pernikahan yg di idam-idamkan selama ini yg menurut nya awal dari kebahagiaan nya karena telah berhasil menikahi sang kekasih, ternyata awal dari kehancuran nya.
di mana setelah ucapan sah di ikrarkan sang pengantin perempuan di tinggalkan oleh suaminya yg pergi mengejar cinta yg baru.
sakit,hancur dunianya seakan runtuh mendengar kata-kata suaminya di depan para tamu bahwa dia terpaksa menikahinya karena sudah terlanjur, para tamu saling berbisik, ada yg kasihan dan ada juga yg mencemo,oh. karena anak tunggal dari PT MAHESA GROUP menikahi gadis biasa.
apa setelah 5 tahun ini hanya dirinya yg berjuang? begitu bodohnya dia karena tidak mengetahui perselingkuhan sang kekasih.sekarang nasi sudah menjadi bubur dia akan menghadapi kerasnya dunia terutama menghadapi mulut para tetangga.
apakah yg di lakukan gadis ini untuk menghadapi keras nya kehidupan
dan apakah mereka akan bertemu lagi setelah sekian lama berpisah??
simak kisah ADARA LARASATI NUGROHO DAN FEBIAN ALEXANDER MAHESA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
"Di panggil tuh sama bos?". Kata Dita tiba-tiba.
"siapa?tanya Ayana.
"dara".
"kenapa?
"Lo tanya lagi gue timpuk pake sepatu pala Lo?"ucap dita yang geram dengan pertanyaan Ayana.
"kenapa?" bukan nya menjawab Dita malah bertanya kepada dara.sedangkan dara mengedikkan ke dua bahu nya.
"kenapa sih kalian?" tanya Dita penasaran.
"sebaiknya gue temui bos dulu?" ucap Adara yg langsung berdiri dari duduk nya.
"ada apa sih?" tanya Dita penasaran.
"kepo?" jawab Ayana cuek yg membuat Dita menggerutu dan kembali ke tempat nya.
Sampai di ruangan bos nya adara langsung masuk tanpa mengetuk pintu, biar di bilang tidak sopan dia tidak perduli lagian tidak ada orang juga yang melihat.
"kenapa kamu panggil saya ke sini?" cerocos Adara yg langsung menyerbu Alex yang sedang bekerja.
Alex melirik nya sedikit lalu kembali ke pekerjaan nya.
"berhenti bertingkah bodoh Alex!" ucap Adara yg memukul meja kerja Alex.
Alex pun mendongak dan menutup laporan yg sedang dia periksa.
"tolong buat kan saya kopi!" kata yg keluar dari mulut Alex mampu membuat Adara sok setengah hidup.
"kamu benar-benar sudah gila!"
"terserah!yang jelas mulai sekarang tugas mu kalau pagi buat kan kopi untuk ku setelah itu kamu kembali bekerja?" kata Alex santai.
Jangan di tanyakan bagaimana wajah Adara sekarang!
"kenapa harus saya!saya banyak pekerjaan dan itu bukan tugas saya!
"kalau begitu mulai sekarang itu akan menjadi tugas mu?".titah nya tanpa penolakan.
"saya tidak mau!" tolak nya keras.
"jangan gila kamu Alex, saya masih banyak pekerjaan!kalau kamu mau kamu bisa menyuruh OG yg melakukan nya!" lanjutnya lagi
"saya tidak ingin ada penolakan ibu Adara!".
"terserah saya tidak perduli!" setelah mengatakan itu dara pun langsung keluar dan membanting pintu sehingga Dion yg lewat pun kaget.
"astaghfirullah Adara! Kenapa Lo banting pintu bos?" tanya Dion yg tidak habis pikir dengan keberanian dara.
"jangan kan pintu orang nya saja gue banting!" setelah mengatakan itu dara angsung kembali ke mejanya dan langsung mendudukkan diri dengan kasar.
"kenapa Lo?" tanya Ayana yg melihat wajah dara merah.
"sialan tu Alex masa gue di suruh buat kan dia kopi? Emang gue gk ada kerjaan apa?". beber Adara marah.
"serius Lo? Masa sih...belum selesai Ayana bertanya Dita sudah muncul dengan wajah garang nya.
"dari mana aja si Lo? Di suruh ke ruangan bos malah kelain tempat!noh bos marah tadi nelpon gue katanya Lo gk ada keruangan nya.
Sedangkan Adara dan Ayana tercengang mendengar nya.
"gue baru ke luar dari ruangan nya?".
