NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Independent Woman

Mengejar Cinta Independent Woman

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Semesta Ayi

LUKA ITU PENYEBABNYA

"Kau yakin nak? Wanita seperti dia? Bukan maksud ayah merendahkannya, tetapi dia berasal dari strata sosial yang lebih rendah dari kita. Selama ini ayah dan ibu diam, karena mengira kau hanya sekedar berpacaran biasa saja, lalu putus seperti yang sebelumnya. Tetapi Valerie? Wanita itu anak yatim piatu, ia bahkan memiliki dua adik yang masih harus ia sekolahkan. Tidak nak, jangan dia!"

*****

Direndahkan! Itulah yang Valerie Maxwel rasakan atas penuturan orang tua calon suaminya. Sejak saat itu, ia berjuang untuk dirinya sendiri dan adik-adiknya. Hingga Valerie menjadi seorang Independent Woman, dan memiliki jabatan tinggi di sebuah perusahaan ternama. Valerie pun tak pernah lagi percaya dengan pria, maupun cinta. Namun, kemunculan CEO baru di perusahaannya membuat Valerie bimbang. Pria itu bernama, Devan Horwitz . Pria dengan usia tiga tahun lebih muda dari Valerie. Dan memiliki segudang daya tariknya untuk memikat Valerie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Semesta Ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"Ada Luka di Matamu, Valerie"

* * *

Devan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, memecah keramaian jalanan kota Tokyo di Jepang. Valerie tertegun atas pemandangan menjelang malam kota tersebut. Selama ini jika ke Jepang, tentu sore sudah pulang bekerja dan ia pun langsung menuju kamar hotelnya. Melihat keindahan kota Jepang pun hanya dari kejauhan balkon kamarnya.

Dan ini kali pertama Valerie memasuki kawasan ramai dan modern tersebut. Matanya takjub melihat sekitar, Devan meliriknya dan bisa menebak dari sinar mata wanita itu jika Valerie sedang antusias saat ini. Devan pun membuka kaca jendela mobil, Valerie sedikit tersentak dan menoleh menatap Devan.

"Nikmati angin sejuknya, dan nikmati keindahan sekitar. Bagaimana? Kau pasti menyukainya." ujar Devan.

Valerie tersenyum tipis, ia pun menoleh ke arah luar jendela. Angin sejuk menyapa wajah cantiknya, Valerie memejamkan matanya sejenak dan menghirup udaranya. Devan membiarkan saja Valerie menikmatinya, pria itu fokus menyetir menuju sebuah restoran mewah khas Jepang.

Beberapa saat mereka pun tiba, Devan menepikan mobilnya dan mematikan mesin mobil. Valerie melihat sekitar, jelas kota indah yang ramai berlalu-lalang manusia. Devan membukakan pintu mobil sang gadis, Valerie pun menatap pria itu dan keluar dari dalam mobil. Sungguh acts of service seorang Devan terlihat jelas sekali, walau hati kecil Valerie tersentuh namun dengan cepat wanita itu selalu menyangkalnya.

Devan berjalan menuju sebuah restoran mewah, Valerie mengikuti pria itu. "Disini kita akan makan malam?" tanya Valerie.

Devan tersenyum mengangguk, "Benar, aku pernah makan malam disini. Rasa makanan khas Jepangnya sangat lezat, dan tidak semua juga menghidangkan makanan khas Jepang. Aku yakin kau akan menyukainya."

Valerie mengangguk kecil, ia menurut dan mengikuti saja langkah pria tersebut. Seorang pelayan restoran menyapa mereka, nyatanya Devan sudah melakukan reservasi. Valerie cukup terkejut, namun ia tetap cuek saja. Dan pelayan kini menyuruh mereka untuk mengikuti. Lalu Valerie kembali dibuat bingung kala mereka menaiki sebuah lift dan menuju lantai teratas.

Begitu pintu lift terbuka, mereka berjalan dan sebuah pintu dibuka oleh sang pelayan. Mata Valerie membulat takjub menatap sebuah rooftop indah saat ini. Berhiaskan banyak lampu cantik disana, di tambah cantiknya gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo Jepang.

