menceritakan tentang wanita gemuk yang bernama Zoya, yang di khianati oleh calon suaminya dan sahabatnya sendiri.
Dan mengisahkan seorang pria yang sangat rupawan bernama Raka, tapi suka berpenampilan seperti gelandangan.
dari pertemuan Zoya dan Raka tanpa di sengaja, menjadi kisah awal dari cinta keduanya yang berliku dan juga penuh rintangan.
dan juga dari pertemuan mereka menghasilkan dua anak-anak yang sangat lucu.
dan seperti apa kisah mereka....
baca terus kisah mereka dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pantai kenangan
Raka segera menuju kedepan rumah Zoya.
"terima kasih atas antarannya."kata Zoya sambil turun dari mobil.
"iya..."jawab Raka sambil tersenyum tipis.
"kenapa senyum seperti itu."
"tidak apa, hanya merasa aneh saja."
"kamu yang aneh,"kata Zoya sambil menutup pintu.
Zoya segera membuka pintu mobil bagian belakang dan menggendong Calvin yang sudah tertidur.
"apa aku tidak di persilahkan masuk ke dalam rumah."
"untuk apa,"
"ya setidaknya untuk minum kopi atau teh."
"maaf, rumahku bukan cafe atau pun restoran, kalau mau minum teh atau kopi silahkan pergi ke cafe saja."
"isss kamu ini, setidaknya ucapan terima kasih karena sudah di antar pulang gitu loh."
"memangnya aku minta di antarkan pulang, sudahlah, sana pulang. Aku sudah mengantuk."
"begadang kan tidak apa, apa lagi besok hari libur."
"hari libur itu untuk kamu, untuk tidak. Selamat malam."
"malam, ah kenapa aku bisa jatuh cinta sama orang seperti itu ya. Tapi itulah sensasinya, semakin sulit di raih semakin nikmat saat di dapatkan, "kata Raka sambil melihat Zoya yang masuk kedalam rumah.
"bos, apa ini gak salah."kata Alex yang baru saja datang.
"salah di mananya Lex."
"lihatlah, rumah bos sama Zoya kenapa bisa berhadapan seperti ini ya."
"kamu benar, inilah yang namanya jodoh, sampai rumah pun bisa berhadapan."
"bos benar, apa lagi sudah muncul satu saingan baru."
"kamu benar Lex, aku harus bergerak cepat untuk mendapatkan dia."
"terserah boss saja, aku belum pernah jatuh cinta."
"makanya cepat cari pasangan biar tau nikmatnya mengejar cinta."
"ah terserahlah, aku mau pulang saja, pusing menghadapi orang yang sedang jatuh cinta."
"Alex, mau kemana kamu."
"pulang, memangnya ada pekerjaan lain lagi."
"kalau kamu pulang duluan, terus mobil ini bagaimana."
"ya sudah kamu tinggal nyetir sebentar, kenapa ribet sih."
"enggak, kamu yang bawa biar aku yang jalan."
"dasar boss aneh."
"sudah cepat bawa mobil ini. Kalau tidak..."
"iya iya aku bawa, dasar cerewet."kata Alex yang langsung masuk kedalam mobil.
Raka duduk sebentar di bangku taman, sambil melihat jendela kamar yang masih terbuka.
"apa yang dia lakukan."kata Raka saat melihat bayangan Zoya sedang melepas baju.
Raka terpesona dengan bayangan Zoya yang terlihat dari kaca jendela.
"dia benar-benar membuatku gila."kata Raka sambil menelan ludahnya.
"Zoya, sampai kapan kamu menyiksaku dengan gairah seperti ini."kara Raka saat lampu kamar Zoya di matikan.
"sudahlah, sebaiknya aku pulang saja, sabar yang adik kecil, belum waktunya kamu bermain bersama dia, sekarang kita main sendiri saja."kata Raka sambil melangkah pergi.
Raka berjalan menuju ke rumahnya dan segera masuk ke dalam kamarnya, untuk bermain sendri dengan adik kecil miliknya.
Tanpa terasa malam pun berlalu, dan keesokan harinya Raka segera melihat Zoya dari jendela kamarnya.
"mau kemana dia pagi-pagi seperti ini."kata Raka saat melihat Zoya mengendarai mobilnya.
Raka segera turun, dan langsung menuju ke mobilnya untuk mengikuti mobil yang di bawa oleh Zoya.
