NovelToon NovelToon
Balasan Buat Suami Selingkuh

Balasan Buat Suami Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna

Menikah dengan pria idaman adalah dambaan tiap wanita. Adelia menikah dengan kekasihnya bernama Adrian. Di mata Adelia Adrian adalah laki-laki yang baik, taat beragama, perhatian sekaligus mapan. Namun ternyata, setelah suaminya mapan justru selingkuh dengan sekretarisnya. Apakah Adelia mampu bertahan atau justru melangkah pergi meninggalkan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perbedaan Kau Dan Dia

"Aku mau buka kado-kado dulu, mas mau ikutan?" tanya Salsa.

"Kamu saja yang buka kadonya, Mas lelah pingin istirahat," balas Adrian meninggalkan Salsa berdiri termangu sendirian.

Salsa menghentakkan kakinya, ia kesal dengan sikap Adrian. Baru saja menikah tapi sudah bertingkah menyebalkan.

**

"Kamu tidak bangun?" tanya Adrian melihat istri keduanya masih berkutat dalam selimut.

"Enggak ah, males." Salsa memilih mempererat pelukannya pada gulingnya. Sementara Adrian sudah selesai mandi masih berbalut handuk.

"Ambilkan baju kerjaku," pinta Adrian.

"Ogah, ah. Mas, ambil saja sendiri di lemari. Aku masih ngantuk banget nih," jawab Salsa.

"Biasanya Adelia selalu nyiapin baju kerjaku. Sekarang Adelia tidak ada, kamu sebagai istri keduaku, harusnya urus suami juga dong," timpal Adrian.

"Ih, Mas kok jadi bandingin aku sama Adelia. Ya bedalah, Adelia kan wamita kampungan biasa mengerjakan pekerjaan pembantu. Kalau aku enggak levellah sama dia," omel Salsa.

Adrian melihat ke arah jam dindingnya. Berdebat dengan Salsa membuatnya bisa terlambat berangkat kerja. Apalagi presdir yang biasanya tidak pernah datang hari ini akan datang untuk rapat. Jangan sampai dia terlambat. Ia tidak ingin memberi kesan yang buruk terhadap bosnya. Ia pun membiarkan isterinya itu tidur semaunya. Dan Adrian mengambil kemejanya sendiri di lemari.

Di meja makan Adrian makan sendiri, biasanya ketika bangun tidur, ia melihat Adelia berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan untuknya. Yang ada sekarang Salsa malah masih tidur dan ia menikmati sarapan paginya sendirian.

"Tuan, mohon maaf saya mau mengundurkan diri." Mbok Darsih berusaha memberanikan diri untuk minta ijin pada Adrian.

"Apa Simbok tidak lihat saya sedang apa!" sentak Adrian. Ia meletakkan sendoknya di atas piring.

"Maaf, Tuan."

"Ya, sudah kalau simbok mau mengundurkan diri terserah. Masih banyak kok orang yang butuh pekerjaan," balas Adrian.

"Berarti Tuan mengijinkan saya untuk mengundurkan diri?" tanya Mbok Darsih sekali lagi.

"Tentu saja, lagi pula simbok kan sudah tua. Memang sudah saatnya pensiun. Baguslah kalau simbok tahu diri," jawab Adrian.

Hati Mbok Darsih rasanya sakit sekali mendengar penuturan Adrian. Pria di depannya itu tidak ada sopan-sopannya mengatakan hal yang menyakitkan pada Mbok Darsih. Padahal sudah berpuluh-puluh tahun ia mengabdikan dirinya pada keluarga Adrian. Hingga mamanya Adrian meminta agar Mbok Darsih menjadi kepala pelayan di tumah putranya.

Tapi, kalau begini ceritanya Mbok Darsih semakin mantap untuk mundur. Ia juga enggan melayani pasangan suami istri yang kurang berakhlak itu.

"Ini uang pesangonmu, Mbok." Adrian menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu pada Mbok Darsih. Wanita itu menatap nominal uang yang di berikan Adrian. Cukup banyak, bisa untuk modal usahanya fi kampung.

"Terima kasih, Tuan."

"Kalau begitu saya mohon pamit. Maafkan jika selama bekerja ada kesalahan," ucap Mbok Darsih.

"Hemm," jawab Adrian pendek. Sebenarnya dalam hatinya ia merasa kehilangan dengan perginya Mbok Darsih. Karena dialah satu-satunya pembantu yang dekat dengan istri pertamanya. Selain itu juga kinerja Mbok Darsih terbilang baik. Selama ini tidak pernah melakukan kesalahan. Namun lagi-lagi ego Adrian menolak untuk mencegah kepergian Mbok Darsih.

Adrian pergi ke tempat kerjanya, sebagai wakil direktur ia ingin mendapatkan pencitraan baik. Apalagi presdir akan datang hari ini. Tentunya ia harus menunjukkan sikap teladannya biar mendapat pujian dari bosnya.

