NovelToon NovelToon
My Killer Boss

My Killer Boss

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.

Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.

Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan seksinya Lala.

"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"

Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"

Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKB bab 29

Ruang ini cukup rahasia, hanya Lala dan Dominic saja yang sudah sering masuk ke tempat ini. Telah duduk melingkar, Rega, Dominic, Sky dan Lala di sisi CEO X-meria itu.

Sedari tadi, tangan Sky tak pernah turun dari punggung bagian bawah Lala. Terkadang, Lala juga menepis saat mulai merasa risih.

"Kau yakin tidak merasa?" Rega mencecar putra bungsunya. Karena, Rega yakin, secinta apa pun Sky, putranya takkan segegabah itu melimpahkan hartanya pada Leona.

Adapun yang sudah dipindah namakan, tentu sudah menjadi milik Alice. Bukan Leona apa lagi Viola, terlebih, Rega kurang mempercayai jika Leona mengalihkan warisan ke Viola.

"Ingatan ku masih jernih!" Sky yakin, dia tidak pernah sekalipun menandatangani surat yang isinya perjanjian seperti yang Viola tunjukan.

Walau, dia akui, tandatangan yang tertera di lembaran kertas itu adalah miliknya. Tapi, dia masih yakin jika Leona tak pernah meminta perjanjian yang aneh seperti itu.

"Bahkan, Leona tidak pernah silau dengan harta yang aku tawarkan!"

Sky melirik ke arah Lala yang mendadak meredum ketika bibirnya menyebutkan nama Leona di depan wanita itu, Sky yakin Lala juga bisa merasa cemburu meski dia tahu, Lala belum sepenuhnya menjatuhkan hati padanya.

"Jadi dari mana Viola bisa mendapatkan surat- surat itu?" tanya Rega kembali.

"Mungkin sabotase." Sky menyela dan seketika Dominic menimpalinya.

"Bisa terjadi." Lelaki Belanda itu manggut- manggut kecil. "Kemungkinan ini yang paling bisa terjadi, Tuan," ucapnya pada Rega.

Rega kemudian bangkit, pria yang menolak tua itu perlu juga beristirahat. Di luar, sudah ada Langit sang cucu yang menunggunya.

"Kalau begitu kau urus Viola, mulai sekarang ikuti saja permainannya, di sini, kerja sama istri Sky juga diperlukan." Rega lalu menatap menantunya.

Lala hanya menundukkan kepala segan, jujur saja, Lala masih belum terbiasa dengan sebutan mantu. Dia masih menganggap jika dia ini hanya sekretaris, Sky Rain.

"Jadi apa langkah Boss?" Setelah Rega keluar dari ruangan, Dominic menanyai Sky.

"Pura- pura tergoda, apa lagi?"

Lala lekas menepis jemari yang sedari tadi bermain main di pahanya. "Pak Sky yakin cuma pura- pura tergoda?" tanyanya ketus.

"Kau cemburu?" sela Sky.

"Tidak, ini kan hanya pertanyaan," sanggah Lala.

"Bilang saja cemburu." Sky malah menyukai andai Lala mengutarakan kecemburuannya.

"Saya tahu diri untuk cemburu." Lala bangkit dan keluar setelah menundukkan kepalanya seperti yang dia lakukan selama ini.

Sky terbengong menatap punggung Lala yang tenggelam di balik pintu kaca. "Kenapa dia masih bersikap seperti karyawan ku?"

"Gengsi itu punya Lala." Dominic tertawa.

Sky kemudian bangkit, dia juga harus ke kantor hari ini. Masalahnya, dia perlu terlihat biasa saja untuk sandiwaranya.

Namun, ada yang Sky tak suka dari sandiwara ini, karena Lala begitu menikmati peran sebagai sekretarisnya. Lihat saja cara Lala membukakan pintu untuknya.

"Apa- apaan kau ini, hm?"

Sky tak suka, bahkan semenjak menjadi tunangan pun, Sky tak pernah setuju, Lala memasang sabuk pengaman sendiri.

"Pak Sky bilang bersikap seperti biasa?"

"Bilang kalau mau jatah," ketus Sky. Dan Sky dibuat memutar bola matanya melihat Lala memutar ke belakang mobil untuk masuk ke pintu lainnya. "Oh. Stagaaa, drama!"

Dominic hanya terkikik melihat sekretaris dan bossnya saling jutek. Sopir pun melajukan mobil sesuai arahan Dominic.

