Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Pekerjaan Baru
"Gimana rasanya jaga tempat kost? Apa kamu sudah pernah menemukan pengaman bekas pakai di tempat sampah depan ruang kost?"
"Pengaman?" kening Rafi sontak berkerut. salah satu tangannya dia gunakan untuk menopang dagu. di saat hatinya bertanya tanya, seorang pedagang goreng yang lapak jualannya di sebelah pedagang nasi goreng, datang mendekat dan duduk di hadapan Rafi.
"Dia kan baru bekerja di situ beberapa hari, Bang, ya mana mungkin dia akan menemukan pengaman bekas," ucap si penjual gorengan. ternyata dia mendengar apa yang sedang dibicarakan saat ini Rafi dan penjual nasi goreng. Pedagang gorengan lantas menatap Rafi. "nanti kalau habis malam minggu, kamu pasti bakalan menemukan bekas pengaman maupun bungkusnya. Pasti itu."
"Kok bisa gitu, Bang?" tanya Rafi yanag memang cukup terkejut mendengar ucapan penjual gorengan di hadapannya.
"Ya begitulah. Kehidupan di kota ya memang seperti itu. Banyak kok perantau yang menggunakan kesempatan untuk berbuat yang tidak wajar di kamar kost mereka. kamu prhatikan saja yang ngekost di tempat kamu, pasti mereka enak banget gitu masukin lawan jenis ke dalam kamarnya, iya kan?"
Sebelum mengiyakan, Rafi sempat berpikir sejenak. Apa yang dikatakan pedagang gorengan itu memang benar. Selama tiga hari Rafi bekerja di sana, banyak pengguni kost yang keluar masuk kamar dengan membawa lawan jenis. Bahkan Rafi pernah memergoki pasangan yang menginap di salah satu kamarnya. Karena peratutran di sana bebas, Rafi pun tidak menegurnya. Rafi akhirnya mengiyakan pertanyaan dari penjual gorengan tersebut.
Penjual nasi goreng mendekat dan menyerahkan nasi goreng pesanan Rafi lalu duduk di kursi sebelahnya. Hujan rintik rintik yang mengguyur kota itu, menyebabkan beberapa pedagang lebih banyak bengong daripada melayani. Makanya penjual gorengan dan nasi goreng bisa duduk santai. Karena dagangan sepi. Rafi pun mulai menikmati nasi goreng tersebut.
"Apa mungkin semua penghuni Kost memang begitu? Perasaan mereka itu kan masih pada single?" tanya Rafi yang memang tidak memahami kehidupan di kota besar seperti apa.
"Yah, kamu tuh lugu amat. Di kota besar itu kebanyakan penduduknya ya kayak gitu. Apalagi ceweknya. Nanti kamu juga lama lama bakalan ngerti sendiri. Ibarat kata nih, kehilangan mahkota sebelum nikah itu merupakan hal yang wajar," ucap penjual nasi goreng yang usianya sudah menginjak di atas tiga puluhan.
"yang bener, Bang?" tanya Rafi dengan wajah cukup terkejut mendengar ucapan pria di sebelahnya.
"Hahaha ... bukan hal yang mengagetkan kalau hal seperti itu. Di sini itu udah bebas banget gitu. Bukan rahasia umum lagi kalau banyak cewek yang melepas mahkotanya demi laki laki yang belum tentu mau jadi jodohnya. Yah, jaman memang udah gila sih, tapi kenyataannya memang gitu."
"Apa saat kamu di kampung, kamu nggak pernah gitu, melihat cewek masih sekolah tapi malah hamil?"
Lagi lagi kening Rafi nampak berkerut. Tentu saja Rafi sering mendengar berita seperti itu. bahkan Rafi juga melihat sendiri wanita yang sangat dia cintai masuk ke dalam hotel. Dan yah, sekarang dari pembicaraan ini Rafi sadar, apa yang dikatakan dua orang itu memang benar.
"Ya., banyak sih yang kayak gitu, Bang. Malah cewek aku sendiri juga kayak gitu. Masuk ke hotel bareng cowok lain."
"Hahahah ..." suara tawa dari dua pria pedagang sontak menggelegar begitu mendengar kisah yang Rafi alami. "Tragis banget nasib kamu! Hahaha ..."
"Terus selama pacaran, kamu sama pacar kamu sudah ngapain aja?"
"Ya nggak ngapa ngapain, Bang. padahal aku jaga dia baik baik. nyentuh bibirnya saja aku nggak berani, eh malah dia ke hotel sama cowok lain. Ya udah aku tonjok aja mereka."
Suara tawa kembali pecah. Rafi pun ikut tertawa karena setelah dipikir pikir ternyata dia memang cukup bodoh dan tidak terlalu tahu dengan perkembangan jaman.
"Makanya, jaman sekarang nyari cewek yang masih rapat alias masih tingting itu susah. Apa lagi cewek kota, satu banding satu juta kali."
Deg
Rafi tertegun mendengarnya. Dia jadi teringat dengan misi yang dia dapat dari sistem di ponselnya. Dalam benak Rafi pun berkata, pantas hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan, rupanya si pemberi misi tahu kalau tugas ini akan sangat sulit dilaksanakan.
Rafi sebenarnya masih ingin ngobrol sama para pedagang, namun saat nasi gorengnya tinggal setengah piring, Rafi melihat ada seorang wanita masuk ke halaman tempat kost. Karena tingkahnya sangat aneh, Rafi segera saja pergi dari lapak penjual nasi goreng dan membawa sisa nasi goreng beserta piringnya ke tempat dia berjaga.
"Ada yang bisa saya bantu, Mbak?" tanya Rafi begitu melihat si wanita duduk di dekat post tempat Rafi bertugas.
"Apa saya boleh numpang menginap di sini? Semalam saja, Mas?"
"Numpang nginap?"
...@@@@@@...
nah jagoan kita nih ternyata JAGOAN
LANJUTKAN THOR