NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Pengganti

Tangisan Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:476.6k
Nilai: 4.4
Nama Author: Mbak Ainun

Aura tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selama ini dia cintai dalam diam. Namun sayangnya pernikahan itu hanya dianggap sebagai ajang pembalasan dendam oleh Arga lelaki yang terpaksa menjadikan Aura sebagai pengantin pengganti, karena kepergian Sheila calon istrinya sekaligus sahabat Aura yang memilih pergi bersama cinta pertamanya dan meninggalkan Arga tepat dihari pernikahannya, sehingga Arga terpaksa memilih Aura untuk menggantikannya.

Penasaran dengan ceritanya langsung aja kita baca ...

Yuk ramaikan....

Update setiap hari...

Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gift ,vote and komen ya...

Buat yang sudah baca , lanjut terus. Jangan nunggu tamat dulu baru lanjut, dan buat yang belum ayo buruan merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....

Selamat membaca ....

Semoga kalian suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Walaupun sebenarnya Ridwan sudah diberitahu oleh Radit agar dia mengatur kepergian Aura tanpa memancing kecurigaan dari karyawan lainnya, lelaki itu masih belum memberikan jawaban apapun pada Aura hingga Aura pun masih berdiri di hadapannya dengan tidak tenang.

"Bukan wewenang saya untuk menghalangi mu menunaikan kewajiban mu sebagai istri dari pemilik perusahaan ini , sekalipun itu masih berada di area kerja. Satu hal yang perlu kamu ingat, Aura!"

"Pak Arga adalah orang yang sangat sulit untuk ditaklukkan , beliau tidak mudah untuk diintervensi ,termasuk kehidupan pribadinya."

Di detik-detik terakhir ,Ridwan menyampaikan satu hal yang menjadi tujuan utamanya memanggil Aura.

"Sesuai permintaan Pak Arga sendiri mulai besok kamu tidak akan bekerja lagi di divisi ini." Raut terkejut jelas terlihat di wajah Aura.

"Pak Arga sendiri yang akan menyampaikan padamu di mana kamu akan dipindahkan."

"Untuk sisa waktu yang masih ada di hari ini silahkan kamu bisa menyelesaikan seluruh tanggung jawab yang ada di divisi ini . Selanjutnya, tugasmu akan digantikan sementara oleh Irma sampai kami mendapatkan arahan dari Pak Radit."

Walaupun tidak ada kuasa untuk membantah keputusan tersebut Aura pun masih ingin menanyakan sesuatu . Namun, dia tidak bisa membahasnya lebih dulu karena sudah tidak ada waktu yang tersisa lagi . Ridwan yang mengerti situasi Itu mempersilahkan Aura untuk keluar dengan izin yang sudah didapatkannya.

Dari meja kerjanya, Irma memperhatikan sahabat nya yang kembali dengan langkah cepat dan sikap terburu-buru . Setelah menutup komputer kerja nya dan membereskan meja, dia mengambil tas dan memasukkan ponselnya sembari berpamitan.

"Maaf, Irma. Aku harus pergi sekarang. Jika kamu membutuhkan tambahan data tentang agenda berikutnya, kamu bisa mengambilnya dari komputer ku . Aku tidak mematikannya." Aura pun percaya pada sahabatnya tersebut karena mereka sudah terbiasa saling membantu dan bekerja sama dalam melaksanakan tugas.

Irma pun menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apa-apa . Dia memahami ketergesa-gesaan Aura dan membiarkan wanita itu keluar dari ruangan. Irma pun menghela nafas panjang , saat tatapan mata rekan-rekannya tertuju ke arahnya.

"Jangan menatapku seperti itu . Aku tidak tahu apa-apa dan tidak mau mencampuri urusan pribadi Aura!" Ucap Irma tegas untuk menutup celah pergunjingan yang pasti akan dilakukan untuk membicarakan Aura.

Irma pun masuk ke ruangan kepala Divisi. Ada laporan yang harus diperiksa Ridwan, selain tujuan lain yang ingin dilakukan di sana.

Setelah menutup pintu, Irma pun menghembuskan nafas panjang seraya memejamkan mata sejenak . Tubuhnya masih menyandar pada pintu , membuat Ridwan yang melihatnya hanya tersenyum dan memahami perasaan kekasihnya itu.

Karena tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang hubungan mereka, Ridwan dan Irma sudah menjalin tali kasih selama 3 bulan terakhir.

Bermula dari seringnya mereka bertugas untuk memeriksa pelaksanaan acara di cabang perusahaan yang lain, kedekatan mereka menumbuhkan benih-benih cinta yang akhirnya sepakat untuk disatukan dan dijalani secara diam-diam.

Tidak heran, Irma mengetahui banyak hal tentang Aura dari sang kekasih . Pernikahan Arga dan Aura yang masih menjadi rumor di kalangan para pekerja di sana. Hanya saja secara serentak Radit memberikan peringatan untuk tidak membicarakan hal tersebut di lingkungan pekerjaan.

Itulah sebabnya mengapa sebagian besar karyawan, terutama yang bekerja satu divisi dengan Aura menjadi berubah sikap dan terkesan sungkan untuk dekat lagi dengan wanita itu. Hanya Irma dan beberapa orang saja yang masih menjaga kedekatan mereka seperti selama ini.

"Apakah kamu sudah memberitahu Aura?"

"Belum ada waktu, Mas." panggilan mereka seketika berubah jadi sedang berduaan seperti saat ini.