Valerie berjalan menuju pagar pembatas, Devan mengikuti sang wanita dan pelayan pun meninggalkan mereka berdua. Valerie memegang pagar pembatas menatap ke segala arah. Devan tersenyum bersandar di pagar tersebut, "Indah bukan?"

Valerie masih merasa takjub, "Ya, sangat indah."

"Kau menyukainya?"

Valerie mengangguk pelan, "Hm."

"Tidak sia-sia jika begitu usahaku menarik hatimu." ujar Devan.

Valerie tertegun sejenak, ia lalu menatap Devan dengan alis yang bertaut. "Maksudmu?"

Devan menggeleng, "Lupakan kalimatku tadi. Aku kesini hanya untuk mengajakmu makan malam."

Valerie menatap rooftop tersebut, ada banyak meja makan disana namun yang terisi makanan hanya satu meja berbentuk oval. Meja lainnya terlihat kosong. Valerie pun kembali menatap Devan, "Kau menyewa seluruh rooftop ini?" tanya Valerie.

Mata Devan mengerjap, ia menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Ya, begitulah."

"Seluruhnya? Dan artinya hanya kita berdua yang makan di rooftop ini?"

Devan mengangguk, "Ya Vale, kau benar."

Alis Valerie kembali bertaut, "Untuk apa Dev?"

"Hanya sekedar makan malam. Sudahlah, mari kita nikmati makan malam ini." ajak Devan meraih satu tangan Valerie dan hendak menariknya menuju meja mereka.

Namun Valerie menahan dirinya, Devan pun kembali menatap sang wanita yang tetap berekspresi datar tersebut.

"Tindakanmu ini tidak biasa." ujar Valerie.

Devan menghela nafas pelan, "Ya, kau tahu jika aku menyukaimu. Ini hanya usaha kecil, aku memiliki banyak uang untuk menyewanya."

"Aku tidak mempermasalahkan soal uang disini. Aku juga memiliki banyak uang, bahkan sekarang aku berniat mengganti kerugianmu karena sudah menyewa tempat ini. Aku tidak mau makan disini!" jelas Valerie menepis tangan Devan dan hendak pergi.

Devan meraih satu lengan Valerie dan menahannya, sang wanita pun berhenti dan terdiam sejenak. Devan menatap Valerie dengan lekat, "Cukup makan saja jika begitu. Tidak perlu pikirkan yang lain."

Valerie menggeleng, namun ia tidak mau menatap Devan. "Aku benci nuansa ini Dev. Aku mengira tadi banyak pengunjung disini, tapi nyatanya hanya kita berdua saja. Tidak Dev, aku tidak bisa. Kita tak ada hubungan spesial apapun!"

Devan mengeratkan genggaman tangannya di lengan Valerie, ia menatap sang gadis dengan sendu. "Vale, maaf jika aku berlebihan padamu. Aku hanya mencoba menarik perhatianmu, sebab kebanyakan wanita pasti akan menyukai hal seperti ini bukan? Tapi jujur saja, ini kali pertama bagiku melakukan hal seperti ini. Dan artinya hanya padamu, Valerie Maxwel." jelas Devan dengan lembut.

Valerie kini menoleh menatap Devan, dan pria itu tersentak melihat mata wanita itu berkaca-kaca. "Aku tidak suka!" ujar Valerie.

Devan sedikit tersentak, namun ia masih menahan tangan sang wanita. "Kenapa?"

"Aku benci hal seperti ini. Hanya itu!" jawab Valerie.

"Kau marah padaku?"

Valerie mulai menatap Devan dengan berani dan lekat, "Ya, jangan begini Dev, ini berlebihan bagiku. Kita hanya rekan kerja, jangan sampai ada rasa sungkan nanti di antara kita. Aku tidak ingin menyangkut pautkan masalah perasaan dengan pekerjaan. Aku bisa menebak seperti apa dirimu, dan kau adalah CEO nanti. Kau pemimpin perusahaan itu Dev, jadi mari kita bekerjalah dengan profesional."

Devan menelan ludah kasar, namun sorotan matanya kini terlihat tegas dan mengintimidasi. "Kita pertama kali bertemu bukan sebagai CEO dan asistennya, tetapi karena aku menabrak mobilmu saat itu. Aku menyukaimu dari awal pertemuan itu Valerie. Mulai sejak itu, aku mencoba mendekatimu. Jelas kau pasti menyadarinya."

