Di Dunia Lain? : Lalu Sekarang Bagaimana?

Volume 2

Prolog :

Dalam luasnya lautan yang mengalir tak terhingga, terdapat dimensi yang melampaui segala pemahaman makhluk hidup. Di sini, entitas-entitas dengan kekuatan luar biasa ada dan melampaui segala batasan realitas.

Di antara entitas-entitas ini, terdapat sebuah kelompok yang dikenal sebagai Dewa Agung. Mereka adalah makhluk-makhluk yang telah mencapai puncak kekuatan dan kebijaksanaan, mampu memanipulasi realitas dan menciptakan kehidupan. Mereka adalah penjaga disetiap dunia.

Cosmology :

Lautan Nol adalah lautan yang menampung segala hal dan berukuran tak terbatas dan tak akan pernah ada akhirnya. Lautan ini menampung ruang berdimensi lebih tinggi, jauh melampaui semua struktur ruang waktu (4D). Lautan ini menampung dunia gelembung yang berisi multiverse yang tak terhitung jumlahnya. Dan setiap dunia gelembung itu berjumlah tak terbatas dengan ukuran tak terbatas yang mengambang di atas lautan nol yang berdimensi tak hingga dan tidak memiliki ujung. Setiap dunia gelembung itu memiliki tingkatan sendiri dan memiliki perbedaan Transendensi Reality > Fiction.

Artinya setiap dunia gelembung itu akan mengkerdilkan lapisan dibawahnya. Padahal lapisan dibawahnya itu berdimensi tak terbatas dan melampai semua struktur ruang waktu (8D). Misalnya karakter terkuat di lapisan 0 di atas permukaan lautan nol itu akan terlihat seperti butiran debu oleh karakter terlemah di lapisan 1, dan begitu seterusnya hingga lapisan tak hingga. Di dalam dunia gelembung yang berisi multiverse yang tak terhitung jumlahnya itu juga berisi dunia kecil yang setiap dunia kecil itu setidaknya berukuran matahari.

Dalam dimensi yang jauh dan tidak bisa diakses dan melampaui semua struktur dimensi tak terbatas itu terdapat catatan surgawi yang menampung semua struktur lautan nol dan jauh melebihi dan terletak di luar dimensi tak terbatas. Dengan kata lain tingkat itu akan mengkerdilkan dan menanganggap semua lautan nol hanyalah fiksi, dan memiliki perbedaan kualitatif murni. Ini berarti ruang waktu yang berdimensi tak terbatas semuanya terlamapui dan tidak dapat diakses karena benar benar mengkerdilkan semua struktur eksistensi dibawahnya.

10 ribu tahun yang lalu....di lapisan 999+

Ada sang raja tirani yang membantai dewa, spirit, malaikat,iblis,manusia, dan semuanya. Dia adalah wujud dari ketiadaan dan kehancuran yang melampaui segalanya, kekuatannya tak terhingga, dan keberadaannya melampaui batas-batas realitas dan fiksi. Dia bukanlah ciptaan, bukan pula ketiadaan, melainkan sesuatu yang melampaui dualitas itu sendiri. Dia adalah Leon Voldea...

Dahulu kala...

Leon adalah singa penghancur lautan nol, dimensi yang berada di luar segala struktur kosmologi yang diketahui. Sebagai makhluk yang tidak terikat oleh apapun atau berada di luar kausalitas dan semua alasan secara keseluruhan, ini berarti untuk berinteraksi dengannya dengan normal itu tidak mungkin, Leon memiliki kekuatan yang melampaui segala imajinasi, dia bisa membunuh apapun dengan caranya sendiri, dia bisa melakukan segala jenis sihir. Dia juga bisa menghancurkan satu lapisan hanya dengan tinju kecilnya.

Leon telah menyaksikan kelahiran dan kehancuran tak terhitung jumlahnya dari realitas di dunia gelembung yang tak terhitung jumlahnya, menyaksikan muncul dan lenyapnya berbagai peradaban yang melampaui pemahaman manusia.

