NovelToon NovelToon
MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:165.6k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alka Punya Anak?

Ada rasa sakit di sekujur tubuh Giska saat ia bangun keesokan paginya dan mencoba untuk duduk di atas ranjang.

"Ah......!" Giska tanpa sadar mengerang sambil memegang tangan kanannya.

"Sakit?"

Giska menoleh ke arah suara itu. Nampak Alka yang baru saja keluar dari walk in closet. Lelaki itu sudah rapi dengan setelan jas kantornya.

"Iya. Kemarin nggak terlalu sakit. Namun pagi ini bangun badanku sakit semua."

"Memang begitu kalau baru mengalami benturan. Rasa sakitnya terkadang baru terasa keesokan harinya." kata Alka lalu duduk sambil memakai sepatunya.

Giska menurunkan kakinya. Ia akan ke kamar mandi. Namun saat ia mencoba melangkah, kakinya terasa sakit juga sehingga ia duduk kembali.

"Kenapa?" tanya Alka. Ia membuka kaos kakinya dan mendekati Giska.

"Aku mau buang air kecil tapi jalannya susah sekali."

Tampa bicara, Alka tiba-tiba mengangkat tubuh Giska.

"Hei Alka, apa yang kamu lakukan?"

"Kamu mau menahan rasa buang air kecilmu? Atau kamu mau aku pakaikan popok saja?"

"Enak saja."

"Ya sudah. Diam saja." Alka melangkah ke kamar mandi lalu menurunkan Giska di dekat kloset.

"Kalau sudah selesai, panggil aku." Alka segera keluar dari kamar mandi.

Giska pun buang air kecil lalu ia berdiri kembali dengan susah payah menuju ke tempat biasa menyikat gigi.

"Sial.....! Kok sakit sekali sih tangannya." Giska mengomel sendiri. Ia mencoba mengganti dengan tangan kiri namun tetap saja ia merasa sakit.

"Perlu bantuan ?" tanya Alka yang ternyata sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Aku nggak bisa membersihkan gigiku. Kedua tangan ku sakit."

"Mari aku bantu."

"Tapi......!"

Alka menatap Giska dengan tatapan tajam. "Mau berapa hari tak menyikat gigi?"

Akhirnya Giska pun menerima semua bantuan Alka padanya. Ia membiarkan Alka menyikat gigi nya lalu membantu dia mencuci wajahnya.

Giska jadi tertawa saat Alka menyeka wajahnya dengan handuk. "Alka, kamu menekannya terlalu kuat di wajahku."

Alka pun ikut tertawa. "Maaf ini pengalaman pertama ku membersihkan wajah perempuan."

Lalu keduanya pun keluar dari kamar mandi. Alka kembali mengangkat tubuh Giska dan mendudukkannya di atas kursi roda.

"Kita sarapan di bawa atau di kamar?" tanya Alka.

"Di bawah saja. Rasanya seperti orang yang sakit berat saja harus sarapan di kamar."

"Ya sudah, ayo kita ke bawah!"

Giska menatap kaki Alka. "Kenapa belum memakai sepatu mu?"

Alka yang sudah membuka jasnya tersenyum. "Aku tak ke kantor hari ini. Bagaimana kamu bisa melakukan aktifitas tanpa bantuanku?"

"Aku kan bisa minta tolong pelayan perempuan."

Alka menggeleng. "Kamu tahu, jika mamaku sakit, papaku akan berhari-hari menjaganya. Ia tak peduli dengan pekerjaannya. Dan jika hari ini aku ke kantor, maka dia akan menunda lagi penyerahan 10% saham milik mamaku."

Giska hanya bisa mengangkat bahunya. "Baiklah. Demi saham 10 persen itu, bawalah aku ke bawah dan tunjukan pada semua orang bahwa kamu suami yang sangat baik."

Alka langsung mendorong kursi roda Giska keluar dari kamar.

Saat mereka sudah memasuki ruang makan, semuanya sudah duduk di depan meja makan.

"Selamat pagi!" sapa Alka dan Giska bersamaan.

"Selamat pagi, nak. Bagaimana keadaanmu?" tanya Geo.

"Sudah lebih baik, pa. Hanya suamiku ini yang terlalu khawatir sampai nggak jadi masuk kantor." Giska mendongakkan kepalanya dan menatap Alka yang berdiri di belakang kursi rodanya.

"Biarkan saja Alka menjagamu, Giska. Karena itu sudah sifat dari bapaknya. Mereka sangat menyayangi pasangannya sampai tak memperdulikan pekerjaannya." kata James sambil tertawa kecil.

Alka pura-pura tersenyum. Matanya sempat melirik ke arah Lana yang sedang menikmati makanannya. Ya Tuhan, apakah itu anakku? Tanya hati Alka yang kembali gelisah saat melihat Lana.