"oh ternyata dia kepantai ini, apa yang dia cari di sini. apa mungkin...."kata raja yang segera memakai mantel gembel miliknya dan menuju ke sebuah tempat di pantai itu.
"apa dia masih sering kemari ya, apa mungkin dia sudah melupakan malam itu."kata Zoya sambil melihat ke laut lepas.
Zoya terus berjalan menyusuri pantai itu sambil sesekali melihat ke sekeliling pantai.
"itu seperti orang itu, tapi apa itu benar ya, sudahlah, aku tanya saja."kata Zoya saat melihat seorang gembel sedang berbaring meringkuk.
"tuan, maaf apa anda selalu tinggal di sini."kata Zoya pada seorang pria gembel yang meringkuk.
"tuan, tolong jawab saya, karena saya sedang mencari seseorang."
"kamu mau mencari siapa."
"kamu, kenapa kamu ada di sini."
"memangnya tidak boleh. Lalu kenapa kamu ada disini."
"itu bukan urusan kamu."kata Zoya yang langsung berdiri dan akan melangkah pergi.
"apa kamu mencari seorang pria yang menyelamatkan gadis yang nyaris tenggelam enam tahun yang lalu Zo."
"apa maksud kamu Raka."
"pria yang kamu tinggalkan sendirian di hotel dengan sepiring nasi goreng itu kan."
"siapa kamu, kenapa kamu tau tentang hal itu."
"bahkan aku tau, erangan kamu saat mahkota kamu robek untuk pertama kalinya."
"kamu...."
"benar aku orang itu Zo,"
"itu tidak mungkin."
"kenapa tidak mungkin. Saat itu aku sedang bersantai di pantai ini untuk menghindari Juliana. Tapi tiba-tiba ada seorang gadis gemuk berjalan masuk menuju ke tengah laut lepas, yang masih menggunakan gaun pengantinnya."
"tidak, kamu bohong kan."
"aku tidak bohong Zo, sejak kamu meninggalkan aku hampir enam tahun lalu, aku terus mencari kamu Zo, tapi kamu pergi tanpa jejak, sampai satu bulan yang lalu kamu membuatkan nasi goreng saat aku pertama masuk hotel itu."
"jadi kamu sudah mengenali aku sejak saat itu."
"iya, awalnya aku ragu tentang hal itu, tapi saat aku membaca CV kamu dan melihat kamu, aku yakin itu adalah Zoya ku yang meninggalkan aku sendirian di hotel itu."kata Raka yang menunjuk sebuah hotel kecil di tepi pantai.
"apa, jadi itu benar-benar kamu."kara Zoya terkejut."
"kenapa, apa kamu tidak percaya kalau itu aku."
"tidak ini tidak mungkin."kata Zoya yang mundur berlahan dan suap berlari.
Zoya yang tidak mempercayai apa yang di katakan oleh Raka segera berlari.
"kamu mau kemana lagi Zo,"kata Raka yang menangkap Zoya dari belakang.
"lepaskan aku Raka, ini tidak mungkin."
"jangan terus berlari Zo, itu menyiksaku."
"ini tidak mungkin, tidak mungkin."kata Zoya yang tiba-tiba menangis.
"aku tau ini sulit di percaya Zo, tapi ini adalah kenyataannya Zo. Tolong jangan lari dariku lagi aku tersiksa kalau kamu terus seperti ini.
"ini tidak mungkin, tidak mungkin."kata Zoya yang menangis di pelukan Raka.
"maafkan aku Zo, karena aku terlambat menemukan kamu Zo, maaf."bisik Raka pada Zoya yang menangis di pelukannya.
Raka terus memeluk erat Zoya, seakan tidak ingin melepaskannya lagi.
"kalau kamu belum mempercayai apa yang aku katakan, akan aku tunjukkan kamu satu tempat yang pasti akan membuat kamu mempercayai aku."kata raja yang langsung mengangguk tubuh Zoya.
"apa yang kamu lakukan Raka, turunkan aku, biar aku jalan sendiri saja."
"tidak, aku tidak mau kamu lari lagi dariku Zo, jadi aku akan menggendong kamu sampai ke tempat itu."
"iya, tapi tolong turunkan aku Raka, aku malu."
"kalau malu sembunyikan saja wajah kamu di pelukan ku, beres kan."
"Raka, aku mohon."
"tidak akan."
"Raka...."