6 tahun menjalin kasih dengan pemuda yang menjabat sebagai kepala desa membuat Aruna merasa senang. tapi disisi lain ibu tiri dan juga adiknya memaksa nya untuk mundur di pernikahan nya sendiri.
"Adik mu mencintai Aryo. sebaiknya Ketty saja yang menggantikan mu, sebagai pengantin!" ucap Ibu tirinya yaitu Susi.
"Kalian tega berbuat seperti ini padaku!" teriak nya dengan emosi yang begitu menyakitkan
Tapi tak lama pernikahan yang diharapkan nya sejak lama dengan orang yang dicintai nya, malah berakhir menikah dengan pria yang bahkan dia tak mengenal asal usul nya. apakah Aruna sanggup menjalankan pernikahan tersebut?
Bagaimana kelanjutan kisah nya yuk simak!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.22
Masih dengan rasa canggung, langit begitu menikmati masakan ibu tirinya itu, bahkan tanpa sadar dia sudah menambah 2 kali. sedangkan Aruna berusaha acuh, agar langit tak merasa gugup atau malu dengan nya.
"Makasih tan!" ucap nya dengan pelan
Aruna hampir tersedak saat langit mengucapkan terima kasih, tentu saja dia merasa terharu. Bocah itu menjaga sikap nya selama berada di ruang makan. "Didikan mas Faris memang luar biasa!" batin nya sambil tersenyum tipis
Aruna tau mungkin langit tak menyukai keberadaan nya selama disini, tapi dari tadi bocah kecil itu tak berkutik, atau sekedar menggangu nya, kata mas Faris langit itu jahil apabila dia tak menyukai seseorang. Faris juga mengatakan untuk berhati hati kalau langit berbuat nakal. Tapi sejauh ini langit tak menunjukkan pergerakan sedikitpun, bahkan bocah itu duduk dengan tenang.
"Langit, apa Tante boleh mengatakan sesuatu?" tanya Aruna yang sedikit ragu
"Hmm, silahkan, Tante bisa berbicara, tanpa perlu meminta izin!" ucap nya dengan suara tegas
"Maaf, kalau mungkin kamu belum bisa menerima Tante sebagai istri ayah mu. Tante merasa bersalah karena telah membuat langit tak nyaman, maafin tante ya?" ucap nya dengan ketulusan dan kelembutan.
Langit menoleh dan melihat wanita yang baru saja merasa bersalah, dia tak menyangka sifat Aruna bener bener berbeda dari wanita yang mengejar ayah nya.
"Tante, tak perlu meminta maaf kepada ku, aku hanya minta untuk menjaga ayah ku dan tak menyakiti nya, seperti ibu kandung ku!" ucap nya dengan tegas dan menyimpan kesedihan setiap kalimat yang dilontarkan nya
Aruna tertegun, bocah ini sudah mengerti tentang sebuah hubungan, bahkan tanpa sadar air mata nya menetes perlahan.
"Boleh Tante memeluk mu nak?"
Grep.."
Langit mengangguk patuh dan memeluk Aruna dengan wajah sendu nya. "Nyaman!"
Itulah yang dirasakan langit, selama ini dia begitu iri melihat temen teman nya diantarkan oleh ibu mereka masing masing, dia begitu iri saat orang tua mereka datang dan hadir di acara ulang tahun sekolah, tapi dia bahkan tak ada seorang pun yang hadir saat itu, ayahnya menghilang tanpa kabar. nenek dan kakek nya ada perjalanan bisnis.
"Langit tau, orang seperti langit adalah orang yang sangat hebat." puji Aruna dengan mata yang berkaca kaca
Langit hanya diam di pelukan Aruna, dia hanya mendengar ucapan ibu tirinya.
"Ayok dihabiskan masakan Tante, apa langit suka? Kalau suka nanti Tante buatkan yang lebih enak dari ini. bagaimana?" tanya nya dengan senyum manis
"Mau tan, apa boleh aku memanggil Tante mami?"