"Aku diam karena aku merasa itu tidak mungkin Dev! Sampai kapanpun aku tidak akan menerimamu. Sejauh apa kau berusaha, sebaiknya hentikan saja karena aku tetap akan menolakmu. Jangan buang-buang uangmu untuk hal yang tidak bermanfaat seperti ini."

"Aku justru sedang mencoba, agar kau memanfaatkan hidupmu dengan sebaik mungkin Valerie."

"Aku memiliki segalanya, tidak ada yang kurang dariku. Aku seorang independent woman, yang sukses bahkan terkenal sekarang. Bisnisku berjalan lancar bahkan termasuk pekerjaanku sebagai asisten CEO. Tak ada yang tidak ku manfaatkan di dalam hidupku selama ini Devan Horwitz!" tekan Valerie dengan tegas.

Devan mendekat, menatap lekat mata wanita itu yang masih berkaca-kaca. "Kesepian! Kau kesepian Valerie. Matamu menunjukkan hal demikian, aku bisa merasakannya. Ada luka di matamu, luka yang dalam dan lebar. Jika kau memanfaatkan hidupmu dengan baik, seharusnya matamu berbinar dengan cerah dan senyummu mudah kau terbitkan. Kau terluka Valerie, hatimu pasti terluka parah. Aku benar bukan?"

Deg,

Seketika air mata Valerie jatuh dari salah satu sudut matanya, bibirnya bergetar. Ia pun berbalik tak mau menatap Devan.

"Aku mau kembali ke hotel, sekarang!" ujar Valerie.

* * *

1
Sri Handayani
MENYALA BerondongnY Vale...
Yusi Lindayasari
Brondong the best
Yusi Lindayasari
semangat Dev...buat vale melupakan masa lalunya, dan cuma Dave di hati vale
Yusi Lindayasari
vale...senyumu pasti mengalahkan bunga bunga indah di Taman.😀😍
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
ini baru laki😍
Sky!
menyala brondongnya baby vale 🔥🔥
Yusi Lindayasari
Gercep yaa .../Good//Good/
Yusi Lindayasari
Devan unik....
Yusi Lindayasari
Semangat terus dengan karya terbarunya, the best ....
Yusi Lindayasari
Aku baru gabung .... semangat terus dengan karya nya kakak, aku tunggu setiap karya terbarunya.😍
Semesta Ayi: makasi ya ❤️
total 1 replies
zansen
ujian cinta nya Valerie udah kayak ujian hidup n mati ajah..
Sky!
mulai deh drama ulat bulu..
semoga devan bisa tegas sm keluarganya dan ga ninggalin vale, kalo itu terjadi kedua kali pada vale fix dia akan mati rasa selamanya bahkan seumur hidup 😥
Semesta Ayi: huaa...bener 😭
total 1 replies
Heryta Herman
cemburu tanda cinta vale...tdk apa..ekpresikan dirimu...kembalilah ceria menatap masa dpnmu.. dptkan kebahagiaamu...
Semesta Ayi: semangat vale ❤️❤️
total 1 replies
Heryta Herman
devan dtng tepat waktu dlm hidupmu,vale..buka hatimu,buang jauh swgala kedakitanmu,trauma mu,sambut hari yg cerah bersama seseorang yg ada tepat di dpnmu...kamu pasti bisa vale...semangat...
Semesta Ayi
yuhuuu
Sri Handayani
Terjerat HatiNy Dev🤩
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
kapok, pikir sendri situ Josh, jangan jadi benalu apa lagi ulat bulu😏🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜: ulet bulu anyaran kak🤣🤣🤣
Semesta Ayi: ganteng² ulat bulu wkwkwk
total 2 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
pasti Devan dengan senang hati membantumu Vale buat melupakan Joshua 🤭
Semesta Ayi: semangat devan vale ❤️
total 1 replies
Sky!
kau datang pd orang yg tepat vale, meskipun dia bukan sugar daddy tapi kau akan tetap jadi sugar baby girlnya 🥰
Semesta Ayi: aku ngakak say wkwkwk. Yg jls ini brondong seger ya
total 1 replies
missbeauty
hahaha rasa kau joshua..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!