NovelToon NovelToon
The Mafia'S Obsession

The Mafia'S Obsession

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Reinkarnasi / Pengganti / Keluarga / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:184.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: eka zeya257

WARNING!!

Mengandung adegan baku hantam, harap bijak dalam membaca!!



Ava Claire, gadis muda yang memiliki sifat tenang dan juga cuek. Ava tergabung dalam organisasi yang menawarkan jasa pengawalan. Ava menjadi salah satu anggota bodyguard paling terkenal di dalam lingkup organisasinya, ia bahkan banyak di idolakan oleh para pria yang seprofesi dengannya.

Hingga suatu hari, Ava yang baru saja selesai bertugas menjadi target pembunuhan oleh orang tak di kenal. pertarungan di antara mereka tak bisa terelakan hingga akhirnya Ava terjatuh ke dalam jurang dan meninggal seketika.

Ava mengira ia akan pergi ke alam kematian, tapi ternyata ia justru masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang sedang mendekam di penjara.

Seperti apa kisah perjalanan Ava selanjutnya? yuk baca aja gaes...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 22

Darah menggenang di dalam mansion itu, entah apa yang sebenarnya terjadi di sana hingga Mark bisa membabi buta seperti saat ini. Meski Ava yang dulu sudah terbiasa melihat darah, namun ia tak menyangka jika secepat ini akan kembali di berikan pertunjukan pembantaian oleh ayahnya sendiri.

Melihat Ava yang terdiam, Marvel kembali berteriak mengingatkan gadis itu untuk segera pergi dari sana.

"Va, pergi sejauh mungkin! Jangan pernah kembali ke si-"

Kreek.

"Aarghh," Marvel mengerang kesakitan, setelah Mark menginjak punggung pemuda itu.

"Kamu tidak bisa diam sedikit hm? Apa kamu mau Papah buat tidak bernafas sekalian heh," ujar Mark mengancam.

"Pah, lepasin Bang Marvel! Kalo ini masalahnya sama aku, Papah cukup berhadapan denganku. Jangan libatkan Bang Marvel, Pah!" cecar gadis itu, mulai melangkah maju.

Marvel tak bisa menghentikan adiknya mendekat, seluruh tubuhnya sudah terasa sakit. Bahkan ia tak bisa bergerak sedikit pun, Mark mengikuti arah pandang putrinya yang tertuju pada dua sosok yang tergeletak di lantai.

"Kenapa Papah membunuh Elisa dan Tante Maya?" ujar Ava setelah terdiam beberapa saat.

"Mengapa kamu perduli pada mereka? Bukankah selama ini kamu membencinya?" sahut Mark heran.

"Aku memang membencinya, tapi aku bertanya alasan Papah menghabisi mereka!" Ava menjeda perkataannya, ia mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya perlahan dari bibir ranum gadis itu.

"Nggak mungkin, kan Papah menghabisi mereka hanya karena alasan nggak jelas?" imbuh Ava.

Mark menarik sudut bibirnya ke atas, ia melepas pijakan kaki di punggung Marvel. Hal itu membuat Ava sedikit lega, kini ia harus mengalihkan Mark agar bisa mengeluarkan Marvel dari rumah ini.

"Kamu benar, Papah membunuh mereka karena mereka terlalu cerewet!" sahut Mark, ia mengingat kembali kejadian beberapa jam yang lalu sebelum darah memenuhi lantai rumahnya.

Tiga jam yang sebelum kepulangan Ava....

Mark yang baru saja selesai meeting, akhirnya bisa bernafas lega ketika menginjakan kakinya di rumah. Pria paruh baya itu melepas dasi yang melilit di lehernya, hari ini ia benar-benar merasa sangat lelah.

Mark berjalan menuju dapur, ia hendak mengambil air putih guna meredakan dahaga di tenggorokannya. Akan tetapi baru saja ia meraih gelas, sebuah suara melengking masuk ke dalam gendang telinganya.

Ia menoleh ke asal suara, ternyata anak dan istrinya baru saja pulang belanja. Mereka berdua menenteng banyak paper bag, dengan merek terkenal di paper bag tersebut.

"Papah," sapa Elisa riang.

Maya menghampiri sang suami sambil tersenyum cerah, "Pah, aku baru saja mem-"

"Bagus, siapa yang menyuruh kalian menghamburkan uangku hah?" sentak Mark.

Seketika Elisa dan Maya terdiam, mereka heran sejak Ava memutuskan menikah dengan orang pilihannya, Mark semakin sering emosi dan tak jarang bersikap kasar pada mereka berdua.

