NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Calon RI 1

Pengantin Untuk Calon RI 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sirchy_10

Seorang Duta Besar Republik Indonesia yang bertugas di Belanda, diperintahkan pulang oleh pimpinan Partai, untuk dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2023. Dialah Milano Arghani Baskara. Pria mapan berusia 35 tahun yang masih berstatus single. Guna mendongkrak elektabilitasnya dalam kampanye, Milano Arghani Baskara, atau yang lebih dikenal dengan nama Arghani Baskara, diminta untuk segera menikah. Tidak sedang menjalin hubungan dengan wanita manapun, Argha terpaksa menerima Perjodohan yang diatur oleh orang tuanya. Dialah Nathya Putri Adiwilaga. Wanita muda berumur 23 tahun. Begitu Energik, Mandiri dan juga Pekerja keras. Nathya yang saat ini Bekerja di sebuah Hotel, memiliki mimpi besar. Yaitu melanjutkan pendidikan S2 nya di Belanda.

Akankah cinta beda usia dan latar belakang ini bersemi?
Mampukah Nathya menaikkan elektabilitas suaminya dalam berkampanye??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirchy_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Apakah tanggal ketika manusia merasa sedih dan tertekan ada di kalender? Atau setidaknya sirine kewaspadaan berbunyi agar mereka mampu menyiapkan diri sejak awal? Jawabannya adalah tidak.

Semuanya tidak terduga, tidak terbayangkan dan kita tidak pernah tahu pasti kapan hal itu akan terjadi.

Dua hari lalu, Nathya merasa dirinya bagaikan ratu sehari. Dimanjakan dengan pesta yang meriah, pakaian yang indah, riasan mahal dan semua orang memusatkan atensi padanya. Seakan- akan hidupnya diberi segala kelimpahan.

Namun esok hari nya, kala Nathya menapakkan kaki dirumah tuan suami yang dua hari lalu mengikat janji dengannya, kepalanya serasa mau meledak. Segalanya mendadak berubah menjadi rumit dan kusut. Sungguh, Nathya membenci itu.

Ia kini menjadi bagian dari keluarga lain. Terpampang nyata di hadapannya orang- orang asing yang duduk bersamaan dalam sebuah perjamuan elit di Jakarta. Tidak ada bunda yang memaklumi segala sikap salahnya. Tidak ada ayah yang selalu memuji dirinya setiap hari. Dan tidak ada Narayu yang selalu menggerutu jika sang bunda hanya memasak makanan favorit dirinya. Kali ini hanya ada Nathya sendiri dan merasa asing.

Sebagian orang mungkin menganggapnya beruntung menikah dengan Argha sang kebanggaan Indonesia. Ditambah lagi kekayaan Argha yang Nathya sendiri pun tidak tahu sebanyak apa. Lalu memiliki mertua baik, penyayang dan penuh pengertian seperti mama Dewina dan papa Bambang. Serta memiliki adik ipar yang welcome, tidak julid meski jarang tersenyum. Namun itu semua tidak cukup bagi Nathya.

Awalnya Nathya mengira akan mudah menjalani kehidupan setelah menikah. Namun setelah kemeriahan pesta pernikahan telah usai, detik itu juga ia merasa cemas dan takut. Perasaannya bercampur layaknya detergen di dalam mesin cuci, yang teraduk hingga meninggalkan buih. Rasa bahagia sesaatnya terkikis hingga tak bersisa. Kini, Nathya menjadi orang yang paling menderita di seluruh alam semesta.

Baru Nathya sadari ia sudah salah langkah. Dan perasaan menyesal pun datang menghampiri, karena sudah menukar masa mudanya dengan kemudahan finansial untuk meraih mimpi besarnya.

Jika akhirnya akan begini, untuk apa setahun terakhir ia harus repot- repot menahan diri dari gejolak amarah pada tamu- tamu hotel yang tidak menghargainya? Atau bertahan di tempat yang sudah memperbudak dirinya, karena tidak diberi jatah cuti tahunan.

Mungkinkah segala pikiran buruk yang bersarang di pikirannya timbul karena ia merasa belum siap? Atau apakah Nathya merasa belum mampu menjadi pasangan orang yang memiliki tanggung besar dan diperhatikan oleh satu negara?

Entahlah. Yang jelas Nathya hanya merasa lelah. Padahal ia hanya duduk manis seraya menikmati hidangan steak dan Wine yang harganya jutaan dengan kondimen yang sebetulnya tidak terlalu istimewa dan biasa saja, namun kental akan keistimewaan. Nathya semakin merasa dirinya hanya setitik debu yang tidak berharga, saat berada diantara keluarga besar Baskara ini.

Malam semakin larut. Perjamuan yang menjadikannya dan Argha sebagai pusat perhatian pun akhirnya usai. Di kediaman Baskara, barang- barang Nathya yang di packing terakhir oleh bunda Seruni akhirnya sampai. Bahkan kepala pelayan milik mertua dengan baik hati menyusunkan semuanya ke dalam lemari tuan muda Argha, tampa menunggu perintah ataupun arahan si pemilik kamar. Wanita paruh bayah yang memiliki senyuman setipis Monalisa itu seakan mengerti dengan Nathya yang baru bergabung di keluarga Baskara dan butuh Adaptasi.

