Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi Meja Makan
"Ayo kak, duduklah..... Aku akan menyajikan makanan nya. Aku yakin kakak akan suka." Rania menarik kursi berharap diduduki oleh Dominic.
"Dimana nyonya?"
"Kak Shazia pasti belum bangun. Dia sedang sakit kan? Mungkin akan terlambat, apa mau aku panggilkan? Nanti kak Shazia marah tidak ya?"
Ditengah pembicaraan itu, Shazia datang dengan Meri yang menemani nya. Wajah Rania menjadi kusut ketika melihat penampilan Shazia yang semakin cantik tanpa bedak itu, hanya sedikit polesan dengan serum yang membuat Shazia semakin memukau. Bahkan, meksipun dia duduk di kursi roda itu.
'Dia merubah penampilan nya.' Rania mulai kesal, apalagi tatapan Dominic beralih pada Shazia.
"Selamat pagi suamiku." Sapa Shazia dengan senyuman manis nya.
"Sajikan makanan nya!" Dominic langsung duduk di kursi yang sudah disediakan oleh Rania. Hal itu membuat Rania tersenyum senang dan langsung duduk di sebelahnya, sedangkan Shazia duduk dihadapan suaminya.
"Kakak mau yang mana?" Tanya Rania dengan antusias.
"Aku ingin udang saus tiram nya."
"Baiklah......" Tapi Rania tampak terhenti, senyumnya menjadi pudar karena beberapa makanan di hadapannya ada dua yang berpenampilan mirip.
'Aduh yang mana ya? Yang ini atau yang itu?' Rania mengode salah satu pelayan untuk menanyakan nya, tapi pelayan itu justru menggeleng.
'Si@l! Bagaimana ini....'
'Aku yakin yang ini!' dengan percaya diri nya, Rania mengambil makanan itu dan menaruhnya di piring Dominic.
"Ini kak, udang saus tiram nya."
"Itu udang kecap pedas. Apa kau tidak tau?" Tangan Dominic langsung terhenti mengambil udang itu untuk masuk ke dalam mulutnya.
"Apa maksud kakak? Ini udang saus tiram."
"Kau sangat yakin sekali. Apa kau....."
"Iya, karena aku yang memasak nya! Kakak mana tau, kakak kan tidak bisa bedakan antara kecap dan saus tiram." Jelas Rania memotong pembicaraan Shazia.
"Begitu ya? Baiklah, kalau begitu makanlah. Lanjutkan makan nya."
"Kak Dominic, ayo coba udang nya." Tapi baru saja segigit, Dominic langsung batuk.
"Kak!" Dominic langsung mengambil air dan meminumnya.
"Ini pedas!" Jelas Dominic, dia bukannya tidak suka pedas, tapi cabe rawit itu menusuk tenggorokan nya.
"Aku pikir....."
"Minum ini, ini akan membantu pereda pedas nya." Shazia menyerahkan segelas susu pada Dominic.
"Kak, kak Dominic bukan anak kecil yang akan minum....." Rania terdiam ketika Dominic menerima segelas susu itu dan langsung habis dalam sekali teguk.
Shazia melanjutkan makannya, seolah tidak ada kejadian apapun yang terjadi. Dominic yang melihat itu menatap Shazia yang tenang.
"Hei....."
"Ini piring ku." Ujar Dominic tanpa rasa bersalah.
"Apa? Ini piring ku Dom! Piring mu itu!" Ujar Shazia yang tidak suka makan nya terganggu.
"Kau bilang aku suami mu kan? Jadi sebagai seorang istri kau harus melayani ku, salah satunya untuk makanan. Jadi ini milikku." Dominic menarik piring Shazia dan memakannya.
"Kak Dominic....."
"Diam dan makanlah! Jangan mengatakan apapun lagi! Kau tau aturan makan bukan?" Rania menelan ludah nya melihat tatapan maut Dominic.
Sedangkan Shazia, dia kembali mengambil piring dan mengisi dengan lauk pauk. "Aku mau tambah sayur capcay nya." Dominic menyodorkan piring nya pada Shazia.
"Biar aku saja kak....."
"Kalau kau tidak tau apapun, jangan mengatakan atau melakukan hal seolah kau yang melakukan nya." Sela Dominic.
"Sayur, sayur capcay nya istriku. Apa kau tidak mendengar permintaan suami mu ini?"
Shazia tanpa kata mengisi piring itu dengan sayuran. "Lagi, tambah lagi!" pinta Dominic sambil menatap wajah istrinya.
"Kentang nya juga. Rasanya sangat enak." Shazia sedikit kesulitan, sehingga dibantu oleh Meri.
"Ini.... Apa ada la...gi? Emmhh!" Dominic menyuapi Shazia dengan tiba-tiba, entah bagaimana pria dengan kulit Tan itu berada di sebelahnya dan menyuapi nya.
"Suami dan istri lebih baik makan sepiring berdua. Benarkan istriku?" Shazia mengunyah makanannya, dengan kepala yang semrawut. Apa yang terjadi pada Dominic?
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