NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Putri Mafia

Perangkap Cinta Putri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Karena kesalahpahaman, Mavra dan Enrique berpisah cukup lama. Namun, dengan bantuan saudara kembarnya, Mavra berhasil mengatur skema untuk menjebak Enrique. Pada Akhirnya Enrique masuk dalam jebakan Mavra si putri mafia.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Simak kisah mereka di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Mengadu

Enrique duduk di balkon, dia menatap gelapnya pesisir pantai dengan suara deburan ombak yang saling bersahutan. Dia memegang ponselnya. Ada satu nama yang terpampang di sana.

Enrique ingin menghubungi pemilik nomor itu, tapi dia bimbang. Dia takut mendapat penolakan lagi dari ibunya.

"Kau ingin menghubungi aunty Fia?"

Marvel tiba-tiba sudah berdiri di belakang Enrique dan menepuk pundak Enrique, tanpa meminta izin, Marvel duduk di sebelahnya. Enrique tidak menoleh, tetapi dia mengangguk.

"Aku merindukannya, aku rindu mendengar omelannya. Aku ingin menghubunginya, tapi aku terlalu malu," ujar Enrique lirih.

"Kemarahan ibumu tidak mungkin sama seperti marahnya Mavra padamu. Hubungi saja dulu. Mungkin ibumu marah hanya di waktu itu, tapi percayalah! Sampai sekarang dia pasti juga menunggu telepon darimu."

"Tapi bagaimana jika dia tetap marah padaku?" Enrique terlihat bimbang dan ragu. Pasalnya dia merasa benar-benar telah mengecewakan ibunya.

"Berusaha lagi lebih keras," ujar Marvel tanpa ragu.

Enrique merasa tercerahkan, wajahnya penuh dengan harapan. Meski jantungnya berdebar kencang, dia lantas menyalakan ponselnya dan langsung menekan panggilan untuk ibunya.

Benar saja apa yang Marvel katakan, baru dering pertama saja, suara yang sangat Enrique rindukan terdengar dari seberang sana.

("Halo.")

"Mom."

("Ada apa, Enrique? Apa kau baik-baik saja?") Nada bicara Zafia terdengar cemas.

Mendengar pertanyaan ibunya, Enrique menjadi cukup emosional. Matanya terasa memanas dan merah. Dia mendongakkan wajahnya agar air matanya tidak jatuh.

"Aku baik, Mom. Bagaimana kabar mommy?"

("Mommy juga cukup baik.")

"Mom."

("Hmm, ada apa Enrique?")

"Aku sudah bertemu Mavra, tapi sekarang dia hilang ingatan. Mom apa mommy mau mendoakan aku. Aku akan berjuang untuk mendapatkannya sekarang."

("APA? Bagaimana bisa? Apakah dia kecelakaan. Di mana dia sekarang? Mommy akan mendatanginya.")

"Mom, kesalahanku sangat besar. Aku harus menebusnya. Suatu saat aku akan membawa Mavra kembali untuk bertemu denganmu, tapi untuk saat ini tidak bisa. Mavra harus pelan-pelan mengingatku. Dia tidak boleh terlalu keras berpikir."

("Baiklah, mommy akan menunggumu membawa calon menantu Mommy. Oh ya, Enrique. Mommy harus kembali ke indonesia karena kakekmu sedang sakit.")

"Kakek Gerry sakit apa, Mom?"

("Penyakit tua. Mommy juga belum melihatnya sendiri. Mommy akan pulang bersama paman dan bibimu serta sepupumu yang lainnya.")

"Ku harap kakek segera sembuh. Aku ingin menikahi Mavra dan di saksikan semua keluarga besar kita mom."

("Mommy suka dengan semangatmu. Kau harus mendapatkan calon menantu mommy bagaimana pun caranya.")

"Aku pasti akan mendapatkannya, Mom."

Setelah panggilan mereka berakhir, Enrique menarik napas panjang. Lega rasanya bisa berbicara lagi dengan ibunya. Dia pikir akan butuh usaha keras untuk mendapatkan hati ibunya seperti dulu lagi.

