Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kagum
Setelah mendapatkan telepon dari suster Maria, Samudera tampak kesal mendengar permintaan dari Lily, namun apa daya, Samudera tidak bisa menolak permintaan dari putrinya tersebut.
"Frans, Cepat segera kau panggilkan wanita itu kesini." perintah Samudera yang sepertinya enggan menyebutkan nama Hana.
Seketika Frans kebingungan dengan permintaan bosnya tersebut
"siapa wanita yang tuan maksud?" tanya Frans
"siapa lagi kalau bukan wanita si cleaning service itu, Cepat kau bawa dia kemari!" ucap Samudera cukup kesal
"maksud tuan nona Hana?" tanya Frans
"ya siapa lagi kalau bukan dia!!" jawab ketus Samudera
'Kenapa anda enggan menyebutkan nama wanita itu? Apakah tuan sangat membencinya? Hati-hati tuan Samudera,nanti anda bisa terjebak sendiri dengan sikap anda yang tidak beralasan membenci nona Hana, sepertinya dia wanita baik-baik, dan putri tuan begitu menyukainya. batin Frans tidak habis fikir
kemudian Frans bergegas menemui Hana yang sedang membereskan lobby area, Hana pun kaget bukan main saat dirinya di panggil untuk menghadap tuan Samudera.
"anda di tunggu tuan Samudera nona, silahkan masuk!" perintah Frans kepada Hana
Dengan wajah yang pucat, Hana mencoba masuk ke dalam ruangannya Samudera, ia takut berhadapan dengan bos besarnya itu, karena sikapnya yang membuat semua orang tidak bisa berbuat apa-apa.
Saat hana berada di hadapan Samudera, Hana terus menundukkan kepalanya, ia enggan menatap wajah Samudera.
"Ganti seragam dan ikut bersamaku, jangan pernah protes, apalagi membantah, ku tunggu kau di parkiran, Ingat, jangan membuatku menunggu!" perintah Samudera membuat tubuh Hana gemetar
Kemudian Hana langsung berpamitan dan bergegas pergi menuju lantai dasar dan segera mengganti pakaiannya di loker karyawan, saat Hana di panggil oleh pak Frans tadi, teman Hana yang bekerja sebagai cleaning service tidak berani menegur Hana karena mengganti seragam dengan pakaian biasa di saat belum waktunya jam pulang karyawan. Hana pun kini menunggu di parkiran khusus direksi dan petinggi di perusahaan ini. Akhirnya mobil aphard berwarna hitam melintas dan berhenti di depan Hana, kemudian pak Frans turun dari mobil dan menyuruh Hana untuk segera masuk, namun betapa kagetnya Hana ketika ia harus duduk berhadapan dengan bosnya itu, sedangkan pak Frans duduk di depan bersama sopir. selama perjalanan Hana hanya diam mematung, ia tidak berani melihat ke arah depan, dimana ada Samudera yang sedang fokus dengan ponsel canggihnya.
'Kenapa ini? Kenapa aku harus berada di posisi seperti ini? mau di bawa kemana aku sekarang ini? Ya allah tolong lindungilah hambamu ini.' batinnya merasa takut
lalu Samudera berdehem dan berani berbicara kepada Hana.
"Sudah berapa lama kau kerja di sini?" tanya Samudera tanpa berbasa-basi
"S suuudah sepuluh hari tuan!" jawab Hana terbata
"apakah kau tahu dari awal jika Lily adalah putriku?" sambung kembali Samudera.
"tidak tuan, saya tahunya jika nona Lily putrinya tuan pas di rumah sakit kemarin!" jawab jujur Hana.
"apakah kau yakin?" selidik Samudera menaruh curiga
Saat Samudera bertanya seperti itu, Hana sepertinya tidak terima, Hana berfikir jika bos nya ini menuduh dirinya yang tidak-tidak, akhirnya Hana berani menatap wajah Samudera.
"apa maksud tuan berkata seperti itu?" tanya Hana memberanikan diri
"Ck..ck..ck, kau berani menatapku seperti itu hah?" tanya Samudera mulai kesal.
"Maaf tuan, tapi sepertinya anda telah salah menilai saya, saya bukanlah wanita yang suka mencari keuntungan, pertemuan saya dengan nona Lily waktu itu adalah murni karena tidak di sengaja, jika tuan berfikir saya memiliki maksud tertentu, maaf tuan salah besar menilai saya!" tegas Hana.
Hana begitu berani berkata seperti itu kepada bosnya, Hana juga bingung kenapa ia bisa memiliki keberanian seperti itu, dulu saja saat dirinya di fitnah dan di tindas oleh ibu mertua serta adik iparnya, Hana selalu mengalah, karena Hana sangat menghormati mendiang suaminya, namun kali ini, Hana tidak bisa tinggal diam di saat orang lain merendahkannya, meskipun itu bosnya sendiri.
