NovelToon NovelToon
Happy End

Happy End

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Sri

Ana seorang pekerja keras yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ibu dan kedua adiknya setelah kepergian ayah nya.
Hingga suatu hari dia menderita penyakit leukimia stadium akhir membuatnya hanya dapat bertahan selama 3 bulan saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Ibu Anna marah-marah tak jelas di ruang tamu, lantaran Anna tidak mengangkat telponnya setelah mematikan nya terakhir kali.

" Bisa-bisanya dia begini, sekarang malah nggak angkat telepon ibu."

" Ibu trus gimana dong, aku kan butuh uang itu buk buat study tour." ucap Yeni meringis.

" Ibu juga gak tahu, tumbenan mbak kamu nggak ngangkat telepon ibu. Kalau begini bukan cuma buat uang study tour kamu uang buat makan juga kita nggak akan punya."Frustasi ibunya.

"Oh iya kamu udah hubungi Yudha belum."

" Udah tapi belum di angkat dari tadi malam." ucap Yeni.

" Itu anak kemana juga lagi."

Yudha muncul dari pintu utama, sambil membawa beberapa bungkusan makanan ditangan nya. Ibunya heran dapat uang darimana putra nya ini, seingatnya putranya sudah tidak pulang selama dua hari ini.

" wah bawa makan enak, bg." tanya Yeni.

" iya nih aku bawa ayam kesukaan kamu sama ibu, kalian pasti belum makan kan."

" Gimana mau makan si mbak mu dari kemaren nggak bisa di telpon." ucap ibunya.

" udah nggak usah mikirin dia lagi, sekarang biar aku yang bayarin keperluan kita."ucapnya membanggakan diri.

" emang kamu dah kerja apa." tanya ibunya.

" iya aku ada kerja yang penting kalian tenang aja karena aku akan menanggung semua kebutuhan kita."

" tapi kerja apa bg. Bukan yang aneh -aneh kan."

Seketika Yudha terdiam, Dia tahu jenis pekerjaan seperti apa yang tengah ia geluti tapi dia bisa apa , dia juga butuh uang yang banyak, yang penting ia dan keluarganya makan enak setiap hari.

" Ada lah pokoknya kalian nggak usah tahu , pokoknya nggak usah bergantung sama si Anna lagi."

" siap kakak." ucap Yeni.

Anna berjalan bersama joan menuju rumahnya, joan memaksa untuk mengantar nya karena takut Anna akan mengalami hal yang sama seperti terakhir kali.

" Bukan maksudku buat ikut campur tapi.. Aku selalu penasaran apa keluarga mu selalu memeras mu." tanya joan .

" aku lebih menyebutnya tanggung jawab sebagai anak pertama, semenjak ayah ku meninggal aku lah yang harus mengambil kewajiban ini. Keluarga ku adalah kekuatan dan juga kelemahan ku."ucap Anna.

" Tapi mereka justru memperlakukan mu dengan tidak baik, kau bahkan di paksa untuk terus mengirimi mereka uang, bahkan kau mengabaikan diri mu sendiri."

Anna terdiam, apa yang dikatakan joan memang benar adanya, terlalu fokus dengan kehidupan ibu dan adik-adiknya ia mengorbankan kehidupannya sendiri. Ia juga ingin menjadi gadis seusia nya menikmati bergaul, memanjakan diri dengan belanja pakaian baru dan salon, dia juga ingin refreshing tapi karena demi ibu dan kedua adiknya ia bahkan memakai pakaian yang hampir sama selama seminggu, bahkan beberapa kemeja yang ia pakai memiliki sedikit robekan yang selalu ia sembunyikan, ia juga ingin memakan Makanan enak yang sering ia dengar di perbincangkan teman sekantornya, ia juga ingin berkencan dengan seorang pria yang ia sukai, tapi dia malah mendapat kan riwayat leukimia stadium akhir yang tidak akan bertahan lebih lama lagi. Bahkan sampai akhir hidupnya mungkin kebahagiaan hanya khayalan saja. Anna terkejut saat joan menepuk bahunya.

" hei, kenapa kau diam saja." tanya joan.

" kau tahu joan, aku juga ingin seperti gadis-gadis lainnya, tapi aku tidak bisa, karena sampai akhir aku harus berkorban." ucap Anna membuat joan terdiam.

" hahaha bukankah mengorbankan satu orang untuk nyawa tiga orang itu sepadan, Dan aku akan melakukan itu. Untuk kehidupan mereka maka kehidupan ku bukan lah apa-apa." ucap Anna dengan tawa getir nya.

