NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruh Iblis Satarus

Malam hari tiba. Rosalyne akhirnya keluar dari kamarnya. Di ruang tamu, dia melihat Zarel yang tertidur di sofa.

"Astaga, Iblis itu masih disini?" Ucap Rosalyne sambil mengikat rambutnya.

Mendengar suara itu, Zarel terbangun dan menoleh ke arah Rosalyne. Otak Zarel berfikir sejenak.

"Kenapa ada Rosalyne di sini?"

"Ah, iya.... aku sedang di Zephyr" Zarel tersenyum sambil mengangguk.

Rosalyne melihat Zarel yang mengangguk "Errgh, dia kenapa?" Lirihnya berfikir Zarel sudah gila karena tugasnya.

"Hei, pergilah. Setelah ini ada Kyle yang akan kemari" Ucap Rosalyne berjalan ke arah kamar mandinya.

"Memangnya, kenapa aku harus pergi? Rumah Iblis juga rumahku" Ucap Zarel.

Telinga Rosalyne langsung membesar begitu mendengar ucapan itu. Dia segera keluar dari toilet dan menarik kera kemeja Zarel. Zarel menjadi terangkat. Matanya terbelalak.

"Hei, ucapkan apa yang baru saja kau katakan" Ucap Rosalyne.

"Aku tinggal?"

"Bukan itu. Yang bilang rumah Iblis" Rosalyne mengulangi ucapan Zarel.

Zarel langsung tertawa. "Tentu saja. Rumah Iblis sama dengan rumah milik sendiri. Kitakan sebangsa~" Zarel terlihat sangat senang.

Rosalyne menguncang tubuh Zarel. "Tarik ucapan itu. Ini rumahku" Ucap Rosalyne.

"Sejujurnya, aku sedikit penasaran. Apa yang kau lakukan kepada Kyle sampai dia rela menemuimu seperti ini? Apakah itu sebuah perjanjian? Ataukah ada hal lain?" Tanya Zarel.

Rosalyne melepas Zarel hingga membuat "Tuak!" Kepala bagian belakang Zarel terhantuk bantalan sofa yang keras. "Adeh!" Zarel langsung mengosok kepalanya dan meringkuk.

"Dia berniat menuju Satarus. Kau taukan daerah itu, tidak bisa ku tangani?" Ucap Rosalyne sambil mengosok tengkuknya.

"Oh, Satarus ya? Mereka golongan ruh Iblis yang tidak mau diatur oleh Iblis dengan raga karena status usia, huh?" Tanya Zarel sambil bangkit.

Rosalyne mengangguk.

"Baiklah" Ucap Zarel sambil berjalan menuju pintu.

"Hei! Kau mau kemana?" Tanya Rosalyne.

"Satarus, kalau kau tak bisa melakukannya, artinya serahkan padaku" Zarel menghilang dari ruangan itu.

"Haaaa" Rosalyne menghela napas. "Ada apa dengan pria itu?" Gumamnya dan kembali melanjutkan kegiatannya.

...♧♧♧...

Kyle saat ini sedang makan malam di Istana Zephyr. Dia masih belum bisa berbicara dengan baik kepada Zyan. Dan dia merasa apabila akhir-akhir ini, Pangeran Theodore semakin sering menjumpainya, meski selalu berakhir tidak mengatakan apa-apa.

Theodore memikirkan banyak cara. Dia ingin sekali meminta bantuan kepada Zavyerol, namun Theodore berfikir, dia tidak akan bertemu lagi dengannya. Theodore kembali berusaha untuk berbicara dengan Kyle.

Ini kesempatan baginya. Saat Kyle bersih-bersih sebelum kembali keluar.

"Tuan" Panggil Theodore saat melihat Kyle baru keluar dari kamarnya.

"Ada apa?" Tanya Kyle dengan nada datarnya.

Kyle dapat melihat keraguan Theodore dengan meremas tangannya sendiri itu. "Ini tentang kakakku. Saya ingin meminta bantuan dari Anda"

Kedua mata Kyle terbelalak mendengarnya. Kyle langsung berjongkok dan menatap mata dengan iris hijau itu. "Silahkan katakan" Jawab Kyle.

Mata Theodore terlihat tidak fokus. Dia melihat kesana kemari layaknya orang yang gelisah. "Kau akan aman" Ucap Kyle sekali lagi.

Theodore mengangguk. "Putra Mahkota yang sekarang, bukan kakakku" Cakapnya.

Kyle sempat terkejut mendengarnya, namun dia tidak banyak berekspresi. "Bagaimana bisa?"

