NovelToon NovelToon
The Sincerity Of A Prince'S Love

The Sincerity Of A Prince'S Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Fitria

Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.

Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.

Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.

Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.

Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.

Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07

"Istri ku," ujarnya menatap lembut Shen Yue.

Shen Yue tersenyum dan mendekat, Pangeran Han langsung memeluk istrinya.

Zie Su menunduk karena tak ingin matanya melihat sesuatu yang tak seharusnya di lihat, padahal ia sudah terbiasa, karena memiliki Tuan yang seenaknya. Saat Zie Su menatap keduanya.

Zie Su "..... " Zie Su tak bisa berkata-kata, lagi dan lagi ia di tinggal begitu saja, Pangeran Han menggunakan teleportasi, sehingga bisa menghilang dan dalam sekejap Pangeran Han dan Shen Yue akan sampai ke tempat tujuan.

"Nasib ku," ujarnya, ia tak bisa protes, hanya seorang pengawal tak memiliki hak, jika protes dan terdengar oleh Pangeran Han, bisa saja ia di kirim ke jauh, mungkin ke ujung bumi.

Di Kediaman Tian.

Pangeran Han dan Shen Yue datang ke halaman kediaman Tian, tentu Shen Yue terkejut, untuk ketiga kalinya ia datang berkunjung ke kediaman ini.

Pangeran Han masih memeluk Shen Yue, para penjaga membungkuk hormat pada Pangeran Han.

Pangeran Han memasang wajah datar, ia tak menanggapi para penjaga kediaman Tian, Pangeran Han melangkah begitu saja, Shen Yue menahan langkahnya.

Pangeran Han pun menoleh, "Istri ku? " ujarnya mengusap lembut pipi Shen Yue.

"Kenapa kemari? kenapa tak memberitahu sebelumnya?" tanya Shen Yue dengan ekspresi tak terbaca.

"Hanya berkunjung biasa, bibi dan paman mengundang kita, apa kita akan menolaknya?" ujar Pangeran Han.

Shen Yue masih terdiam, Pangeran Han melihatnya lalu berkata seenaknya, "Apa tidak mau? jika begitu ayo kita kembali saja."

Shen Yue menatap kesal pada Pangeran Han, bukankah ini sudah terlanjur? jika mau bertanya ya sebelum berangkat, ini sudah ada di kediaman Tian, lalu jika mereka kembali bagai mana dengan namanya, Pangeran Han memang tak memperdulikan reputasinya. Tapi Shen Yue sangat peduli, ia tak ingin reputasinya rusak, ia malu pada ayah mertuanya.

Pangeran Han masih menghadap pada istrinya, "Yue'er, jangan sungkan katakan saja, apa kita akan kembali?"

"Tidak. Tapi aku tak membawa buah tangan," ujar Shen Yue.

Pangeran Han menatap mata indah istrinya, lalu menyerahkan sesuatu pada tangan lembut dan cantik itu, "Ini hadiah yang harus istriku berikan!"

"Baiklah, ayo kita masuk," ujar Shen Yue dengan ekspresi wajah tenangnya.

Pangeran Han tersenyum tipis, ia melangkah masuk bersama sang istri, kepala pelayan kediaman Tian menyambut keduanya.

Tuan besar Tian dan Nyonya Tian menyambut hangat keduanya, mereka langsung menuju ruang makan , di meja makan sudah banyak tersedia makanan.

"Ayo Nak duduk lah," ujar Nyonya Tian pada Pangeran Han.

"Bibi, ini ada sedikit hadiah," ujar Shen Yue mengulurkan tangannya, ekspresi wajahnya tetap terlihat tenang, sedikit sulit di baca, kecantikannya tak pernah luntur meski ia tak sempat merapikan penampilannya.

Nyonya Tian tersenyum, "Terimakasih," ujarnya.

Pangeran Han duduk bagitu juga Shen Yue, Tian Si pun datang ke ruang makan, ia terlihat begitu berbeda, terlihat dewasa, dan anggun.

Tian Si tersenyum ke arah pangeran Han, "Kakak," ujarnya tanpa sungkan duduk di dekat Pangeran Han.