Mereka pun sarapan bersama. Lerry yang pamit dari ruangan makan lebih dulu karena ia harus segera pergi ke tempat penelitiannya.

Selesai sarapan, Giska belum ingin kembali ke kamarnya. Ia mengajak Lana untuk jalan-jalan dengannya ke kebun belakang. Kelly pun ikut bersama Lana karena Alka menemani istrinya itu.

"Wah, ada buah semangka." Lana senang melihat beberapa semangka yang sudah besar. "Apakah ini sudah boleh di panen?"

Kelly menatap Alka. "Sudah boleh atau belum, Alka?"

"Aku nggak tahu." Alka menggeleng.

"Sepertinya harus tunggu beberapa saat lagi." ujar Giska saat melihat semangka itu.

"Wah, pada hal aku suka sekali makan semangka." Lana nampak merajuk.

"Alka, ayo kita cari semangka yang siap panen. Biarkan Istrimu dan Lana beristirahat di gazebo itu." ujar Kelly membuat Lana nampak senang.

"Carikan aku semangka ya, mommy." Gadis itu pun mendorong kursi roda Giska ke arah Gazebo.

Alka menatap Kelly setelah Giska dan Lana menjauh. "Maksud kamu apa sih?"

"Aku ingin berdua saja denganmu. Apakah tak boleh?"

Alka melangkah lebih dulu dan Kelly mengikutinya. Mereka mencari semangka di bagian yang lain.

"Uncle James curiga kalau kamu selingkuh." ujar Alka sambil berjongkok dan ikut memeriksa semangka yang ada di sana.

"Aku tahu. Dokter keluarga sudah mengatakan kalau James melakukan tes DNA."

"Paman juga menceritakan hal ini pada papaku dan aku. Dia bertanya apakah ada pria lain yang dekat denganmu saat aku masih di Amerika."

Kelly tersenyum. Ia memegang tangan Alka. "Kenapa tidak jujur saja kalau itu adalah kamu? Aku sudah pernah mengajukan perceraian pada James namun dia tak terima. Ia bahkan mengancam akan memisahkan aku dan Lana."

"Siapa ayah Lama?"

"Menurut mu?" Kelly menatap Alka dengan senyuman menggoda.

"Tak mungkin aku kan? Bukankah tiap kali kita berhubungan, aku selalu memakai pengaman?"

"Kamu lupa ya? Ada beberapa kali kita berhubungan tanpa pengaman?"

"Kamu kan bilang kalau itu bukan masa subur mu!" Alka terlihat mulai gelisah.

"Golongan darahmu AB dan golongan darah Lana juga AB. Pikirkan saja sendiri." Kelly langsung berdiri setelah mendapatkan sebuah semangka. "Aku ke sini sebenarnya ingin mengatakan padamu tentang Lana. Dia adalah anak kita, Alka. Buah cinta kita." lalu Kelly segera melangkah meninggalkan Alka yang nampak sock saat tahu kebenaran tentang Lana.

************

Giska meletakan ponselnya di atas nakas setelah ia berbicara dengan Deo selama selama hampir satu jam.

Matanya kini menatap ke arah balkon dan melihat kalau Alka sedang merokok di sana.

Sejak dari kebun semangka tadi, Giska memang dapat merasakan kalau Alka lebih banyak diam.

Namun, Giska tak mau bertanya demi menjaga privasi masing-masing. Ia pun membaringkan tubuhnya setelah mematikan lampu utama.

Alka masuk satu jam kemudian. Ia menatap Giska yang sudah tertidur. Lelaki itu ke kamar mandi untuk menggosok giginya. Ia kemudian naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya.

Selama hampir 2 jam Alka mencoba memejamkan matanya namun rasa kantuknya belum juga datang.

"Gis.....!" panggil Alka sambil memegang tangan gadis itu. Perlahan Giska membuka matanya dan menoleh ke arah Alka. "Ada apa?"

"Aku gelisah, Gis. Kelly sudah mengakui kalau Lana adalah anakku."

"Astaga! Jadi benar kalau Lana adalah anakmu? Berarti kamu sudah bisa bercerai denganku."

Alka mengerutkan dahinya. "Maksud mu?"

"Tujuan kita menikah kan karena papamu ingin memiliki cucu. Sekarang cucunya sudah ada. Untuk apa lagi kita menikah?"

"Tapi, papa ku ingin cucu laki-laki. Dan Lana bukanlah cucu yang diinginkan." Alka bangun dan duduk sambil bersandar di kepala ranjang.

"Lana adalah darah daging mu. Bagaimana pun situasi saat dia dilahirkan." Giska ikutan duduk.

"Aku belum siap menerima kenyataan bahwa aku sudah memiliki anak. Aku takut, bingung, stres."

Giska meraih tangan Alka dan menggenggamnya. Seolah ia ingin memberi kekuatan.

