
Sebenarnya Elang juga heran kenapa dia tidak bereaksi sama sekali saat Marisa menciumnya. Tidak seperti saat dirinya berdekatan dengan Bella yang rasanya ingin selalu menyentuhnya.
"Kacau, aku benar-benar kacau!!" Batin Elang.
****
Dito dan Mita sedang berada di ruangan Bella. Dari wajah mereka sangat terlihat jika mereka tidak sedang bercanda. Hanya raut ketegangan yang terpancar dari mereka.
"Lalu apa yang harus kita lakukan Dito?" Tanya Mita.
"Aku juga belum tau, tapi ada satu hal yang aku takutkan" Dito menghentikan ucapannya, lalu menatap satu per satu kedua wanita yang berada di depannya.
"Yaitu, wanita tua itu akan menggila setelah ini!!" Lanjut Dito.
"Tak usah pikirkan dia Dit. Dia tidak akan berani macam-macam. Sampai sekarang saja dia masih belum bergerak" Ucap Bella.
BRAKKK...
Pintu di buka dengan sangat keras dari liar membuat ketiga orang di dalam ruangan itu tersentak kaget.
"Ha ha ha..." Baru juga masuk, tawanya sudah menggelegar di ruangan itu.
"Bagus jika kalian sudah berkumpul disini!!"
-
-
-
-
-
Sepetinya ada yang mulai jatuh cinta tapi gengsi nih!!"
Ada apa lagi ya setelah ini antara Bella dan Elang?
Ikuti terus perjalanan mereka readers dan jangan lupa tinggalkan jejak mu😘