NovelToon NovelToon
Shook

Shook

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Konflik etika / Angst / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:845
Nilai: 5
Nama Author: Dhea Annisa Putri Sofiyan

Kehidupan Alexa dibuat berubah sejak kedatangan lelaki yang berhasil membuat setetes air matanya jatuh dipertemuan pertama mereka. Dalam kekosongan hidupnya, Alexa menemukan Elio lelaki yang mengubah segalanya. Bersama Elio, ia merasakan kebebasan dan kenyamanan yang tak pernah ia miliki sebelumnya. Meskipun banyak yang memperingatkannya tentang sisi gelap Elio, hatinya menolak untuk percaya. Namun, ketika sebuah peristiwa mengguncang dunia mereka, keraguan mulai merayap masuk, memaksa Alexa untuk mempertanyakan pilihannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Annisa Putri Sofiyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serendipity

Acara seperti inilah yang paling Elio hindari pertemuan kalangan atas yang isi obrolan pembahasannya tidak jauh dari urusan pekerjaaan, bisnis, perusahaan dan sebagainya. Orang menghadiri acara seperti ini untuk menambah relasi berkenalan dengan kolega atau memperkenalkan penerus didepan publik. Kalau saja bukan atas permintaan kedua orang tuanya Ia tidak akan sudi untuk beramah tamah mengobrol dengan rekan kerja Ayah dan Bundanya mereka tidak benar-benar tulus beberapa diantaranya bermuka dua dan mempunyai maksud tersembunyi.

Tapi ada satu hal yang berhasil menarik perhatiannya, tanpa sadar kedua bola matanya terus membawanya untuk menatap kearah seorang perempuan yang terlihat antusias diantara jejeran hidangan makanan penutup, sebelum Ia dihampiri oleh seorang wanita yang terlihat seperti Ibunya menariknya kearah kumpulan wanita disana bagaimana ekspresi perempuan tersebut yang berusaha untuk terus tersenyum dihadapan sang ibu dan teman-teman ibunya.

"Menarik" pikir Elio tanpa sadar menarik sudut bibirnya membentuk senyuman tipis.

Entah kebetulan atau apa perempuan yang sedari tadi Ia perhatikan itu kini duduk dihadapannya makan malam bersama kedua orang tuanya dan kedua orang tua perempuan itu juga anak lelaki yang Ia rasa pernah melihatnya entah dimana. Perempuan yang Ia ketahui bernama Alexa itu bangkit dari duduknya pamit izin ke toilet, segera setelah perempuan itu pergi Elio melakukan hal yang sama meminta izin pamit ke toilet. Toilet perempuan yang pintunya sedikit terbuka membuat isi didalamnya terlihat, hanya satu bilik yang pintunya tertutup meskipun jarak yang cukup jauh dari tempatnya berdiri samar-samar Ia mendengar suara perempuan sedang muntah.

"Tapi apa iya itu Alexa" pikirnya sebelum masuk kedalam toilet khusus pria disebelahnya.

Keluar dari toilet Elio mendapati Alexa yang tengah berjalan sembari memegangi kepalanya sebelum jatuh terduduk dilantai. Elio membawa langkahnya mendekat, hanya untuk sekedar mengecek keadaan perempuan itu. Alexa mendongak sadar akan kehadirannya tatapan keduanya bertemu tapi..

"Dia nangis?" batin Elio bingung akan reaksi Alexa.

"Lo gapapa?" Elio membungkukkan badan mengulurkan tangan berniat membantu.

"Gapapa Gue bisa sendiri" tolak Alexa menyeka air mata dipipi dan langsung bangkit berdiri berjalan pelan dengan tangan yang sesekali memegangi kepala.

Elio berjalan dibelakangnya mengawasi pergerakan Alexa berjaga-jaga seandainya keadaan perempuan tersebut memburuk.

Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi murid di GIS atau yang biasa dikenal dengan Garuda International School. Elio termasuk kedalam salah satu siswa yang terkadang mengunjungi tempat tersebut, akan tapi berbeda dari yang lain, Ia tidak datang untuk membaca ataupun meminjam buku, tidak juga untuk mengerjakan tugas didepan komputer yang berjejer disana. Dirinya hanya datang sesekali untuk tidur, bukan apa suasana perpustakaan yang tenang, bean bag yang begitu empuk membuatnya nyaman berlama-lama ditempat itu. Setidaknya begitulah rencananya hari ini tidak sampai netranya menatap sosok perempuan dengan rambut panjang bergelombang, perempuan itu yang kemarin Ia temui, ya benar Alexa ternyata satu sekolah dengannya.

Gadis itu membawa langkahnya mengelilingi rak buku mencari buku yang akan Ia pakai sebagai referensi untuk tugasnya. Buku yang Alexa cari akhirnya ketemu tapi berada dirak paling atas, sial tingginya yang tidak seberapa membuatnya kesulitan untuk meraih buku tersebut. Alexa berjinjit untuk meraih buku tapi hanya berhasil menyentuh ujungnya, Ia lalu mencoba loncat dan berhasil mendapatkan buku tapi bukan hanya satu melainkan tiga buku, dua diantaranya jatuh menimpa kepalanya. Hal tersebut berhasil memantik tawa kecil keluar dari Elio. Jarak keduanya yang cukup jauh membuat Elio bisa dengan leluasa mengamati setiap pergerakan Alexa.

