NovelToon NovelToon
Tuan Muda Arogan

Tuan Muda Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: cemaraseribu

Bagaimana jadinya jika seorang CEO arogan yang paling berpengaruh se-Asia namun keadaan berbalik setelah ia kecelakaan menyebabkan dirinya lumpuh permanen. Keadaan tersebut membuatnya mengurungkan diri di tempat yang begitu jauh dari kota. Dan belum lagi kesendiriannya terusik oleh Bella, kakak iparnya yang menumpang hidup dengannya. Lantas bagaimana cara Bella menaklukkan adik ipar yang dilansir sebagai Tuan Muda arogan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cemaraseribu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kagum tapi....

Matahari baru saja mengintip dari ufuk timur, namun Bella telah bangun lebih awal. Pagi ini, ia akan memulai hari pertamanya bekerja di perusahaan milik Tuan Muda, seorang pengusaha sukses yang dikenal tegas dan eksentrik.

Dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bersemangat, ia mempersiapkan diri, memastikan penampilannya sempurna untuk kesan pertama yang baik.

Tiba-tiba, ponselnya berbunyi nyaring, memecah kesunyian pagi. "Ckk, siapa sih yang telepon jam 6 pagi?" gumam Bella, sedikit kesal karena ia hendak masuk ke kamar mandi. Ia mengangkat telepon itu dengan santainya.

Ternyata, di ujung sana adalah Tuan Muda. "Ada apa, Tuan Muda?" tanya Bella heran kenapa jam segini Tuan Muda meneleponnya.

"Cepat kesini, bantu saya mandi," perintah Tuan Muda dengan nada yang mendesak. Bella terdiam sejenak, bingung dengan permintaan yang tidak biasa ini. Namun, tanpa banyak berpikir, ia menjawab, "Baik, Tuan Muda yang baik hati dan tidak sombong," sambil mematikan telepon dan bergegas menyiapkan segala keperluannya untuk segera naik ke lantai atas.

"Ckkk punya kakak ipar gini banget, bikin  esmosi. Nyuruh seenaknya mulu dah. Padahal aku mau mandi," omel Bella lirih sembari menaiki tangga.

Meski dalam hati bertanya-tanya, mengapa seorang Tauke Muda memerlukan bantuannya untuk mandi di pagi buta, Bell tetap melangkah dengan penuh rasa ingin tahu. Hari pertama kerjanya sudah dipenuhi dengan kejutan, membuat detak jantungnya berpacu lebih kencang, mencerminkan campuran antara kekesalan dan antisipasi akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ketika pintu di buka, Tuan Muda sudah bangkit dari ranjangnya. Seperti biasa, ia melihat pemandangan pantai dari jauh yang indah. Sunrise yang mulai menampakkan diri membuat mata tidak lelah untuk memandang.

"Tuan Mida, kok disitu sih katanya mau mandi?" tanya Bella masih dengan kekesalan yang kemarin belum hilang soal Asyifa yang diperlakukan buruk.

"Hmmm," ucap Tuan Muda. Bella menghela nafas panjang.

"Haamm heemmm haaamm heeemmm kaya Nissa Sabyan aja. Ya udah ayo ke kamar mandi." Bella mendorong kursi roda itu sampai ke kamar mandi dan langsung melepas pakaian Tuan Muda, tapi Tauke seakan tidak mau.

"Saya bisa sendiri." Emang jengkelin banget.

Tuan Muda dengan hati-hati melepaskan pakaiannya, ia kemudian duduk di kursi roda dibantu oleh Bella. Kursi roda khusus dirancang untuk mandi. Sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela kamar mandi, menyoroti dedikasi dan kekuatan yang masih tersimpan dalam dirinya.

Bella, yang sedang menyiapkan perlengkapan mandi, bertanya dengan nada penasaran, "Tauke, kemana jam segini kok mandi?"

Tanpa menoleh, Bella Muda menjawab dengan suara yang berat namun penuh tekad, "Saya kembali menjadi CEO perusahaan lagi."

Bella terkejut, sabun di tangannya terlepas dan jatuh ke lantai dengan bunyi yang nyaring. "Apa?! Tuan Muda kembali?" serunya tak percaya, matanya membelalak menatap Tuan Muda yang kini menatapnya melalui cermin.

"Hmmm," gumam Tuan Muda, seraya mengangguk pelan.

Wajah Bella berubah, senyum merekah di bibirnya, "Wah, saya ikut senang sih. Nah gitu, harus bangkit. Apa karena ada saya?"

"Jangan geer kamu, heran kok ada manusia seperti kamu," ucap Tauke Muda sinis. Bella tertawa terbahak-bahak.

"Wahahahaha ya kan saya cuma nebak, Tuan Muda. Kalau pun iya, beuh tidak pun saya tetap senang karena Anda sudah berani bangkit lagi."