Dia telah melihat segala bentuk kehidupan, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, dari yang paling fana hingga yang abadi. Dia telah mengalami segala macam emosi, dari cinta dan kasih sayang hingga kebencian dan kemarahan, meskipun dia sendiri tidak terikat oleh emosi-emosi tersebut.

Di masa lalu yang tak terhitung, Leon dikenal sebagai "Sang Pengacau", sebuah entitas yang ditakuti oleh makhluk apapun, bahkan dewa sekalipun. Dia adalah makhluk yang tak terkalahkan. Dia telah membantai dewa-dewa yang sombong dan angkuh, yang berani menantang kekuasaannya. Dia telah menghancurkan makhluk-makhluk sombong dan menentang kehendak ilahi.

Leon tidak hanya mengalahkan musuh-musuhnya, tetapi juga menghancurkan mereka secara permanen. Dia bisa menghapus keberadaan mereka dari realitas, sehingga mereka tidak akan bisa bangkit kembali, bahkan dengan bantuan kekuatan ilahi sekalipun.

Dia bahkan bisa menghancurkan avatar dari dewa bapa surgawi tertinggi dan langsung merusak sumber utamanya secara permanen, tidak peduli seberapa abadi atau tidak logisnya mereka, tak peduli seberapa abstrak dan tak terdefinisinya mereka, tak peduli mereka memiliki ketahanan terhadap penghapusan keberadaan, tak peduli dia adalah sesutu yang ada dan tidak ada. Leon mengabaikannya.

Dia menjadi legenda, sosok yang dihormati sekaligus ditakuti. Namun, di balik kekuatannya yang tak tertandingi, Leon merasa hampa. Dia tidak merasakan kepuasan atau kebahagiaan dari kemenangannya. Dia merasa bahwa hidupnya tidak memiliki arti.

Dahulu kala Leon saat reinkarnasi yang pertama kalinya (meskipun konsep waktu tidak berlaku baginya) Leon terlahir dari sumber kehancuran dan penciptaan. Ibunya, seorang dewi penciptaan yang sangat kuat, dibantai oleh dewa iblis yang menyamar menjadi suami dewi penciptaan. Dari rahim ibunya yang hancur, Leon lahir dengan kekuatan yang melampaui segala yang ada. Saat ibunya itu lahir, Ibunya kemudian mati, dan Leon tiba tiba muncul dari rahim ibunya yang hancur dan membuat dunia bergetar.

Dikatakan makhluk yang akan lahir dari seorang dewi pencipta itu tingkat keberhasilannya itu kurang dari 1%. Leon tumbuh dalam kesendirian, belajar mengendalikan kekuatannya yang luar biasa sambil menyimpan dendam pada dewa yang telah membunuh ibunya. Emosinya itu tidak ada sama sekali. Suatu hari dia menghabiskan milyaran tahun lamanya dan semakin kuat, dan kekuatannya setiap detik itu terus bertambah dari waktu ke waktu.

Selama milyaran tahun, Leon menjelajahi Lautan nol dan menjelajahinya ke lapisan yang lebih dalam, mengasah kemampuannya dan mencari lawan yang sepadan. Dia menantang dewa-dewa dan makhluk-makhluk kuat lainnya, mengalahkan mereka satu per satu. Kekuatannya yang tak tertandingi membuatnya dijuluki "Sang Pengacau".

Namun, semakin banyak musuh yang dia kalahkan, semakin Leon merasa hampa. Dia menyadari bahwa kekuatannya tidak memberinya kebahagiaan atau tujuan hidup. Dia merasa seperti terperangkap dalam lingkaran tanpa akhir dari pertempuran dan kehancuran.

Suatu hari, Leon memutuskan untuk menjelajahi Lautan nol dan masuk ke dunia yang lebih dalam dan mencari makna hidupnya di tempat lain. Dia menyegel sebagian besar kekuatannya, memilih untuk menjelma menjadi manusia biasa di dunia Aetheria, sebuah dunia yang dipenuhi dengan sihir dan petualangan.

