Pilihan Hailey Faye

<<<< sehari sebelum menemukan Oliver <<<<

" Arlo tolong antar kan saya ke suatu tempat " perintah Hailey pada bodyguard nya tersebut pagi itu

" baik nona "

Mereka menuju suatu tempat di salah satu apartemen

"selamat pagi nona" seseorang pria berbadan tegap, memiliki beberapa tatto di lengannya menunggu Hailey disana.

"Cari Oliver dan bawa dia ke Singapur dalam keadaan apapun!" Titah Hailey.

"Siap nona, apakah kamu masih mencintainya?" tanya pria tersebut

"aku membayarmu untuk mencarinya bukan mencampuri urusanku dengan nya" ucap Hailey

Pria itu mendekat pada Hailey "Semakin hari aku melihatmu semakin aku menyukaimu nona" ucap pria tersebut sembari ingin menyentuh Hailey akan tetapi Arlo memegang tangan pria tersebut dengan kuat lalu menghempasnya.

"lumayan juga bodyguardmu kali ini nona, baru?" tanya nya sambil memegang pergelangan tangan nya yang sakit karna Arlo meremasnya.

"itu bukan urusanmu, kerjakan saja perintahku, aku membayarmu mahal untuk itu" ucap Hailey

"tenang saja, aku kerahkan anak buahku untuk mencarinya dan mengantar nya sesuai perintahmu nona Faye"

Hailey meninggal kan ruangan apartemen tersebut dan di ikuti Arlo.

>>>>>ke esokan harinya >>>>>

Ponsel Hailey berbunyi

"Halo"

"kami menemukannya, tapi keadaan nya buruk"

"pergi lah secepatnya, aku sudah menyiapkan pesawatnya" ucap Hailey

"Baik"

Hailey menelpon lucas dan assitennya, dia memerintah kan mereka untuk mengikuti orang suruhan Hailey.

>>>> hari ini >>>>

"Arlo kamu ikut saya" Hailey berencana akan melihat keadaan Oliver.

"baik nona"

Mereka pun pergi menggunakan jet pribadi yang di sewa Hailey.

Sampai di singapur Hailey pun langsung menuju rumah sakit dimana Oliver dirawat.

"Gimana keadaannya sekarang" tanya Hailey

"sudah sedikit membaik, ini ponsel miliknya nona" assisten nya memberikan ponsel milik Oliver.

"Untuk sementara kalian beristirahat lah dulu, jika ada berita baru, beritahu saya"

"baik" ucap Lucas dan assisten nya.

"Arlo tolong kamu jaga didepan pintu"

"baik"

Hailey masuk kedalam kamar VVIP disana sudah ada Oliver yang terbaring lemah. Tatapan nya kosong...

"Mengapa kamu melakukan ini padaku, setelah apa yang sudah ku lakukan padamu"

Hailey diam, karena hatinya masih tidak bisa melupakan Oliver.

"Maaf telah melibat kan mu dalam masalah ku" ucap Oliver

" tidak usah banyak bicara, istirahat lah dan segera pulih , agar kamu bisa kembali beraktifitas "

Oliver tersenyum kecut "mengapa tidak kau biar kan aku mati saja, untuk apa aku hidup setelah semua hancur dalam sekejap apa yang sudah aku bangun selama ini" Oliver menggelengkan kepala.

"kamu tidak hancur seutuh nya, kamu bisa kembali lagi kedunia mu"

"apa kamu sedang menghiburku??"

"apakah ini yang ingin kamu tunjukkan padaku setelah kamu meninggalkan ku?" ucap Hailey.

Oliver menatap Hailey.

"apakah ini yang ingin kamu tunjukkan pada mereka yang dulu menghinamu, setelah kamu mengorbankan hatiku" ucap Hailey

Oliver membuang pandangannya dari Hailey, air mata nya mengalir dari sudut mata Oliver.

Oliver memang meninggalkan Hailey untuk membuktikan kalau dia pantas bersanding dengan siapa pun sekalipun itu dengan Hailey. Oliver pun masih sangat mencintai Hailey tapi rasa sakit saat bersama Hailey, dia tidak bisa menahan nya, setiap omongan yang ditujukan pada Oliver saat bersama Hailey membuatnya tersiksa.

" mengapa kamu masih menyimpan nya?"

Oliver bingung dengan pertanyaan Hailey. Oliver tidak mengetahui jika agency nya membongkar isi chat nya bersama mantan kekasih nya. Dia juga tidak mengetahui bahwa publik sekarang balik membelanya. Karena Hailey sengaja membiarkan Oliver tidak melihat berita dan memegang handphone nya.

"Jika kau sembuh tolong buang semua yang berkaitan dengan ku"

"Apa kamu memata-matai ku?"

Hailey menyunggingkan bibirnya.