Farrel adalah seorang playboy kelas kakap, sudah banyak wanita yang dia kencani dari berbagai macam profesi. Baginya wanita hanya mainan saja, yang akan dia tinggalkan setelah merasa bosan. Tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta.
Dia adalah seorang pria dengan sejuta pesona. Siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya, apalagi dia adalah seorang pengusaha yang kaya raya.
Namun, malam itu dia salah masuk ke dalam kamar hotel membuat dia melakukan kesalahan fatal dengan seorang wanita yang tidak dia kenali. Wanita itu meletakkan sebuah cek senilai seratus juta di atas meja, agar Farrel tutup mulut.
Farrel sangat terkejut ketika mengetahui kenyataan bahwa wanita itu ternyata adalah istri dari saudara sepupunya. Apakah dia harus bertanggung jawab karena telah merenggut kesuciannya ataukah mencari wanita lain sebagai tambatan hati? Padahal ada banyak wanita yang mengharapkan cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Beberapa hari berlalu, hari ini adalah hari pertama Farrel akan menempati posisi CEO di perusahaan Gibson, hal tersebut membuat Edho sangat merasakan muak.
"Shitttt! Seharusnya aku yang menempati posisi CEO di perusahaan Gibson, bukan anak ingusan itu." Edho sangat merasakan kesal sambil membenarkan dasi yang dia pakai. Pria itu terus mengumpat sembari memandangi dirinya sendiri yang sedang bercermin.
Edho merasa dia yang layak menggantikan posisi Tuan Aldi karena dia sudah lama bekerja di perusahaan, bahkan ayahnya pun memiliki saham di perusahaan itu.
Drrrrtt!
Drrrrtt!
Drrrrtt!
Ponselnya Edho bergetar, dia mendapatkan pesan dari Tania, sudah empat hari mereka tidak bertemu karena Tania sangat sibuk dengan pekerjaannya di luar kota. Rupanya Tania sudah memulai debut pertamanya bermain film walaupun berperan sebagai tokoh antagonis.
Sehingga detektif yang disewa oleh Farrel belum menemukan kejanggalan apa-apa mengenai Edho, karena Edho akhir-akhir ini belum bertemu dengan Tania.
[Sayang, aku kangen. Kamu lagi apa?]
Entah mengapa Edho merasakan ada yang aneh di dalam dirinya, dia sama sekali tidak merasakan getaran apapun saat membaca pesan dari Tania. Seharusnya dia merindukan wanita itu karena sudah lama tidak bertemu, tapi kini dia merasa biasa saja ketika membaca pesan dari wanita itu.
Edho hanya menghela nafas sebentar, kemudian dia membalas pesan dari Tania.
[Ya, aku juga sangat merindukanmu. Aku habis mandi, sayang. Kalau kamu lagi apa?]
Tak lama kemudian Tania membalas pesan dari Edho.
[Baru bangun tidur. Pasti badan kamu wangi sekali, membuat aku rindu ingin berada di bawah kungkungan kamu lagi.]
Tania memang baru bangun tidur, saat ini dia sedang duduk di pinggiran ranjang, setelah memuaskan sang sutradara film semalaman. Sementara Pak Rangga masih tertidur di atas ranjang dengan keadaan tubuhnya yang masih telanjang bulat.
Edho pun membaca balasan pesan yang dikirim oleh Tania, Tania memang tak pernah malu membahas masalah ranjang dengannya, bahkan Tania sering meminta duluan, pria mana yang tak tahan dengan keagresifan wanita itu? Bahkan wanita itu sangat tahu bagaimana caranya memuaskan seorang pria.
Namun, entah mengapa akhir-akhir ini yang terbayang-bayang dibenaknya bukanlah Tania, melainkan Renata, istri sahnya.
Seperti pagi ini saat Edho sedang sarapan pagi, dia tidak sadar bahwa sedari tadi sedikit-sedikit dia mencuri pandang kepada Renata yang sedang menikmati sarapan paginya.
Edho memperhatikan Renata yang sedang meneguk minumannya, leher jenjang wanita itu bergerak naik turun karena sedang meneguk segelas air putih. Sungguh sangat terlihat menggoda.
Edho menelan saliva melihatnya. Dia merasa yakin bahwa dia tidak jatuh cinta kepada wanita itu, mungkin saja pikirannya sedang kacau, dia sangat membutuhkan kehangatan karena sudah lama tidak mendapatkan jatah dari Tania, sedangkan dia masih berpikir mungkin saja Renata masih datang bulan.
Sebenarnya Edho ingin bertanya kepada Renata apakah wanita itu masih datang bulan atau tidak? Tapi ketika dia membaca keterangan tentang datang bulan di google, waktu datang bulan paling sebentar adalah satu minggu, sehingga dia mengira Renata mungkin masih datang bulan.
Sehingga Edho harus menahan diri beberapa hari lagi. Dia tidak mendapatkan jatah dari Tania maupun Renata, terpaksa dia harus memuaskan sang joni dengan senam jari di kamar mandi.
Edho masih saja memandangi Renata yang sedang menikmati sarapan paginya, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah lain karena takut ketahuan sedang memandangi wanita itu.
"Sepertinya ada yang salah dengan mataku, mengapa wanita miskin itu selalu terlihat sangat cantik akhir-akhir ini?" gumam hati Edho.
...****************...
...Jangan lupa mampir ke novel saya yang berjudul Balas Dendam Sang Mafia. Tentang seorang pria yang akan melamar kekasihnya, dia dibuat terkejut ketika terbangun dari pingsan, dia melihat calon mertuanya meninggal dalam keadaan bersimbah darah, sehingga pria itu difitnah menjadi pembunuh terhadap calon mertuanya, membuat sang kekasih sangat membencinya. Beberapa tahun kemudian, pria itu telah menjadi seorang mafia, dia bertekad untuk balas dendam dan menemukan siapa yang sudah memfitnahnya....