"Tidak apa-apa, sayang . Masih ada waktu dan bisa jadi Aura akan mengetahui dengan sendirinya sebelum kamu mengatakannya."

"Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi padanya, karena bagaimanapun juga posisinya sekarang pasti menjadi incaran banyak wanita lain sehingga menimbulkan rasa iri dan benci yang berlebihan padanya.

Irma pun menganggukan kepalanya seraya memperdalam tatapannya ke arah lelaki yang sudah menyatakan keseriusannya itu dan akan segera melamarnya pada orang tuanya dalam waktu dekat.

"Terlebih lagi dengan skandal tentang kepergian calon istri Pak Arga yang akhirnya membuat Aura dipaksa untuk menjadi mempelai pengganti, menjadi wanita yang tidak diharapkan, tapi akhirnya takdir justru menyandingkan dirinya di sisi Pak Arga yang sangat sulit untuk ditaklukan."

Ridwan pun mulai memeriksa laporan yang dibawa Irma sambil terus melanjutkan perbincangannya. Mereka tetap bertanggung jawab dengan tugas dan pekerjaan mereka masing-masing, sambil mencuri-curi waktu untuk bisa bertemu dan melepas rindu sejenak seperti saat ini.

"Selain itu aku merasa iba dengan nasib Aura, Aku juga merasa kasihan dengan Pak Reza, Mas."

Irma masih ingat bagaimana tatapan Reza itu begitu dalam dan sendu saat diam-diam memperhatikan Aura dari luar ruangan. Jika boleh mendukung, tentu dia akan lebih berpihak pada Reza yang jelas-jelas menyimpan rasa pada sahabatnya itu.

"Beliau pasti sedang patah hati dan kecewa, dalam waktu yang bersamaan . Wanita yang dicintainya justru dipaksa menikah dengan kakaknya sendiri dan diperlakukan tidak dengan semestinya."

Walaupun Aura selalu menutupi dan pandai menyembunyikan isi hatinya yang sebenarnya, pernikahannya dengan Arga terlanjur menjadi buah bibir yang tidak bisa dibungkam begitu saja . Walau pun tidak di lingkungan pekerjaan, namun di luar sana tentu masih banyak yang membicarakan tentang pergantian pengantin wanita yang di lakukan secara mendadak menjelang berlangsung nya pernikahan.

"Aura lebih pantas menjadi istri Pak Reza."

"Jangan menilai orang lain hanya dari sisi subjektif kita, sayang!" Ridwan pun menyela ucapan Irma tanpa mengalihkan pandangan nya dari berkas-berkas yang tengah di periksa nya.

"Karena kita tidak tahu rencana Tuhan seperti apa . Kadang yang terlihat buruk dan sulit untuk dijalani belum tentu akan selamanya menderita dan berakhir nestapa."

"Sebaliknya, yang tampak indah dan bahagia di awal, bisa jadi akan secara mendadak mengalami ujian berat dalam perjalanan nya hingga mengubah akhir cerita nya yang tak sesuai dengan harapan."

"Tapi semoga hubungan kita akan selalu baik-baik saja di ridhoi oleh Tuhan!" Ridwan pun lekas menambahkan harapan pribadi nya.

"Aamiin!" Irma pun mengaminkan dan tersenyum menatap wajah serius lelaki kesayangan nya itu.

"Aku selalu berdo'a yang terbaik untuk kita, juga untuk Aura . Karena dia adalah sahabat ku dan wanita yang sangat baik.

"Aku tidak rela jika ada pihak lain yang ingin mengusik kehidupan nya dan melakukan hal yang tidak baik terhadap Aura. Apa lagi sampai mencelakai diri nya"

Setelah Irma mengetahui sesuatu tentang Aura yang di ceritakan oleh Ridwan kepadanya, Irma pun tidak sabar ingin memberitahu sahabat nya agar waspada dan berhati-hati di manapun dia berada . Namun sayang sekali, dia belum bisa mendapatkan kesempatan dan waktu yang tepat untuk berbicara empat mata dengan Aura.

****************

1
Firli Khalifah
kapan aura hamilll
guntur 1609
mksdnya 45 menit ya thor
guntur 1609
baru tahu kau kan arga. selama ni kau yg mendominasi. sekarang kau di gitukan aura. resah gelisah kau kan
guntur 1609
tu lah akibat dendamu. akhirnya kau sendiri yg menyesal. seumur hidupmu. selain kehikangan anakmu. kau juga kehilangan jati diri iatrimu
guntur 1609
jangan bilang aura lagi tekdung
Atmita Gajiwi
/Determined//Bye-Bye//Rice//Heart/
Sulainiothman Sulainiothman
Lumayan
Firgi Septia
si Arga ini aneh sekali yg buat malu dia Sheila orang lain jadi sasarannya baru di aura ini terlalu naif Mustinya tegas sedikit mau saja diperlakukan seenaknya sama si Arga sinting😒😒
Aniesa Hakim
huuu pak rezza
cucu suriah
kenapa sholat ? kan masih nifas 🙏
Annisa Rahman: oh itu cerita nya disingkat bier gak kelamaan kk
total 1 replies
Noerlina
Biasa
Noerlina
Kecewa
Syakira Rebeka
indosiar sekali ya....
Rupiah Piah
Luar biasa
Lawisalawisaqi Lawisaqi
Buruk
Merah Mawar
/Ok//Ok//Ok/
Merah Mawar
/Good//Good//Good//Good/
Merah Mawar
suka cerita nya
Merah Mawar
Keren
mheldaaa
cepat banget tamatnya 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!