Catatan :

Leon memiliki dua mata. Pertama mata biru 𖡸 terang. Saat mata biru ini aktif Leon dapat mengabaikan akal sehat dan semua logika akan menjadi nol, tak peduli seberapa absurd itu, dia dapat mengabaikannya. Misalnya saja menghancurkan makhluk abstrak yang dimana tubuh dan jiwanya itu merupakan sesuatu yang berada di luar keberadaan apapun. Dapat menghentikan ruang waktu, dapat mengabaikan durability lawan, dapat mengacaukan sihir seseorang, dapat membuat lawan tidak bisa bergerak secara paksa, dapat membuat logika apapun menjadi kacau, dan masih banyak lagi.

Mata kedua, mata asli Leon yang sangat kacau. Mata ini berwarna ungu pekat yang sangat terang, Mata Ungu kegelapan abadi 𖢣. Jika Leon membuka sedikit saja, dunia ini akan bergetar dan hampir hancur jika tidak ditekan dengan maksimal oleh Leon. Mata ini mampu menghancurkan dewa secara permanen yang dapat dengan mudah meregenerasi konsepnya dari ketiadaan meskipun sumbernya dihancurkan. Mata ini dapat mengacaukan apapun tak peduli seberapa absurd itu.

Mata ini dapat menghapus keberadaan makhluk absolut yang abadi dan sangat sangat abstrak, dimana makhluk itu dilindungi oleh takdir takdir mutlak yang punya resistensi terhadap penghapusan keberadaan lebih besar. Leon dapat mengabaikan apapun terlepas seberapa rumit dan kompleks itu.

Misalnya dalam sebuah logika 2+2\=4, maka mata Leon ini akan mengacaukan dan menghancurkannya menjadi 2+2\=0. Misalnya dalam sebuah atribut di beri pilihan A dan B, dan harus memilih salah satu dari keduanya, maka Leon akan membuat pilihan C tanpa harus kedua, ketiga, dans semuanya secara berasamaan tapi tidak memilihnya, dan itu benar benar mengacaukan semua logika. Dan masih banyak lagi kekuatan Leon.

• Kosmologi yang dijelaskan di sini sangat kompleks dan abstrak, melampaui pemahaman apa yang dipikirkan manusia.

• Leon adalah entitas yang sangat kuat, bahkan dalam wujud manusianya.

• Asal-usul Leon masih menjadi misteri, bahkan bagi dirinya sendiri.

• Leon sudah hidup setidaknya 100 milyar tahun yang lalu, meskipun konsep waktu tidak berlaku untuknya.

• Leon adalah sosok yang kompleks dan kontradiktif. Dia bisa menjadi sangat kejam dan brutal saat melawan musuh-musuhnya, tapi dia juga bisa menjadi sangat lembut dan peduli pada orang-orang yang dia sayangi.

Dia berharap bisa menemukan sesuatu yang baru dan menarik di dunia ini, sesuatu yang bisa membuatnya merasakan kembali semangat hidupnya. Dia ingin merasakan apa artinya menjadi lemah, apa artinya memiliki keterbatasan, dan apa artinya berjuang untuk sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.

...----------------...

Leon terlahir kembali sebagai Leon Voldea, seorang siswa Sekolah Menengah Atas Gayura biasa yang tiba-tiba terbangun di dunia Aetheria. Dia tidak tahu apa tujuannya di dunia ini, tapi dia yakin bahwa dia memiliki peran penting untuk dimainkan. Dia akan menggunakan kekuatannya untuk melindungi orang-orang yang dia sayangi dan mengungkap rahasia di balik dunia ini. Dia juga akan mencari tahu mengapa dia dikirim ke dunia ini dan apa yang harus dia lakukan di sini. Dia juga berusaha mencari siapa dalang dibalik dirinya dipanggil ke dunia itu sambil menikmati kehidupannya sebagai seorang mageran parah.