'Ha..ha..ha, tuan Samudera, kenapa anda sering sekali merendahkan orang lain, tidak semua manusia itu buruk dan berniat jahat tuan, saya harap mata anda bisa terbuka dengan sikap nona Hana ini, batin Frans kagum akan sikap Hana.
"Baiklah, aku hanya ingin tahu saja penjelasan darimu!" jawab Samudera merasa malas meladeni Hana.
"Apakah mulut dan hatimu itu sama, nona cleaning service? aku tidak akan semudah itu percaya padamu, Untuk sementara waktu ok lah kau dekat dengan Lily, tapi setelah itu kau harus menjauhi putriku! 'batinnya sangat kesal.
Sesampainya di rumah sakit, Hana berjalan mengekori Samudera di susul oleh Frans
Saat pintu kamar di buka, betapa kagetnya Samudera karena telah mendapati stela,oma sinta dan kakek arga di kamar Lily.
Ketika Lily merasakan kehadiran Hana, Lily langsung memanggil nama Hana.
"Kak Hana, kau di sini?"tanya Lily dengan sumringah
Seketika semua orang di ruangan tersebut langsung terdiam.
netranya Stela langsung tertuju ke arah Hana.
'oohhh...jadi ini yang namanya Hana? gak mungkin lah wanita ini kekasihnya mas Dera, mana mungkin juga mas Dera berubah seleranya menyukai wanita berhijab! ' batin Stela begitu puas
Saat Hana mendekati Lily, dengan refleksnya Lily memeluk erat tubuh Hana, kejadian seperti ini membuat semua orang di kamar itu tidak percaya dengan sikap Lily kepada Hana, pada dasarnya Lily sangat merindukan sosok seorang ibu, di usianya yang kini sudah genap tujuh tahun dan sebentar lagi akan menginjak usia delapan tahun, Lily sangat butuh perhatian, dan Lily telah menemukan orang itu, tidak lain adalah Hana.
Kemudian Samudera, kakek Arga, Oma Sinta dan Stela memutuskan untuk pergi keluar kamar dan membiarkan Hana berdua bersama Lily.
"Siapa wanita itu Dera?" tanya kakek Arga dan juga Oma Sinta.
"iya mas, siapa wanita bernama Hana itu?" tanya Stela yang sok soan ikut berbicara.
"Dialah yang telah menyelamatkan Lily ketika tenggelam di kolam!" terang Samudera.
"jadi dia itu bukanlah kekasihmu mas Dera?" tanya stela kegirangan
Namun Samudera enggan berkomentar apapun, sikapnya begitu acuh dan dingin terhadap Stela.
"Baiklah kalau begitu kakek dan oma mu ini mau pamit pulang, tolong sampaikan ucapan terima kasihku kepada nona hatna!" tegas kakek Arga.
"iya Dera, kalau bisa kau berikan wanita itu sejumlah uang sebagai rasa ucapan terima kasih!" usul Oma Sinta.
Samudera hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya, ia tidak mengucapkan satu patah katapun
Setelah kepergian kakek dan oma nya Samudera,kini tinggal ada Stela seorang diri.
"Kenapa kau tidak ikut pergi juga!" usul Samudera
"Kau mengusirku mas Dera?" tanya Stela tidak percaya
"Enyahlah dari hadapanku, sebelum aku murka!" ancam Samudera.
Stela pun kesal di ancam seperti itu oleh Samudera, dan akhirnya Stela pergi dari hadapan Samudera
'Kau akan menyesal karena telah bersikap seperti ini mas Dera, suatu saat nanti kau akan bertekuk lutut di hadapanku!' batinnya sangat geram
setelah kepergian Stela, Samudera kembali masuk ke kamar putrinya.
'Ha..ha..ha,kasihan sekali nona Stela, tuan Samudera begitu kejam padanya, lagian jadi wanita jangan kepedean dulu, meskipun anda cantik, tapi anda tidak akan mudah membuat tuan Samudera jatuh hati kepada anda nona, batin Frans tertawa puas.
Saat Samudera masuk ke dalam kamar putrinya, ia di suguhkan oleh pemandangan yang menyentuh hatinya, dimana Hana sedang mengelus lembut rambut Lily, sampai-sampai membuat Lily tertidur dengan pulas, dan Lily terus menggenggam erat tangan Hana.
'kau hebat nona cleaning service, Kau bisa menjinakkan putriku, tidaklah mudah bisa sedekat itu dengan Lily, bahkan Oma Sinta dan kakek Arga pun tidak bisa sedekat itu, batin nya merasa kagum.
Setelah Lily pulas tertidur dan melepaskan genggaman tangannya kepada Hana, Samudera mulai kembali berbicara kepada Hana
"jika sudah selesai kau boleh pulang, biar nanti Frans yang akan mengantarmu!" titah Samudera dan enggan melihat ke arah Hana.
"Baik tuan, sebelumnya terima kasih!" ucap Hana
Samudera hanya menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya.
Lalu frans mengantarkan Hana pulang bersama sopir ke rumahnya.
Bersambung..
🌸🌸🌸🌸🌸🌸