seorang wanita yang bernama Cici sudah menikah dengan seorang pria yang bernama Irwan. Cici merasa tidak bahagia dengan pernikahannya. cici bertemu dengan pria tampan dan baik yang bernama Alan. Alan memberi perhatian lebih kepada cici.Alan berharap Cici dan Irwan segera bercerai. Alan ingin membuat hidup cici lebih bahagia lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ussy kusumawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33: HARI TUNANGAN HENDRI
Hari pertunangan pun telah tiba. Semua anggita keluarga besar Cici hadir semua,dan keluarga Irwan pun ikut serta menghadiri acara pertunangan Hendri dan Nana.
Selesai Hendri dan Nana bertukar cincin,orang tua Cici dan orang tua Irwan berbincang-bincang tentang hubungan Cici dan Irwan.
"Pak.... Bu....! Bagaimana kalau acara pernikahan Cici dan Irwan di sama kan saja dengan Hendri dan Nana?" usul Papa Cici.
"apa tidak terlalu cepat pak?" jawab Papa Irwan.
"soal biaya bapak dan ibu tidak usah khawatir. Biar kami yang urus semuanya. Lebih cepat,lebih baik juga kan Pak,Bu...!" jawab Mama Cici.
"Iya betul yang ibu bilang. Tapi kami harus mempersiapkan juga kan bu... Pak...!" sambung Mama Irwan.
"saya sudah bicara dengan anak saya Pak. Soalnya bulan depan itu Cici harus berangkat ke luar negeri. Cici kalau di luar negeri itu paling sebentar 2 tahun Bu,Pak...! Kata anak saya,Irwan tidak mungkin menunggu selama itu. Keinginan Cici dan Irwan itu,sebelum Cici berangkat ke luar negeri,mereka berdua sudah sah Bu,Pak." jelas Papa Cici.
"kenapa Cici ke luar negeri selama itu ya pak?" tanya Papa Irwan.
"perusahaan terbesar milik Cici kan di luar negeri pak. Jadi dia ingin fokusnya ke perusahaannya yang di sana." jawab Papa Cici.
Wanto mencari Papanya. Karena ada teman Papanya yang baru datang. Wanto menuju taman belakang rumah.
"ternyata Papa di sini. Lagi ngomongin apa nih? Oh iya pa...! Pak,ada pak Jaka baru datang mencari papa." ucap Wanto.
"apa sudah di suruh makan pak Jaka? Ini Papa dan Mama sedang berunding ke orang tuanya Irwan,tentang hubungan Cici dan Irwan." jawab Papa Cici.
"ooo....! Jadi gimana Ma,Pa? Apa di percepat pernikahan mereka?" tanya Wanto.
"ini juga baru kami diskusikan." jawab Mama Cici.
"sebaiknya di percepat saja Bu... Pak....! Biar Cici dan Irwan bisa mengurus perusahaan di luar negeri bersama-sama." ujar Wanto.
"sebaiknya kita tanyakan lagi ke mereka berdua ya. Bagaimana baiknya." ucap Papa Irwan.
"oke kalau begitu pak... Bu...! Saya jumpai dulu teman saya ya pak. Nanti kita bicarakan lagi dengan anak-anak kita." sambung Papa Cici.
"baik pak...! Silahkan pak." ucap Papa Irwan.
"ayo kita makan saja Ma,Bu... Pak...!" ajak Wanto.
Mama Cici tiba-tiba meneteskan air mata.
"mama kenapa nangis sih?" tanya Wanto.
"mama bahagia saja nak...! Hendri sekarang sudah bertunangan,sebentar lagi dia menikah. Begitu juga dengan Cici. Rasanya baru kemarin kalian bertiga lari-larian di taman ini...! Sekarang sudah punya kehidupan masing-masing." ucap Mama Cici.
"Ma,sesibuk apa pun kami bertiga,kami pasti meluangkan waktu buat Mama kok ma. Jadi mama jangan sedih ya ma. Sekarang mama kan sudah punya 2 orang cucu kan. Aku pun 1 minggu sekali pasti pulang ke rumah kan ma. Hendri pun pulang juga kan 1 minggu sekali. Cici pun demikian! Minggu kemarin Cici tidak pulang,karena menyelesaikan masalah kan Ma. Mama juga tahu masalah yang ada di kantor Cici." jelas Wanto sambil memeluk Mama nya.
"iya nak...! Mama bangga sama kalian semua." jawab Mama.
Cici melihat dari kejauhan Wanto memeluk Mamanya. Cici berfikir,Mamanya sedang berantam dengan papanya.
Cici berlari menuju taman belakang rumah.
"ma..... Mama kenapa?" teriak Cici.
"bisa di rem sedikit gak sih mulutnya ini. Pelan sedikit dong suaranya. Sudah jelas orang lagi ramai." tegur Wanto.
"iya maaf bang...! Mama kenapa bang? Kenapa mama menangis?" ucap Cici.
"Ibu sangat bersyukur bu,mempunyai anak-anak yang sangat sayang sekali dengan ibu." ujar Mama Irwan.
