Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.30
Setelah kelompok yang di pimpin oleh Jing Li itu sampai di tempat tuan kota.
Orang orang dari istana pun langsung bergerak ke posisi nya masing masing setelah meletakkan artefak yang berbentuk kubus hitam di tengah tengah mereka.
Kemudian setelah nya mereka pun langsung membuat segel tangan secara bersamaan yang kemudian langsung memunculkan sinar keemasan memancar keluar dari kubus itu.
Dan cahaya tersebut terlihat membentuk sebuah pintu masuk dengan dua pilar emas di kedua sisinya setinggi lima meter mengambang di atas kubus hitam itu.
"Kalian silahkan masuk kedalam dan langsung mulai saja perburuannya, karena waktu kalian tidak lah banyak di dalam sana hanya 3 hari. Dan setelah itu kalian semua akan langsung kembali lagi ke tempat ini."
ucap salah satu dari mereka yang berasal dari istana itu.
Mendengar itu, Jing Li pun langsung memimpin kelompok nya itu untuk masuk kedalam pintu masuk alam kecil itu.
Kemudian setelah itu, terlihat aray yang sudah aktif di atas sepuluh arena itupun menampilkan suasana di dalam alam kecil itu yang mana saat ini terlihat Jing Li kelompok nya nampak muncul di pinggiran hutan yang ada di dalam alam kecil itu.
Melihat itu, para penonton pun langsung berteriak heboh sebab hutan tersebut tidak seperti hutan yang mereka lihat selama ini karena di sana pohon nya sangat tinggi menjulang seperti tiang yang tengah menyangga langit.
Dan masih banyak pula pohon pohon yang asing di pandangan mereka membuat mereka semakin takjub dengan ke adaan alam kecil itu.
Kemudian setelah nya, kelompok lainnya pun juga mulai memasuki pintu alam kecil itu hingga kemudian hanya menyisakan Zain dan Ling Fan saja di sana.
"Kenapa kalian tidak membentuk kelompok dengan yang lainnya?"
tanya tuan kota pada Zain dan Ling Fan yang terlihat berjalan santai ke arah pintu alam kecil saat ini.
"Tidak apa tuan kota, lagian untuk apa menumpuk banyak orang untuk membuat kelompok, jika bisa berdua dengan saudaraku ini."
jawab Zain santai seraya merangkul Ling Fan sebelum kemudian ia menariknya ke dalam pintu itu bersama nya.
Tuan kota dan orang orang yang mendengar jawab satu Zain itu hanya bisa geleng geleng kepala saja dengan itu, mereka tidak bisa berkomentar apa apa dengan itu sebab sebelum nya mereka berdua sudah menunjukkan kemampuan mereka untuk mendukung ucapan tersebut.
Di tribun khusus.
"Benar benar bodoh, apakah mereka pikir dengan hanya mengandalkan mereka berdua saja mereka sudah merasa sangat kuat untuk bersaing dengan mereka yang sudah membentuk kelompok dengan puluhan orang lain nya, apa lagi dengan kelompok yang di pimpin cucuku Li'er"
cibir Jing Bu seraya menoleh kearah Ling Long.
Namun yang di sindir malah terlihat acuh saat ini se akan tidak mendengar apa yang di katakan oleh Jing Bu sebelum nya.
.
.
.
Alam kecil.
Terlihat dua pemuda tampan yang merupakan Zain dan Ling Fan yang kini terlihat tengah duduk dengan santainya di bawah pohon besar yang ada di tengah hutan yang tak jauh dari tempat mereka muncul sebelum nya.
"Kapan kita akan bergerak saudara?" tanya Ling Fan pada Zain.
"Sabar dulu, biasakan tubuhmu dulu dengan aura yang ada di alam kecil ini, setelah itu kita bisa langsung memulai nya dari hutan ini." jawab Zain.
Mendengar itu, Ling Fan pun langsung bermeditasi di sana karena memang ia merasakan aura di alam kecil ini sedikit lebih tebal dari pada di dunia luar, dan satu lagi gravitasi di tempat itu sedikit lebih berat dari pada di luar.
....
Di tempat lain.
Di salah satu hutan yang ada di alam kecil.
Terlihat kelompok Jing Li mulai mengumpulkan kristal roh yang keluar dari tubuh serigala serigala level 2 yang sudah berhasil mereka bunuh sebelum nya.
"Kita gunakan dua hari ini untuk berburu terlebih dahulu, lalu satu hari yang tersisa kita gunakan untuk mencari kelompok lain nya untuk merampok kristal roh yang mereka miliki, dan sekaligus untuk mencari kedua bocah si*lan itu."
ucap Jing Li pada semua orang yang ada di kelompok nya itu.
"Kamu sangat kejam sayang,"
ucap Fang luyu dengan bergelayut manja di lengan kiri Jing Li setelah mendengar rencana licik nya itu.
"Itu bukan kejam tapi pintar."
jawab Jing Li dengan seringai kejam nya seraya memeluk tubuh Fang Luyu dengan erat bahkan kedua tangan nya sudah menjelajah kemana mana tanpa menghiraukan keberadaan orang orang yang berdiri di sekitar kedua nya saat ini.
Di luar alam kecil.
Para penonton yang melihat kelompok Jing Li itupun langsung mengecam apa yang direncanakan oleh Jing Li sebelum nya itu.
Apalagi tindakan tidak senonoh yang di perlihatkan oleh kedua orang itu yang tanpa malu melakukan hal hal seperti itu meski masih bersama anggota kelompok nya yang lain, alhasil hal itu semakin membuat para penonton geram saat melihat nya.
"Keluarga Jing memang tidak pernah gagal dalam mendidik generasi mudanya, saya Ling Long salut dengan itu."
seperti seseorang yang memang benar benar tulus memuji Ling Long bahkan sampai berdiri dari tempat duduk nya saat mengatakan itu.
Alhasil semua orang langsung menatap jijik ke arah Jing Bu saat ini.
Membuat Jing Bu hanya bisa menatap ke arah Ling Long dengan penuh kebencian karena sudah menyinggung apa yang di lakukan oleh cucunya itu untuk menjatuhkan martabat nya di mata para orang orang penting yang berada di tempat itu.
'Kalian akan menyesal karena sudah mempermalukan ku hari ini.'
ucap Jing Bu di dalam hatinya.
Kemudian terlihat senyum tipis di bibirnya setelah Jing Bu melihat ke arah kiri yang mana di sana terlihat salah satu tetua dari sakte langit malam yang kini tengah tersenyum juga ke arahnya .
...
Alam Kecil.
beberapa waktu kemudian setelah melakukan meditasi sebelum nya, akhir nya Ling Fan pun sudah berhasil membiaskan tubuhnya dengan aura dan tekanan gravitasi yang ada di alam kecil ini.
Sementara untuk Zain ia hanya menunggu Ling Fan saja disana karena tubuh nya mengalami kendala apapun di alam kecil ini.
"Ayo pergi ke arah kiri, di sana sepertinya ada segerombolan babi yang merupakan hewan spiritual tingkat 3 yang tangah mencari makan." ucap Zain seraya berdiri dari duduk nya.
"Tunggu apalagi saudara, ayo kita lumpuhkan mereka semua." ucap Ling Fan dengan semangat.
Karena ia belum pernah melawan hewan spiritual level 3 sebelum nya yang mana itu sama seperti kultivator alam penguatan roh.
Karena ia sebelum nya hanya berani berburu di pinggiran lembah yang di tempat itu hanya ada hewan spiritual level 1 dan 2.
niat ingin buat comedi tpi jdi hambar karna alur nya kurang pas.
kepiye to..
bagusan si ling fan