Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady".
Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Jazz dan satu anak buahnya yang menggiring Domanick untuk ikut bersamanya sangat ketakutan anggota group Limson bisa menembus pertahanan terakhir group Salvator.
Gilbert berlari dan terus menembak satu persatu anggota Salvator yang menghalangi jalannya menuju sumber teriakan Lindsey.
Hingga akhirnya, seluruh anggota Salvator yang menghalangi langkah kaki Gilbert berhasil dia singkirkan!
"Kau tidak akan berhasil membawa ku Jazz," Domanick tersenyum picik.
"Tutup mulutmu!"
"Takdir hidup mu itu selalu kalah dariku jadi jangan berharap kali ini kau akan menang!"
"Diam!" Jazz menempelkan pistol dikepala Domanick.
Membuat Jazz dan Domanick berhenti berjalan begitu juga anak buah Jazz yang melihat Jazz sudah diujung emosi yang tidak bisa dia kendalikan akibat diolok-olok Domanick.
"Bos jangan tembak dia satu-satunya yang bisa meloloskan kita!" sambil terus waspada.
Akhirnya Gilbert dan beberapa anggota group Limson tiba ditempat Jazz dan Domanick berdiri saat ini.
Prok.
Prok.
Prok.
"Rupanya beginilah tingkah seekor kucing yang memaksa menjadikan dirinya sebagai singa, dengan menodong orang yang tangan dan kakinya terikat?" Gilbert mendekati Jazz.
Seketika Jazz dan satu anak buahnya pun semakin panik, dia tidak tau harus berbuat apa kali ini! Dilihatnya anggota group Limson sudah berjejer dibelakang Gilbert.
"Jangan mendekat atau aku tembak kepala Tuan mu ini!" ancam Jazz.
Gilbert malah tertawa terbahak-bahak melihat wajah ketakutan Jazz yang membuatnya merasa terhibur.
"Jazz, Jazz kau sebut kau itu ketua group mafia? Kau bahkan tidak berani bertarung dengan ku satu lawan satu! Jadi sebelum kesabaran ku habis letakan senjata mu!" teriak Gilbert, tulang pipi Gilbert sudah mengeras dan dia sudah tidak sabar ingin menghabisi Jazz.
"Kalian semua yang letakan senjata kalian! Jika tidak aku akan menembak kepala Domanick, aku tidak main-main Bert!"
Satu anak buah group Salvator pun ikut menodong kepala Domanick.
"Sit," umpat Gilbert.
"Kau tidak mau kan Domanick mati?" Jazz kali ini berlindung dibalik tubuh Domanick sementara pistol itu tetap menempel dikulit kepala belakang Domanick.
Mau tidak mau Gilbert meletakkan senjatanya karena posisi Jazz berlindung dibalik tubuh Domanick.
Jazz perlahan mundur terus menjauh dan Gilbert tetap perlahan mengikuti langkah kaki Jazz yang menjadikan Domanick sebagai pelindungnya.
Hingga tibalah Jazz di salah satu pintu menuju ruangan bawah tanah, tempat terakhir yang bisa mengeluarkannya dari kediamannya yang sudah dikepung habis oleh anggota group Limson.
Anak buah group Salvator akhirnya membukakan pintu menuju ruangan bawah tanah tersebut dan Jazz serta satu anak buahnya itu, masuk kedalam pintu ruangan bawah tanah setelah mendorong tubuh. Domanick.
"Tuan," buru-buru Gilbert mengambil kapak besar yang ada didinding kediaman Jazz untuk memotong rantai yang sudah mengikat tangan dan kaki Domanick.
"Yang lain cepat buka pintu itu!" teriak Gilbert.
"Aku yakin itu ruangan bawah tanah Bert, kita tidak tau tembus kemana ruangan bawah tanah itu!" ujar Domanick.
Benar saja beberapa anggota group Limson melakukan pengejaran untuk menangkap Jazz dengan masuk ke pintu bawah tanah tersebut! Mereka menyusuri lorong bawah tanah yang ternyata cukup panjang! Keluar dari ruangan bawah tanah itu, ternyata tembus ke sebuah toko minimarket yang ternyata dibangun sebagai pintu rahasia Jazz jika dalam keadaan darurat.
Sialnya petugas mini market tersebut malah tidak mau membuka mulut kemana Jazz dan anak buahnya itu pergi! Sampai disini, group Limson kehilangan jejak keberadaan Jazz dan satu anggota Salvator.
Tapi mereka akhirnya berhasil membebaskan Domanick, Lindsey, dan kedua anaknya.
Dalam perjalanan menuju kediaman Domanick, Gilbert masih belum tenang karena dia belum bisa menangkap Jazz.