Sejauh ini, Argha masih bersikap baik selayaknya suami idaman semua orang. Argha perhatian dan selalu memastikan Nathya diterima baik oleh seluruh keluarga besar. Selalu menggenggam tangan istrinya seolah takut istrinya akan hilang. Namun sampai saat ini, Nathya masih menganggap apa yang dilakukan Argha adalah bagian dari sandiwara.

Padahal kalau boleh jujur, Argha melakukan itu semua murni dari dalam hati. Tidak terpengaruh dengan kontrak pernikahan. Nathya saja yang terlalu membatasi pikirannya mengenai Argha.

"Thya, mau dessert?" tanya mama Dewina menawarkan makanan lagi pada Nathya yang hampir muntah karena menjajal- i dagimg dari tadi. Sudah seperti Serigala tidak makan selama berbulan- bulan. "Ini spesjal. Mama buat tadi pagi karena mama senang dan bahagia, Thya akhirnya menikah dengan Milan," lanjut mama Dewina.

"Mau," Jawab Nathya lembut sarat manja.

God, tolong maafkan Nathya yang sudah melakukan penipuan besar ini. Sampai- sampai batinnya menjerit ketakutan, akan dosa- dosa yang terlalu banyak yang ia lakukan terakhir- terakhir ini.

Drama tidak kunjung usai hingga keesokkan harinya. Semalam Nathya berdebat kembali dengan Argha, masih persoalan tempat tidur. Sang dominan meminta Nathya untuk tidur di ranjang dengannya. Hanya tidur tidak melakukan hal apapun. Argha cukup merasa iba dengan Nathya yang terus tidur di sofa dengan tidak nyaman.

Tapi si sulung Adiwilaga itu tetap dengan keras kepalanya menolak. Biarkan ia tidur di sofa dengan ketidaknyamanan daripada harus mengumpankan dirinya untuk masuk ke kandang Singa. Alhasil, Nathya baru bisa terlelap dini hari sementara Argha sudah jauh menembus alam mimpi. Sungguh tidur di sofa itu penderitaan bagi Nathya. Pinggangnya serasa mau patah.

Paginya, Nathya bangun kesiangan. Dengan panik ia turun dari lantai dua rumah utama Baskara. Atau lebih tepatnya dari kamar Argha. Ia melihat seluruh anggota keluarga inti suaminya ditambah sosok wanita senior yang cukup asing baginya, karena wanita tersebut tak tampak saat acara resepsi kemarin, sudah siap dengan setelan parlente dan tengah sibuk dengan sarapan masing- masing.

"Pagi, Thya. Gimana tidurnya?" sapa papa Baskara ketika melihat bayangan menantunya tergesa- gesa menuruni tangga.

"Pa, maaf—" balas Nathya tidak nyambung.

Dahi papa Bambang pun bertaut, mendengar menantunya meminta maaf. Menurutnya Nathya tidak melakukan kesalahan apapun, jadi untuk apa minta maaf? Lagipula semua orang mengerti, Pengantin baru memang sering bangun kesiangan.

"Kenapa minta maaf sayang?" timpal mama Dewina.

"Bangun paling siang, tentu saja harus minya maaf. Sudah seperti bos besar saja disini."

Nathya mengigit bibirnya. Dalam hati ia membenarkan ucapan wanita tua yang asing baginya itu. Memalukan sekali bukan? Baru beberapa hari tinggal di rumah mertua, sudah kelihatan sifat pemalasnya.

Papa Bambang pun tertawa setelah sadar apa yang menyebabkan Nathya meminta maaf.

"Pengantin baru, kak. Jangan begitu," ucap papa Bambang pada wanita tua yang di panggil kakak itu.

Papa Bambang tentu mengerti keadaan Nathya. Karena ia pernah melewati fase tersebut. Berbeda dengan wanita senior yang ada diantara keluarga Inti Baskara. Lebih memilih melajang hingga seumur sekarang, setelah di tinggal meninggal oleh calon suaminya. Maka dari itu ia tentu tidak paham kondisi pengantin baru.

"Sarapan dulu, Thya." Mama Dewina menepuk kursi di sampingnya yang juga tepat berada di samping Argha

Sial, laki- laki dominan itu tampak tidak terganggu sedikit pun akan kedatangan Nathya dengan tampang berantakkan. Minimal maksimalnya, semua orang pasti percaya jika Nathya telah melalui malam yang panjang dan melelahkan. Kecuali wanita senior yang tampak galak dan judes itu.

Penampilan Argha yang sudah rapi dengan setelan batik, membuat Nathya penasaran. Akan pergi kemana suami kontraknya ini?