"Lana tak salah. Ia juga tak minta dilahirkan. Jadi, belajarlah untuk menerima kenyataan kalau dia adalah anakmu."

Alka meletakan kepalanya di bahu Giska. "Ini sesuatu yang berat."

"Aku tahu kalau ini tak mudah. Semuanya butuh waktu."

Alka tiba-tiba memeluk Giska. Melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu. "Entah mengapa aku merindukan mamaku."

Giska menarik napas panjang. "Anggaplah bocil ini sebagai mamamu."

Alka terkekeh. Ia mengangkat kepalanya dari bahu Giska. "Aku pikir kalau kamu memang memiliki kemiripan dengan mamaku. Sama-sama cerewet dan pintar masak."

"Aku tak cerewet, Alka." Giska melotot ke arah Alka.

"Kamu sangat cerewet. Hanya kamu saja yang tak menyadarinya."

"Aku tidak....!"

Cup!

Kalimat Giska terhenti. Alka mengecup bibirnya. "Dulu, saat mamaku memarahi aku yang pulang bermain bola saat hujan, aku hanya bisa menghentikan kata-katanya melalui ciuman."

"Kamu menciumnya di mana?" tanya Giska pelan.

"Di pipi."

"Lalu kenapa kamu mencium aku di bibir?"

"Karena kamu bukan mamaku tapi istriku."

"Tapi kan aku bukan istri yang sebenarnya."

"Istri tetap saja istri." jawab Alka lalu mengusap kepala Giska. "Ayo tidur! Kamu pasti akan mimpi indah karena sudah ditelepon oleh Deo." Alka pun membaringkan tubuhnya. Ia tidur membelakangi Giska. Gadis itu kembali terlama. Bingung dengan apa yang harus dikatakannya.

***********

Geo menatap Rudi. "Bagaimana keadaan Delon?"

"Penyakitnya bertambah parah, tuan. Tapi ia berpesan untuk tidak mengatakan apa-apa pada anaknya."

Geo mengangguk. "Itu memang hal yang terbaik sekarang ini. Dan masalah Kelly?"

"Dia belum datang ke kantor lagi."

"Deo?"

"Untuk sementara aman."

"Sepertinya Alka dan Giska memang tidak sedang bersandiwara. Kamu sudah menyiapkan dokumen pemindahan saham?"

"Sementara tuan. Mungkin minggu depan sudah siap."

"Aku akan memberikan saham itu jika Alka sudah bisa membuat Giska hamil. Kamu sudah menyelidiki menantuku?"

"Dia memang sudah sepantasnya digantikan oleh tuan Alka."

Geo mengangguk. "Jangan lupa dengan hasil tes nya."

************

Bagaimana perjalanan rumah tangga Giska dan Alka?

1
Jana
April kyknya suka sm Deo
Jana
katanya bukan typemu Al.. tp nyosor aj 🤪
اختی وحی
lama² males baca, mbulet ceritanya muter² gk kelar
Bahari Sandra Puspita
Karya yg bagus mak, selalu setia menanti tiap karyamu..

walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..

tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..

anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
daging ayam kak hen...
Eka ELissa
ahir nya yg awalnya pnuh drama kini brahir bhgia....mksih Mak udh bikin crita yg bgus berasa ikutan msuk dlm crita sat baca ../Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Eka ELissa
GK papa neng...dri pada mirip tetangga kn lbih baik mirip BP nya lah ...
Fitria Syafei
sukses ya Emak cantik 👌 terimakasih 🥰🥰
gia nasgia
Terimakasih kak Hen untuk kebahagiaan Algis 😍😍siap kepoin karya baru Kak 😘✌👍💪
Diana Oktavia
wahhh giska alka udah punya 4 anak.. makasihh makk ceritanya baguss bgt🥰 sehat selalu mak
Bunda Bagus
sm gue jg deg² an .....
gia nasgia
pantas Papa Geo pergi karena apa yg selama ini di harapkan sdh terwujud , ihhh candu nya papa Alka 😂🤣
Novi
trimakasih y Mak, ceritanya luar biasa bangettt dahhh.... sehat² selalu y Mak 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
waah endhing nya bagus bgt,,semangat trus Thor 🙏💪😘
Veronica Tri Susanti
Mksih thor.. /Pray/
altanum
akhirnya benar2 tamat dengan hepi ending...
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️
Kinara Widya
Ahir yg bahagia...terima kasih kak..🥰🥰🥰🥰
Angga Gati
bagus ceritanya..
nonik
trimakasih jga mami sdah menghibur kita semua..dn trimakasih jga akhirnya giska dn alka diselesaikn meski byak drama kesibukn jga dri dunia nyata mami🙏🙏🙏
Selvy Nuraini
wiiihhhh 4 anak.bahagia selalu yaaa alka & Giska 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!