NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Milik Sang Pewaris Tunggal

Anak Rahasia Milik Sang Pewaris Tunggal

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu
Popularitas:168.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Byiaaps

Siapa sangka, cinta yang dulu hangat kini berubah menjadi api dendam yang membara. Delapan tahun lalu, Alya memutuskan Randy, meninggalkan luka mendalam di hati lelaki itu. Sejak saat itu, Randy hidup hanya untuk satu tujuan : membalas sakit hatinya.

Hidup Alya pun tak lagi indah. Nasib membawanya menjadi asisten rumah tangga, hingga takdir kejam mempertemukannya kembali dengan Randy—yang kini telah beristri. Alya bekerja di rumah sang mantan kekasih.

Di balik tembok rumah itu, dendam Randy menemukan panggungnya. Ia menghancurkan harga diri Alya, hingga membuatnya mengandung tanpa tanggung jawab.

“Andai kamu tahu alasanku memutuskanmu dulu,” bisik Alya dengan air mata. “Kamu akan menyesal telah menghinakanku seperti ini.”

Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu? Mampukah cinta mengalahkan dendam, atau justru rahasia kelam yang akan mengubah segalanya?

Kisah ini tentang luka, cinta, dan penebusan yang mengguncang hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Keesokan harinya, Randy dan Geni kembali mendatangi Gio di sekolahnya. Tapi kali ini, tampak Nana bersama Bu Puri sudah menunggu di sana. Entah mengapa, hari ini Bu Puri ikut menjemput anak-anak.

“Mau bertemu Gio lagi?” tebak Bu Puri ketika Randy dan Geni berjalan semakin dekat ke arah mereka.

Menganggukkan kepalanya penuh hormat, Randy meminta izin ingin menemui Gio sebentar saja.

“Bisa kita bicara?” tanya Bu Puri memberikan kode tangannya bila Randy bersedia bicara padanya.

Randy pun mengikuti Bu Puri sedikit menjauh dari tempat Nana dan Geni berdiri.

“Kamu ayah biolog*snya Gio? Ini alasanmu ingin terus menemui Gio?” Pertanyaan Bu Puri seketika menghunjam jantung Randy.

Terdiam sejenak, Randy kemudian mengangguk pelan. “Sebelum saya tahu Gio anak saya, hati saya seakan sudah jatuh padanya. Setelah tahu Gio anak saya dengan Alya, saya semakin rindu ingin bertemu setiap hari.”

“Masih bisa kamu mengakui dia anakmu, setelah apa yang sudah kamu lakukan pada Alya dan Gio saat dalam kandungan? Asal kamu tahu, saat itu, jam 3 dini hari, Alya datang sendirian ke panti dengan fisik yang rentan hingga akhirnya dia pingsan. Gio hampir cacat karena kondisi mental dan fisik ibunya bermasalah saat itu, karena ulahmu dan keluargamu! Sekarang, Alya pun masih berjuang menyembuhkan traumanya. Dia selalu ketakutan setiap bertemu dengan orang baru. Dia bisa tiba-tiba histeris ketika ada orang asing yang mendekatinya, terlebih laki-laki,” jelas Bu Puri.

Bu Puri juga mengatakan bahwa untungnya Alya masih mengingat dirinya dan langsung menuju ke panti saat itu, andai mereka tak kenal, entah bagaimana nasib Alya dan anaknya kini.

“Mungkin dia sudah menjadi santapan orang-orang jahat sepertimu di jalanan,” lanjut Bu Puri.

Tak hanya itu, Bu Puri juga menceritakan betapa beratnya Alya menanggung kehamilannya sendirian tanpa suami. “Hingga saat ini pun dia tak tahu harus bagaimana menjelaskan pada Gio tentang statusnya. Lahir tanpa ayah dan tanpa pernikahan!”

Randy tertunduk lesu, penyesalannya begitu menyesakkan dada. Hanya bisa menelan salivanya kasar, ia pun menyadari sikapnya yang sudah melewati batas, padahal selama ini ia tak pernah dididik menjadi laki-laki kejam. Terlebih, ia melakukannya pada Alya, wanita yang masih ada di hatinya sampai saat ini.

