Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 31
Hasha tak bicara sepatah kata pun dalam perjalanan pulang. Bahkan beberapa kali Zayn mengajaknya bercanda, wanita itu hanya memaksakan senyuman, lalu murung lagi.
Zayn tahu Hasha masih terpukul karena Sindy. Walau Zayn tidak ingin kekasihnya ini bersedih demi wanita jahat itu, tetap saja yang merasakan sakitnya adalah Hasha sendiri. Itu adalah hal yang wajar karena Hasha pernah berteman dan sangat percaya pada Sindy.
Akan Zayn pastikan wanita itu membusuk di penjara.
Zayn akan melaporkan Sindy dengan pembunuhan berencana. Tidak salah kan? Semua orang yang ingin mencelakai Hasha, akan mendapatkan balasan lebih dari yang mereka bayangkan. Karena itu jangan coba-coba menyakiti Hasha, karena orang di belakang wanita itu jauh lebih kejam dari yang mereka bayangkan.
"Mau mampir ke restoran kesukaan kamu?"
Hasha menggelengkan kepala.
"Ini sudah sore, kamu belum makan apa-apa dari siang. Kita makan dulu ya." ucap Zayn lagi mengelus belakang kepala Hasha.
"Hasha nggak laper bang Zayn." balas Hasha lagi lemah.
"Tapi kamu harus makan sayang."
Hasha kembali diam. Tidak menolak atau pun setuju. Zayn mendesah. Laki-laki itu tetap membawa Hasha ke restoran western kesukaan wanita itu. Dari jaman ia dan Flynn kuliah dan Hasha masih anak sekolah, mereka rajin makan ke sini. Restoran ini sudah di renovasi jadi lebih besar. Dulu tidak sebesar sekarang namun cita rasa makanannya masih tetap sama, tetap enak.
"Selamat sore, selamat datang di restoran kami mas, mbak." seorang pelayan yang berdiri di pintu masuk menyapa mereka dengan ramah.
Zayn menggenggam tangan Hasha masuk ke dalam. Mereka duduk di bagian sudut dekat jendela. Seorang waiters datang dan Zayn memesan, semua makanan yang dia pesan adalah makanan kesukaan Hasha. Sayangnya saat makanan itu datang, Hasha masih tidak tertarik. Wajahnya masih murung.
"Hei, jangan murung terus." Zayn menyentuh pipi Hasha dan membelainya lembut.
"Ayo makan," Zayn memindahkan kursinya duduk di sebelah Hasha dan mulai menyuapinya. Beberapa orang yang duduk di sekitar situ memperhatikan mereka dan senyum-senyum sambil berbisik tapi Zayn sama sekali tidak peduli. Dia hanya ingin membuat Hasha tidak murung lagi.
"Buka mulutnya, ah." Zayn mengulurkan sendok yang sudah dia isi dengan makanan ke hadapan Hasha. Pria itu extra sabar menghadapi Hasha.
Setelah berulang kali ia paksa barulah Hasha membuka mulutnya. Zayn terus menyuapi kekasihnya sambil sesekali mengisi beberapa sendok makanan dalam mulutnya. Karena dia sama laparnya juga.
Laki-laki itu makan makanan yang sama dan dari sendok yang sama. Tapi dia tidak jijik sama sekali, toh bisa dibilang mereka suami istri sekarang. Karena hubungan suami istri sudah mereka lakukan, tinggal surat sah-nya saja yang dua minggu dua minggu lagi akan keluar.
Drttt ... Drttt ...
Ada telpon masuk. Zayn mengeluarkan ponsel dari sakunya. Terpampang nama Teo di layar. Pasti Teo menelpon berhubungan dengan si wanita jahat itu, siapa lagi kalau bukan Sindy.
"Aku angkat telpon sebentar, jangan kemana-kemana."
Cup
Kata Zayn. Lelaki itu pergi ke luar restoran setelah mengecup puncak kepala Hasha. Ia tidak ingin Hasha mendengar pembicaraannya dengan Teo, karena itu pasti tentang Sindy. Zayn tidak mau Hasha mendengar nama itu terus dan mood-nya kembali hancur.
Sekitar lima menit Zayn bicara serius dengan Teo di telpon lalu memutuskan sambungan. Saat ia kembali, dia kaget melihat Hasha yang sudah berdiri di kursi sambil memegangi sebuah botol minum dan bernyanyi. Mana suaranya fales banget lagi.