"kalau Lo dari ruangan nya,kenapa dia telpon gue dan menyuruh gue untuk panggil Lo?"
"terserah Lo?"gue mau lanjut kan kerja gue?"
Dita pun kembali ke mejanya belum sempat dia duduk telepon yg berada di mejanya berbunyi langsung dia mengangkat nya,dan suara seseorang langsung menyemprot nya di seberang sana dan kembali lagi ke ruangan adara.
"dara tolong kamu ke ruangan bos sekarang gue di semprot oleh si muka datar!" pinta Dita yg sudah berada di dekat dara.
"biarkan saja jangan di angkat!".kata dara yg membuat Dita menganga.
"kembali ke tempat mu!gue tidak akan ke ruangan nya!".titah Adara yang membuat Dita diam di tempat nya.
"kenapa si Lo Dita?mau ganti ruangan Lo,dengan senang hati?" ucap Ayana yg merasa lucu melihat ke diaman Dita.
"dara kalau Lo tidak ke ruangan bos hari ini juga gue akan di pindahin di anak cabang bersama Yoshua!" ungkap dita yg sudah menangis...
"haaa masa!"kaget Ayana yg tidak percaya dengan kata -kata Dita .
"emang ada tampang gue yg bohong?"sergah Dita.
"dasar Alex gila!".setelah mengatakan itu dia langsung keruangan Alex dan sekali lagi dia tidak mengetuk pintu sedangkan Alex dia sedang duduk di kursinya menyenderkan kepalanya sambil memejamkan mata.
"dasar gila!" cercanya
"buat kan kopi untuk saya dan teman Lo aman di sini,atau!"kata Alex menggantungkan ucapan nya.
"dasar sinting!" dan dara pun mau tidak mau dia membuatkan kopi untuk Alex. Mana mungkin dia melihat Dita di pindahkan di kantor cabang, apalagi tadi Dita menangis.
tiba di patri dapur dara pun segera memasak air dan mencari kopi, dia masih ingat selera kopi ke sukaan Alex tapi dia tidak akan membuat kan nya.
Setelah kopinya jadi dia langsung membawa nya keruangan Alex.
"silahkan kan pak di minum kopi nya?saya permisi dulu masih banyak kerjaan?" kata dara yg langsung meninggalkan ruangan Alex.
Sedangkan Alex tau pasti dara akan mengerjai nya tapi dia tidak menggubris nya dia akan membiarkan saja Adara melakukan kan nya.
Mungkin ini adalah sedikit hukuman dari Adara untuk nya,walaupun harus tersiksa tapi dia akan melakukan nya.
"maaf kan aku dar,aku akan melakukan apa saja untuk membuat mu berada di dekat ku sekalipun kamu membenci ku?" ucapnya lirih.
"bagaimana?" tanya Ayana to the poin.
"beres tinggal buat kan kopi dan setelah itu tunggu dia bolak balik kamar mandi?" jawab Adara setelah itu mereka tertawa.
sudah satu bulan adara memiliki pekerjaan tambahan dia sudah tidak memberikan garam lagi ke pada Alex,sejak Alex mengalami muntah -muntah.
saat mereka sedang menyantap makan siang tiba-tiba seorang wanita cantik dan berpakaian sexi menghampiri mereka dan menanyakan ruangan pak FEBIAN.
"permisi mbak,apakah pak FEBIAN ada di tempat?" tanya wanita itu.
"apakah Mbak nya sudah buat janji?". Dita bukan nya menjawab malah balik tanya.
"sudah dan beliau menyuruh saya ke sini,mengantar kan makan siang?"jawab wanita itu lagi?".
"oh kalau begitu biar teman saya saja yg antar mbak?" ucap Dita yg membuat Ayana dan darah melotot. .
" umm dar tolongin antarkan mbak ini keruangan bos!" titah Dita cengi ngira.
"ogah gue, suruh Ayana saja ,apa mata mu buta gue sedang makan!" tolak Adara yg tidak ingin di ganggu. Bukan, ralat karena dia tidak ingin mengantarkan wanita ini.
"tidak perlu,tunjuk saja di mana ruangan nya biar saya yg ke sana sendiri?". ucapnya yg merasa tidak enak juga.
"oh kalau begitu mari saya antar kan mbak nya ke ruangan bos?".ucap dita yg tidak enak juga dengan tamu bos nya.
"dari tadi kek!" sinis Ayana yg membuat Dita mem pelototi nya
" siapa ?" tanya Ayana setelah melihat Dita menjauh.
"mana gue tau! kekasih nya mungkin?"
"bisa jadi?".
