Gadis Manis Kesayangan CEO Buta

Key pulang kekediaman Bagaskara setelah melakukan rongent sesuai permintaan Al dan beruntung tidak ada cidera parah di kepalanya, hanya sedikit luka robek akibat pukulan balok malam itu.

canggung, sudah pasti, tapi mama Andin dan Devon sudah meyakinkannya kalau dia akan baik baik saja dan keluarga Bagaskara akan benar benar menjaganya.

didepan pintu Oma Lusi dan opa Tio sudah menunggu kedatangan mereka setelah semalaman mereka ikut hawatir dengan keadaan key.

Oma Lusi langsung saja memeluk erat key,

"aiiissshh", rintih key yang membuat Oma Lusi segera melepaskan pelukannya.

"Oma tangan key terluka dan abis dijahit", ucap Al mendengar rintihan key,

"maaf sayang maaf, Oma tidak tahu maaf ya nak", ucap Oma Lusi menyesal.

"tidak apa apa Oma, karena masih basah aja jadi masih sakit", ucap key sambil tersenyum.

mereka semua memasuki rumah mewah 4 Lantai itu, sesuai permintaan Alezio key ditempatkan dilantai 3 bersebelahan dengan kamarnya.

awalnya yang lain heran dengan permintaan Alezio itu, karena dulu dia melarang siapapun menempati kamar dekat dengan kamarnya, alhasil dilantai itu hanya ada kamarnya, ada kamar satu lagi sebenarnya tapi di biarkan kosong, ruang kerjanya, ruang baca mini dan tempat gym.

karena permintaan Al itu, satu kamar disampingnya sudah dibersihkan oleh para asisten rumah tangga dan juga sudah disulap menjadi kamar seorang gadis dengan berbagai macam skin care bermerk, baju, dress, sepatu, tas semua lengkap dan sudah tertata rapi disana.

Key nampak terbengong melihat pemandangan kamar yang akan ditempatinya itu, takjub dan kagum, melihat isi kamar itu yang lengkap dengan serba serbi kebutuhan perempuan, apa ini kamar bekas kamar seorang gadis juga sebelumnya, atau memang semua sengaja disiapkan untuknya.

semua menyuruh key untuk segera beristirahat, karena memang sebenarnya kondisinya belum begitu pulih, key masih diharuskan banyak berbaring karena kepalanya masih sering merasa pusing.

Key pun sudah berbaring diatas ranjang yang sangat empuk dengan ukuran king size yang bahkan ukurannya tidak ada apa apanya dengan ranjang yang ada dikontrak nya. dan bahkan ukuran kamarnya pun lebih besar dibanding ukuran rumah kontrakannya.

benar benar keluarga Bagaskara memang tidak diragukan lagi kekayaannya. dan key berharap keputusan yang diambil untuk setuju tinggal disana adalah keputusan yang tepat.

waktu hampir pukul 7 malam, mama Andin membangunkan key, karena waktunya makan malam dan key harus mandi karena dia tidur sejak siang dan belum mandi, jadi key harus membersihkan dirinya sebelum makan malam.

Mama andin membatu key memakai pakaian karena luka dilengannya masih basah dan terasa agak nyut nyutan kalau dibuat kalau banyak bergerak. Key memakai dress rumahan selutut saja dengan resleting dibelakangnya karena itu lebih memudahkan dia.

Semua sudah berkumpul dimeja makan, termasuk Devon yang memang belum pulang sejak tadi dan juga Noah, setalah tadi menyelidiki kembali siapa orang orang penyerang mereka dia kembali kekediaman Bagaskara untuk bertanya pada key.

mereka makan malam dengan anteng dan khidmat, key pun mulai mengerti aturan mereka saat makan yaitu tidak berbicara dan fokus pada makan mereka saja.

setelah selesai mereka berkumpul diruang keluarga, dengan key duduk disamping Oma Lusi dan juga mama Andin, mereka sekarang jadi seperti keluarga dengan key sebagai anak gadis mereka.

"key, apa boleh kak Noah bertanya?", ucap Noah,

"tanya apa kak?", tanya key,

"sebenarnya kemarin apa yang terjadi?", tanya Noah,

"key juga gak tahu kak, tapi kayaknya orang itu udah mengintai key, karena dari kata katanya jelas dia emang pengen membunuh key", ucap key yang seketika membuat mereka melebarkan mata,

"maksud kamu mereka emang udah ngikutin kamu?", tanya Al,

"sepertinya kak, karena sebelum kita adu otot orang orang itu sempat bilang kalau bos mereka murka gara gara mereka gagal menghabisi seseorang gara gara key", ucap key,

mereka pun terdiam, jadi benar kalau yang menyerang key adalah orang yang sama dengan orang yang menyerang Al dan Noah.