Di jalan, Lala hanya diam, entahlah, mungkin karena sudah menjadi istri. Makanya Lala pun kesal saat Sky memutuskan untuk berpura- pura tergoda pada Viola.

Wajah Viola sangat cantik, mirip dengan cinta pertama Sky. Bukan pura- pura tergoda, bisa saja Sky benar- benar tergoda kecantikannya.

Lala lantas melirik layar ponsel Sky, di sana telah tertera nama Viola yang memanggil balik nomor suaminya. 📞 "Kau menelepon ku tadi?"

Sky melirik bibir cemberut Lala yang duduk di sisinya. Namun, dia sudah harus bicara dengan seseorang di seberang telepon.

"Hmm," sahut Sky.

📞 "Kau takut miskin rupanya?" Viola tertawa seperti bahagia di atas penderitaan Sky.

"Tidak juga," kata Sky, "karena aset atas namaku tidak terlalu banyak, asal kau tahu, semua kekayaan X-meria group masih atas nama Rega Putra Rain."

📞 "Oya?" Agaknya, Viola terkejut.

"Hmm, begitulah."

📞 "Jadi untuk apa kau menelepon ku, Tuan Sky Rain? ... Jangan bilang kau takut kehilangan harta yang tidak seberapa itu?"

"Semalaman aku memikirkan wajah mu, kau mirip sekali dengan Leona, jadi apa aku salah memikirkannya?"

Lala menusukkan tatapannya pada Sky yang menyengir di sisinya. Bisa bisanya di depan istri sah, Sky menyeletuk gombalan murahan.

📞 "Kau pembual." Yah, walau terlalu aneh tiba- tiba Sky merayu. Tapi, Viola tertawa bahkan mungkin tersipu- sipu di tempatnya.

"Bisa kita makan siang bersama?" tawar Sky.

Lelaki itu rajin melirik ke arah istrinya. Sky suka cara Lala menatapnya, lebih terlihat seperti istri yang sangat mencintai dirinya.

📞 "Walaupun aku tahu, kau mau menemui ku karena wajah ku mirip Leona, tapi tidak apa, lagi pula aku perlu teman makan siang."

Sky terkekeh, akhirnya Viola masuk ke dalam perangkapnya juga. "Aku tunggu di restoran ku. Di kawasan Jakarta Selatan."

📞 "Okay..."

Tertutupnya telepon, bersamaan dengan mendaratnya bibir Sky di pipi Lala yang berpaling ke arah jendela. "Hanya akting."

"Akting playboy, Pak Sky natural sekali. Seperti sangat mendalami peran." Sky dan Dominic menertawakan sindiran Lala.

...▪️◻️🔳🔲🔲🔳◻️▪️...

 "Hay!" sapa Viola. Lala Sky tersenyum untuk mempersilahkan wanita itu duduk di kursi yang sudah dia siapkan. "Hay," sapa Sky.

Siang ini Viola mengenakan pakaian yang sama dengan yang sering Leona kenakan, kaus longgar dan celana pendek. Sepertinya, perempuan itu memang sangat terobsesi dengan almarhumah kakaknya.

"Mau makan apa?" tawar Sky setelah Viola duduk, sementara Dominic dan Lala berdiri layaknya asisten dan sekretaris.

Viola tersenyum saat menyeletuk. "Kesukaan Leona sama dengan ku, Sky."

Sky lalu menatap pelayan yang sedari tadi berdiri di sisi meja. "Dua porsi salmon salad, dijadikan satu. Minumnya, hot lemonade."

"Kau masih ingat?" tanya Viola.

"Of course." Sky kemudian melirik Lala yang, dia yakin, Lala sedang cemburu. Bisa diterka dari rautnya yang selalu meredum.

"Ngomong-ngomong, kau tidak pesan makanan juga, Sky?" tanya Viola.

"Aku diet hari ini." Sky membual, tentu saja Sky barusan makan bersama Lala bahkan disuapi istri seksinya seperti bayi kolokan.

Satu pelayan datang meletakkan segelas lemonade di ujung meja, lalu Viola menatap Lala yang sedari tadi berdiri tak berbicara.

"Tolong ambilkan gelas ku dong!"

"Baik," kata Lala menurut.

Tak berapa lama Viola berdiri sambil menyapu dadanya. "Aaa, brengsek kau, bodoh!"