"Tuan, bagaimana? Jazz dan satu anak buahnya berhasil kabur, belum lagi anggota group Salvator yang berada di Hongkong jumlahnya masih cukup banyak!"
"Tenanglah, kita pasti bisa menemukannya! Aku akan sebar sebanyak-banyaknya informan untuk bisa mengetahui posisi Jazz, aku yakin para anggota Salvator pasti akan tiba di negara ini setelah mereka tidak mendapatkan kita di sana!"
"Dan kau akan menaruh orang di bandara, Tuan?"
"Iya, karena itu pastikan senjata dan peluru kita dalam jumlah yang aman, kita akan segera menyerang dan menangkap Jazz!"
"Baik Tuan!"
"Aku akan turun disini!"
"Anda mau kemana Tuan?"
"Aku akan jemput Naura dan Omanya pulang ke rumah, mereka pasti senang karena Tuan Domanick, Nyonya Lindsey dan tuan muda Stanley, Steiner telah berhasil kita bebaskan!"
"Baik Tuan! Berhati-hati lah!" ujar salah satu anggota group Limson.
Gilbert akhirnya turun dari mobil lalu memilih menggunakan taxi untuk menjemput Naura dan Nyonya Larisha.
Setibanya di hotel Gilbert segera mengetuk-ngetuk pintu, tapi dari sini Gilbert iseng ingin menguji kesigapan Naura.
Naura dan Nyonya Larisha ketakutan mereka takut kalau yang mengetuk pintu adalah group Salvator! Naura pun segera meraih pistol untuk berjaga-jaga.
"Nola, hati-hati,"
"Oma dibelakang Nola saja, Nola akan intip dulu untuk melihat siapa yang datang!"
Naura dan Nyonya Larisha berjalan kedekat pintu, dari lubang kecil pintu Naura melihat keluar kamar hotel untuk mengetahui siapa diluar, tapi ternyata kosong tidak ada orang.
"Bagaimana Nola?"
"Kosong Oma, mungkin hanya orang iseng,"
"Ya sudah kita kembali saja ke ranjang," kata Nyonya Larisha.
Tok.
Tok.
Tapi pintu kembali diketuk, dan Naura sudah yakin bahwa itu adalah anggota Salvator yang akan menyerangnya.
"Oma, aku akan membuka pintu dan akan langsung menembak, Oma pokoknya jangan jauh-jauh dari Nola,"
"Tapi bagaimana jika kau kenapa-kenapa?"
"Oma, darahku mengalir darah mafia terbesar di negara ini, aku tidak akan kenapa-kenapa,"
"Nola, berhati-hati lah Oma takut!"
Naura langsung membuka pintu dengan cepat dan menodongkan pistol, tapi pistol belum sempat ditembakkan Gilbert sudah menekuk tangan Naura lalu mengambil pistol dari tangan Naura dengan secepat kilat.
"Dady!" Naura langsung memeluk erat Gilbert setelah melihat ternyata Gilbert orang yang datang.
"Eh eh eh Nola lepas-lepas! Kau tidak boleh memeluk Gilbert seperti itu walau bagaimanapun kalian tidak sedarah!" ujar Nyonya Larisha.
"Memangnya kenapa Oma?"
"Pokoknya tidak boleh, bisa-bisa ada yang terbangun akibat tubuhmu menempel begitu!"
"Oma mu benar Nola, jangan lagi memelukku seperti barusan!"
Karena tidak mau Omanya sampai tau kalau sebenarnya memang Naura menaruh hati pada Gilbert, akhirnya Naura pun patuh dan melepaskan pelukannya dari tubuh Gilbert.
"Bagus Nola, kau cukup sigap!"
"Dasar Dady iseng, awas ya nanti Nola balas loh," goda Naura.
"Bert bagaimana?"
"Mari kita pulang Nyonya Risha, Tuan Nick dan yang lainnya sudah menunggu anda dan Naura!"
"Kau berhasil Bert?"
"Belum berhasil nyonya, karena Jazz berhasil melarikan diri!"
"Itu tidak penting, yang penting kau sudah berhasil membawa pulang anak, menantu dan kedua cucu laki-laki ku dengan selamat, terimakasih banyak Bert!"
"Oma ayo kita pulang, Dady pasti sudah sangat merindukan kita!"
"Iya Nola!"
Akhirnya ketiganya naik kedalam taxi yang sudah disiapkan oleh Gilbert! Nyonya Larisha duduk dikursi depan, sementara Gilbert dan Naura duduk dibangku belakang mobil.
Habis ini tahan nafas ye😁