"sudah kembali makan sebentar lagi jam istrahat selsai?"
"mungkin sudah tidak tahan nge jomblo dia?"
"mungkin saja!" .
tiba di luar ruangan Alex, dita pun mengetok pintu.
"masuk?"sahut Alex setelah mendengar pintu di ketok.
" silahkan mbak kalau begitu saya tinggal dulu?".ucap Dita sopan dan wanita itupun masuk ke ruangan.
"kalian menyebalkan!" protes Dita setelah bergabung kembali dengan Ayana dan dara.
"siapa suruh cari muka, orang mbak nya tadi minta petunjuk lah Lo yang nawarin diri?" ucap Ayana terkekeh.
"sudah selsai kan makan Lo sebentar lagi waktu istrahat habis.!" kata Adara.
tidak terasa waktu sudah sore dan sebentar lagi jam menunjukan waktu pulang,sedangkan wanita sexi tadi belum juga keluar dari ruangan begitupun dengan Alex.
"sedang apa mereka di dalam sana?" tanya Ayana kepo.
"mana gue tau!"
"jangan-jangan?" kata-kata Ayana menggantung karena Dita datang dan membahas masalah yang sama.
"gue belum lihat wanita tadi keluar dari ruangan pak Iyan?".cerocos Dita.
" itu juga yg sedang kami omongi kira-kira mereka sedang apa ya di dalam?" timpal Ayana yg penasaran sedangkan Adara hanya cuek saja masa bodoh dengan urusan Alex dan wanita tadi .
"dar Lo tidak penasaran?" tanya Dita
"tidak!" jawab nya singkat.
"tidak mungkin kan hanya makan siang selama ini, kecuali pak Alex makan siang nya bukan nasi tapi yg lain?"
"otak Lo sudah mulai jorok?".
"ya bisa jadi kan!".
"bukan urusan kita?"
"eh mau kemana Lo?" tanya Dita yg melihat Dion dari luar kaca. Ya ruangan nya dara dan Ayana di kelilingi oleh kaca sehingga mereka bisa melihat orang yg berlalu lalang.
" keluar sebentar, pak Iyan suruh ambil pakaian nya di mobil?".ungkap Dion yg membuat tiga gadis itu saling pandang. Ya tiga gadis karna dara masih perawan walaupun sudah janda.
" jangan bilang kalau mereka itu!!" kata Dita yg menutup mulut nya.
"mereka apa?" tanya Dion juga penasaran.
"sebaik nya Lo segera ambilkan pakaian bos sebelum dia mengamuk!" titah Adara menengahi rasa penasaran Dion.
"kalian memikirkan apa yg gue pikirkan juga kan?" tanya Ayana.
Jam pulang pun tiba mereka duduk di ruang tunggu karena di luar masih hujan. Saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba mereka berhenti karena mendengar suara seseorang yg menelpon. Mereka melihat tampilan wanita tadi yg berbeda dengan tadi siang, pakaian nya pun sudah di ganti sehingga memperkuat dugaan mereka bahwa sudah terjadi sesuatu antara bos nya dan sang wanita.
Dita menyenggol Ayana sehingga Ayana pun melirik nya.
mereka sedang sibuk dengan bahasa isyarat mereka sehingga deheman seseorang menyadarkan nya.
" saya tau kalian sedang mem bicara kan saya? Buang jauh -jauh pikiran kotor kalian !" ucap Alex yang membuat Ayana dan Dita mati kutu.
Yah,,,Alex tau bahwa karyawan nya sedang membicarakan antara diri nya dan wanita di samping nya ini.
"asal kalian tau wanita ini namanya Tamara dan dia adalah sekretaris saya, kenapa dia lama di ruangan saya karena dia sedang menyelesaikan proposal karena sebentar lagi kita akan menemui klain dari luar.dan mengenai pakaian tidak mungkin kami memakai pakaian seharian? Katanya menjelaskan tapi matanya melihat ke arah Adara sepertinya dia juga ingin memberitahukan Adara takut Adara salah paham.
"maaf kan kami pak?kami tidak memikirkan apa -apa?" elak Dita si paling jago ngelak.
"kalian tidak perlu berfikir yg macam -macam karena saya sudah menikah dan saya tidak mau hal ini membuat istri saya tambah membenci saya?" lanjut nya lagi dan tatapan nya melihat ke arah Adara yg sedang sibuk dengan hp nya.
"aduh boss,istri pala lu peak,mantan bos,mantan!" teriak batin Ayana sambil melirik Adara yg masih sibuk dengan hp nya.