Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 28 - Ucapan Hera
"El, kenapa masih belum tidur? apa mau daddy nyanyikan sebuah lagu?" tanya Erzan pada sang anak, saat ini sudah jam setengah 9 malam tapi Eleanor masih juga belum tertidur, biasanya jam 8 anaknya ini sudah tidur pulas.
Dilihat oleh Erzan sang anak yang masih membuka matanya lebar. Lalu menunjuk ke arah dalam, minta masuk ke dalam kamar.
Erzan menurut, dia juga menutup pintu balkon itu rapat-rapat, menghalau angin malam untuk masuk.
"Sudah, El mau apa?"
Eleanor menunjuk televisi.
"Baiklah, tidur sambil nonton Tv. Mau minum susu?"
Eleanor tersenyum lebar, seolah senang sekali ketika mendengar kata susu.
"Anya, buatkan susu."
"Baik Tuan."
Setelahnya Erzan membawa sang anak untuk duduk di sofa dan mulai menyalakan televisi. Melihat tayangan binatang di dalam sana.
"Itu adalah hewan Zebra, kulitnya belang hitam dan putih."
"Itu ular sayang, tidak punya kaki tapi larinya kencang sekali."
Erzan terkekeh pelan, kemudian Anya memberikan susu untuknya. Dengan telaten, Erzan menyusui sang anak, memangkunya dengan penuh kasih sayang.
"Yaa! Mii!!" ucap Eleanor saat tiba-tiba televisi itu berubah iklan. Erzan menatap layar kaca dan melihat Selena Maiden disana.
"Mii," ucap Eleanor lagi.
"Iya sayang, itu memang mie. Tapi anak kecil tidak boleh makan mie yang itu, besok Hera akan mencarikan mu mie dari sayuran." Terang Erzan, di dalam televisi sana, Selena sedang menjadi bintang iklan untuk salah satu produk mie instan.
Wanita itu makan lahap sekali hingga membuat Eleanor mau. kesal Erzan, dia pun mengganti siaran televisi itu dan malah membuat Eleanor menangis.
"Hei, kamu tidak mau diganti? baiklah baiklah baiklah," ucap Erzan pasrah, dia mengembalikan siaran televisi itu ke semula. Namun iklan yang diperankan oleh Selena sudah tak ada.
Eleanor makin menangis, merasa mommy nya telah hilang.
Dan Erzan jadi bingung kenapa anaknya menangis seperti ini.
Erzan bangkit dan menimang, tapi usahanya tetap gagal. Dia bahkan memanggil Hera dan Anya untuk membeli mie yang ada di televisi tadi tapi tangis Eleanor tetap tidak mereda.
"Ma-maaf Tuan, mungkin baby El bukan mau mie nya, tapi artis itu," ucap Hera.
Dan Eleanor yang mendengar ucapan itu pun tangisnya sedikit mereda. Membuat Erzan mengerutkan dahinya bingung.
"Jangan asal bicara, untuk apa El ingin bertemu dengan wanita seperti itu!" kesal Erzan.
Mendapati kemarahan sang Tuan akhirnya Hera tidak berani lagi untuk buka suara. Dia menunduk, diikuti juga oleh Anya.
Erzan lalu membawa anaknya keluar, masuk ke dalam kamarnya sendiri.
"Lebih baik malam ini kita tidur disini, tidur bersama daddy dan jangan menangis. Mengerti?"
Eleanor diam saja, tangisnya sudah jadi sesenggukan. Dia juga mulai mengantuk hingga tak punya tenaga lagi untuk menangis.
Erzan duduk di tepi ranjang dan kembali menyusui Eleanor, tak berselang lama kemudian bayi cantik ini akhirnya tidur.
Erzan menghembuskan nafasnya lega, namun ditengah kesunyian ini dia jadi teringat akan ucapan Hera.
Tentang Eleanor yang ingin bertemu dengan Selena.
Beberapa bulan terakhir dia terus mengamati wanita itu, namun Selena hidup tak seperti yang dia bayangkan.
Dibenaknya Selena menjadi artis ternama karena menjual tubuhnya, namun ternyata dugaannya salah. Selama ini pun Selena hidup seperti biasa, bukan seperti wanita malam yang bebas.
Di satu sisi, bahkan Erzan seperti melihat Arra di dalam wanita itu.
"Hah! Apa yang aku pikirkan!"