Maaf pun tak akan cukup untuk menebus segalanya.

“Berhenti menemui Gio. Jangan buat hidup Alya semakin hancur. Biarkan dia memiliki hidup yang baru tanpa terbayang-bayang masa lalunya yang kelam. Melihatmu hanya akan membuat psikologisnya semakin terguncang. Saya mohon,” tegas Bu Puri membuat Randy hanya bisa memandangi sang pemilik yayasan itu dengan mata nanar.

Tak lama, keseriusan pembicaraan mereka pun usai setelah mendengar teriakan Gio.

“Om,” panggil bocah kecil itu.

Gio pun berlari menghampiri Randy dan kembali mengucapkan terima kasih padanya atas pemberian pizza kemarin. “Teman-teman Gio senang sekali, Om. Oh iya, Gio juga sudah sampaikan ke mama kalau Om minta maaf.”

Menyejajarkan tubuhnya setinggi Gio, Randy yang tak kuasa menahan kesedihannya setelah mendengar permintaan Bu Puri, berusaha tetap tersenyum lalu mengusap lembut kepala Gio.

“Mama bilang apa?” tanyanya dengan mata yang berkaca-kaca.

“Mama hanya bilang iya,” jawab bocah lucu itu.

Hingga Bu Puri mengajak Gio pulang, sedangkan Nana mengawal anak-anak panti yang lain untuk ikut pulang dengannya.

Hanya bisa diam, Randy tak ingin meminta waktu lebih untuk bertemu anaknya.

“Om, ayo ikut Gio ke panti. Nanti aku kenalkan sama mama dan teman-temanku yang lain,” ajak Gio membuat Randy tertegun dan semakin menahan perih hatinya.

Tanpa menunggu jawaban, Bu Puri kembali mengajak Gio pulang dan langsung menggandengnya begitu saja.

Dengan wajah sendunya, Gio terus memandangi Randy hingga jauh, begitu pun dengan Randy yang hanya bisa melambaikan tangan hingga air matanya terjatuh begitu saja tanpa bisa dikontrol.

***

Siang harinya, Bu Puri memanggil Alya untuk mengajaknya makan siang bersama.

“Kok Nana tidak diajak, Bu? Tadi katanya mau makan siang berempat.” Alya tak melihat temannya itu berada di meja makan.

Mengatakan bahwa mereka memang akan makan siang berempat, tapi bukan dengan Nana.

Tak lama, Pak Antonio datang bersama seorang lelaki dengan perawakan yang tak kalah gagah dari Randy.

Seketika Alya berlindung di balik tubuh Bu Puri.

“Tenang, Alya, dia orang baik kok. Bapak dan Ibu ingin mengajak kamu makan siang bersama Davin. Davin ini anak dari rekan kerjanya Bapak dulu. Sekarang, dia melanjutkan profesi ayahnya sebagai pengacara juga,” tutur Bu Puri memperkenalkan lelaki itu pada Alya.

Menyodorkan tangannya untuk bersalaman, Davin tak mendapat respon dari Alya yang masih tampak ketakutan.

Bu Puri lalu menarik tangan kanan Alya untuk menyambut uluran tangan Davin.

“Davin, senang bertemu denganmu, Alya,” ujar Davin memperkenalkan dirinya.

Hanya diam, Alya tak bicara.

Bu Puri lalu mempersilakan mereka semua untuk duduk dan mulai menyantap hidangan. Tak lupa, Bu Puri juga memamerkan masakan Alya pada Davin. Pemilik panti itu tak henti memuji keahlian Alya dalam memasak.

“Cocok, ya, jadi istri,” goda Bu Puri membuat Davin dan Alya tersipu malu.

Hanya mengambil makanan sedikit, Alya ingin cepat menghabiskannya agar ia bisa segera meninggalkan meja makan.

“Bu, Pak, Alya ke dalam ya,” pamitnya lalu bergegas pergi.

“Ya begitu lah Alya sekarang. Dia punya trauma seperti yang Ibu bilang tadi. Sulit sekali rasanya di bisa berbaur dengan orang baru, apalagi dengan laki-laki,” jelas Bu Puri.

