Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Pesta di istana yang diadakan oleh Kaisar Chen akhirnya dilaksanakan.
Istana hari ini penuh dengan kebahagiaan dan suka cita, banyak ucapan selamat kepada Kaisar dan juga Ratu Chen dari berbagai pihak.
Perdana Menteri Dao sendiri datang bersama istri dan putranya, Dao Ming An.
Pesta diadakan di halaman depan istana, sehingga halaman istana sangat terang. Bukan hanya para Raja dari berbagai kerajaan dan para Perdana Menteri yang datang.
Kaisar juga mengundang 100 orang dari kalangan rakyat biasa untuk turut menyaksikan calon suami Jian Ying, yang akan diperkenalkan oleh Kaisar Chen.
"Selir Yu, Selir An dan Putri Chen tiba!" ucap kepala pengawal.
Semua mata orang-orang yang berada di halaman istana tertuju pada tiga wanita yang berjalan bersama.
Kedua mata Dao Ming An, dan kedua Pangeran dari kerajaan Kin menatap Jian Ying dengan tatapan yang sulit diartikan.
Kecantikan Jian Ying malam ini, berhasil membuat para anak-anak Raja dan Perdana Menteri terpesona.
Dao Ming An yang merasa gagal untuk memiliki Jian Ying mengepal tangannya, "Jian Ying, beraninya kau menyembunyikan kecantikanmu padaku! Dan sekarang, kau membuatku ingin membawamu ke atas tempat tidurku!"
Setelah ketiga wanita cantik itu duduk di tempat mereka masing-masing, musik kembali berbunyi dan para tamu undangan pun kembali saling berbicara.
"Kakak, ternyata Putri Chen memang sangat cantik!" ucap Pangeran kedua Kin kepada kakaknya.
"Benar, sangat disayangkan jika dia menikah dengan Zhao Yan, laki-laki berwajah cacat itu!"
"Kau harus berusaha untuk mendapatkan hatinya, agar dia tertarik padamu, Kak. Dan membatalkan pernikahannya dengan calon suaminya itu,"
"Tentu saja! Dengan posisiku sebagai Putra Mahkota kerajaan Kin, Putri Chen pasti tidak akan berpikir dua kali untuk menerimaku,"
Pangeran kedua mengangguk, meski dirinya juga tertarik pada Jian Ying. Namun dia lebih menyayangi nyawanya sendiri, jadi dia pun hanya bisa mendukung kakaknya.
Gong!
Suara gong berbunyi sangat kencang, musik yang semula mengalun kini berhenti.
"Terima kasih atas kedatangan kalian semua. Malam ini, aku Kaisar dari kerajaan Chen akan memperkenalkan kepada kalian calon suami dari putriku satu-satunya, Putri Chen Jian Ying!"
Dua pengawal istana berjalan melewati para tamu undangan, di tengah mereka ada seorang laki-laki yang memakai penutup kepala.
Kaisar Chen sengaja menutup kepala orang itu, karena belum waktunya untuk memperlihatkan siapa dibalik penutup kepala berwarna merah itu.
"Dia adalah calon suami dari putriku, dia juga yang akan menggantikanku kelak dalam menjaga Putri Chen dan juga kerajaan ini!" ucap Kaisar lagi.
Para tamu undangan mulai berbisik, mereka sudah sangat penasaran dengan orang yang berada di depan mereka.
Jian Ying sendiri juga ingin tahu seperti apa Zhao Yan malam itu, meski dia sudah bertemu dengan Zhao Yan beberapa kali. Namun tetap saja, dia juga merasa penasaran.
Kaisar mengangguk pada kasim kepala. Memberi isyarat agar dia membuka penutup kepala yang menutupi Zhao Yan.
Dengan pelan kasim kepala membuka penutup kepala itu dari samping.
Semua orang terkejut ketika melihat wajah di balik penutup kepala itu. Tidak terkecuali ketiga orang dari kerajaan Kin, dan juga Dao Ming An.
"Tidak mungkin! Kakak, bukankah kita sudah membuat wajahnya cacat? Kenapa dia...."
"Aku juga tidak mengerti, sepertinya diam-diam dia mengobati wajahnya itu!"