"kamu bisa bela diri key?", tanya Noah,

"jangan salah kak, biarpun ramping gini key pemegang sabuk hitam taekwondo kak", ucap sombong key yang membuat semua orang terkekeh,

"jujur saya kaget saat kamu bisa melawan mereka, padahal dari segi fisik mereka jauh lebih besar dari kamu, dan jumlah mereka pun banyak", kata Noah,

"kalau aja key gak bisa lawan mereka pasti key sekarang udah nyusul ayah sama ibu kak, mereka nafsu banget lagi nyerang key", ucap key kesal.

"apa mereka juga hendak menusuk kamu?", tanya Al,

"aku gak tahu kalau salah satu dari mereka bawa pisau, mereka hendak nusuk key saat yang lain berhasil pukul kepala pake balok, untung key masih bisa ngeles kalau gak udah gak tahu deh bentuknya nih perut", sungut key.

"sepertinya dugaan kita benar tuan Ken, orang orang itu dari organisasi terlatih dan mereka disewa dengan harga mahal", ucap Noah,

"cari tahu tentang organisasi itu Noah, saya juga akan meminta bantuan pada teman teman pengusaha yang lain siapa tahu ada yang mengetahui tentang organisasi itu", ucap papa Kendra,

"haaaaa key ingat", pekik key tiba tiba sehingga membuat mereka terjingkat kaget,

"apa key, ngagetin aja sih loe?", tanya Devon membuat key mencebikkan bibir sebal.

"key ingat, orang yang kemarin mau nusuk key adalah orang yang sama dengan orang yang waktu itu mau nembak kak Al", ucap Al.

"kamu yakin nak?", tanya opa Tio,

"iya opa, key inget banget karena ada bekas luka dipipi orang itu opa, bekas kayak sayatan agak panjang di pipi sebelah kanan", ucap key yakin.

mereka kembali terdiam, sepertinya musuh mereka saat ini bukan orang sembarangan yang pantang menyerah, sepertinya mereka akan terus berusaha menyerang keluarga Bagaskara terutama al, tapi apa motifnya, dan siapa dalang dari ini semua, itu yang harus mereka pecahkan saat ini.

"Noah apa rekaman CCTV udah kamu dapatkan?", tanya Al,

"sudah tuan, apa perlu saya sambungkan ke televisi saja biar gambarnya lebih jelas?", tanay Noah,

"usul yang bagus", kata opa Tio.

Noah pun mulai mengotak atik laptopnya dan menyambungkannya ke layar lebar didepan sana.

semua fokus kearah depan layar yang menayangkan adegan saat key dengan lincah melawan orang orang yang tengah menyerangnya,

bahkan tangan Oma Lusi memegang erat tangan key, seolah mereka sedang menonton film action yang memicu adrenalin.

selain Al tentunya, tapi dengan mendengar cerita keluarganya dia bisa tahu kali key bukan gadis lemah dan pandai bela diri.

kagum, atau tertarik?

entahlah Al juga tidak mengerti.

Hingga wajah orang orang itu mulai terlihat, tapi karena pencahayaan yang kurang membuat gambar tidak begitu jelas.

"kamu hebat banget sayang", ucap mama Andin sambil memeluk key.

"key sebatang kara bun, kalau key gak membekali diri key dengan ilmu bela diri, siapa yang akan nolongin key saat keadaan darurat", ucap key membalas pelukan mama Andin.

"sekarang kamu gak sendiri nak, ada kami anggaplah kami seperti keluarga dan orang tua kamu", sahut Oma Lusi sambil ikut memeluk key,

"makasih Oma", ucap key dengan air mata yang mengalir.

mereka pun tersenyum penuh haru melihat pemandangan itu, para lelaki itu paham kalau kedua perempuan itu dari dulu menginginkan kehadiran anak perempuan ditengah keluarga mereka, tapi keadaan yang tidak memungkinkan, kehadiran key ditengah keluarga mereka seolah mewujudkan keinginan kedua perempuan itu.

"Noah bawa saja rekaman itu kekantor polisi, minta mereka menyelidiki secepatnya", titah papa Kendra.

"baik tuan", ucap Noah.