Ada yang aneh, pandangan Zayn lurus ke botol di tangan Hasha yang dia jadikan mic,
Vodka
Botol yang dipegang Hasha ada tulisan vodka. Ia baru menyadari kalau itu adalah botol minuman beralkohol. Bola mata Zayn melebar. Ya ampun, Hasha pasti memesan minuman itu pada saat dirinya menelpon tadi. Pantas saja tingkahnya jadi aneh begitu.
Zayn cepat-cepat menurunkan Hasha dari atas kursi. Namun kekasihnya itu berubah tidak senang dan mengeplak kepalanya. Zayn tidak marah. Dia hanya ingin menghentikan agar wanita ini tidak mengacau.
"Kau hancurkan aku dengan sikapmu, tak sadarkah kau telah menyakitiku."
Hasha kembali bernyanyi. Suaranya lebih fales dari tadi. Orang-orang di dalam restoran itu menahan tawa mereka. Zayn malu? Tidak sama sekali. Dia juga merasa lucu. Ketika dia ingin mendekati Hasha lagi untuk mengambil botol alkohol dari tangan wanita itu, Hasha berbicara dengan galak.
"Bang Zayn duduk!" Ia menunjuk kursi di sebelahnya.
"Duduk aku bilang!" perintahnya lagi. Gayanya khas orang yang sedang mabuk berat. Zayn menurut saja.
Saat dirinya duduk, wanita itu ikut duduk dan melingkarkan tangannya di bahunya.
"Bang Zayn lihat aku." Zayn melihatnya.
"Apa aku kurang baik? Kurang tulus? Apa aku jahat?" Zayn menggelengkan kepala.
"Terus kenapa Sindy tega khianatin aku? Kenapa dia pengen celakain aku? Kenapa dia jahat banget sama aku, hwaaaa!"
Hasha melampiaskan kekecewaannya terhadap Sindy. Tangannya memukul-mukul Zayn pelan, tapi cukup berasa sakitnya. Zayn membiarkan Hasha melakukan apapun pada tubuhnya. Biarkan dia lampiaskan semuanya agar hatinya lebih tenang.
"Padahal bang Zayn tahu sendiri kalau aku ini anaknya imut banget juga lucu. Kenapa perempuan lucu kayak aku masih aja di jahatin, kenapa bang Zayn? Hwaaa ..."
Okey, kali ini agak bengek. Zayn tertawa. Bisa-bisanya ya si Hasha ini di situasi begini.
"Bang Zayn! Hasha sedih bangeet, Sindy nipunya bener-bener nipu. Dia pinjam banyak uang ke Hasha. Mana uang yang Hasha pinjemin ke dia adalah hasil pinjaman Hasha dari bang Flynn sama bang Suho juga. Kalo mereka tiba-tiba suruh ganti Hasha gantinya gimanaa? Hasha nggak punya duit sebanyak itu bang Zaynnn ..."
Zayn tersenyum lebar. Dia sampai lupa di dalam restoran itu ada orang lain juga. Mereka bahkan tidak merasa terganggu dengan keributan Hasha, justru merasa perempuan itu imut dan lucu sekali mabuknya.
"Bang Zayn kok ketawa? Itu namanya bahagia di atas penderitaan orang lain, hwaaa ..."
Hasha mengoyak-ngoyak kemeja Zayn. Sesaat kemudian Zayn menyapu-nyapu kepalanya.
"Ssttt, jangan berisik. Orang-orang pada lihatin kamu. Kita pulang sekarang ya."
Hasha masih terus menangis, tangisan yang tidak membuat Zayn khawatir malah merasa lucu jadi pria itu biarkan. Kepala wanita itu bersandar di bahunya, mungkin sudah capek tantrum tadi.
Zayn mengangkat tangannya ke pelayan restoran yang berdiri tak jauh dari mereka. Saat pelayan itu datang Zayn membayar. Sesekali pelayan itu menatap ke Hasha yang sesenggukan di bahu Zayn. Habis membayar, Zayn keluar dari restoran. Ia menggendong Hasha karena wanita itu tidak mau berjalan. Dasar manja. Zayn tertawa sambil menggelengkan wajah berjalan ke tempat mobilnya di parkir.
𝐭𝐩 𝐲𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐠𝐦𝐧 𝐥𝐠.... 𝐢𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 🤣🤣🤣
𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐣𝐠 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫
Tp ada sih org cantik tp temenannya sama yg toxic gitu... apa punya kepribadian yg hanya suka dipuji2 walo pdhal yg muji itu munafik ?
suamiku aja haddddeh gak tegas blasss..
thor penasaran sama prisa dan flynn. diterima gak cintanya
kesepian memang bisa membunuh seseorang
punya teman yg disayang tapi sayangnya bukan teman yg baik
jadi kira2 si elis ini merasa bersalah nggak ya??