NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

Reno, Dewi dan Felis terdiam seribu bahasa, mereka tahu resikonya terlalu besar kalau untuk masuk ke dalam tempat yang sudah di beritahu sangat berbahaya. Tiba tiba Dewi yang duduk di ujung, berdiri dan berpindah ke sebelah Reno, dia memegang tangan Reno dan menatap Reno dengan wajah serius,

“Ren, emang kita harus evakuasi ya ? gue sih seneng seneng aja di sini asal bareng lo dan Felis,” ujar Dewi.

Felis yang mendengar ucapan Dewi langsung berpindah dan duduk di pangkuan Reno, dia menyenderkan tubuhnya di tubuh Reni kemudian mendongak melihat wajah Reno di atasnya.

“Felis juga senang di sini sama kak Dewi dan kak Reno, Felis ga mau pergi,” ujar Felis.

“Gitu ya, tapi kita ga bisa ngandelin makanan dari mini market dan toko toko sekitar sini saja kan, suatu saat semua pasti habis, kita ga tahu sampai berapa lama kita bisa bertahan di sini,” balas Reno.

“Sama aja kan, di sana juga pasti gitu, belum tentu di sana bisa bertahan juga, bener ga sih,” balas Dewi.

“Di sana kan ada banyak orang, paling ga pasti ada yang bisa membuat makanan misal bikin sawah buat nanem padi gitu,” balas Reno.

“Inget Ren, ini jakarta, kalau di pedesaan, gue ga akan khawatir, tapi orang kota emang ada yang bisa nyawah ? gue sih ga yakin ya, lagian dengan banyak orang tentunya banyak resiko kan,” balas Dewi.

“Emang sih, ga jaminan juga kesana kita selamet, tapi emang lo ga bosen di sini ? semalem kan lo bilang bosen,” gumam Reno.

“Yeee semalem sih emang gue ngomong, tapi kalau di pikir pikir lagi, mending bosen deh daripada pergi tapi nasib kita ga jelas,” balas Dewi.

“Felis betah di rumah kak Reno,” celetuk Felis.

“Yah kalau boleh jujur, gue juga sebenarnya mikir berkali kali kalau di suruh evakuasi kayak tadi, terus terang aja, ada lo ama Felis yang nemenin gue di sini gue udah seneng banget, tapi gue juga takut soal makanan dan keperluan kita lainnya, semua bisa habis dan kalau habis kita bagaimana, tadi gue sempet mikir, kalau di sono mungkin ada solusinya sebab kan di sana banyak orang...harusnya ga ada masalah, iya ga sih,” balas Reno.

“Lo ga salah Ren, tapi entah kenapa feeling gue mengatakan kita jangan pergi dari sini,” balas Dewi.

“Biasanya feeling kak Dewi benar, kak Reno, udah sering terbukti,” tambah Felis.

“Ok, gue ngerti Wi, tapi....soal batu akik, gue tetep harus ambil, suatu hari kita pasti perlu dan nanti bisa jadi lebih berbahaya dari sekarang, lo ama Felis tunggu sini aja, gue sendirian juga ga apa apa,” balas Reno.

“Lo ngomong apa, gue ngajak lo tetep di sini supaya kita ga usah ke sono, payah lo, kalau lo tetep mau pergi, ya gue ikut,” ujar Dewi sedikit kencang.

“Kalau kak Reno dan kak Dewi pergi, Felis juga ikut,” tambah Felis.

“Hadeh....ya udah, gue kaga jadi pergi, gue pikir kita pasti perlu, soalnya suatu hari nanti, ketika semua udah habis, kita pasti harus pergi kan, tapi ya...nanti nanti ajalah,” balas Reno.

“Nah gitu dong, kan beres urusan, kita juga ga usah evakuasi kan ?” tanya Dewi.

“Iya ga usah, tapi liat aja perkembangannya seminggu ini, semoga sih ga ada apa apa ya,” jawab Reno.

“Ga bakal ada apa apa, percaya deh, ya udah kalau gitu, gue masak dulu, kita belom sarapan kan,” balas Dewi berdiri dengan semangat.

“Felis bantu ya kak,” Felis melompat turun dari pangkuan Reno.