"Seharusnya kita lihat wajahnya saat dia masih di kerajaan. Sekarang bukan hanya tidak cacat, tetapi wajahnya tampak jauh lebih baik dari sebelumnya!"
Kedua Pangeran kerajaan Kin yang dulu membuat wajah Zhao Yan terluka parah dan meninggalkan bekas yang cukup panjang, merasa kesal. Karena bekas luka yang disembunyikan oleh Zhao Yan di balik penutup wajahnya selama ini adalah bohong.
Jian Ying sendiri menatap Zhao Yan dengan tenang, meski sempat terkejut karena wajah itu ternyata tidak cacat, namun Jian Ying mencoba tidak melakukan hal yang memalukan.
Hong Zhao Yan melihat ke arah Raja Kin dan kedua putranya yang tengah menatapnya dengan terkejut, "Hanya melihat wajahku saja, kalian sudah sangat terkejut. Setelah ini, aku akan membuat kalian merasakan apa yang dulu aku rasakan!"
A Yin yang berdiri di belakang Jian Ying pun tidak menyangka, jika Zhao Yan yang selalu menutupi wajahnya dengan kain, ternyata memiliki paras yang tampan dan sempurna.
Bahkan bekas luka yang membuat wajahnya cacat, seperti yang dikatakan banyak orang, sama sekali tidak terlihat.
Zhao Yan menoleh lalu menatap Jian Ying yang tengah melihatnya, "Yang Mulia Putri, aku harap tidak aku mengecewakanmu!"
Kaisar mengangguk, keputusan putrinya dalam memilih calon suami memang tepat. Bukan hanya hati Hong Zhao Yan saja yang baik, tetapi wajahnya pun tampan. Ini akan menjadi tamparan kuat bagi beberapa kerajaan yang berkata jika calon suami Jian Ying hanyalah orang biasa yang memiliki wajah cacat.
"Baiklah, calon suami putriku yang berada di depan kita semua bernama Hong Zhao Yan. Dia adalah putra tuan dan nyonya Xiao, kakak dari Selir An. Selir keduaku!" ucap Kaisar dengan lantang.
Kembali Raja Kin dan kedua putranya terkejut, sebab Zhao Yan ternyata telah menjadi anak dari salah satu keluarga besar yang berpengaruh di kerajaan Chen.
Raja Kin terlihat mengeratkan rahangnya menahan emosi yang ada pada dirinya, sementara Kaisar menatap Raja Kin dengan rasa puas.
Tuan dan nyonya Xiao sendiri tersenyum seraya mengangguk melihat putranya yang masih berdiri di depan semua orang.
"Baiklah, Hong Zhao Yan. Kau bisa duduk!" ucap Kaisar pada Zhao Yan.
Zhao Yan berbalik lalu membungkukan sedikit badannya, "Baik, terima kasih Yang Mulia,"
Hong Zhao Yan berjalan mendekati kursi yang sudah disiapkan untuknya, di samping kanan Jian Ying.
"Yang Mulia Putri, apakah kau sudah tidak mengenaliku lagi?" ucap Zhao Yan pada Jian Ying yang masih melihatnya.
"Tuan muda Xiao, apakah kau sudah lama merahasiakan ini?"
Zhao Yan tersenyum, "Aku akan memberitahu semuanya padamu nanti,"
Jian Ying hanya diam, kedua matanya mengedarkan pandangan ke arah para tamu undangan. Sementara Hong Zhao Yan menatap kedua orang tuanya dan tersenyum pada mereka.
Musik kembali mengalun, beberapa penari cantik pun kembali meliukan tubuh mereka guna menghibur para tamu undangan.
Dao Ming An yang melihat wajah Zhao Yan begitu tampan, mengepalkan kedua tangannya, "Dimana para bandit sialan itu? Aku sudah memberikan dua kantong keping emas pada mereka, tetapi aku masih bisa melihatnya di sini!"
Wajah yang tampan, status yang saat ini lebih tinggi dari keluarga Dao, dan juga calon suami sang Putri yang akan menggantikan tahta Kaisar. Semuanya berada dalam genggaman Hong Zhao Yan.
Tentu hal itu membuat Dao Ming An, juga para Pangeran dari berbagai kerajaan merasa sangat iri pada Hong Zhao Yan saat ini.