William Anderson akhirnya mempunyai cara untuk menikahi gadis yang membuat hatinya jatuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Valen keluar dari ruangan mbak citra dan Valen berjalan menunduk untuk kembali ke tempatnya bekerja . Valen terus menunduk sampai ia tertabrak oleh sosok pria gagah
Bugghhhhh
Tubuh Valen yang lemah terhuyung lalu jatuh ke lantai dan yang menabraknya mengulurkan tangan yang membuat Valen menatap tangan kekar tersebut .
Pria tersebut adalah Tuan muda William , tadi mereka berdua sama sama tidak melihat jalan karena tuan muda sibuk melihat gadgetnya .
Betapa terpukaunya Tuan muda saat melihat wajah Valen yang polos tanpa makeup sama sekali , tapi terlihat sangat anggun dan manis .
"ma...ma....maaf , saya tidak memperhatikan jalan"....ucap Valen sambil berdiri tanpa meraih uluran tangan tuan muda
"ah iya tidak masalah!"....ucap tuan muda yang gelagapan
"maaf , tuan disini sedang mencari apa kalau saya boleh tau?"....tanya Valen dengan sopan
"saya tadinya ingin ke toilet tapi mungkin karna saya tidak melihat jalan jadi nyasar kemari"....jawabnya sambil menggaruk belakang kepalanya
"oh...toilet pria sebelah kanan tuan"...tunjuk Valen
"ya , terimakasih"....ucap tuan muda yang bergegas pergi dari sana
"dasar aneh"...ucap lirih Valen sambil memandang punggung pria tersebut
Setelah kejadian tadi kini membuat tuan muda terus membayangkan wajah manis milik Valen dan hal itu membuat tuan Nico heran melihat sahabatnya yang baru kali ini melamun .
"hey Wil? Are you okay?"....ucap tuan Nico sambil mengemudi
"ya!"...jawabnya ketus lalu menatap kembali layar Ipad-nya
"sejak dari toilet tadi kau suka melamun. Apa yang terjadi? Kau melihat setan ?"
"CK! Mana berani setan menampakkan dirinya dihadapanku?"....ucap tuan muda dengan sombong
"lalu kenapa ? Tumben sekali kamu melamun? Apa kau sedang memikirkan tawaran dari tuan Atmaja tadi?"
"omong kosong! Tawaran Atmaja gak akan pernah membuat William Anderson terkecoh!"
"lalu?"
"nanti saja aku jelaskan !"
Tuan Nico memilih fokus dengan kemudinya dibanding melanjutkan obrolannya yang pastinya tidak akan pernah dijawab oleh tuan muda .
...****************...
Pukul 10 malam Valen yang baru saja selesai membersihkan dirinya , kini merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya yang hangat.
"huuuffftttt! Kalo ada acara diruang VVIP senang dapat bonus tapi bikin badan pegel pegel"....ucapnya
sambil memandang langit langit kamarnya
"untung saja besok hari liburku , jadi aku bisa istirahat hoammmpp".....ucapnya sambil menguap
"mah , Valen sekarang udah benar benar mandiri dan kuat "
"Valen udah bisa tegar menjalani hari hari Valen "
"Valen gak nyesel karna gak punya banyak teman , valen rindu mamah"
Ucapan Valen menghilang saat kedua matanya tertutup rapat dan air matanya jatuh membasahi kedua pipinya .
Setiap malam menjelang tidur Valen selalu meneteskan air matanya , entah ia selama ini meratapi nasibnya atau merindukan sosok seorang ibu.
Keesokan paginya tuan Nico yang berdecak kesal diruang makan dikagetkan dengan kehadiran tuan muda yang terlihat kucel penampilannya saat ini.
"Wil? Itu kamu?"....tanya tuan Nico sambil menatap wajah kucel tuan muda
"memangnya kenapa"?...tanyanya sambil mengambil rotinya
"kucel banget tuh wajah! Memangnya kamu gak tidur semalam?"
"biasa !"
Tuan Nico merasa tuan muda benar benar aneh , dimana yang biasanya meskipun tidur terlalu larut ataupun tidak pernah tidur . Wajah tuan muda selalu terlihat fresh , tapi sekarang berbeda.
"sebenarnya apa yang terjadi dengannya?"....batin tuan Nico
"apa perusahaannya bangkrut?"
"ahhh.... gak mungkin deh!"
Tuan Nico terus beradu pertanyaan dengan batinnya , sampai dirinya tidak sadar jika tuan muda saat ini sudah tidak ada di meja makan.
Tuan Nico yang menyadarinya segera bergegas menyusul tuan muda yang sekarang sudah berada didalam mobil.