NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Petunjuk

Nadira sendiri belum yakin dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Mimpi itu seolah nyata, yang membuatnya berani datang ke cafe itu untuk menanyakan di mana alamat tempat tinggal pemuda yang bernama Azka. Lelaki yang juga hadir di dalam mimpinya itu.

"Dia itu belum bayar jasa aku, Mam," jawabnya mencari alasan yang tepat.

Jawabannya mampu menghipnotis yang dua orang lainnya yang ada di tempat itu. Awalnya, Kevin mengira ada hubungan antara Dira dan lelaki yang dicari calon istrinya itu. Ternyata, ia salah sangka. Dan apa yang dilakukan oleh Nadira itu hanya membuang waktunya saja.

"Astaga, Dira," geram Kevin, menggeleng. "Cuma masalah itu, kamu sampai bela-belain datang lagi ke sini, minta alamat Azka?" Kevin mengusap wajahnya. "Buang-buang waktu!" sarkasnya beranjak, menarik tangan Dira, mengajaknya pergi dari tempat itu.

"Ih, Vin tunggu!!!" sergah wanita itu keberatan.

"Gak, kita akan pulang sekarang!" seru Kevin tak bisa dibantah.

Dira memilih mengalah, mengikuti kemauan Kevin untuk pergi dari tempat itu. Dan akan mencari tahu sendiri, di mana tempat tinggal Azka berada.

***************

Di tempat lain, seorang wanita terduduk lemas di sebuah bangku taman rumahnya. Pandangannya kosong ke depan, membayangkan nasib putrinya yang malang. Andai waktu bisa diputar kembali, dia tak akan meninggalkan Nadira sendiri di rumah. Dan mengajaknya pergi, saat itu.

Penyesalan tinggal penyesalan. Tak ada gunanya lagi, yang ada hanya menambah beban di dalam hatinya. Yang terpenting saat ini adalah, bagaimana caranya menemukan gadis kecilnya itu.

Di sela lamunannya, datang Azka menghampiri. "Bunda," sapa pemuda itu, duduk di sebelahnya. "Bunda masih kepikiran Kak Dira?" tanya Azka, mengusap punggungnya.

Amalia menoleh, matanya berkaca-kaca saat ditanya oleh Azka tentang Dira.

"Sabar, ya Bun. Semoga kita dipertemukan sama kak Dira. Azka juga sudah minta bantuan ke temen-temen kok. Buat ikut nyari, dan share foto-foto kakak."

Mendengar itu, ada semangat baru masuk ke dalam tubuhnya. Sudah lama, ia menantikan pertemuannya dengan Dira, dan sampai sekarang Tuhan belum mengabulkan. Amalia hanya tersenyum getir, menanggapi ucapan putranya.

"Masuk Yuk, Bun! Udah mau magrib loh, sambil nunggu ayah pulang." Azka menuntun Amalia untuk masuk ke dalam. Jiwa wanita itu lemah, saat mendengar putrinya pernah berada di rumah bordil. Tempat kotor berlimbah dosa. Dari saat itu, Amalia sering melamun, menangis sendiri, merasa bersalah, karena lalai menjaga amanah dari almahumah Dona.

Di tempat yang berbeda, Angga masih sibuk dengan keyboard labtob. Sesekali ia mendesah kesal, beberapa proyek penting lepas dari tangannya. Tak lama kemudian, Niko asssistennya datang.

"Pak Angga belum pulang?" tegur lelaki itu, berjalan masuk ke dalam. Duduk di seberangnya.

"Belum, Ko. Kalau kamu mau pulang duluan, gak apa kok. Kasihan istri kamu, bukannya hari ini ulang tahunnya?" balas Angga, menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi, sambil memijat pelipisnya yang akhir-akhir ini terasa nyeri.

"Iya, Pak. Ini tadi juga mau pulang kok," sahut Niko memberikan selembar kertas kepada atasannya itu. "Ini ada undangan pernikahan pak Kevin, klien kita dua Minggu lagi. Apakah Bapak akan datang?" tanyanya kemudian.

Angga mengambil benda itu, kemudian membacanya sekilas, lalu diletakkan di meja. "Entahlah, Nik. Liat nanti, ya?" jawabnya menghembuskan napasnya kasar.

Niko pun mengangguk, tahu kegelisahan atasannya itu. Dan tak berani bertanya lebih, takut akan menambah beban pikiran lelaki itu.

