Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perjuangan
Shaka mengeluarkan bentuk strong style-nya, di mana ia mengeluarkan seluruh otot di tubuhnya, dari tangan hingga bagian punggung dan juga tubuh bagian depan, sehingga membuatnya sedikit membungkuk karena otot-otot itu. Kedua tangannya juga dilapisi oleh ki, begitu juga dengan kedua kakinya.
Baran tersenyum sinis dan berkata, "Apa apaan wujudmu itu? Apa pun wujud yang kau keluarkan, kau tetap saja masih berada di wilayah absolut milikku!"Shaka teringat perkataan Xavier kepadanya saat latihan tiga tahun yang lalu.
Pada saat itu, mereka berdua baru selesai makan siang. Xavier berkata, "Apakah kau tahu wilayah absolut?" Shaka yang sedang mengunyah dengan mulut penuh menjawab, "Apa itu?"
Xavier menjelaskan bahwa wilayah absolut adalah teknik kuat yang memungkinkan seseorang atau iblis untuk membangun penghalang tiga dimensi yang menjebak target mereka dalam area tertentu. Di dalam penghalang ini, pengguna wilayah absolut dapat memanfaatkan teknik bawaan mereka dengan potensi penuh, menghasilkan serangan yang dijamin mengenai lawan.
"Luar biasa! Apakah kau memiliki itu?" ucap Shaka. Xavier tersenyum dan menjawab, "Tentu saja aku memiliki itu."Xavier mengangkat minumannya lalu berdiri dan berkata, "Yang ingin kubicarakan padamu adalah, bagaimana caramu untuk keluar dari wilayah absolut, sedangkan kau sendiri tidak memiliki wilayah absolut itu sendiri. Strong style tidak akan berpengaruh pada wilayah absolut."
Shaka terdiam sejenak. Xavier minum lalu berkata, "Aku akan mengajarimu sebuah wilayah absolut versi kecil, simpel wilayah absolut."Shaka berdiri dengan matanya yang berbintang-bintang, "Benarkah!?" lalu Xavier tersenyum, "Selesaikan saja makanmu dulu."Kembali ke pertempuran, Shaka menatap Baran dengan penuh tekad.
Dia mulai mengingat latihan bersama Xavier, memfokuskan energinya ke dalam bentuk simpel wilayah absolut yang diajarkan Xavier. Baran yang melihat perubahan ekspresi Shaka, tertawa kecil, "Apa kau masih berusaha? Percuma saja!"Shaka menutup matanya, merasakan aliran ki di sekujur tubuhnya.
Ia mulai membentuk penghalang tiga dimensi kecil di sekitarnya. Meskipun bentuk ini jauh lebih lemah dibandingkan wilayah absolut Baran, ini adalah satu-satunya harapannya untuk melawan balik. Baran mulai merasakan perubahan di sekitarnya, ia mengernyitkan dahi, "Apa yang kau lakukan, Shaka?"Shaka membuka matanya perlahan, memperlihatkan pandangan yang tajam.
"Ini adalah simpel wilayah absolut. Aku akan keluar dari cengkraman wilayah absolutmu, Baran."Dengan kekuatan penuh, Shaka mengaktifkan simpel wilayah absolutnya. Ruang di sekitarnya mulai bergetar, dan tekanan yang melambatkan gerakannya perlahan menghilang.
Baran terkejut melihat Shaka mulai bergerak dengan kecepatan normal. "Bagaimana mungkin?" Baran berkata dengan nada tidak percaya.Shaka mengeluarkan energi ki yang luar biasa, menyalurkan kekuatannya ke dalam simpel wilayah absolut. Dengan sebuah teriakan keras, ia memukul tanah, menghancurkan sebagian besar raksasa puing yang diciptakan oleh Baran. "Kau meremehkanku terlalu lama, Baran!" teriak Shaka.