"mama tidak apa-apa sayang.." jawab Mama Cici.
"terus kenapa mama nangis?" tanya Cici sambil memeluk Mama.
"Mama hanya bangga dengan kalian bertiga sayang. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin kalian bertiga lari-larian di taman ini. Sekarang,mama sudah punya cucu dan kalian bertiga sudah punya kehidupan masing-masing. Sebentar lagi kamu dan Hendri juga akan menikah sayang." jelas Mama Cici.
"ma,mama itu sebenarnya punya 3 cucu ma. Nanti akan Ci bawa ke rumah ini Felly ma." ucap Cici dalam hati.
"walaupun kami bertiga punya kesibukan masing-masing,tapi kami pasti meluangkan waktu buat berkumpul di rumah ini lagi ma." ucap Cici sambil memeluk Mama nya.
"sudah abang bilang sama mama tadi begitu..." sambung Wanto sambil menepuk kening Cici.
"apaan sih abang aaahh...! Ma,lihat abang tuh...!" ujar Cici.
"ini yang buat mama rindu sama kalian nak. Mama rindu melihat kalian saling bercanda." ucap Mama.
"siap bos...! Kalau para tamu sudah pulang semua,bakal aku rusuhi abang-abang yang kurang ajar ini ya bos...! Biar bos besar kita ini tidak kesepian lagi." canda Cici.
"yyyee...! Dasar bawel...!" ledek Wanto.
"bisa gak sih jangan panggil aku bawel lagi. Aku ini sudah besar abang.....! Maaf Ma,Pa... Ci emang suka bercanda sama bang Wanto ini. Hahaha....! Ngomong-ngomong,sudah pada makan apa belum nih?" ujar Cici.
"iya tidak apa-apa nak...! Tadi kami sudah makan." jawab Mama Cici.
"kalau bisa,pertahankan itu ya Ci....! Sesibuk apapun kalian,sempatkan waktu buat orang tua." sambung Papa Irwan.
"kalau itu pasti dong Pa...! Bang,mana Papa?" ucap Cici.
"jumpai pak Jaka. Tadi Pak Jaka baru datang. Kenapa?" jawab Wanto.
"tidak ada...! Cuma tanya doang aku kok." ujar Cici.
...----------------...
Acaranya pun sudah selesai. Para tamu sudah pada pergi.
ART yang bekerja di rumah Cici pun pada sibuk membersihkan rumah.
Cici dan Irwan yang sedang asik duduk santai di kolam renang,Hendri dan Nana datang menghampiri mereka.
"hhhmmm....! Sepertinya ada orang yang lupa sama janjinya lah?" ujar Hendri.
"gak bakalan aku lupa bang....! Sampai segitunya abang tagih janji aku aaaaahhh..." jawab Cici.
"mana kadonya?" ucap Hendri.
"nanti juga datang. Sabar dikit dong abang.... Berisik sekali." jawab Cici.
"Btw,kapan kalian akan menikah?" tanya Hendri.
"belum tahu bang." jawab Cici.
"pinginnya sih secepatnya bang." sambung Irwan.
"kenapa begitu Wan?" tanya Hendri sambil menguji Irwan.
"soalnya bulan depan Cici kan ke luar negeri bang. Cici mintanya sih tunggu dia balik dari luar negeri,langsung menikah. Tapi aku tidak mau lama-lama bang. Dulu itu sebelum aku kenal sama Cici,aku juga sudah pernah menunggu cewek aku dulu selama 5 tahun bang. Akhirnya apa? Dia menikah dengan orang lain. Makanya itu aku tidak mau itu terulang kembali bang." jelas Irwan.
"Waduh....! Lama sekali ya 5 tahun kamu menunggu tu cewek. Kenapa dia menikah dengan orang lain?" tanya Hendri semakin penasaran.
"mulai keluar keponya aaahh...! Dia itu di jodohkan sama orang tuanya. Dan sekarang pun dia sudah punya anak." sambung Cici.
"apa kamu sudah tahu tentang hubungan Cici dan mantannya dulu Wan?" ujar Hendri.
"Edo maksudnya bang?" jawab Irwan.
"abaannnggg....." teriak Cici.
"iya...! Kamu sudah tahu ya...! Dulu mereka berdua ini sangat bucin sekali. Hahaha.... Ujung-ujungnya,ternyata Edo sudah menikah dan punya anak. Hahahah...! Kasihan sekali nasib adik ku ini." ledek Hendri.
"jangan gitu dong sayang...! Jahat kamu ini." ucap Nana.
"emang rese abang tuh kak." jawab Cici sambil mendorong Hendri ke kolam renang.
"hahaha.....hahah...."
Cici tertawa terbahak-bahak melihat Hendri masuk ke kolam renang.
kamu harus kuat.
gak sabar ikut undangan /Facepalm//Facepalm/
akhirnya Cici bisa nikah juga!/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
aku mau juga di beliin mainan!/Facepalm/
😀😀😀😀