Memakluminya, Davin merasa apa yang terjadi pada Alya biasa terjadi pada wanita yang pernah mengalami kekerasan fisik maupun mental dan seksu*l.

“Kalau Ibu tahu pelakunya, kenapa tidak diperkarakan saja? Itu sudah termasuk tindak kekerasan dan pemerkos*an,” lanjut Davin.

Menengahi percakapan antara Davin dan istrinya, Pak Antonio merasa hal itu tak perlu dilakukan, karena mereka tak ada bukti. Visum pun sudah terlambat. Lagi pula, memperkarakan hal ini hanya akan membuat trauma Alya semakin parah.

Hingga begitu lama berbincang setelah makan siang, Davin pun pamit kembali ke kantornya.

“Hati-hati, ya. Jangan lupa sering mampir ke sini untuk ajak Alya ngobrol,” pinta Bu Puri lirih.

Setelahnya, Pak Antonio mengajak istrinya bicara. “Jangan begitu, Bu. Alya berhak menentukan kehidupannya sendiri. Lagi pula, kita tidak tahu bagaimana si Davin itu.”

Merasa hal itu perlu ia lakukan, Bu Puri hanya ingin trauma Alya bisa sembuh dan mulai memperkenalkan kehidupan baru pada anak sahabatnya itu, setidaknya ia ingin Alya melanjutkan masa depannya juga masa depan Gio.

“Bapak lebih tahu tentang dunia pengacara,” ujar Pak Antonio berlalu pergi.

...****************...

1
Siti Aminah
aku heran...masa soal mau mengadopsi anak...nyuruh asisten nya jd kaya gk sungguh2 hrsny kan Randy sendiri yg datangin.
IG : Byiaaps: karna belom tau kalo itu anaknya kak, dan dia ga ada waktu buat cari2 info ttg adopsi, apa guna asisten wkakaka
total 1 replies
Siti Aminah
ceritanya terlalu singkat tp krng detail thor...maaf...
IG : Byiaaps: coba baca sampai habis dulu...krn di NT tdk bisa alur lambat
total 1 replies
Siti Aminah
suatu saat kau akan menyesal Randy...
Siti Aminah
kasihan kamu Alya...
Siti Aminah
sabar Alya....akan ada kebahagiaan d dpn nanti
Siti Aminah
aku baru nyimak thor...
Martha Amelia Susanti
Happy Ending, 🙏🏼👍🏼 semangat selalu untuk berkarya Author 🥳🏵️🌻
Eka Kaban
cerita nya bagus gak banyak konflik
alurnya teratur baca jdi rileks banyak novel yang lain tulisan nya di ulang ulang terlalu banyak kosakata aku senang cerita kamu terus deh berkarya walaupun belum juara
Sunaryati
Terimakasih Thoor diakhir cerita omnya Randy sadar akan kesalahan dan keserakahan dan telah menerima kenyataan seperti halnya Yolanda, putrinya, ikut senang Randy dan Alya akan tambah anggota keluarga .
Semangat kutunggu Karya selanjutnya Thoor, semoga sehat selalu
Sunaryati
Jangan langsung marah instropeksi diri pak Tama ,dulu apa yang kau lakukan pada keponakaanmu dan kekasihnya, baru komen
Dinda Putri
lanjut thor🔥🔥🔥
Sunaryati
Mau menikah, ya
Dinda Putri
Luar biasa
Roro Ileza Amida
udah bisa ke tebak keman arah novel nya 🙏
Roro Ileza Amida
hartanya di ambil om nya .kematian kedua ortu nya jgn jgn di zholimi om nya .
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
tp selama menikah sama nadia masa nadia gak hamil² sih thor sedangkan sama Alya sekali aja lsg jadi
IG : Byiaaps: nah temukan jawabannya di bab-bab selanjutnya, kenapaaaah bisa begitu😂
total 1 replies
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
sdh lama di list fav ku tp baru aku baca... ternyata menarik
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Soraya
keputusan yang bijak
Ah Serin
lanjut lagi please
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!