Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B14
Fanesha Ferdian dan yang lainnya semakin geram akan apa yang di lakukan oleh Luky, tidak hanya Selembaran yang dia bagikan pagi ini kepada seluruh siswa, kali ini dia pun mengangkat sebuah Foto yang sama seperti di selembaran, namun ini berukuran poster.
Ferdian yang melihat ini pun langsung melangkah masuk tanpa memperdulikan adanya Gabriela, dan langsung menghampiri Luky kemudian menghajar Luky yang sedang tertawa dan tidak memperhatikan kedatangan Ferdian dan langsung terkena pukulan dari Ferdian di pipi bagian kirinya kemudian terhuyung huyung dan jatuh kelantai.
Hening, seluruh siswa dan juga Gabriela tidak menyangka jika ada yang berani memukul Ferdian, padahal seluruh siswa kelas ini atau bahkan seluruh isi kampus tau jika Ayah Luky adalah Donatur terbesar di Kampus ini sehingga tidak ada yang berani membuat masalah pada nya, namun saat ini Ferdian yang sudah dikenal di seluruh kampus karena foto yang tersebar malah berani memukul Luky di depan siswa dan juga dosen.
"Hey Ferdian kamu kamu berani memukulku?" ucap Luky yang tersungkur di lantai sambil memegangi pipi nya yang terasa sakit dan memerah akibat pukulan dari Ferdian.
"Memangnya kenapa aku harus takut? Paling-paling aku hanya mendapatkan hukuman skors atau pali parahnya beasiswa ku di cabut atau di keluarkan dari kampus." balas ferdian yang sudah tidak perduli lagi dengan semua itu karena dia sudah tidak tahan dengan kelakuan Luky yang sejak dulu hingga sekarang terus mempermalukannya.
"Dulu aku memang takut karena aku masih memikirkan keluarga ku yang berada jauh, tapi sekarang, aku sudah tidak takut lagi karena aku sudah memiliki keluarga yang lain yang siap membantu ku jika memang aku harus keluar dari kampus ini" lanjut ferdian asal bicara. Dan sambil melangkah mendekati Luky yang masih terbaring di lantai.
"Kamu kamu mau apalagi" Luky yang melihat Ferdian mendekat merasa panik.
"aku akan menghajar mu sampai orang tua mu tidak bis mengenali mu" balas Ferdian dengan seringai yang mengerikan.
"Plak...." tiba-tiba saja Ferdian mendapatkan sebuah tamparan di pipi kanan nya. Namun Ferdian yang sedang emosi tidak merasakan sakit, dan dia pun menoleh untuk melihat siapa yang berani menamparnya
Dan ternyata orang itu adalah Jessy.
"keparat bajingan miskin tak tahu diri, kamu kira hanya itu yang akan kamu terima?, setelah kamu keluar dari kampus ini sudah dipastikan bahwa kamu akan menderita hidup di Kota Blitz ini" Ucap Jessy setelah menampar Ferdian dan kemudian langsung membantu Luky untuk berdiri.
"Aku sudah sering merasakan penderitaan jadi aku tidak akan takut" Balas Ferdian dan kemudian langsung menghampiri mendekati Luky dan Jessy.
Setelah kejadian yang membuat hening seisi kelas kini para siswa sudah mulai berbisik 1 sama lain, membicarakan nasib Ferdian setelah kejadian pemukulan ini.
"Kalian semua DIAM!!!, apa kalian tidak menghargai saya sebagai Dosen sama sekali disini?" Teriak Gabriela yang melihat keadaan yang semakin memanas ini.
Teriakan Gabriela kini pun berhasil membuat ruangan yang tadi terdengar riuh karena bisikan para siswa kini kembali hening lagi.
Ferdian pun baru tersadar atas tindakannya karena terbawa emosi dan berani memukul Luky tepat di depan Gabriela yang tak lain dosen nya dikampus ini.
"Maafkan saya bu saya terlalu emosi" Ferdian meminta maaf kepada Gabriela.
"Kamu tidak perlu meminta maaf Ferdian, Bu Gabriela pun pasti tau siapa disini yang membuatmu bertindak berlebihan" Ucap Fanesha sambil berjalan mendekati Ferdian di ikuti para sahabat nya.
"Benar Ferdian kamu tidak salah disini, kamu yang terpancing disini sehingga melakukan ini" tambah Stefan.
"Kamu tidak perlu ikut Campur Stefan, atau kamu juga akan mendapatkan akibatnya juga karena telah membela Ferdian si miskin ini?" teriak Jessy
"Plaak........"Suara tamparan terdengar lagi, kali ini Fanesha yang menampar Jessy.