"Papah kenapa sih? Biasanya juga aku belanja nggak pernah di komplain," cetus Maya tak suka.

Tanpa di duga, Mark melempar gelas ke arah wajah istrinya hingga membuat kening wanita itu memar. Reflek Elisa berteriak dan hal itu memancing amarah Mark yang belum reda.

"Mamah!"

Plak.

Entah bagaimana Mark bisa setega itu pada Elisa, hingga ia menampar pipi putrinya sangat keras dan membuat satu gigi Elisa lepas.

"Papah! Jangan sakiti anak kita!" teriak Maya sambil merengkuh tubuh Elisa yang bergetar ketakutan.

"Diam kamu! Elisa bukan anakku, selama ini aku membiarkan kalian bersikap sesuka hati karena itu bisa membantuku menyakiti Ava, tapi sekarang kalian sudah tidak berguna lagi! Anak itu sudah tidak perduli denganku," ujar Mark membuat anak dan istrinya terkejut.

"A-apa?" sontak kedua orang tersebut menatap Mark penuh keraguan.

"Papah pasti bohong, kan?" tutur Maya berharap semua itu hanya bualan semata.

"Kamu lihat wajahku, apa sekarang aku terlihat sedang berbohong heh!"

Mendapat jawaban seperti itu, Maya tak bisa lagi berkata-kata. Ternyata selama ini ia hanya di jadikan sebuah alat oleh Mark, tidak ada cinta dari Mark untuknya.

"Kamu jahat, Pah! Kamu mempermainkan aku, hanya demi ambisimu itu kamu tega memperalat aku dan Elisa," ujar Maya tak bisa membendung kekecewaannya.

"Terus kalian pikir aku benar-benar menginginkan kalian hah! Sejak awal aku membeli kalian dari rumah bordil bukan untuk menjadikan kalian keluarga, melainkan alat agar Ava semakin hancur!"

Degh.

Tubuh Elisa limbung ke samping setelah mendengar hal tersebut, selama ini ia hidup di salah satu panti asuhan sambil menunggu Maya bekerja, ia tak pernah tau jika ibunya bekerja di rumah bordil.

"Bohong, Papah pasti bohong, kan?" cecar Elisa meminta penjelasan.

"Kamu boleh tanyakan pada ibumu, dia yang membawamu kemari! Aku hanya membayar kalian saat itu, tapi sekarang kalian sudah tidak berguna lebih baik kalian pergi dari sini!" usir Mark terang-terangan.

Elisa seketika menggeleng brutal, ia sudah nyaman hidup menjadi orang kaya. Ia malu jika bertemu teman-temannya lagi dalam kondisi menjadi gembel.

"Nggak, aku nggak mau pergi dari rumah ini, Pah!" tolak Elisa menatap bengis ke arah Mark.

"Ya, kami nggak mau pergi dari sini apa pun yang terjadi!" imbuh Maya.

"Baiklah, jika itu mau kalian..."

Mark meraih pisau buah dari meja, lalu berjalan mendekati Elisa.

"Kalian yakin dengan pilihan kalian? Aku masih berbaik hati mengizinkan kalian pergi loh," ujar Mark menambahkan.

Elisa perlahan mundur, ia menatap takut pada pisau yang di genggam ayahnya. Meski ia takut namun ia tetap kekeh pada pendiriannya.

"Ya, aku dan Mamah nggak mau pergi dari sini, Pah." Sahut Elisa lantang.

Ia sudah yakin jika Mark tidak mungkin berani menyentuh mereka berdua, Elisa masih percaya jika Mark memang menyayangi mereka. Tapi siapa sangka, Mark secara tiba-tiba mengangkat pisaunya dan menusuk jantung Elisa hingga membuat nyawa gadis itu melayang.

"ELISA!" Maya buru-buru menghampiri putrinya.

Namun baru saja ia berjongkok, Mark langsung menarik rambut Maya dan membenturkannya ke lantai hingga berulang kali, saat itu juga muncul Marvel yang baru saja kembali dari kuliahnya. Betapa syoknya ia ketika melihat Elisa sudah tergeletak tak bernyawa di lantai, serta Maya yang sudah berlumuran darah di kepalanya.

"Pah, apa-apaan ini?" teriak Marvel sambil berjalan mendekati Mark.

Seketika Mark menyeret rambut istrinya, ke dekat Elisa lalu menarik pisau dari jantung Elisa dan menusukan pisau itu ke dalam dada sang istri.

Perlakuan kejam tersebut di saksikan secara langsung oleh Marvel, tubuh pemuda itu tak bisa bergerak dari tempatnya begitu melihat ayahnya menghabisi Maya layaknya binatang buas.