Karena tidak mau berterimakasih atau membahas itu lagi, Tuan Muda dengan sengaja merubah topik pembicaraan dengna Bella.

"Nanti ada photoshoot lagi atau tidak?"

"Kayanya sih ada, buat katalog gitu." Bella ingat kalau direktur kreatif bilang kemarin.

"Hmmm.. " ucap Tuan singkat.

*********

Setelah menyudahi mandinya, Tuan Muda memakai setelan yang dipilih oleh Bella. Ia memilihkan pakaian untuk hari itu. Ia, dengan mata yang tajam, memilihkan setelan jas hitam dengan dasi berwarna gelap yang sempurna, yang seolah-olah bisa menambah aura kepemimpinan dan ketampanan Tuan Muda walaupun kaki kiri dan kanannya tidak bisa bergerak.

"Tuan Muda, sini saya pasangkan dasinya," ujar Sakiya sambil mendekati dengan dasi di tangan.

Tuan Muda mengangguk, membiarkan Sakiya mengelilingi lehernya dengan dasi tersebut. Jarak yang sangat dekat antara mereka membuat Tuan Muda menahan nafas, mencoba tidak memperlihatkan ketergangguannya. Sakiya yang peka, menyadari hal itu dan segera mendongak untuk menatap wajah Tuan Muda.

"Kenapa gak nafas, Tuan?" tanya Bella dengan nada penasaran.

"Gak usah kebanyakan tanya, cepat pasang dasi saya," jawab Tuan Muda, suaranya sedikit meninggi, mencoba menyembunyikan rasa canggung yang mulai menyelimuti.

Bella hanya mengangguk, fokus kembali pada tugasnya. "Hmm, iya. Marah-marah mulu, heran dah," gumamnya pelan sambil menyelesaikan simpul dasi tersebut dengan cekatan.

Tuan Muda hanya bisa menghela nafas, mencoba menenangkan diri. Meski terkadang kesal, ia tahu betul bahwa Bella hanya ingin yang terbaik untuknya.

Selesai memasang dasi, Sakiya melangkah mundur, mengagumi hasil kerjanya sambil memberikan senyuman kecil. Tuan Muda, melihat refleksi dirinya di cermin, tidak bisa tidak merasa terkesan dengan penampilannya yang sekarang—segala sesuatu tampak sempurna, semua berkat Bella.

"Nah, bagus kan?" tanya Bella bangga dengan dasi buatannya. Ia tersenyum lebar.

"Biasa saja."

"Ckkk gengsi  banget ngakuin aja. Ya udah saya mau mandi, gak usah cari cari. Kalau nanti udah selesai, saya kesini lagi. Byeeeee!!"

Bella keluar dari kamar Tauke Muda menuju kamarnya dan segera mandi.

***********

Bella baru saja menyelesaikan dandanannya, memakai setelan kantor yang elegan dan memukau. Dengan langkah yang ringan ia menuju ke kamar Tuan Muda, siap untuk membantunya ke bawah karena Tuan Muda menggunakan kursi roda.

Ketika memasuki ruangan, Bella tersenyum lembut. "Tuan, maaf agak lama," ucapnya dengan suara lembut yang penuh hormat.

Tuan Muda, yang sedang duduk di kursi rodanya, menatap Bella tanpa berkedip. Keindahan dan keanggunan Bella dalam balutan busana kerjanya membuatnya terpukau, seolah tak mampu mengalihkan pandangan.

"Tuan Muda?" Bella memanggil lembut, mencoba mendapatkan perhatian dari lelaki itu yang masih terpaku. Tak ada respons.

"TUAN MUDA!!" Bella meninggikan suaranya, kali ini dengan nada yang lebih tegas.

Tuan Muda tersadar dari lamunannya, "Astaga, teriak-teriak, kenapa?" gumamnya dengan nada yang masih terkejut.

"Ya habisnya Tuan tidak mendengar," balas Bella, sambil memberikan senyum simpul untuk meredakan situasi.

Tauke menghela nafas, ia memperhatikan penampilan Bella. Bella langsung berkaca diri. Ia takut salah kostum aja.

"Kenapa Tuan Muda? Ada yang aneh ya dari penampilan saya?" tanya Bella memperbaiki baju dan rambutnya.

Tuan Muda hanya diam. Bella jadi kesal, "Ckkk token omongnya belum diisi jadi diem mulu. Gimana Tuan? Saya aneh ya? Kaya tahu bulat ya?" tanya Bella sebenarnya ia hanya merendah untuk meroket hahaha.

Tapi dengan polosnya Tuan Muda justru mengangguk. "Hmmm iya seperti tahu bulat, jelek banget."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!