"ka ka kamu manusia sok misterius berani kamu menampar ku" ucap Jessy sambil memegang pipi nya yang di tampar oleh Fanesha.
"Mengapa aku harus takut pada mu? hanya kamu saja untuk apa ku takuti" ejek Fanesha
Jessy yang mendengar ucapan Fanesha seketika semakin geram, dan kemudian ingin membalas tamparan yang Fanesha berikan kepadanya, namun dirinya kalah cepat oleh Fanesha yang lagi lagi menamparnya. "Plakkk...Plakkk...Plakk..."
3 tamparan mendarat di pipi kanan dan kiri Jessy, Jessy pun merasakan panas pada pipi nya dan juga pusing di kepalanya akibat tamparan yang bertubi tubi yang dia terima.
Luky yang melihat itu pun geram dan ingin membalaskan tamparan yang Jessy terima kepada Fanesha, namun dirinya di hadang oleh Ferdian, seketika itu Luky pun memundurkan tubuhnya karena merasa takut, karena pipi yang tadi terkena pukul hingga saat ini masih terasa sakit.
"mau apa kamu Luky? Jika kamu mau pukul, pukul saja aku, jangan memukul wanita, dasar banci" ucap Ferdian.
"Sudah kalian hentikan atau kalian semua saya bawa ke dekan agar mereka saja yang mengurus masalah kalian" Ucap Gabriela.
Mereka yang mendengar itu pun diam tidak lagi ribut.
"kamu Ferdian segera meminta Maaf kepada Luky karena sudah memukulnya dan Luky juga segera meminta maaf kepada Ferdian dan Fanesha, biar bagaimanapun kejadian ini semua kamu yang memulainya, dan kamu Jessy juga meminta maaf kepada ferdian karena menamparnya" Perintah Gabriela.
"HAH saya meminta maaf kepadanya? Apa pantas si miskin ini menerima maaf ku? Dan aku juga tidak akan memaafkannya sebelum dia berlutut" Balas Luky
"Luky kamu jangan keterlaluan, saya ulangi masalah ini juga disebabkan oleh mu sendiri jadi jangan kamu semena mena dan sok berkuasa" ucap Gabriela yang semakin geram kepada Luky.
"Sok berkuasa? Aku memang yang punya kuasa disini, ayah ku lah Sang donatur terbesar dikampus ini, apa ibu lupa akan hal itu? Apa ibu juga mau di keluarkan dari kampus ini karena membela si miskin ini?" gertak Luky.
"Kamu kamu" Gabriela kehabisan kata-kata, dia tidak berani meneruskan kata-katanya, karena selama ini tidak ada yang tau jika dirinya adalah keluarga dari keluarga Nomor 1 yang ada di kota ini yang tak lain 1 keluarga dengan Fanesha.
"Hebat hebat mengandalkan keluarga ya untuk menjadi berkuasa di semua tempat? Apa mungkin jika keluarga mu bangkrut kamu bisa menjadi seperti sekarang ini?" ucap Fanesha yang mulai geram kepada Luky yang selalu membawa statusnya keluarganya.
"apa kamu lupa masih ada aku yang mengetahui kebenarannya?" tambah Stefan yang kini pun maju mendekati mereka yang sedang beradu argumen.
"kamu memangnya kamu siapa berbicara seperti itu, dan kamu lebih baik tidak perlu ikut campur jika keluargamu dan keluarga ku berseteru, maka akibatnya akan merugikan kedua keluarga" ucap luky berbicara kepada Fanesha dan Stefan.
"kamu mau tau aku ini siapa?" ucap Fanesha yang kini berjalan mendekat ke arah Luky.
"Lihat baik-baik dengan mata mu aku ini siapa" Fanesha pun meraih masker yang ada di wajahnya kemudian melepaskannya.
Sontak saja membuat semua yang melihat wajah siapa di balik masker itu terkejut, karena semua tau Nona No.1 dan hafal dengan wajahnya yang cantik dan memikat pria dan membuat iri semua wanita karena kecantikannya.
"No no no Nona No.1" ucap mereka semua terkejut dan terbata-bata.
"pasti kamu mengenal ku kan? Bagaimana jika keluarga Willow membantu keluarga Nugros untuk berseteru dengan keluarga Pradana mu itu? Apa akan merugikan semua pihak atau hanya keluarga mu?" Ucap Fanesha ketika dia sudah melepaskan masker dan semua orang melihatnya.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