"Belum ada kabar, Nik?" Kini giliran Angga yang bertanya. Niko bukan hanya assisten di perusahaan, juga assisten dalam segala hal. Termasuk urusan pribadinya, semua ia ceritakan pada lelaki itu. Karena sejauh ini, Niko bisa menyelesaikan semua masalah-masalahnya. Dan berharap, kali ini Niko mendapatkan informasi tentang keberadaan Dira.

"Belum ada, Pak. Terakhir mereka saya tugaskan di titik dekat cafe, anak buah kita banyak yang berjaga di sana, kalau-kalau non Dira datang lagi ke cafe itu," terang Niko, mematahkan semangatnya. Angga sangat frustrasi, setelah mendengar kabar itu. Sama seperti istrinya, yang tertekan batinnya.

"Ya udah, kamu boleh pulang sekarang!" serunya pada Niko.

"Baik, Pak. Saya pulang duluan ya?" Niko pamit, meninggalkan ia sendiri.

Tak lama, adzan Maghrib berkumandang. Angga segera mengambil air wudhu dan melaksanakan ibadah tiga rakaat. Setelah itu, melanjutkan kembali pekerjaannya. Di sela kesibukannya, ponselnya berdering. Angga menjawabnya, telpon dari sang istri tercinta.

"Iya, Sayang."

Amalia meminta ia segera pulang untuk makan malam bersama. Jika tidak, wanita itu tidak akan mau makan, dan tetap menunggunya sampai pulang. Tak ada pilihan lain, Angga mengabulkan permintaan istrinya itu dan langsung tancap gas menuju ke rumahnya.

Angga melajukan mobilnya dengan kencang, agar secepatnya sampai ke rumah. Tidak ingin terlalu membuat Amalia menunggu. Di tengah jalan, ada seorang ibu-ibu yang sedang menyeberang. Ibu-ibu itu sedikit teledor, karena tak melihat ke arah kanan dan kiri. Sehingga tidak menyadari ada mobil langka yang sedang melaju kencang dari arah lain. Saat ibu-ibu itu menyeberang, di saat itu juga mobil Angga melintas. Terjadilah kecelakaan, yang mengakibatkan ibu-ibu keserempet dan terpental sedikit ke aspal.

"Arghhhhh," erangnya kesakitan. Sorot matanya memandang mobil yang masih melaju, tetapi tak sekencang tadi. Tak lama kemudian, mob itu berhenti di tepi. Seorang pria turun, dan langsung menghampirinya.

"Maaf, Buk. Saya gak sengaja," ucap Angga, merasa bersalah karena sudah membuat orang lain terluka.

"Ini semua bukan sepenuhnya salah anda, Tuan. Saya yang kurang hati-hati, makanya keserempet," balas wanita itu, menyalahkan dirinya..

Angga melihat lutut dan siku ibu itu berdarah. Tak tega, ia berinisiatif mengajaknya ke rumah sakit.

"Gak usah, Tuan. Saya gak apa kok. Kalau anda gak keberatan, tolong antar saya ke rumah saja. Gak jauh kok dari sini," sahut wanita itu, merasa sungkan.

"Tapi ibu terluka, loh," jawab Angga tak tega melihat wanita itu kesakitan.

"Gak apa kok Tuan. Cuma luka ringan, malas kalau ke rumah sakit, ribet."

"Baiklah, mari saya bantu berdiri."

Angga menuntun wanita itu masuk ke mobil, dan berniat akan mengantarnya sampai ke rumah. Tak lama, mereka sampai ke rumah mewah bercat putih, dengan pagar besi mengelilingi rumah itu.

"Ini rumah ibu?" tanyanya, penasaran.

"Bukan, saya cuma numpang di sini. Ini rumah temen saya." Ibu itu menjawabnya jujur.

"Oh, ibu tinggal sama temen ibu?"

"Iya, Tuan."

Angga mengangguk. "Ibu sendiri rumahnya di mana? Kenapa tinggal sama temen ibu?"

Wanita itu tersenyum getir. "Saya gak punya rumah, dan saya kerja di sini, Tuan. Kalau kontrak belum habis, saya tetep bisa tinggal di sini."

Mendengar itu timbul rasa kasihan dalam diri Angga. "Nama ibu siapa?"

"Della."

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!