Mata Aruna berkaca kaca mendengar nya, tidak pernah menyangka langit mau menerima kehadiran nya disini.
"Terima kasih mami." ucap nya sambil meneteskan air matanya
"Sama sama sayang, kamu boleh manggil mami, kamu boleh menganggap mami sebagai ibu pengganti. mami menyukai nya, mami memiliki anak sekarang, terima kasih sudah mau menerima mami!" ucap nya sambil terisak kecil
Langit tersenyum,dia merasa beruntung saat ini, selama ini dia menginginkan seorang ibu, dan tuhan mengabulkan doa doa nya.
"Semoga mami bahagia, maafin langit yang sempat menolak kehadiran mami di keluarga ini." ucap nya pelan sambil ikut meneteskan air mata nya
Aruna bersyukur, selama ini dia pikir hidupnya tak akan bahagia, tapi ternyata dia salah, kehidupan nya yang sekarang membuat nya merasa jauh lebih baik.
***
Malam harinya, Faris pulang dengan wajah yang sedikit lelah, telpon dari mama nya saja dia tak angkat, sebab dia tau pasti mama nya sibuk mengomel karena menolak makan siang dengan monica.
"Cklek..."
Pintu apartemen terbuka, Faris kaget saat langit tidur di paha Aruna, sambil menikmati kue coklat di toples
Bibirnya tersenyum manis, pemandangan ini membuat nya haru, tentu saja dia bahagia melihat nya, akhirnya putra nya itu mau menerima kehadiran Aruna.
"Wah, seperti nya papi ganggu aktivitas kalian!" ucap nya sambil merentangkan tangannya kearah langit
Tapi langit masih cuek, dan terus mengemil kue kering buatan mami nya, dia tak perduli dengan kehadiran dan ocehan papi nya itu
"Apa posisi papi saat ini tersingkirkan?" ucap Faris dengan cemberut.
"Iya, karena memiliki ibu tidak seburuk yang aku bayangkan, sekarang aku akan menerima mami, dan akan memamerkan kesemua orang bahwa mami Aruna adalah ibu terbaik!" celetuk nya dengan senyum manis
Aruna tentu saja menjadi terharu mendengar ucapan manis dari bocah kecil itu, langit bener bener anak yang baik, dan dia begitu menggemaskan.
"Wah, anak mami pinter sekali memuji, besok mami akan membuatkan makanan kesukaan langit!" ucap Aruna sambil mengelus rambut langit
"Makasih mami, aku sayang mami Aruna!"
"Mami juga sayang sama kamu."
"Papi ga disayang ni?" tanya nya dengan sedikit cemberut
"Ga, karena mami sekarang udah jadi mami nya langit, papi ga boleh dekat dekat mami!" ucap bocah itu dengan posesifnya
"Loh, dia kan istri papi, tentu saja papi akan dekat dengan mami mu ini!"
"Ga boleh!" ucap langit menatap tajam ke arah Faris
Bener bener buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
"sudah, Mas. Kamu ganti baju, terus makan, aku sudah masakin buat kamu, langit juga ayok kita makan bersama!"
"Ayok." ucap mereka berdua serentak
Sepertinya hidup Aruna kedepannya akan direcoki oleh langit dan juga Faris. Tentu saja dia bahagia bukan, tapi masih ada permasalahan yang lainnya yang belum terselesaikan.
dan si Aryo kepedean lagi, emang nya Aruna cewek apaan cewek bego gitu.. yg mau buang permata demi kamu yg cuma batu kerikil?
sudah nikmati saja rasa sakit yg seperti Aruna rasakan..
dan buat neng Ketty hati2 neng lambey mu di jaga nanti kena gampar orang aja baru tau rasa/Curse/
tapi gpp kok Thor soalnya Mak juga sering ngetik typo kaya gitu/Determined/