Viola menyesal menyuruh Lala karena wanita bodoh itu justru mengambilkan lemonade untuk ditumpahkan ke dadanya. "Apa- apaan kau, miskin?!"

"Maaf, Nyonya!"

Lala menutup mulutnya, entahlah, kenapa Sky tak percaya jika Lala mengatakan itu hanya insiden yang tidak disengaja.

"Kau mau aku memecatnya?" tawaran menyebalkan Sky yang mendapat tatapan neraka dari Lala.

"Kau serius memecatnya?" Viola memandang Sky yang menyengir datar.

"Dia tidak becus!"

"Tidak perlu dipecat, cukup dipotong saja gajinya biar dia kapok." Viola masih suka melihat Lala dijadikan budak.

"Tapi tunggu, ini sangat aneh sekali, bukannya kemarin saat di butik, kau ingin menikahinya? Kenapa sekarang kau galak sekali?"

Sky terkekeh kecil. "Papi butuh penerus. Mau tidak mau aku harus menikah. Dan Lala salah satu kandidat pilihan, Alice. Jadi, aku bisa apa selain menerimanya?"

Lala tertawa samar, rasanya sebal mendengar perkataan Sky barusan. Awas saja kalau setelah ini Sky meminta sesuatu darinya!

"Oooh." Viola paham. "Begitu rupanya?"

"Hmm." Sky mulai merasa ngeri karena Lala mulai menunjukkan gelagat tak biasa. Jangan bilang, setelah ini Lala kembali menolaknya.

"Baguslah." Viola menimpali. "Aku sempat tidak percaya, kau berselera dengan wanita yang body dan cara pakaiannya seperti wanita yang dipamerkan di tempat karaoke."

"Mana mungkin." Sky bicara sambil melirik pada Lala yang terus menajamkan tatapan padanya. "Sky hanya memikirkan Viola yang semakin cantik, malam tadi, sungguh."

Sialan, semalaman Lala yang dibuat melayang, dan siangnya, Sky bilang semalaman hanya memikirkan Viola!

"Kau dengar?" Viola lalu menatap remeh Lala yang lekas menundukkan kepala.

"Kau tidak lebih dari wanita yang hanya dijadikan pemuas para lelaki hidung belang. Sekarang, sudah ada Viola, jadi saran ku, kau lebih baik kembali saja ke asal mu, menemani para tua bangka karaoke."

Lala menyahut kali ini. "Nyonya ternyata tahu sekali rupanya. Malam ini, saya memang ada kencan mesra dengan tua bangka yang mesum dan kaya raya."

"Ehkrm!" Sky berdehem karena tersinggung, sial sekali, beraninya Lala mengatakan dirinya tua bangka! Di sisinya, Dominic hanya menahan bibirnya agar tidak tertawa.

1
Herta Siahaan
Wowww Lala dijemput dengan Wilona... Gimana spesial kan kamu lala... siap kan jantung lala
Asri Fauziah
Luar biasa
Asri Fauziah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitriyani Indri
Luar biasa
Lies Atikah
lalanya bucin duluan payah
Tuti irfan
Luar biasa
Lies Atikah
teu puguh kamu mah sky kabatur ulah kumaneh henteu sukurin
Nani Haryati
keram perutku 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Het dah udah aki aki juga 🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Pas meriksa Alice apalagi, selain tuan Rega dan Sky ada tuan arab sama opa Arjuna juga 🤭
Hani Ekawati
Aku baca bab ini tengah malam, eh dibikin cekikikan tengah malam 🤣🤣🤣
Nani Haryati
🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitri Nurhalimah
jaman sekarang kebalik emang yah, cowo matang sukanya sama cewe2 ABG, cowo2 yg masih kinyis2 malah suka tante2 😂
Fitri Nurhalimah
lala nya ke bego an inimah, udah tau nyari uang itu susah, gampang banget ngasih uang ke calon suami meskipun dengan dalih minjam, ttep aja gk realistis, minimal jadi cowo tuh tau diri kalau emang bener2 dia tulus sama lala
Dahlia Kartono
TOP karya mu kak
Ayu Wulansari
bagus bangettt, menarik
Hani Ekawati
Hurriyet itu ya 😅
Hani Ekawati
Ini Marco nya Allura kah?
Muhammad Zaki
kok tumben bersaing sama saudara sendiri? biasanya keluarga mereka akur
Hani Ekawati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!