Keduanya langsung berjalan ke dapur untuk memasak dan mengacuhkan empat hantu yang duduk di kursi meja makan. Reno termenung, kedua tangannya naik menopang dagunya, kedua alisnya terlihat menyatu di tengah tanda dia berpikir keras.

“Mudah mudahan kita ga mengambil keputusan yang salah ya, gue sih percaya ama feelingnya si Dewi, tapi....makanan, kita juga perlu senjata buat mempertahan diri, ga mungkin cuman mengandalkan pemukul baseball punya bokap, linggis dan kait besi buat nutup rolling door doang, coba gue cari cari lagi di rumah ini, kali aja ada yang bisa di pake,” ujar Reno dalam hati sambil berpikir.

Reno berdiri, dia berjalan menuju ke toilet yang berada di ujung rumahnya, di sebelah toilet ada sebuah kamar yang dahulu di pakai untuk kamar asisten rumah tangga, tapi ga pernah ada yang betah menginap karena angker, jadi setelahnya sampai sekarang, ruangan itu di pakai sebagai gudang. “Krieeeek,” Reno membuka pintunya dan melihat ke dalam, karena cahaya matahari masuk melalui jendela, maka ruangan itu terlihat terang, Reno masuk kemudian membuka pintunya yang menembus ke halaman depan rumahnya yang memang di siapkan bagi sang asisten rumah tangga supaya bisa segera membuka pagar depan jika ayahnya pulang menggunakan mobil.

“Ohok,” karena banyaknya debu yang berterbangan di udara, Reno terbatuk, dia menutup hidungnya dan mulai mencari cari sesuatu yang berguna di tumpukan barang yang menggunung di dalam. Reno memakai sarung tangan yang di bawanya dan masker di wajahnya, dia mulai menyingkirkan dus dus di bawah dan membukanya untuk melihat isinya, setelah melihat isinya, dia mulai menyingkirkan supaya bisa menurunkan dus di atas, dengan perlahan, Reno menopang dus di atas dan perlahan menurunkannya, menaruhnya di lantai, setelah dia menaruhnya, “buaak,” tiba tiba tubuhnya di peluk dari belakang.

“Eh ?” Reno menoleh ke belakang karena kaget.

“Lo kalo pegi jangan diem diem napa sih, gue pikir lo pergi ke sono tau ga, gue takut banget tau,” teriak Dewi.

“Lah...kalau gue buka pager kan bakal kedengeran dan kalau gue keluar lewat belakang kan pasti ngelewatin lo, kaga mungkin lah gue pergi keluar rumah tanpa sepengetahuan lo, ampun deh, kalo gue koit gara gara jantungan gimana coba, lepas ah, gue keringetan nih,” ujar Reno.

“Iya sori, gue jadi parnoan gini nih,” Dewi melepaskan pelukannya dan sedikit mendorong Reno.

“Aneh aneh aja lo,” balas Reno.

“Ini ruangan apa ?” tanya Dewi.

“Gudang, kali aja ada yang berguna di sini dan bisa kita pakai untuk mempertahan kan diri,” jawab Reno.

“Oh...gitu,” balas Dewi.

Dewi melihat sekeliling, dia melihat tumpukan barang yang berantakan di depannya, kemudian dia melihat Reno yang sedang menyeka keringat di keningnya menggunakan lengan,

“Makan dulu deh yu, gue udah masak, abis itu gue bantuin berberes di sini,” ujar Dewi.

“Oh...ya udah, bentar deh, gue bilas dulu, debunya banyak banget,” balas Reno.

“Ya udah,” balas Dewi.

Keduanya keluar dari kamar yang di jadikan gudang itu, tak lama kemudian, hantu ayah Reno masuk ke dalam kamar dan menoleh melihat sekeliling, dia terlihat seperti sedang mencari sesuatu, tiba tiba dia menoleh melihat tumpukan barang di atas kerangka tempat tidur dan tangannya bergerak ke arah tumpukan barang di atasnya, tangannya masuk menembus ke dalam tumpukan barang itu, setelah cukup lama, dia pergi meninggalkan kamar begitu saja. Sementara itu, Reno yang sudah membilas tubuhnya, makan bersama Dewi dan Felis di meja ruang tengah dengan ceria.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!