NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:865
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur sepasang calon ipar

Acara Ospek kampus telah berakhir dan hanya menunggu acara puncak yaitu renungan dan pengesahan MABA sebagai mahasiswa di kampus ini.

Shofiyah berjalan ditengah malam untuk menarik adik-adik yang tengah terlelap membawanya ke tempat renungan untuk mereka.

Terdengar tangisan penuh harapan dan permintaan maaf mereka kepada diri mereka dan juga orangtua tak terkecuali Gaby sang calon adik ipar itu.

"Aku berjanji akan belajar bersungguh-sungguh untuk membahagiakan kalian berdua, aku akan berusaha semampuku!! ". Ucapnya dengan lantang.

Shofiyah tersenyum mendengarnya, dia berharap ini akan menjadi awal baru Adiknya itu menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

Acara renungan pun selesai dan pengukuhan mereka sebagai mahasiswa baru di kampus terkenal ini.

" Selamat datang di kampus dek, kakak hara kamu berkuliah dengan sungguh-sungguh seperti janjimu tadi". Ucapku memeluknya saat pengukuhan selesai.

"Makasih ya kak, aku harap kita sering bertemu walau beda fakultas". Ucap Gaby memelukku dari belakang

Mereka semua memandang kedekatan kami dengan iri,

" Kaliam ini akrab sekali". Ucap teman-teman ku melihat keakraban kami.

"Tentu saja calon kakak iparku ini sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri, bahkan aku lebih menyayanginya melebihi kakakku karena kami memang sudah mengenal sejak kita SMP saat dia bahkan belum berpacaran dengan kakakku dan bahkan sampai sekarang". Ucap Gaby dengan muka sombong dan meledeknya itu.

"Kamu ini, tidak boleh seperti itu pada orang!! ". Tegur ku secara halus kepadanya.

Gaby yang ku tegur hanya cengengesan sambil menampilkan senyum pepsodent nya.

" Maaf ya adekku ini memang suka iseng, tapi tenang saja dia anak baik dan pengertian kok". Ucapku kepada mereka sambil menepuk-nepuk kecil tangan Gaby yang masih setia memelukku.

Sejak dulu dia memang suka sekali memelukku seperti ini, katanya dia sangat nyaman dan merasa tenang karena memeluk kakaknya. Dia tidak akan bisa melakukannya jika bersama Gibran. Itulah sebabnya dia sangat senang memilikiku sebagai kakaknya.

"Kalian seperti adik dan kakak kandung tau ga, ga ada yang akan menyangka jika kalian calon ipar". Cap temanku menggelengkan kepalanya melihat tingkah Gaby yang sangat manja saat bersamaku itu.

Bahkan teman-teman nya pun memandangnya dengan senyuman meledek karena dikelasnya Gaby terkenal pendiam dan tak banyak bicara dan juga jarang tersenyum apalagi tertawa tapi kini mereka bahkan melihat sisi lain dari Gaby saat bersamaku yang notabennya senior mereka.

"Astaga Gaby berhenti seperti monyet memeluk pohon seperti itu, aku geli lihatnya". Sungut sahabat satu fakultasnya itu.

" Bodoh amat, kakakku aja tidak keberatan aku peluk seperti ini, kok kamu yang sibuk". Sungutnya dengan kesal yang dibuat-buat kemudian kembali memelukku.

"Tidak boleh bicara seperti itu adikku sayang, itu tidak sopan". Tegur ku mengelus pipinya dengan sayang.

" Mmm... Dia hanya bergumam karena seperti nya dia sangat mengantuk.

Wajar saja dia mengantuk mereka memang dibangunkan jam 2 menjelang pagi bahkan tak mendapatkan tidur mereka setelah acara, mereka bahkan tidak tidur sampai pagi.

"Kita pulang aja ya dek, kelihatannya kamu ngantuk sekali, atau kita ke mesjid aja dulu supaya kamu bisa tidur walau hanya beberapa jam, takutnya kalau kakak bonceng nanti kamu jatuh".

Aku memegang tangannya karena dia sudah terkantuk dan tidak bergerak, saat aku menoleh ternyata dia sudah tertidur sambil berdiri memelukku.