"Aduh, ini siapa si yang punya ide ngebuat rak buku lima tingkat" gerutu Alexa dengan bibir cemberut sembari menaruh asal dua buku yang jatuh tadi pada rak buku.

Alexa membawa buku itu ke salah satu meja yang ada disana, membuka tablet dan pulpennya, memakai kacamata anti radiasi miliknya, barulah Ia memulai aktivitas belajarnya dengan serius, jam pelajarannya sedang kosong, Ia harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sejam sudah berjalan Alexa belajar tanpa sadar Ia terlelap diatas meja dengan kepala menghadap menyamping.

Elio yang sedari tadi memperhatikan tanpa sadar kakinya menuntun langkahnya untuk menghampiri gadis itu. Menarik bangku ikut duduk disampingnya ikut membaringkan kepala menatap kearah Alexa, jarak mereka cukup dekat sikut keduanya hampir bersentuhan.

"Lucu" ucap Elio tanpa sadar melihat gadis didepannya.

Kacamata yang bertengger diatas kepala Alexa jari yang masih menggenggam pulpen elektronik, dan napas lembutnya yang teratur.

Bel istirahat makan siang yang berdering membuat tidur Alexa terusik, Alexa membuka kedua matanya bertanya-tanya apakah Ia sedang bermimpi kenapa lelaki yang Ia temui tadi malam ada dihadapannya. Mengedipkan matanya berkali-kali Ia tidak salah lihat itu benar dia lelaki tadi malam yang ada diresto. Elio yang

tidak sempat pergi dan Alexa yang terbangun Ia mencoba untuk menyapa gadis itu.

"Hai..em Gue mau coba ngasih tau Lo bentar lagi bel jadi.." ucap Elio kesulitan merangkai kata bingung ingin mengatakan apa.

"Oh..makasih" Alexa merapikan barang bawaannya.

"Gue duluan" ucap Alexa sebelum pergi meninggalkan Elio diperpustakaan.

Entah sudah berapa kali semesta kembali mempertemukan Elio dengan Alexa. Seperti saat ini Elio ditempat parkir menatap dari jauh disebelah sana Alexa seperti tengah menunggu sesuatu. Setengah jam berlalu gadis itu terlihat sedang menelpon disebrang raut wajahnya ditekuk Ia mematikan panggilannya terlihat mengotak atik benda persegi tersebut. Elio memutuskan untuk datang menghampiri.

"Butuh tumpangan?" tawar Elio berhenti didepan Alexa mengendarai motor besarnya.

Alexa memutuskan untuk menerima tawaran Elio, setelah dipikir akan memakan waktu memesan taxi, ditambah Ia sudah telat datang ke tempat lesnya. Elio mengulurkan tangan berniat membantu alexa naik keatas motornya yang lumayan tinggi, tapi seperti tidak perlu melihat bagaimana gadis itu sudah duduk diboncengan, niatnya juga keduluan untuk membuka pijakan kaki dibelakang.

"Ayo jalan" ajak Alexa.

Oke Elio jangan terlalu mengkhawatirkan yang tidak perlu mungkin gadis itu tidak membutuhkan bantuannya pikir Elio.

Hujan yang turun secara tiba-tiba dipertengahan jalan membuat Elio memutuskan untuk berhenti meneduh dideretan ruko yang kosong.

Mengecek keadaan perempuan yang berdiri disebelahnya, Ia sih aman mengenakan jaket dan helm jadi hanya celananya yang sedikit kebasahan.

"Oh shit" umpat Elio dalam batin.

Bagaimana tidak Alexa kebasahan rambutnya sedikit lepek tapi bukan itu poin utamanya kemeja putihnya yang basah membuatnya transparan memperlihatkan pakaian dalam perempuan itu. Hitam...cokelat... Elio mencoba mengenyahkan pikiran yang bersarang dengan menatap kearah lain. Elio melepaskan jaketnya langsung menyampirkan jaketnya dipundak Alexa.

"Eh gaperlu.." belum sempat Alexa menyelesaikan kalimatnya Elio memotong.

"Pakai emm..itu kelihatan" ucap Elio masih dengan menatap kearah yang berlawanan.

"Hah?..makasih Gue pinjem ya"

Alexa tenggelam dalam jaket kebesaran milik Elio, tubuhnya yang mungil membuat jaket milik Elio menutupi hingga seperempat dari roknya, bahkan jari tangannya ikut tertutup jaket.

Sudah tiga puluh menit waktu berjalan hujan tidak kunjung berhenti.

"Hujan kaya gini biasanya awet masih mau nunggu disini atau..?" Elio menjeda kalimatnya sengaja memancing tanggapan.

"Kalau nunggu kayanya bisa makin lama, lesnya juga ga akan keburu pulang aja" Alexa menanggapi setelah menimbang.

Elio menyerahkan helm digenggamannya pada Alexa.

"Pakai, pandangan Gue kabur kalau pakai helm" Elio beralibi agar Alexa tidak menolak.

1
siskaa putri
mampir jg ya kak di novel ku the bad boy in the dark
Alucard
Menakjubkan
DAPSLOVERS: jangan lupa promosiin ya/Smile/
total 1 replies
swaggy
Terima kasih penulis hebat
DAPSLOVERS: jangan lupa bagikan ceritanya ke yang lain ya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!