Mantan Istri Sang Mafia

Kini Keduanya saling menempel dengan Yumna yang berada di atas tubuh Raymond, mata Yumna seketika terpesona saat melihat wajah tampan mantan suaminya.

"Kenapa, apa aku sangat tampan hingga kau tidak bisa berkedip?" Tanya Raymond dengan senyuman di wajahnya.

Mendengar hal itu Yumna terkejut dan malu, ia langsung memasang wajah marah dan segera menyingkir dari Raymond.

"Raymond, sebaiknya kita sudahi semua permainan ini!" Ucap Yumna kesal.

Mendengar hal itu Raymond menyipitkan matanya dan menatap Yumna dengan tatapan sedikit tajam.

"Aku tahu hubungan mu dengan Elisa, kalian memang pasangan yang cocok. Dan bukankah dia juga alasan utama mu, ingin menceraikan ku? Dan sekarang kita sudah bercerai, kau tidak perlu lagi mendekati ku dan bersikap seolah kau masih suami ku!" Ucap Yumna dengan nada kesal dan ada sedikit kesedihan di hatinya.

"Hubungan ku dengan Elisa tidak ada hubungannya dengan mu." Jelas Raymond.

mendengar hal itu Yumna merasakan dadanya terasa sangat sesak, "Iya memang tidak ada hubungannya dengan ku! Dan sebaiknya sekarang kau tidak pernah mengganggu ku. Karena apa yang ku lakukan saat ini tidak ada hubungannya dengan mu." Jelas Yumna kesal.

Raymond tersenyum mengejek. "Jadi apa keinginan mu?" Tanya Raymond meski ia tidak suka mengatakan pertanyaan itu.

"Menjauhlah dari ku, anggap kita tidak pernah saling mengenal. Pernikahan yang pernah kita lakukan hanyalah sebuah kesalahan dan harus di lupakan." Jelas Yumna seraya memalingkan wajahnya ke arah lain.

Ia akui dirinya mencintai Raymond, tapi rasa sakit dan ego nya tidak bisa membuatnya kembali luluh hanya karena Raymond sedikit memberikan perhatian.

"Apa kau sangat ingin bersama dengan pria itu?" Tanya Raymond dengan nada tinggi dan kesal.

Yumna mengerutkan keningnya heran, ia berbalik dan menatap Raymond.

"Apa maksudmu?" Tanya Yumna bingung.

"Kau sangat ingin lepas dari ku, apa karena kau ingin bersama dengan pria tadi? Yang kau panggil dengan sebutan yang menjijikan." Omel Raymond dengan tatapan tajam.

Yumna tersenyum heran, "Raymond, selama kita menikah. Kau tidak pernah menunjukkan sikap seperti ini?! Dan kau seperti orang gila yang melarang ku tanpa alasan yang jelas." Jawab Yumna kesal.

Raymond berdiri dan menatap Yumna, ia melihat wajah wanita itu nampak marah namun terkesan menggemaskan.

"Mau sampai kapan kau keras kepala seperti batu!" Ucap Raymond dengan tatapan mengejek.

"Aku keras seperti batu? Kata siapa?!" Maki Yumna.

"Iya kau memang tidak keras seperti batu, hanya kepala mu saja yang keras tapi dada mu sangat kenyal dan lembut." Ucap Raymond dengan senyuman di wajahnya.

Mendengar hal itu Yumna terkejut dan malu, "Dasar pria mesum! Pria cabul!" Maki Yumna.

Tapi bukan Raymond namanya jika tidak merayu Yumna dengan kata-kata penuh makna yang membuat Yumna malu.

"Aku tidak mesum, tapi jika kau menyebut ku mesum. Maka aku akan jadi orang mesum." Bisik Raymond.

Raymond menarik Yumna dan memeluk wanita itu, kedua tangan besarnya langsung menempel di dada Yumna layaknya perangko.

"Ah.. Apa yang kau lakukan!" Maki Yumna yang berusaha untuk melepaskan diri.

Tapi Raymond tersenyum dan langsung meremas dada Yumna dengan irama yang membuat Yumna terkejut dan merasakan kenikmatan.

"Bagaimana? Apa kau suka pria mesum ini?" Tanya Raymond.

"Raymond gila." Runtuh Yumna.

Ia tidak bisa melepas dirinya dari cengkraman Raymond, tapi hatinya juga tidak bisa menolak setiap sentuhan Raymond.

Hingga tiba-tiba pintu kamar terbuka, mata Yumna dan Raymond langsung tertuju pada sosok Alesa yang berdiri bersama pelayan. Di tambah lagi Yumna menghadap langsung ke arah pintu, yang membuat Alesa dan para pelayan bisa melihat secara langsung Yumna yang tengah di remas oleh Raymond.

"Ah . Maaf Oma mengganggu." Alesa tersenyum dan langsung menutup pintu.

Seketika wajah Yumna langsung memerah, ia melepaskan paksa tubuhnya dan memaki Raymond.

"Lihat apa yang kau perbuat, sekarang orang-orang akan berburuk sangka dan mereka bisa salah paham." Ucap Yumna dengan wajah yang memerah.

"Bagian mana yang bisa membuat orang salah sangka? Jika mereka berpikir kotor maka itu bener kan?" Tanya Raymond dengan senyuman di wajahnya.

"Ah.. Raymond kau sudah tidak waras." Maki Yumna kesal.

"Iya, aku sudah tidak waras. Bukankah kau sangat mencintai pria gila ini?" Bisik Raymond seraya mengelus wajah Yumna.