Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Tulus
"Maaf, gaun ini Aku duluan yang memakainya jadi bungkuskan gaun ini untukku." Sambung Emily kemudian pergi meninggalkan Bertha.
"Aku ingin gaun yang sama." Pinta Bertha.
"Maaf, Nona. Gaun ini hanya ada satu di dunia." Jawab Manager Butik.
"Aku akan menawar harga yang lebih tinggi." Ucap Bertha yang sangat suka merebut apapun yang dimiliki Emily.
"Harga kami, sesuai standar industri. Selain itu gaun tersebut terlebih dahulu sudah dikenakan oleh Nyonya Muda Richardo." Jawab Kepala Butik.
"Apakah kamu tidak takut jika Dia tidak mampu membayarnya?" Tanya Bertha.
"Gaun tersebut sudah di bayar lebih awal di tambah lima gaun yang sedang dicobanya. Di mana ke enam gaun tersebut hanya satu-satunya yang ada di dunia ini." Jawab Manager Butik berbohong.
'Aduh Nona, asal Nona tahu kalau butik ini adalah milik Tuan Muda Richardo sekaligus suaminya.' Sambung Manager Butik dalam hati.
"Sangat menyebalkan." Gerutu Bertha sambil mengambil ponselnya dari dalam tasnya.
"Kamu sangat berani melawanku maka bersiaplah apa yang kamu miliki akan menjadi milikku." Sambung Bertha sambil mencari nomer kontak Louis.
Setelah ketemu Bertha menghubungi Louis dan sambungan pertama langsung di angkat.
'Hallo, Kak Louis. Apakah Kak Louis sudah tiba di butik?' Tanya Bertha.
'Sudah.' Jawab Louis dengan singkat.
Tidak berapa lama datang Louis bersamaan Emily keluar dari ruang ganti sambil tersenyum. Emily menghembuskan nafasnya dengan perlahan ketika melihat Louis yang sedang menatap dirinya.
"Aku sangat suka dengan gaun-gaun ini jadi tolong bungkuskan untukku." Pinta Emily tanpa mempedulikan keberadaan Louis.
"Kak Louis, jelas Aku yang pertama melihat gaun itu tetapi Kakak mengambilnya lebih dulu." Adu Bertha sambil memeluk lengan Louis.
"Emily, mengapa kamu menjadi seperti ini? Mencemarkan nama baiknya sudah cukup. Bahkan sekarang gaun pun harus diperebutkan." Ucap Louis.
"Mampu merebut, itu adalah kemampuan Aku akan tetapi orang yang suka berbohong dan menghina orang lain, apakah Dia yang memberitahumu?" Tanya Emily.
"Kak Louis, sudahlah. Aku tidak apa-apa yang penting Kakak suka dengan gaun itu." Ucap Bertha pura-pura mengalah.
"Tidak, kamu sangat suka dengan gaun itu. Kita tidak bisa membiarkan begitu saja." Ucap Louis.
"Benar sekali. Kamu begitu suka dengan gaun itu dan tentu saja tidak bisa membiarkannya begitu saja. Mungkin boleh mempertimbangkan membeli kembali dari tanganku dengan harga yang lebih tinggi." Ucap Emily sambil tersenyum.
"Bagaimana kamu bisa begitu berlebihan?" Tanya Bertha dengan wajah terlihat kesal.
"Kalau kamu tidak mampu membelinya maka jangan menghalangi jalanku." Jawab Emily sambil berjalan namun langsung dihalangi oleh Louis.
"Berapa harganya?" Tanya Louis dengan wajah kesal.
Emily hanya mengangkat tangannya dan jarinya menunjukkan angka 5.
"Li ... Lima ratus juta?" Tanya Bertha dengan gugup.
"Bukan, Aku meminta kamu membayarku lima kali lipat dari harga yang Aku beli. Di mana gaun itu harganya sekitar tiga ratus lima puluh juta di kali lima menjadi 1 milyar tujuh ratus lima puluh juta. Karena Aku baik hati maka Aku diskon menjadi satu milyar tujuh ratus juta." Jawab Emily.
"Apa? Satu milyar tujuh ratus juta? Apa kamu sudah gila? Kakak menjual gaun itu sangat mahal, lebih baik Kakak pergi merampok saja." Ucap Bertha dengan wajah kesal.
"Kamu pikir Aku sepertimu? Suka merebut segalanya dari orang lain." Ucap Emily.
"Emily, kenapa kamu menjadi wanita matre dan suka menindas Adikmu?" Tanya Louis.
"Kalau kamu tidak mau membayarnya maka tidak usah memaksaku." Jawab Emily tanpa mempedulikan ucapan Louis.
"Louis, ternyata perasaanmu terhadap Bertha tidak tulus karena kamu lebih menyayangi duitmu daripada mengeluarkan uang untuk membeli gaun itu." Sambung Emily berusaha memprovokasi agar mau membeli gaunnya.