Marvel terkekeh melihat wajah Enrique. "Kau sudah selesai dengan ibumu kan? Sekarang giliranku bicara serius denganmu." Suasana mendadak kembali tegang bagi Enrique.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Beberapa hari yang lalu, ada pembunuh bayaran yang mengincar Mavra. Dia membunuh ketiganya. Aku khawatir mereka bukan berasal dari kelompok yang mudah untuk dihadapi."

"Aku akan selalu menjaga Mavra."

"Kau tidak bisa 24 jam mengawasi Mavra, Enrique."

"Lalu bagaimana? Kita tidak mungkin menyerang tanpa alasan. Sekali pun alasannya karena anggota kelompok mereka mengganggu Mavra. Karena nyatanya Mavra telah menyingkirkan orang-orang yang menguntitnya. Aku akan memperketat penjagaan Mavra dari dekat."

"Dan Mavra akan menghajarmu jika dia tahu dirinya sedang diawasi."

Enrique menghela napas panjang. Dia mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Istirahat saja dulu. Ini sudah sangat larut. Besok kita cari lagi solusi yang tepat."

Marvel melepas kaosnya. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang. Enrique pun menyusulnya. Hingga fajar mulai menyingsing, mata Enrique sama sekali belum terpejam. Rasanya masih seperti mimpi bisa berbicara lagi dengan Mavra, meskipun dalam versi yang berbeda.

Pagi itu sebagian keluarga besar Mavra pulang. Paman Jared dan istrinya pergi lebih awal karena anak bungsu mereka bermasalah di asrama sekolahnya. Sedang Louisa dan Diandra menyusul kemudian.

"Apa Mommy dan Daddy juga akan pulang nanti?"

"Ya, begitulah. Nenek dan Kakek akan berada di sini 1 minggu."

"Kenapa aku tidak ikut pulang saja dengan kalian."

"Lalu bagaimana dengan kuliahmu di sini, Sayang?"

Mavra diam ketika disebutkan soal kuliahnya. Dia sendiri pun heran kenapa bisa dia memilih kuliah di San Francisco, sementara Marvel ada di L.A, tapi Mavra tidak menanyakan hal ini pada orangtuanya. Dia memilih mencari jawabannya sendiri nanti.

Saat semua keluarga sedang sarapan, Enrique keluar dengan lingkar mata yang menakutkan.

"Enrique, ada apa denganmu? Apa kau tidak tidur semalaman?"

"Aku kesulitan tidur, Aunty. Semalam ibuku memberi kabar jika kakekku di Indonesia sakit."

"Oh my, aunty turut sedih mendengarnya. Semoga kakekmu lekas sembuh."

"Terima kasih aunty."

Mavra terlihat tak acuh dengan kedatangan Enrique, bahkan saat Enrique duduk di sebelahnya dia tidak berniat menyapa.

"Selamat pagi, Mi ... eh Mavra."

"Hmm ya." Mavra menggigit rotinya sembari terus menggulir layar ponsel tanpa menoleh.

"Bolehkah nanti aku ikut ke kampusmu? Aku akan transfer kuliahku ke sini."

"Kenapa?"

"Aku ingin satu kampus denganmu."

"Kekanakan sekali," jawab Mavra ketus. Marvel merasa kasihan pada Enrique, tapi biarlah saat ini Enrique jalani dulu masa sulit ini. Jika sampai nanti di titik Enrique mengalami kesulitan, dia akan membantu pria itu.

...****************...

1
reinn rainji
Lumayan
reinn rainji
Luar biasa
Erik Herawati
kiuuutttt
riana irma
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Asmalyda Yeni
Buruk
Asmalyda Yeni
Kecewa
Ira Rachmad
wkkwkwkw
Jennie Santoso
Luar biasa
Vitriani
Lumayan
Ola Karatat
👍☠️☠️☠️☠️☠️☠️🗿
Rini Handayani
Luar biasa
Anonymous
k
LaRisA26
Luar biasa
Femmy Femmy
mau meng adu ya Marvel g sabaran🤣
Femmy Femmy
wow mommy Celine bisa juga jadi kompor meleduk yah 🤣🤣🤣
Femmy Femmy
ekstrim 🤣
Femmy Femmy
🤣🤣🤣
Femmy Femmy
seperti iblis Gustavo...😠
Femmy Femmy
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!