Pangeran Han menghela napas, Shen Yue tersenyum terlihat semakin sempurna kecantikannya.

Tuan dan Nyonya Tian saling menatap saat melihat ekspresi wajah Shen Yue yang justru tersenyum, seperti tak ada yang mengganggu pandangannya.

"Pangeran Han, Paman sengaja mengundang kalian berdua, Paman ingin makan malam bersama, sudah sangat lama kita tak makan malam bersama, bukan?" ujar Tuan besar Tian.

Pangeran Han mengangguk, ia menatap makanan di meja banyak yang serba udang, sedangkan istrinya tak begitu suka makan udang.

"Nak, ini semua makanan kesukaan Si'er," ujar Nyonya Tian tersenyum pada Pangeran Han. Udang di buat berbagai hidangan, intinya semua serba udang.

Pangeran Han mengangguk, ia menoleh pada Shen Yue, ia khawatir pada istrinya. Tapi Shen Yue bersikap tenang seperti biasa seolah di hadapannya bukan lah masalah besar.

Setelah Tuan besar Tian memulai, Pangeran Han akan mengambil makanan. Tapi Tian Si mengambilkan nasi dan mencapitkan beberapa udang dan sayur ke mangkuk Pangeran Han, dengan senyum manisnya Tian Si berkata, "Kakak Han, silahkan di makan."

Pangeran Han menerima dengan perasaan campur aduk, sekarang Tian Si sudah menjadi seorang gadis, jadi terlihat tak pantas saat menyiapkan makanan untuk Pangeran Han.

"Nak, makan lah yang banyak, tadi bibi bersama Si'er yang memasak, ia telah belajar agar nanti jika ada yang melamarnya, ia sudah pandai memasak," ujar Nyonya Tian.

"Hem, Bibi mu benar lihat lah Si'er tumbuh menjadi gadis cantik dan manis bukan begitu Pangeran Han? " ujar Tuan besar Tian.

Pangeran Han tak menjawab, ia merasa tak nyaman dengan tatapan paman dan bibinya kali ini, yang lebih fokus pada Tian Si dan dirinya. Tapi istrinya seperti tak di anggap. Pangeran Han tak protes, Bibinya begitu sangat menyayanginya jadi tak mungkin dirinya mengecewakan sang bibi.

Shen Yue makan dengan tenang, hingga habis, Nyonya Tian hanya melirik dengan ekor mata, sedangkan Tian Si tersenyum puas. Tapi siapa yang akan menyangka, jika Pangeran Han memperhatikan ketiga orang itu, Pangeran Han melihat senyum puas Tian Si, ia juga melihat paman Tian yang tersenyum meremehkan dan juga sikap bibinya. Pangeran Han sedikit tak percaya dengan sikap bibinya.

Pangeran Han makan begitu sedikit, hingga di mangkuknya masih tersisa.

"Nak, makan lah yang banyak, Si'er sudah memasaknya untuk mu," ujar Nyonya Tian dengan penuh perhatian.

"Bibi, sepertinya akhir-akhir ini Bibi tak memperhatikan keponakan mu lagi, sekarang Aku sudah tak menyukai udang, hingga rasanya sedikit membuat ku mual," ujar Pangeran Han tanpa sungkan.

Shen Yue langsung menoleh ia begitu terkejut, sejak kapan suaminya berani berkata kasar pada bibinya, setahu Shen Yue Pangeran Han selalu menjaga perasaan bibinya, Pangeran Han begitu sangat menghormati bibinya. Tapi kenapa malam ini berbeda.

1
Mbu'y Fahmi
penarasan apa alasan pangeran han ? dan apa yg terjadi di masa lalu shen ?
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
Fitria: Terimakasih Kak
total 1 replies
Mbu'y Fahmi
apakah anak kecil itu anak nya shen yue ?
ah masih teka teki... lanjut thor...😊
Bunda
Semangat untuk upnya ya thor 🤗🤗
Bunda
Semoga rajin upnya 🤗
Fitria: Terimkasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!