Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Bab 8
"Cari tahu tentang Zenvia Arthur," ucap Kal yang berbicara dengan seseorang di seberang teleponnya.
"Baik, Tuan," jawab pria itu.
Lalu Kal menutup teleponnya. Kal kini sedang berada di mansion sang mommy.
Zenvia ingin ke sana dan akhirnya Kal mengantarnya sebelum ia berangkat ke perusahaan pagi ini.
"Kau mencari tahu tentangnya?" tanya Thor yang juga duduk di beranda belakang itu.
"Ya, daddy sudah tahu tentangnya, kan? Tapi mengapa daddy tak mencari asal usulnya lebih detail?" tanya Kal-El
"Karena dia bukan sebuah ancaman," jawab Thor santai.
"Daddy tak biasanya seperti ini," sahut Kal-El.
"Kau tahu bagaimana dia bisa berada di rumah sakit kita? Dia ingin bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya ke mobil yang sedang melintas," kata Thor.
"Benarkah? Apakah tidak seharusnya kita mencari tahu tentangnya? Mungkin ada sesuatu yang terjadi padanya sebelum ia ingin bunuh diri," sahut Kal.
"Zenvia hanya bilang bahwa semua keluarganya meninggal dan ia dirampok ketika baru sampai di New York. Hidupnya luntang lantung di jalan hingga memutuskan untuk bunuh diri saja," jawab Thor.
"Aku tak tahu hal itu karena dia sangat pendiam dan kami jarang bertemu," kata Kal-El.
"Dia imigran gelap," kata Thor lagi.
"Itu artinya dia masuk kemari dengan ilegal. Bagaimana dengan identitasnya?" tanya Kal-El.
"Daddy membuatkannya identitas baru. Dia ingin menghilangkan nama Arthur dibelakangnya," jawab Thor.
"Ini sangat mencurigakan. Seharusnya daddy menyelidikinya lebih dalam," kata Kal-El.
"Kau selidiki saja sendiri. Mommy yang tak menginginkan hal itu karena merasa hanya di sinilah Zenvia akan aman bersama kita," sahut Thor dan berdiri dari tempat duduknya.
"Ayo kita makan pagi dulu. Suara indah mommy sudah memanggil dari dalam," kata Thor.
"Hmm," sahut Kal dan berdiri.
Thor dan Kal-El berjalan menuju ke arah ruang makan. Zenvia tampak tersenyum sembari berbicara dengan Lesca.
Zenvia tak pernah tersenyum dan tertawa seperti itu jika bersama Kal-El.
Mungkin pembahasan mereka berbeda dan Zenvia selalu menghindari Kal-El.
Kesibukan Kal juga yang membuat mereka jarang bertemu di penthouse.
"Mommy tak ke rumah sakit hari ini?" tanya Kal.
"Tidak, ada Zi di sini jadi mommy akan menemaninya," jawab Lesca.
"Aku ingin mempekerjakannya di perusahaan tapi dia menolak," kata Kal di sela sela makan paginya.
"Benarkah? Mengapa kau menolak, Sayang? Bukankah pekerjaan itu lebih bagus?" tanya Lesca.
"Aku tak memiliki ijazah dan aku tidak akan bisa bekerja di sana. Aku lebih suka di rumah," jawab Zenvia.
"Kau ingin kuliah? Aunty akan mengurusnya untukmu jika kau mau," jawab Zenvia.
Zenvia menggeleng.
"Aku sudah kuliah dan tak melanjutkannya karena aku hanya ingin bekerja di rumah saja," jawab Zenvia kekeuh.
"Dari negara mana kau berasal?" tanya Kal to the point.
Zenvia menghentikan makannya dan melihat ke arah Kal.
"Kami tahu kau adalah imigran gelap. Jadi tak masalah jika kau jujur pada kami, Sayang," kata Lesca memegang tangan Zenvia agar tak merasa panik dengan apa yang ditanyakan oleh Kal.
"Swedia," jawab Zenvia akhirnya.
"Kali ini kau jujur?" tanya Kal.
Zenvia hanya mengangguk saja.
"Lalu mengapa kau menjadi imigran gelap?" tanya Kal lagi.
"Kal, jangan membicarakan hal ini di situasi seperti ini. Ayo kita habiskan dulu makan pagi kita," kata Lesca menengahi karena melihat ekspresi wajah Zenvia yang tampak berubah.