"Mas Argha mau kemana?" tanya Nathya pelan. Suaranya terdengar seperti cicitan tikus karena ia takut pertanyaannya akan membuat wanita senior itu semakin marah padanya, karena tidak mengetahui jadwal suami sendiri.

"Masa begitu saja tidak tahu? Suami mu itu orang sibuk. Tidak bisa terus- terusan meladeni kamu di kamar. Benar- benar tidak pantas dinikahi Milan ya kamu!"

Oh god, betul dugaan Nathya. Wanita itu sangat berbahaya. Mendengar jawaban— sebut saja tantenya Argha, membuat Nathya ingin tertawa. Gak nyambung goblok.

"Mas mau—"

"Milan, ini betulan kamu ngambil orang ini buat jadi pasangan kamu?" sambung wanita tua itu, seperti belum puas membunuh karakter Nathya. Sampai- sampai memotong ucapan Argha yang sempat akan menjawab pertanyaan istrinya.

Tak!

Dramatisnya bunyi sendok beradu dengan permukaan meja. Bukan Argha yang melakukannya, melainkan Melani. Ia cukup terganggu dengan perdebatan ini. Masalah sepele saja, dibesar- besarkan. Membuat selera makan Melani jadi hilang.

"Well Nathya. Kak Milan ada pertemuan dengan partai pengusungnya. Lalu papa ada agenda menghadiri pembukaan gedung DPD baru di Bekasi. Mama ada acara donasi rutin di panti asuhan. Aku sendiri, akan berangkat ke kantor. I think that should be clear enough for you," jelas Melani panjang lebar.

Nathya terdiam karena ia benar- benar buta arah akan jadwal keluarga superior yang meminangnya sebagai menantu 1 minggu yang lalu. Untungnya ada Melani yang baik hati memberitahunya jadwal suami dan juga jadwal keluarga yang lainnya.

"Itu yang kamu sebut—"

"Cukup, old lady, kakaknya papa," Sebut saja Her Majesty tante Riana. Melani memotong ucapan tantenya dengan tegas dan berani.

"Melan! Kamu—"

"Benarkan tante itu kakaknya apa? So, ada yang salah dengan ucapan Melan?"

Melani dan Tante Riana memang terbilang sering berdebat, cekcok, bahkan Melani tak segan- segan mematahkan ucapan sang tante jika menurutnya salah. Contohnya seperti barusan. Melani benar- benar menyemburkan lava api gunung merapi dari dalam mulutnya. Ucapan yang nyelekit di dada dan panas di telinga.

Nathya mengusap dahinya, bingung akan drama huru- hara yang tersaji live di depan mata. Sebenarnya ada apa ini? Apakah karena Nathya bangun kesiangan? Jika benar karena itu, maka ia akan memasang alarm pukul empat pagi dan mulai menjadi menantu idaman. Yang menyiapkan sarapan bersama nona- nona maid. Bahkan jika perlu, ia akan membantu mamang tukang kebun mencabut rumput.

Agar old Lady kakaknya papa, Her Majesty tante Riana, tidak marah- marah lagi.

1
sarytaa
seneng yaa,
dr kmren bolak balik nunggu up.

hah.. bru skrang

brasa cepat banget deh bacanyA..
Ririn Susanti
rekomen banget cerita nya, pemilihan katanya, enak banget dibaca
Anonymous
alur nya gak pasaran
sarytaa
sweet 😍😍😍
LV Edelweiss
Luar biasa
LV Edelweiss
Lumayan
LV Edelweiss
Sudah bisa ku bayang kan gmn kacau nya nathya 🤪
LV Edelweiss
ada bau2 promosi Partai di sini. kenapa gak Golkir aja dih thor... Atau Gilkor
Sirchy_10: gak kok kak. gak promosi partai. seriusan lupa plesetin yang satu ini
total 1 replies
sarytaa
up
sarytaa
hahahaha dikira mimpi ya tya?
srasa cepat banget bacanya, hehe.
Purnama Pasedu
thaya ngebleng
Purnama Pasedu
perjuangan istri
Purnama Pasedu: kembali kasih
Ayuni_ 93: makasih kk. 🤗
total 2 replies
Purnama Pasedu
anggap aj lagi ngedongeng y Nathya
sarytaa
suka dg ceritanya, wlaupun ada org bilang crita nya belibet,

cuma bgi aku up nya jngan lama² kaka, hehhehe
Sirchy_10: hehehe. maklumin kak, pemula. hrus bnyak blajar. trima ksh sudah setia membaca pengantin untuk calon RI 1🤗
total 1 replies
sarytaa
cepat bnget rasa nya wktu baca.
up lgi thor.
r
dr kmren nunggu nya
sarytaa
up lgi thor,
aku suka sma alur novelnya.
sarytaa
uo
sarytaa
aku mnunggu up slnjutnya, jngan lma² loh kk
sarytaa
yah habis lagi 😁😁😁
Sirchy_10: udh up kak.
total 1 replies
sarytaa
aku tunggu up slnjutnya thor!
seru ceritqnya, tau tau udh habis baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!