"Kakakku bukan orang yang seperti itu. Dia berubah sejak dia pulang dari daerah Satarus. Kakakku pulang dengan kondisi pakaian yang bersimbah darah. Namun, tubuhnya tidak tersayat sedikitpun. Saya mohon bantuan Anda. Anda adalah orang yang sangat saya kagumi" Jelas Theodore.

Bibir Kyle terkatup. "Lagi-lagi Satarus. Ada apa dengan daerah itu?"

Zarel telah menginjakkan kakinya di area Satarus. Ruh Iblis, begitu merajalela disana. Begitu pula dengan aura mereka. Mereka penuh dendam.

"Aduh~ Apa yang terjadi disini?~" Ucap Zarel melihat sekelilingnya yang hancur berantakkan.

Ruh Iblis disana, mendatangi Zarel dan berusaha menyusup ke dalam tubuh Zarel. Mereka semua menembus dan tak ada yang bisa merasukkinya.

"Ahahaha~ Apa yang kalian lakukan?~ Cobalah lagi~" Ucap Zarel dengan nada gembira.

Ruh Iblis disana membrutal dan terus menerus berusaha menerjang tubuh Zarel. Zarel menangkap salah satu dari mereka menggunakam tangan kirinya. Iris Zarel menjadi merah. Zarel mendekatkan wajahnya ke arah wajah ruh Iblis yang dia tangkap.

"Apa kalian mengira aku ini manusia?" Tanya Zarel yang membuat mereka menjadi diam.

Mereka semuanya menjadi tenang dan mundur perlahan. "Dasar bodoh. Perbuatan Kalian menggangguku di Negri Xerl. Kalian sungguh menyusahkan Penjaga kalian" Ucap Zarel melepaskan wajah Ruh Iblis yang dia pegang.

Bayangan besar mereka menjadi ciut. Zarel tertawa merasakan aura dendam itu meleyap dalam sekejap. "Ahahaha, jadi.... Siapa yang memegang kuasa disini? Kenapa kalian tidak menuruti ucapan Penjaga kalian? Rosalyne Imogene?" Tanya Zarel sambil duduk begitu saja dan seolah ada asap hitam yang mengepul membentuk kursi duduk untuknya.

Zarel menumpukan kepalanya di punggung tangan kanannya. "Jadi, siapa pemimpinnya disini?" Tanya Zarel menunggu salah satu dari ruh Iblis itu maju.

Iblis di sana terlihat saling berkomunikasi meski Zarel tak tau apa yang mereka obrolkan. Salah satu dari mereka maju. Zarel menyeringai dan mengayuhkan jari telunjuk kirinya untuk mendekat. Ruh itu mendatangi Zarel.

"CTAK! BWESH!"

Zarel menjentikkan ibu jari dan jari tengah tangan kirinya. Bola merah yang bercahaya muncul dari telapak tangan kirinya. Zarel mengulurkan tangan kirinya itu. "Makan ini. Kau bisa menjelaskannya hanya 10 menit" Ucap Zarel.

Ruh Iblis itu, terlihat bingung. Dia ragu dan menengok kebelakang. Ruh di sana bergerak dengan gusar.

"Itu bukan racun. Aku hanya meminjamkan sihirku untuk membentuk ragamu tidak lebih dari 10 menit. Aku ingin kau menjelaskan semuanya" Ucap Zarel untuk meyakinkannya.

Iblis itu terlihat meraih dengan pelan dan menelan bola mana itu bulat-bulat. Bola mana itu, dapat bergerak dari atas seolah tertelan dan berhenti di dada kirinya.

Perlahan tubuh Iblis itu terlihat. Namun hanya kepalanya. Ruh Iblis itu, ternyata seorang Pria dengan rambut putih yang panjang. Dia terbelalak. Semua ruh disekitarnya terkejut.

"Ah! A..As...astaga!!!" Pria itu melihat ke arah ruh Iblis yang lainnya.

"Nah, jadi.... tidak perlu basa-basi. Kita tidak punya waktu~ Katakan apa yang sedang terjadi, Pak?" Tanya Zarel.

Pria ubanan bermata merah itu, melihat wajah Zarel dengan seksama. "A...Anda sungguh membuat kami terkejut. Wajah Anda, mirip sekali dengan Nona Erundil. Apa Anda keturunannya? Namun, Anda adalah Iblis. Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya pria ubanan itu kepada Zarel.

Zarel tersinggung.

Alis kiri Zarel terangkat ke atas. "Huh? Apa itu penting? Aku tidak ada hubungan sedikit pun dengan Erundil. Jadi fokus dengan pertanyaanku saja. Apa yang membuat kalian merusak wilayah ini? Dan memberontak kepada penjaga kalian?" Tanya Zarel dengan nada yang terdengar seolah dia sedang kesal.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!