Sesampainya di kantor, karyawan tengah sibuk mempersiapkan kedatangan presdir. Satu persatu karyawan membungkuk hormat manakala Adrian melewati mereka.

"Pagi wakil direktur."

"Pagi wakil direktur."

"Hemm, pagi." Adrian melenggang pergi memasuki ruangannya. Ruang direktur sangat privat karena termasuk petinggi perusahaan jadi tidak sembarang orang bisa masuk dengan leluasa.

Di dalam ruangan, sudah ada sekretaris baru Adrian yang menunggu. Ia tersenyum penuh arti pada atasannya.

"Pagi, Pak."

"Pagi," jawab Adrian. Ia pun duduk di kursi singgasananya.

"Ada tugas untuk saya hari ini?" tanya wanita muda itu.

"Ya, tutup pintunya sekarang. Dan kunci rapat," ucap Adrian. Mendengar titah dari atasannya wanita itu tersenyum senang. Ia sudah paham betul bosnya jika menginginkan sesuatu darinya.

"Sudah, bos."

Wanita muda itu berjalan melenggak lenggok ke arah Adrian. Ia tersenyum nakal pada bosnya.

"Terus apa lagi, Bos," tanyanya pura-pura tidak tahu.

Adrian langsung merengkuh tubuh ramping sekretarisnya itu ke dalam pelukannya. Ia menyuruhnya duduk di atas pangkuannya.

"Kau bisa kan, membuatku senang hari ini?" tanya Adrian penuh makna.

Wanita itu mengedipkan kelopak matanya tanda setuju. Lalu di mulailah permainan panas mereka. Tangan Adrian merayap ke arah kancing blazer sekretarisnya. Sementara sekretarisnya itu mengalungkan kedua tangannya di leher Adrian.

Ia membiarkan Adrian membenamkan wajahnya diantara bukit kembarnya yang kenyal. Suara desahan kecil terdengar di relinga Adrian manakala tangannya bethasil menjamah area bawah sekretarisnya.

Dengan posisi duduk di atas, wanita itu memuaskan bosnya. Ia membiarkan milik Adrian lolos masuk ke dalam miliknya. Erangan demi erangan terdengar lirih. Adrian cukup puas melakukan dengan sekretaris barunya.

"Sayang, terus aku mau keluar nih," ujar wanitanya.

"Aaah!" Keduanya merasakan puncak kenikmatan secara bersamaan. Pakaian wanita itu sangat berantakan bagian atasnya. Dan roknya naik ke atas karena ulah Adrian.

"Bos, udahan kan?" tanyanya.

"Heem, aku masih pingin lagi," balas Adrian.

"Tapi sebentar lagi ada meeting, bos," ucap sekretarisnya.

"Kurang berapa menit?" tanya Adrian.

"Tiga puluh menit," jawab sekretarisnya.

"Oh, aku akan melakukannya dengan cepat."

Adrian beralih posisi, ia merebahkan sekretarisnya di sofa. Lalu membuka kedua kakinya dan bersiap untuk melakukannya lagi. Namun suara ketukan mengagetkan keduanya.

"Siapa itu Bos?"

"Aah, mengganggu saja. Biarkan," jawab Adrian.

"Tapi bos_."

"Kau bosan kerja denganku?" ancam Adrian.

"Bu ... bukan begitu, Bos," katanya gugup karena takut di pecat. Karena sebenarnya tugasnya bukan sebagai sekretaris pada umumnya melainkan hanya teman tidur bosnya.

"Kalau begitu diamlah, biarkan milikku masuk ke dalam sekali lagi," perintah Adrian.

Antara takut di pecat akhirnya sekretaris itu hanya bisa pasrah. Adrian menghujamnya sekali lagi. Namun, ketukan pintu itu sungguh mengganggu aktivitas mereka berdua.

Akhirnya dalam tempo yang cepat Adrian bisa mengeluarkan cairannya. Ia sudah cukup puas sekarang.

"Cepat pakai pakaianmu dan lihat siapa yang datang," perintah Adrian.

Buru-buru sekretarisnya itu memunguti pakaiannya yang berjatuhan. Untung saja Adrian memberikan kissmarknya di area yang tidak terlihat.

Adrian sudah selesai memakai pakaiannya kembali. Miliknya juga sudah kembali ke ukuran semula. Ia memang pemain yang handal dalam urusan perselingkuhan.

Wajah sekretarisnya menjadi pias manakala ia membuka pintu. Tampak seorang pria tegap, tampan tengah berdiri di depan pintu ruangnya Adrian.

"Ba ... bapak?"

"Se ... selamat datang," ucap sekretarisnya.

"Apa yang kalian lakukan di dalam sampai-sampai aku mengetuk pintu tidak ada yang membukakan pintunya!"

---Bersambung---

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!