Wilayah absolut milik Baran tiba-tiba retak sedikit demi sedikit dan hancur, membuat Shaka sekarang keluar dari wilayah absolut tersebut. Tanpa ragu, Shaka langsung melompat dan menghajar wajah Baran sampai terhempas dan menabrak sebuah pabrik senjata, membuat para pekerja dan para budak di sana terkejut.
"Aku yakin serangan tadi tidak berdampak. Sialan, ini lebih sulit dibandingkan dengan Ratchet!" ucap Shaka. Baran terbangun dan mendapati dirinya sekarang berada di pabriknya.
Para pekerja dan budak di sana ketakutan melihatnya. Tidak lama kemudian, hidung Baran mengeluarkan darah. Sepertinya ini pertama kalinya ia kembali mengeluarkan darah setelah sekian lama.
Shaka berkata pada dirinya sendiri, "Sialan! Aku hanya bisa memakai wujud ini selama 10 menit, kira-kira berapa menit lagi ya?" Baran kembali bangkit dan mengangkat dirinya, lalu pergi menuju arah Shaka.
Baran melapisi tangan kanannya dengan benda mati yang ia manipulasi dengan tambahan ki. Saat sudah dekat, Shaka langsung menyerangnya dengan tangan kanannya, membuat keduanya saling beradu tangan.
"Cukup mengesankan juga ya!? Kekuatan yang dimiliki olehmu!" ucap Baran, Shaka masih menahan serangan dari Baran.
Mereka berdua saling dorong, energi ki mereka beradu di udara, menciptakan getaran yang terasa hingga ke seluruh pabrik. Para pekerja dan budak berlari ketakutan, mencari tempat berlindung dari bentrokan dahsyat itu. Baran tersenyum sinis melihat ketakutan di mata mereka.
"Sampah-sampah ini, mereka hanya tahu bagaimana caranya takut," gumam Baran dengan nada mengejek. Shaka tidak memperdulikan komentar itu, fokusnya hanya satu: mengalahkan Baran.
Shaka tahu waktunya terbatas. Dengan sisa tenaga dan kekuatan dari wujud strong style-nya, dia mengumpulkan semua energi ki ke dalam tinjunya. "Aku tidak akan membiarkanmu menang, Baran!" teriak Shaka, melepaskan pukulan dahsyat yang menghantam perut Baran dengan kekuatan penuh.
Baran terhuyung, merasakan sakit yang luar biasa dari pukulan itu. Dia berusaha melawan, tapi kekuatan Shaka terlalu besar. "Kau... brengsek...," ucap Baran terputus-putus, darah mengalir dari sudut mulutnya.
Shaka mengambil napas dalam-dalam, merasakan batas wujud strong style-nya semakin dekat. Dia harus segera mengakhiri pertarungan ini. Dengan teriakan keras, Shaka melompat tinggi ke udara, mengumpulkan semua energi ki ke dalam kedua tangannya, siap memberikan pukulan terakhir.
Shaka berdiri di atas langit, suaranya bergema saat dia berteriak, "Ini serangan terakhirku, Jaygarcia Baran!" Dia mendorong dirinya dan mengepalkan tangannya saat mendekati Baran. Namun, tiba-tiba Baran tersenyum sinis, membuat Shaka terkejut.
Ketika Shaka mendekat, tiba-tiba kekuatan wujud strong style-nya habis, dan dia kembali ke bentuk normalnya. Shaka tidak dapat bergerak selama 10 menit.
Baran bangkit, membersihkan darah yang menempel di tubuhnya, dan berkata, "Kau sangat percaya diri tadi, ya?" Dia kemudian menciptakan empat tangan raksasa dari besi dan menghajar Shaka secara bertubi-tubi.
Baran menikmati setiap detik dari pukulannya, bahkan tersenyum jahat saat melakukannya, hingga Shaka hampir kehilangan kesadarannya.
Tiba-tiba, Sawyer muncul dengan kedua tangannya yang telah pulih. Dengan sihir teleportasinya, ia memindahkan Shaka ke tempat yang lebih aman, lalu menjaga jarak dari Baran.
