Emanuel Abraham Lincoln seorang pria dewasa yang berumur 28 tahun merupakan CEO Dari perusahaan Besar yang bernama E,A Company
Emmanuel Merupakan suami dari seorang wanita cantik yang bernama Rossa, mereka sudah lama menikah dan di karuniai seorang
putra Yang Kini Berusia 2 tahun, putra mereka Di beri nama Kenzie Junior Abraham Lincoln.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emmanuel Menyukai Han
Tiga hari kemudian.
Emmanuel dan Han terlihat melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion utama. Mereka berdua pun disambut hangat oleh Nyonya Lenny
"Bagaimana, El. Gadis pilihan Mami datang ke kantormu kan?" tanya Nyonya Lenyy dibalas anggukan oleh Emmanuel.
"Kamu suka?" tanya Nyonya Lenny lagi dengan sangat bersemangat.
"Tidak, Mi," jawab Emmanuel membuat Nyonya Lenyy terkejut.
"Ya ampun, El. Sudah delapan belas gadis yang Mami kenalkan ke kamu dan kamu tolak semua," sungut Nyonya Lenny.
"Mau bagaimana lagi, Mi? Mereka tidak ada yang cocok dengan kriteriaku," timpal Emmanuel membuat Nyonya Lenny menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengarnya.
"Kriteria kamu itu bagaimana sih, El? Perasaan gadis-gadis yang Mami kenalkan ke kamu itu semuanya cantik-cantik dan anggun deh," gerutu Nyonya Lenny.
"Adadeh," jawab Emmanuel sok misterius.
"Jangan-jangan kamu menyukai Han?" tebak Nyonya Lenny melirik sinis ke arah Han yang berdiri di samping Emmanuel.
Emmanuel dan Han pun lantas sangat terkejut saat mendengarnya. "Kok saya?" heran si Han.
"Mi, aku ini masih normal. Mana mungkin aku suka pada Han!" sungut Emmanuel tak terima dirinya dibilang suka sama Han, padahal Han itu laki-laki.
"Mami hanya menebak saja. Siapa tahu kalian benar-benar suka. Habisnya setiap hari kalian bersama terus! Siapa yang tidak curiga coba!" sungut Nyonya Lenny yang membuat Emmanuel langsung memijit pelipisnya, karena tak habis pikir dengan pikiran kotor Maminya itu.
"Han itu asistenku. Wajar saja kalau dia ikut bersamaku setiap waktu. Mami ini mikirnya terlalu jauh! Jika aku tidak normal lalu bagaimana Kenzie bisa lahir?" gerutu Emmanuel.
"Iya juga. Tapi kenapa semua gadis-gadis yang Mami kenalkan ke kamu, kamu tolak semua? Mami itu sudah capek mencari gadis-gadis di luar sana untukmu," ucap Nyonya Lenny seraya mencurutkan bibirnya ke depan.
"Yasudah, Mami tinggal berhenti mencari," ucap Emmanuel dengan santai.
"Kamu lupa dengan permintaan Kenzie? Dia itu ingin punya ibu, El! Kalau Mami berhenti mencarikanmu gadis, lalu siapa yang akan menikah denganmu?"
"Aku bisa cari sendiri," jawab Emmanuel.
"Cari sendiri? Gimana kamu bisa cari sendiri, El. Kamu kan selalu sibuk kerja!" sungut Nyonya Lenny.
"Han akan membantuku, Mi," jawab Emmanuel tersenyum penuh arti. "Iya kan, Han?"
"Hah? Kok saya, Tuan?" heran si Han lagi. "Aduhh!" Seketika saja Han memekik kesakitan ketika kakinya diinjak dengan keras oleh Emmanuel.
"Jawab saja iya! Kok saya, kok saya mulu kau!" sungut Emmanuel membuat bibir Han cemberut.
"I--Iya, Tuan," jawab Han dengan pasrah.
"Yakin kamu mau membantu El cari jodoh, Han?" tanya Nyonya Lenny memastikan.
"I--Iya Nyonya Besar," jawab Han.
"Baguslah kalau begitu. Pokoknya kamu harus membantu El sampai El mendapatkan jodohnya! Jika El tak kunjung mendapatkan jodoh, Mami yang akan hukum kamu! Ngerti, Han?!" tegas Nyonya Lenny.
Han segera mengangguk pasrah. "Nge--Ngerti Nyonya Besar," jawabnya. 'Ya Tuhan cobaan apa lagi ini,'
***
Terlihat seorang gadis bernama Silvia Yang sedang berjalan menyusuri pinggir jalan. wajahnya tampak sangat suram dan sedih. Bagaimana tidak? Sudah seminggu lebih ia berada di kota jakarta ini tetapi hingga sekarang ia belum menemukan pekerjaan yang tepat untuknya.
Silvia sudah berusaha melamar pekerjaan apapun tetapi tetap saja dirinya terus di tolak dengan alasan tak punya pengalaman sama sekali.