Almira Azahra adalah namaku. Tahun ini aku lulus menjadi sarjana dengan Lulusan Terbaik di kotaku, Sambutan keluarga menambah kebahagian wanita cantik berkerudung itu.
Disisilain seorang CEO Tampan bernama Darsi Abdul Rahman Malik, atau sering dipanggil dengan nama Darsi Malik, laki-laki blasteran Amerika - Indonesia itu tengah mengalami depresi berat karena dihianati kekasihnya tepat di hari pernikahannya.
Akankah takdir mempertemukan mereka menjadi satu atau justru pertemuan yang berujung perpisahan.
Karya ini masih dalam tahap perbaikan EYD yang baik dan benar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Nurbayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Darsi yang melihat Almira mengemudikan mobil, sedikit tersenyum samar tiba-tiba Ada rasa hangat dalam hatinya.
Selama dalam perjanalan tidak ada satupun yang bersuara, hanya suara mesin mobil saja yang terdengar, Sampai ahirnya suara Almira memecahkan kesunyian diantara mereka
"Tuan kita mau makan di mana?" Tanya Almira
"Terserah kamu saja" Jawab Darsi datar.
"Baiklah" sambung Almira.
Almira membawa laju mobilnya ke sebuah lestoran, yang di ada di Daerah itu.
" Tuan anda tidak masalah jika kita makan di sini" seru Almira sambil memarkirkan Mobilnya.
"Hem... Ya tidak Apa-apa" Jawab Darsi sambil membuka pintu mobil.
Darsi dan Almirapun keluar dari dalam mobil,
Mereka berjalan bersama, masuk kedalam restoran tersebut.
Almira merasa bahwa dia melupakan dompetnya, lalu diapun memeriksa tasnya sambil berjalan lurus, hingga dia tidak melihat ada sebuah tangga yang menurun di pijakannya,
Almira terus berjalan dan tidak melihat pijakannya, ia menjajakan kakinya di anak tangga yang tidak dia lihat, hingga membuat ia kehilangan keseimbangan tubuhnya, dan hampir terjatuh.
Beruntung Darsi ada di sampingnya ia menopang tubuh Almira dengan tangannya. Hingga pandangan mereka bertemu, saat mereka beradu pandang, sejenak Darsi dapat merasakan Jantungnya berdetak tidak seperti biasanya, jantungnya terpompa Lebih cepat tak terkendali, membuat Darsi membisu seperti patung. Ia merasa semua yang ada di hadapannya bergerak secara lambat. Hingga perkataan Almira menyadarkannya.
"Tu...tuan..." Ucap Almira gugup masih dalam posisi yang sama.
" Tuan bisa tolong lepaskan aku" Ucap Almira lirih karna ia merasa tidak enak pada semua pengunjung yang memandang mereka berdua dengan posisi tangan kiri Darsi memegang pinggang Almira, yang sedikit terjungkal dan tangan kanannya memegang lengan Almira.
Darsi yang tersadar dari lamunannya segera melepaskan Almira secara Perlahan dengan penuh kehati-hatian.
"Ekemm.. Em" Darsi berdehem dua kali, untuk menutupi rasa gugupnya. Karena Jantungnya masih berdetak dengan cepat,
Darsi yang salah tingkahpun ahirnya meninggalkan Almira tanpa mengatakan apapun. Ia berjalan menuju meja paling ujung dekat jendela.
Almira yang melihat Darsi berlalu begitu saja, langsung mengikutinya dari belakang.
Merekapun, mendudukan diri di meja tersebut. Almira yang merasa canggung karna kejadian tadi, iapun memutuskan untuk mengucapkan terimakasih.
"Tuan terimakasih" Ucap Almira sembari tersenyum.
Darsi yang mendengar perkataan Terimakasih dari Almira, rasanya ia ingin membalas perkataan Almira, tapi, sayang deru jantungnya yang masih belum berdetak dengan Normal, membuatnya membisu dan tak mampu mengatakan apapun. Ahirnya ia hanya menganggukan kepalanya sembali berdehem.
"Hem... " jawab Dasri sambil berpura-pura melihat hpnya.
"tumben sekali dia tidak marah-marah, biasanya, kalau aku melakukan kesalahan sedikit saja dia pasti akan marah-marah" Ucap Almira dalam hati.
Almira yang melihat tingkah Darsi yang seperti itupun hanya memutar bola matanya, dan iapun memutuskan untuk memanggil pelayan untuk memesan makanan,
"Mas" Ucap Almira sambil mengacungkan tanggan pada pelayan.
Pelayanpun Datang dan menulis semua pesanan mereka.
"Tuan Anda mau pesan apa?" Tanya Almira.
"Samakan saja" Jawab Darsi datar.
"Mas Pesan ini aja dua terus minumnya es jeruk saja ya" Ucap Almira sambil menunjuk buku meni kepada pelayan tersebut.
Perlayanpun berlalu pergi, Setelah menunggu beberapa saat ahirnya pesanan merekapun datang,
Mereka makan tanpa bersuara Sama sekali membuat Almira merasa kesal dibuatnya.
Tapi ia tak mampu mengatakan apapun karna, Darsi paling tidak suka ada yang bicara saat makan.
Disaat merek sedang menikmati makanan mereka dengan lahapnya tiba-tiba, ada suara seseorang yang memanggil nama Almira.
"Almira" Seru seorang laki-laki yang tiba-tiba menganggu makan mereka.
"Kamu? " Tanya Almira kaget.
Darsi langsung menoleh dan menatap dingin laki-laki tersebut.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
sukses
semngat
mksh
mntap