Aku menghela nafas dan mengambil tangannya kemudian memapahnya masuk kedalam kelasnya karena kami memang masih berada didepan kelas.

"Saya minta tolong bawah kan tas Gaby masuk, aku akan memapahnya masuk kembali ke kelas untuk tidur sementara karena aku tak mungkin membawanya dalam keadaan seperti ini". Ucapku meminta tolong kepada temanku yang ikut mengobrol bersama mereka tadi.

" Iya shofi, bawah dia masuk, dia sangat lelah dan mengantuk, takutnya kalian bisa jatuh kalau nekat berkendara". Temanku tersenyum mengatakannya dengan penuh pengertian.

Sahabat satu generasi dan beda fakultas inilah yang menjadi sahabatku di anggota BEM, kami dipertemukan saat kami masih menjadi MABA tahun kemaren.

"Makasih, maafkan aku merepotkanmu". Aku tersenyum kemudian membawa adik nakalku ini masuk untuk melanjutkan tidur. Aku juga sebenarnya sangat mengantuk dan ruangan ini adalah ruangan yang akan dijadikan sebagai ruangan berkumpul untuk evaluasi sebentar jadi tidak ada salahnya kami Tidur disini.

Aku pun membawanya masuk dan kami pun beristirahat bersama melupakan waktu dan ternyata proses evaluasi telah berjalan dan membuat kami jadi tontonan karena kami berdua ketiduran disini sambil aku mengelus kepala Gaby dan tertidur disampingnya.

"Kalian berdua ini sangat manis sebagai calon ipar, astaga!! ". Heboh teman-teman ku ketika bahan evaluasi sudah selesai dan kami berdua baru bangun.

Dengan kebingungan aku bertanya, " Kok kalian semua ada disini??

"Ini ruangan evaluasi Shofiyah, jika kamu lupa". Ucapnya dengan nada menggoda.

" Astaga, jadi kalian sejak tadi ada disini tapi aku tidak mendengarkan kalian?? Ucapku menunduk malu karena mereka menyaksikan kami berdua tertidur pules.

"Hahahah, iya lah kalian mah jadi bahan tontonan kita semua, mana tidurnya romantis amat". Senyum meledeknya dia tujukan kepadaku.

Sedangakan Gaby si adik nakalku ini malah bersembunyi dibalik pundakku, memelukku dari belakang dan kembali tertidur sambil menaruh wajahnya di pundakku.

"Maaf yah, adikku ini sangat mengantuk, dia memang tidak terbiasa bangun tengah malam dan tidak tidur seperti tadi makanya dia sampai seperti ini".

Aku memberikan mereka penjelasan karena melihat Gaby yang kembali tertidur sambil memelukku dan tidak memperdulikan semua orang yang berada disana.

"Kelihatannya kalian sangat dekat, dia sangat manja kepadamu". Tanya teman-teman ku ketika melihat Gaby.

" Iya, dia memang sangat menginginkan memiliki kakak perempuan karena dia anak bungsu dan satu-satunya perempuan di keluarganya bahkan di bagian keluarga besarnya".

"Pantas saja, tindakannya sangat manja kepadamu".

" Iya dia hanya manja kepadaku dan juga ibunya selebihnya dia akan jadi anak pendiam dan tidak banyak bicara apalagi tertawa. Dia sebenarnya anak introvert".

"Seperti nya kalian memang memiliki sifat dan watak yang sama yah, aku juga melihat kemaren, dia bahkan tidak takut kepada senior saat senior itu bertindak kasar kepadamu".

" Itu benar, kami memang sangat banyak kesamaan bahkan makanan dan minuman favorit kami sama, mungkin itulah sebabnya kami sangat dekat seperti ini".

"Kelihatannya kamu sangat direstui menjadi pasangan kekasihmu itu saat sudah dewasa??

" Ya mereka semua sangat menyayangi aku terutama kedua orangtuanya. Keluarga ibuku juga bersahabat baik dengan keluarganya saat mereka masih muda".

"Waa kalian sangat awet ya, bahkan dari orangtua kalian terdahulu". Takjub sahabatku itu.

" Iya seperti itulah, kami berharap nanti akan berlanjut kepada anak-anak kami nanti".

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!