Baran menoleh ke arah Sawyer dan berkata, "Tanganmu seharusnya membuatmu tak berdaya, bukan?" Sawyer, terengah-engah, menjawab, "Sihir teknik pembalik," sambil tersenyum sinis.
Baran meluncur cepat ke arah Sawyer, tapi tiba-tiba posisinya digantikan oleh Jozen. Jozen segera menghajar Baran dengan sikutnya, membuatnya terhempas.
"Sembuhkan dia, Nak! Aku akan menahannya sebentar," ucap Jozen, lalu Sawyer menganggukkan kepalanya dan mulai mengeluarkan sihir teknik untuk menyembuhkan Shaka.
Baran tersenyum sinis ke arah Jozen dan berkata, "Aku tahu kau ada di sini, nomor 1!" Tanpa basa-basi, Jozen segera mengeluarkan wilayah absolutnya. Baran, yang sedikit terkejut melihat Jozen mengeluarkan wilayah absolut, dengan cepat mengeluarkan miliknya.
Kedua wilayah absolut itu berubah menjadi tebal dan berubah menjadi bola kecil yang mengambang di langit. Sawyer, yang tengah menyembuhkan Shaka, terkejut dan berkata, "Hei, apa yang terjadi!?"
Di dalam wilayah absolut, Jozen hanya menahan Baran untuk beberapa menit, cukup waktu sampai Shaka bisa bangkit kembali. Baran mencoba menyerang Jozen, tetapi tidak satu pun serangannya mengenai sasaran. Jozen menyentuh tubuh Baran dengan telapak tangannya, matanya bersinar biru, dan Baran terhempas dengan kekuatan yang luar biasa.
"Baru kali ini aku merasakan kekuatan dari sang terkuat!" ucap Baran sambil tersenyum gila, sementara Jozen tetap tanpa ekspresi.
"Aku sangat sedih melihatmu, Baran. Apa yang membuatmu begini?" tanya Jozen. Baran menjawab dengan nada dingin, "Kau tidak perlu mengasihani aku. Dunia lah yang membuatku seperti ini."
Jozen menghela napas, menatap Baran dengan penuh penyesalan. "Dunia ini memang kejam, tetapi kita memiliki pilihan, Baran. Kita bisa memilih untuk menjadi lebih baik."
Baran tertawa sinis, "Pilihan? Aku tidak pernah diberi pilihan. Semua yang kulakukan adalah untuk bertahan hidup."
Di luar wilayah absolut, Shaka mulai bangkit kembali berkat penyembuhan dari Sawyer. Dia melihat ke langit, menyadari bahwa pertarungan antara Jozen dan Baran masih berlangsung di dalam bola energi itu. "apa itu ?," kata Shaka dengan suara parau.
Sawyer menepuk bahu Shaka, "kedua wilayah absolut yang sepertinya memiliki kekuatan yang setara sampai membuatnya menjadi bola kecil seperti itu"
Sementara itu, di dalam bola energi, Jozen dan Baran terus bertukar serangan dengan kekuatan yang dahsyat. Jozen menghindari setiap serangan Baran dengan gerakan yang sangat cepat dan presisi. "Baran, kau bisa berhenti sekarang. Ini tidak perlu berlanjut," kata Jozen dengan tenang.
Baran menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa berhenti. Ini adalah takdirku."
Jozen menghela napas lagi, kemudian dia mengumpulkan semua kekuatannya. "Kalau begitu, aku akan menghentikanmu dengan caraku." Dia mengangkat tangannya, membentuk bola energi putih yang sangat terang. "Cursed Omega," bisiknya.
Baran terdiam, menyadari ancaman yang nyata dari serangan itu. Tapi dia tidak mundur, melainkan tersenyum dengan gila. "Ayo, Jozen! Tunjukkan padaku kekuatanmu yang sesungguhnya!"
