NovelToon NovelToon
Tiara Permata Karina

Tiara Permata Karina

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Karir
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?

Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehamilan Simpatik

Karina dilarikan ke rumah sakit. Dia benar-benar harus bedrest. Pak Sofyan yang dikabari langsung menuju Rumah Sakit. Tadi dia sudah marah besar mengetahui Karina menengok Radit di LP.

"Kenapa kamu biarkan dia menggali kubur sendiri? Manusia laknat itu seharusnya lenyap dari muka bumi!"

"Tapi Karina berkeras Pak. Katanya, anaknya menginginkan bertemu dengan bapaknya.. "

"Omong kosong apa itu? Jangan-jangan benar yang dikatakan orang-orang itu kalau mereka suka sama suka?"

"Bapak, jangan ngomong yang tidak tidak! Karina tidak mungkin melakukan itu!"

"Harusnya dulu Karina menggugurkan kandungannya!"

"Bapak jangan ngomong seolah olah cucu ibu itu adalah barang. Dia berhak untuk hidup. Bagaimanapun, itu adalah anak Karina. Dia cucu kita!"

Pak Sofyan luluh. Dia menangis karena merasa tidak bisa menjadi pelindung bagi anak perempuannya.

"Kring.. kring.. kring"

Telepon rumah berbunyi..

"Om, Karina masuk rumah sakit!"

"Apa yang dilakukan baji**an Radit padanya??"

"Om, Karina pingsan karena kecapekan saja.. Dia tadi sempat beli oleh-oleh.."

Pak Sofyan dan istri kemudian menaiki mobilnya ke rumah sakit. Dilihatnya Karina berbaring dengan tenang. Infus di pasang di tubuhnya. Nampak Amira mengelus kepala Karina.

"Ma.. maaf Pak, Bu.. Saya kesini menjenguk Karina. Maaf jika kehadiran saya mengganggu.. "ujar Amira yang beringsut ke pojok.

Pak Sofyan yang merasa tidak senang dengan kehadirannya itu memasang muka jutek.

Sementara Bu Sofyan menuntun Bu Burhan ke depan..

"Karina tadi menengok Radit.. "

"Iya. Saya juga ter.. kejut. Saya tidak menyangka. Tadi Radit bilang kalau Karin membeli banyak oleh-oleh.. "ujar Nyonya Burhan sambil mengusap air matanya.

"Kandungan Karina sudah besar. Maaf, saya sering melihatnya namun tidak berani menyapa.. "

"Suami ibu dimana? Maaf saya tanya demikian karena dari kemarin saya tidak bertemu dengan Tuan Burhan."

"Ah, saya memang pindah kesini. Saya tidak bisa meninggalkan anak saya.. Suami saya ada di kota B. Tiap Jumat dia kesini..."

"Daripada saya disini menganggur, saya bikin butik di dekat situ. Biar setiap sore saya boleh menjenguk anak saya.. Saya mau menebus kesalahan saya. Walaupun tidak bisa mengembalikan waktu.. "

Tidak lama kemudian dokter datang dan memeriksa Karina.

Bergegas, Ibu Sofyan mendekati. Sementara Amira di belakangnya..

"Bagaimana keadaan anak saya Dok.. "

"Nyonya Karina dalam keadaan baik. Dia hanya kecapekan. Apa mungkin saya bisa bertemu dengan suaminya?"

"Su.. suaminya... "

"Suaminya kerja jauh Bu. Dia menantu saya."ujar Amira yang mencoba memberi penengan ke dokter yang bertanya itu.

"Oh ya sudah. Saya mau bilang.. sering-sering jenguk anaknya biar ibunya lebih rileks."ujarnya tersenyum.

Pak Sofyan menelan salivanya dengan susah payah.

......................

Sebenarnya sudah sejak 6 bulan yang lalu Radit tidak bisa makan tanpa muntah-muntah. Dia selalu kesakitan sehingga langganan ke poliklinik. Rekan sesama Napi yang dulu membully dia sudah tidak mengganggunya lagi. Sakit itu hilang dan timbul dengan sendirinya. 2 minggu kemarin, Radit yang sedang berolah raga. terjatuh di ruang fitnes. Badannya menggigil. Dia seperti kesakitan teramat sangat. Teman-temannya segera membawanya ke poliklinik.

"Mungkin Pak Radit mengalami hamil simpatik yang parah.. "ujar dokter itu karena memang tidak ada sesuatu apapun ketika diperiksa. "Maaf, saya bilang kaya gini karena saya pernah mengalaminya ketika istri saya hamil.. "

Radit kembali di papah ke ruangannya. Dia mencoba untuk tidur.

"Maaf Pak, Hari ini Radit disuruh ke Rumah Sakit. Tadi ada permintaan dari Nyonya Karina"

Radit yang sebenarnya lemah tak berdaya itu kemudian berganti baju dan diantar sipir ke Rumah Sakit.

Di tempat lain, Karina sedang bersiap untuk melahirkan.. Selama ini Karina tidak pernah sekalipun merasa kesakitan. Dia hanya sering tidur karena mengantuk. Kontraksipun masih sewajarnya saja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!