" apa kau tidak punya impian atau semacam keinginan." tanya joan.

" impian, sudah lama sekali rasanya aku tidak memikirkannya. Dulu aku selalu katakan pada ayah ku aku akan menjadi putrinya yang paling kuat, aku akan membawa keluarga ku keluar dari kesusahan, aku akan melindungi keluarga ku. Dan itu lah yang kini aku lakukan." ucap Anna dengan tersenyum manis tapi joan tahu ada sedikit getaran di sudut bibirnya dan setitik air disudut matanya yang mungkin bisa saja keluar kapan saja. Joan langsung menarik Anna kedalam pelukan nya, membenamkan wajah Anna ke dadanya.

" menangis lah Anna, tak perlu menjadi kuat tiap waktu, ada kalanya kau harus menangis agar kau baik-baik saja." joan mempererat pelukannya pada Anna saat merasakan tubuh Anna yang bergetar menandakan gadis itu tengah menangis. Joan mengelus rambut Anna .

" iya , menangislah Anna, dunia memang tidak pernah adil, keluarkan semua tidak akan ada orang yang menertawakan mu, menangis menandakan kau kuat, kau sudah berjuang sejauh ini , kau hebat Anna kau hebat, jadi mulai lah menghargai dirimu sendiri ok." ucap joan pada Anna.Anna mengangguk.

Setelah beberapa saat joan melepaskan pelukannya dan menangkap wajah Anna.

" sekarang jangan pendam semuanya sendiri lagi, ada aku disini Anna, aku akan selalu mendukungmu."

" terima kasih joan, terima kasih." joan menghapus air mata Anna yang terjatuh di pipinya.

" kau ingin tahu apa keinginanku." tanya Anna pada joan.

" apa keinginan mu."

" ada banyak sebenarnya, tapi satu hal yang paling aku ingin kan adalah menjadi seorang ibu. Aku ingin membentuk keluarga ku sendiri, aku ingin menciptakan keluarga yang penuh kasih, dan saling merangkul." Joan memperhatikan Anna, dia bahkan tidak menyangka Anna memiliki impian sesederhana itu.

" lalu apa kau ingin mewujudkannya." ucap joan menatap Anna yang kini balas menatapnya.

" Hahhahahah , rumah ku sudah sampai, kau ingin mampir sebentar." tawar Anna pada joan yang kini terkekeh karena merasa lucu dengan pertanyaan nya seolah ia tengah mengajak Anna untuk mewujudkan impiannya, ia rasa ia mulai gila, ia mengusap rambut nya ke belakang.

" aku rasa lebih baik aku pulang" ucapnya merasa agak canggung.

" baiklah, hati- hati dijalan." ucap Anna

" iya istirahat lah, besok kita jumpa di kantor." ucap joan.

" joan sekali lagi terima kasih, aku senang untuk hari ini." ucapnya.joan mengangguk senang.

" ya aju juga, sekarang masuk dan istirahat lah, aku pamit bye." joan berjalan pergi menjauhi rumah Anna menuju rumahnya sendiri.Anna memperhatikan joan yang sudah berjalan jauh, setetes darah keluar dari hidungnya, dengan perlahan Anna menyentuh darah itu dan setetes air mata meleleh membasahi pipinya.

" Sekarang aku tidak akan memiliki impian lagi, karena aku tidak akan menjadi seorang ibu."

Joan kini berjalan dengan sedikit Frustasi karena malu dengan apa yang ia katakan tadi beberapa kali ia menarik rambutnya karena masih terpikir dengan kejadian tadi.

" astaga apa yang aku lakukan, aku bahkan memeluknya, dan apa itu tadi, ' apa kau ingin mewujudkannya' aku pasti sudah gila." ucapnya pada dirinya sendiri.

1
nad2345$
foto terakhir nya 😭
nad2345$
hahaha rasakan tuh
nad2345$
ayo bwrkemas buruan
nad2345$
ups sadar pak
nad2345$
ryan ember ya bun🤣
nad2345$
akhirnya anna lebih berani lagi
Capten Muda
aduh thor pelan pelan thor, bnjir nih
Capten Muda
kok nyesek ya, kayak foto terakhir
Capten Muda
malu banget nggak sih
Capten Muda
rasain tuh
Capten Muda
alahai balas joan
Capten Muda
pahlawan kita
Capten Muda
GO go anna
Capten Muda
mehh, 🤨
Capten Muda
jir swag
Capten Muda
waw daebak
Capten Muda
Kata-kata nya relate
Capten Muda
sedih jir😭😭
Capten Muda
aw hati mungilku tercubit
Capten Muda
nyesss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!