"Sini kamu, Vel!" titah Mark tak terbantahkan.

Sekejap alarm bahaya dalam kepalanya berbunyi, Marvel berniat lari tapi para bodyguard langsung menangkapnya dan membawa Marvel ke arah Mark.

"Jawab Papah, apa kamu yang merencanakan pernikahan Ava dan Bumi Azhar Galaksi?" ujar Mark membuat Marvel terperangah.

Degh.

Jantung Marvel berdebar sangat cepat, ia terkejut mendengar ayahnya sudah tau siapa orang yang akan di nikahi oleh adiknya.

"Dari mana Papah tau tentang Azhar?"

"Kamu pikir Papah ini bodoh sampai tidak tau anak ingusan itu, Papah bahkan tau kalau kamu berteman dengan anak itu secara diam-diam, kan!"

Marvel tak menyangka ayahnya bisa mendapat informasi sebanyak itu dalam waktu cepat, ia tidak tau siapa Mark yang sebenarnya yang ia tau hanya Mark bukanlah orang baik, ia seorang ayah yang kejam dan biadab.

"Kamu harus membayar perbuatanmu, Vel! Sampai kapan pun, Papah tidak akan pernah memberikan Ava pada anak itu!"

"Pah, Ava berhak bahagia! Papah jangan egois, Ava bukan barang yang bisa Papah pajang dan mainkan sesuka hati Papah!"

Bugh.

Mark memukul wajah Marvel hingga darah keluar dari hidungnya, ia meraih kerah baju pemuda itu dengan kasar.

"Ava cuma milik Papah, anak itu tidak boleh bahagia! Dia harus menderita di bawah perintahku, semua rencana Papah hancur gara-gara anak sepertimu, Marvel!"

1
Rina Yuli
Luar biasa
Isadora
weh plot twist, ternyata sahabatnya marvel co/Gosh//Gosh/
Vea Love
❤️
Ana Rudelina
ceritanya bagus banget kak😊
Septi Wariyanti
ceritanya bagus
Fp
/Heart/
Anton Batubara
/Smile//Smile//Smile//Smile//Good//Good//Good//Good/
Yuli Yanti
happynya
Husein
on nooo, cepat sekali habisnya kak oThor 😔...
ga bakal ketemu lagi deh sama ava yg keren dan hebat... juga bucinnya Azhar ke ava...
btw, thx kak utk kisahnya... sukaaaak banget-banget ❤️❤️❤️❤️❤️
Zee✨: makasih banyak kak, udah nungguin smpe tamat hehe.
total 1 replies
Fizi• Syah
Kecewa
Musdalifa Ifa
suka sekali
Myss Guccy
Terimakasih thor ceritamu benar-benar mengispirasi, sebagai pasangan bukan hanya mencari kelebihan tw kekurangan,, tapi bagaimana caranya kita bisa saling melengkapi, memahami dan menghargai satu sama lain.. semoga cerita selanjutnya masih menginspirasi semua orang,, semangat yaa thor dan semoga juga semua karyamu menjadi yang terbaik👍💯👍💯
Zee✨: makasih kembali kak, dah sempetin baca🥰
total 1 replies
Ida Rohani
👏hore 👏dah👏tamat ada bonus tambahan nya g thor🤭😍😎🤭
Zee✨: Nggak ada kak, dah habis wkwk
total 1 replies
Anne Soraya
lanjut
Husein
aaaaah senengnya... Morgan tamat, Gilang - Azhar berdamai, sky blue dan death demon jg sdh tdk ada masalah...
apa yaa selanjutnya...? 🤔
Fp: mangat author,masih gw tunggu chapter nya
total 1 replies
YuWie
itu anak2 sama bapak kandung tuh bunuh2an. Hanya demi harta... memang dunia menyilaukan ya
Ana Supiyanah
sabar menanti author up...
semangat🔛🔥
Zee✨: ahhh makasih kak😍
total 1 replies
Husein
syukurlah om Carlos mau mendengar cerita ava dan mau menerima... sekarang bersatu sky blue dan death demon buat ngalahin Morgan dan kartel nya
lanjuuuttt kak oThor 🥰
Zee✨: siap nanti y hehe
total 1 replies
Ida Rohani
🙄yah🤔kka author pelit banget up x cmn d kasih 1.bad aj🤧😭🤧pdhal lma q menunggu n menanti😩
Zee✨: bentar lg aku revisi dulu kak wkwk
total 1 replies
Leni Ani
maaf thor satu yg aku paling ngaj suka dlm sebuah cerita yg pemeran utama nya ini suka tidur di kls.🤔🤔🤔🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!