"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rambut Krystal
Seorang anak kecil yang tengah berdiri di depan gerbang mengerutkan keningnya. Dia melihat seorang pria menghampirinya.
"Hay," Sapa seorang pria. Dia Elmer, pria itu sengaja mendatangi Krystal dan menunggu anak perempuan itu pulang sekolah.
"Om,"
Elmer berjongkok, dia mengusap kepala Krystal. "Sendirian?"
Krystal mengangguk, tidak biasanya ibunya terlambat menjemputnya. "Iya, Mommy belum datang."
"Mau Om antar pulang?" tanya Elmer. Dia ingin lebih dekat dengan bocah perempuan itu. Ia berharap bocah perempuan di depannya adalah putrinya. Kedatangannya ke sini hanya memastikannya.
Krystal sejenak berpikir, Mommynya berpesan tidak memperbolehkan ikut dengan siapa pun. Tetapi ia tahu dengan pria di depannya.
"Om buman orang yang jahat. Kau pernah melihat Om bersama dengan Kakek kan?"
Krystal mengangguk, dia pernah melihat pria di depannya berbicara dengan kakeknya.
"Om bukan orang jahat, tapi kita tidak boleh percaya begitu saja."
Elmer tersenyum, ia gemas dengan bocah prempuan di depannya ini. Seperti melihat masa kecil Gege. "Karena kau ragu, Om akan menemani mu di sini menunggu Mommy, bagaimana?"
Krystal berpikir keras, boleh juga ia di temani. Apa lagi melihat anak-anak lainnya sudah di jemput. Ia tidak tau kapan datangnya sang Mommy.
"Boleh."
"Tunggu di sini, Om mau ambil kue." Elmer membuka pintu mobil depannya dan mengambil satu kantong plastik yang berisi beberapa camilan.
Sebelum menemui Krystal dia membeli beberapa camilan untuk putri manisnya yang menggemaskan itu. Kepercayaan tentang krystal sangat tinggi. Ia yakin, kalau di depannya adalah putrinya.
"Wah, banyak sekali Om." Kedua mata bulat Krystal berbinar. Banyak sekali camilan dan permen di dalam kantong plastik berwarna putih itu.
Melihat tawa Krystal membuat hati Elmer begitu tenang. "Tentu saja, kau ingin makan apa?"
"Ini," Krystal mengambil salah satu snack dan Elmer membantu menyobek bungkusnya.
"Enak sayang?"
Krystal mengagguk, ia merasa nyaman berada di samping pria di depannya. "Nama Om siapa?"
"Elmer,"
"Oh," Krystal mangut-mangut. "Nama ku Krystal."
"Ayah Krystal dimana?" tanya Elmer.
Wajah yang ceria itu langsung redup. Bagaikan kelinci kedua telinganya layu. "Krytasl tidak tau, Mommy bilang ayah Krystal bekelja. Kalau Krystal tanya, Mommy sedih. Jadi Krystal tidak menanyakannya lagi karena tidak mau Mommy sedih. Padahal Kakek kaya, Mommy juga punya banyak uang, kenapa ayah gak membantu Momny saja, biar sama Krystal saja."
Nyes
Elmer langsung memeluk Krystal, hatinya seperti di belah oleh belati saar melihat kesedihan di wajah Krystal.
"Krystal!!"
"Mommy,"
Sejenak Gege menatap Elmer, kemudian beralih pada Krystal. "Sayang, maaf ya. Mommy lama jemputnya, tadi masih mengantarkan kakek ke rumah sakit," ucap Gege.
Baru saja ia tiba di rumahnya, ia di kejutkan dengan melihat tuan Hardiand pingsan di kamarnya.
"Kakek sakit? Krystal ingin lihat kakek Mom." Kedua matanya menggenang dan akhirnya menangis.
"Iya sayang, ayo pulang dulu. Setelah itu kita melihat Kakek."
"Boleh aku ikut?" tanya Elmer menyela. Ia juga khawatir dengan keadaan tuan Hardiand meskipun dirinya pernah di hina.
Gege tak memperdulikan Elmer, dia langsung masuk tanpa mengatakan apa pun atau menoleh.
Elmer menghela nafas, namun ia merasa sennag dengan apa yang ia pegang. Dua rambut krystal menjadi jawaban terakhirnya.
"Kalau Krytal anak ku dan kamu benar-benar Gege. Aku tidak akan melepaskan yang kedua kalinya. Cukup kebodohan ku di masa lalu. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang kedua kalinya."
sudah menghilang baru terasa sakit nya
bahwa kehadirannya sungguh berharga....