sudah 6 tahun Freya menikah dengan Abigail Maulana Ferdian, mereka telah di karuniai seorang putri yang sudah berusia 5 tahun.tapi Abi tidak pernah menganggap mereka karena Abi tidak mencintai Freya bahkan saat Freya mengandung dan melahirkan dia tidak perduli karena pernikahan mereka terjadi karena suatu insiden.
"5 tahun mas,,, selama 5 tahun apa pernah mas menggendong atau memperhatikan Dania? " tanya Freya yang mengangkat satu tangan nya.
"karena saya tidak Sudi menggendong anak itu!" ucap Abi.
"kenapa, apa karena Dania terlahir dari wanita miskin seperti ku dan bukan anak seorang model, ingat mas yang anak kandung mu adalah Dania bukan Sherin!" ucap freya.
"iya karena anak itu terlahir dari wanita kampung seperti mu!"ucap Abigail kejam setelah itu dia meninggalkan Freya yang mematung mendengar ucapannya.di saat Freya menangis sebuah tangan kecil menghapus air mata nya.apakah Freya akan bertahan sedangkan yang menjadi alasan nya bertahan sudah menyerah??
baca cerita selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Setelah Abi meninggalkan kontrakan Freya para anak kos pun berbisik-bisik.
Tentang kenapa Freya tinggal di kontrakan yang tidak terlalu kecil sih,,,tapi di bandingkan di rumah megah nya Abi rumah itu hanya sebesar kamar mandi orang kaya seperti Abi.
"ternyata dania anak seorang pengusaha? ucap anak kos yang membuka obrolan.
"iya,,tidak nyangka gue itu bocah anak orang kaya?" timpal anak kos yang lain lagi.
"tapi kenapa mereka tinggal di sini?" sambung yang satu nya lagi dan mereka saling bertanya walaupun tidak ada jawaban yang mereka dapat kan. Hingga suara Darren menghentikan obrolan mereka .
"berhentilah berbuat dosa, itu bukan urusan kalian sekarang juga bubar!" ucap daren dan juga pandangan yang tajam.
"Lo ganggu saja!" kata gadis urakan tang selalu berseteru Dangan nya di kos itu.
"sisir dulu rambut lo baru m membicarakan orang jadi cewek kok jorok!" ucap nya yang mengatai cewek itu.
"terserah gue, ini rambut gue!" pungkas nya yang menatap tajam dare.
"siapa juga yang mengaku itu rambut gue!" kata Daren yang meninggalkan beberapa orang itu.
Sementara di rumah Dania setelah mengganti pakaian nya dia langsung ke meja makan untuk makan siang.
"kamu baik-baik saja?" tanya Freya ketika melihat anak nya sedang makan.
"Nia baik-baik saja ibu, ibu jangan khawatir Nia anak yang kuat sama seperti ibu" kata Nia di sela makan nya.
mendengar penuturan anak nya Freya tidak bertanya lagi, karena dia tau walaupun mulut nya bicara seperti itu tapi tatapan mata nya berbicara lain.
"Nia buka kios dulu" ucap nya setelah dia selesai makan.
"biar kan saja, Nia istrahat dulu lagian belum ada yang beli" kata Freya.
"baiklah?" ucap Nia mengalah dan Nia langsung masuk ke dalam kamar nya.
"maaf kan ibu nak, setelah urusan ini selesai kita akan tinggalkan kota ini dan pergi sejauh -jauh nya?" gumamnya yang me natap punggung Dania.
Tak terasa sore telah tiba pada saat Dania membuka kios nya seseorang datang dari belakang Nia dan mengagetkan kan nya.
"dorrr" suara seseorang mengagetkan Dania lalu Nia menoleh
"Tante Cika ?" panggil Nia kegirangan karena melihat seseorang yang sudah dua Minggu tidak bertemu dengan nya.
"tante kangen dengan Nia?" ucap nya yang langsung memeluk Dania begitu juga dengan Nia.
sedangkan dua orang lelaki yang duduk di emperan kos menatap ke arah Dania dan juga Cika.
"siapa yang bersama Nia?" tanya salah satu lelaki itu yang bernama Denis
"Tante nya Nia?" jawab yang satu nya yang bernama Daren .
Yah,,,mereka adalah Daren dan Denis.
"gue tahu, maksudnya nama nya siapa?" sahut Denis
"tanya nama nya,bukan tanya siapa? Ucap Daren
"cantik sekali?" puji nya yang membuat Daren men juling kan mata nya lalu menggeleng kan kepala nya. .
"semua perempuan juga Lo bilang cantik, dasar playboy!" ucap lelaki Daren yang meninggalkan Denis sendirian
"mau ke mana Lo?" tanya Denis yang melihat Daren beranjak dari duduk nya.
"tapi sebelum dia ingin beranjak mengikuti Daren, Denis melihat seorang lelaki dewasa menghampiri Dania dan juga perempuan yang bernama Cika itu.
"siapa lagi lelaki itu?" tanya Denis pada dirinya sendiri.
melihat itu Denis mengurungkan niat nya untuk menyusul Daren, dia memperhatikan ke tiga orang itu tapi perhatian nya malah ke arah wanita yang bernama Cika itu.
"ibu mana?" tanya lelaki yang baru datang itu. .
"ada di dalam?"jawab Nia yang langsung manggil Freya.
"bang arsil,Cika?" panggil Freya yang melihat ada Cika dan Arsil yang duduk di teras rumah nya .
"apa kabar Frey?" tanya Arsil.
Lelaki itu adalah Arsil dia datang ke rumah Freya karena ingin memberitahukan sidang pertama nya besok. Bisa saja dia memberitahukan lewat telpon atah hanya nge chat nya tapi , karena dia lewat di dekat kontrakan Freya jadi nya dia mampir dan dia tidak tau bahwa ada Cika juga.
"iya Freya tahu, dan tadi mas Abi ke sini sekalian saja Freya kasih tau untuk menghadiri persidangan besok" ucap Freya yang membuat Arsil menaikan alis nya.
"mas Abi ke sini?" tanya Arsil karena tidak percaya Abi ke sini.
"iya,,dia mengantar dania pulang?" ucap Freya lagi yang membuat Arsil tidak percaya.
"tumben" ucap Arsil yang keheranan.
Freya hanya mengangkat bahu nya. Lalu mereka pun berbincang tentang perceraian besok.
....ceritanya bagus sekali
Tetap semangat 🤗🤗🤗🤗