Dengan satu gerakan cepat, Jozen melepaskan bola energi itu ke arah Baran. Ledakan besar terjadi, mengguncang wilayah absolut mereka. Di luar bola energi, Sawyer dan Shaka bisa merasakan getarannya.
Ketika debu mereda, Baran jatuh ke tanah, terluka parah. Jozen mendekatinya, menatapnya dengan penuh belas kasih. "Ini sudah cukup, Baran. Beristirahatlah."
Jaygarcia Baran lahir dari keluarga bangsawan Baran. Ayahnya, Thadeus Baran, dikenal sebagai sosok yang mulia, begitu juga dengan istrinya. Mereka hidup dalam kemakmuran dengan seorang adik laki-laki bernama Folch. Namun, hidup Jaygarcia tidak pernah seperti adiknya yang cenderung tenang di rumah. Sejak kecil, Jaygarcia cenderung nakal, sering membeli budak untuk kesenangannya sendiri.
Thadeus, melihat perilaku Jaygarcia yang semakin tidak terkendali, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri status mereka sebagai kaum Sharaki. Keputusan ini diambil untuk kebaikan Jaygarcia dan keluarga mereka. Namun, langkah ini tidak disambut baik oleh kaum Sharaki lainnya, yang menganggap Thadeus sebagai pengkhianat.
Setelah keputusan itu, keluarga Thadeus jatuh miskin. Mereka berjuang untuk bertahan hidup, terkadang bahkan tidak memiliki uang sama sekali. Jaygarcia, yang masih muda dan tidak dapat memahami keputusan ayahnya, marah dan bertanya, "Ini semua salahmu, ayah! Kenapa kau memutuskan status kita sebagai kaum Sharaki!?"
Thadeus tetap tenang dan terus bekerja keras untuk mendukung keluarganya. Namun, kesedihan mendalam menimpa keluarga itu ketika istri Thadeus meninggal karena penyakit langka. Jaygarcia, dalam keputusasaannya, menyalahkan ayahnya dan dengan kekuatan sihirnya yang baru terbangun, ia tanpa sengaja membunuh Thadeus ketika masih berusia sepuluh tahun.
Di usia lima belas tahun, Jaygarcia bertemu dengan Jozen, seorang ksatria awam pada saat itu. Jozen memberinya makanan dan sedikit uang, memberi harapan pada Jaygarcia di masa sulitnya. Namun, nafsu Jaygarcia untuk lebih banyak kekuasaan dan kekayaan tidak pernah puas. Dia mengumpulkan kriminal terkenal dan membentuk sebuah guild gelap, yang terkenal meruntuhkan kerajaan dan menduduki wilayah dengan kekerasan.
Akhirnya, Jaygarcia mencapai Negeri Silver, dan malam ketika dia menguasai kota itu, Jozen datang menemui Jaygarcia. "Kau adalah anak kecil yang kuketemui lima tahun lalu, bukan?" kata Jozen.
Jaygarcia tersenyum sinis. "Lama tidak bertemu, Nomor 1."
Dia menjelaskan pada Jozen bahwa meskipun dia telah melepaskan statusnya sebagai kaum Sharaki, darah Sharaki tetap mengalir dalam dirinya. Jozen ragu untuk menyerangnya, karena tahu serangannya akan menarik perhatian Elite Five.
Namun, amarah Jozen tidak bisa ditahan. Dengan ekspresi serius, Jozen mengeluarkan wilayah absolutnya, menghantam Jaygarcia sampai terkapar. Sementara itu, Elite Five tiba dengan cepat menggunakan sihir teleportasi. Jozen terkejut melihat mereka, dan menjadi sebuah mimpi buruk karena telah melihat para elite five.
Jozen menatap Baran yang terkapar di tanah dengan ekspresi tanpa belas kasihan. Shaka dan Sawyer berdiri terkejut, melihat kekuatan luar biasa yang Jozen keluarkan. Mereka belum pernah melihat Jozen mengeluarkan wilayah absolut dengan begitu intens. Namun, Baran, dengan tubuhnya yang penuh luka, tersenyum sinis dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya—sebuah kristal berwarna merah. Tanpa ragu, Baran memakan kristal itu.
Tubuh Baran tiba-tiba pulih dengan cepat. Sinar merah muncul dari dalam tubuhnya, mengisi kembali energi dan kekuatannya. Ia menatap Jozen dengan tatapan yang lebih ganas, penuh kebencian dan kekuatan baru. Shaka segera berubah ke wujud Strong Style-nya, siap menghadapi ancaman baru ini.
Baran kini memiliki tanduk dan ekor, membuat semua orang yang melihatnya terkejut. "Akan kutunjukkan kepada kalian! Kekuatan sesungguhnya!" teriaknya penuh amarah. Dengan cengkeramannya, ia mengangkat tanah dengan mudah, menunjukkan kekuatan barunya yang luar biasa.
Jozen menatap Baran dengan tenang, "Mau memakai wujud apa pun, kau tidak akan menang, Baran!" Jozen bersiap mengeluarkan wilayah absolutnya lagi. Namun, sebelum ia sempat melakukannya, Shaka berlari ke arah Baran.
"Izinkan aku yang menghadapi dia sekarang! Dia adalah lawan ku!" seru Shaka kepada Jozen.
Jozen tersenyum, lalu melangkah mundur, memberikan ruang bagi Shaka dan Sawyer untuk menghadapi Baran. "Baiklah, tunjukkan padanya, Shaka," kata Jozen sambil mundur, memberikan kepercayaan penuh kepada Shaka.
Baran, dalam wujud iblisnya, menatap Shaka dan Sawyer dengan penuh kebencian. "Ronde dua," gumamnya, bersiap untuk pertempuran berikutnya.
Shaka mengambil napas dalam-dalam, memusatkan energi ki-nya ke kedua tangan dan kakinya. Sawyer, di sampingnya, bersiap dengan kekuatan sihirnya yang telah pulih. Mereka tahu bahwa kali ini, pertempuran akan jauh lebih sulit. Baran, dengan kekuatan iblis barunya, adalah musuh yang tidak bisa dianggap remeh.
Baran melompat ke arah Shaka dengan kecepatan yang mengerikan, kedua tanduknya berkilau dengan energi merah. Shaka berhasil menghindar di detik terakhir, merasakan hembusan angin dari serangan Baran yang meleset.
Sawyer memanfaatkan momen itu untuk melancarkan serangan sihir dari kejauhan. "Electric Blast!" teriaknya, mengarahkan gelombang listrik langsung ke tubuh Baran. Baran menghentikan serangan itu dengan mudah, menggunakan ekornya untuk memblokir aliran listrik tersebut.
Shaka tidak membuang waktu. Dengan kekuatan penuh dari Strong Style-nya, ia menyerang Baran dengan pukulan keras ke arah perut. Baran tersentak mundur, merasakan dampak serangan Shaka yang kuat. Namun, luka di tubuhnya segera pulih berkat energi dari kristal merah yang dimakannya.
Baran tertawa sinis, "Kalian berpikir bisa mengalahkanku? Aku sekarang lebih kuat dari sebelumnya!" Ia melompat kembali ke arah Shaka, melancarkan serangan bertubi-tubi dengan cakar dan ekornya.
Shaka bertahan dengan sekuat tenaga, mencoba menangkis setiap serangan dengan kemampuannya. Sawyer terus memberikan dukungan dari belakang, menggunakan sihir untuk menghalangi gerakan Baran dan memberikan celah bagi Shaka untuk menyerang.
Pertarungan berlangsung dengan intens, kekuatan dan sihir beradu dalam kecepatan yang luar biasa. Baran semakin marah, energinya berkobar dengan intensitas yang menakutkan. "Kalian akan menyesal telah menantangku!" raungnya, melancarkan serangan terakhirnya dengan seluruh kekuatan.
-BERSAMBUNG-