perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teman yang sesungguhnya
Grace yang sekarang bekerja sebagai waiters disalah satu cafe kecil dipusat kota. Dia memutuskan untuk hidup mandiri tanpa mengandalkan siapaun. Dia juga memutus akses kepada siapaun temannya terutama megan dan maura
Sejak kejadian malam itu dia malu pada dirinya sendiri karena melakukan itu pada darren dan berakhir dia bermusuhan dengan maura.
Sebenarnya dia ingin meminta maaf pada maura namun dirinya terlalu malu untuk bertemu maura
"apa tidak capek kamu bekerja seharian begitu grace?"
"ma-maura?" ujar grace terkejut
"hm? Kenapa kau terkejut seperti itu melihatku . Aku bukan hantu"
"ke-kenapa kau bisa ada disini?"
."ini tempat umum grace .. Kalau kau lupa..siapapun boleh kemari" ujar maura santai
Grace merutuki pertanyaannya pada maura "kau mau pesan apa"
"americano saja seperti biasa"
Grace hanya mengangguk lalu bergegas dia ke dapur untuk membuat pesanan maura. Sesungguhnya dia gugup karena bertemu dengan maura disaat uang tidak tepat menurutnya
Setelah selesai dia menghidangkan minuman pesanan maura itu dan akan bergegas pergi namun maura mencegahnya
"duduklah ..aku sudah ijin kepada bosmu agar kau bisa mengobrol denganku" ujar maura
"sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan maura..semua sudah berakhir .anggap saja kita tidak pernah kenal"
"jadi...kau tetap tidak mau meminta maaf padaku?"
Grace gugup jujur saja dia ingin tapi dia enggan menjatuhkan harga dirinya didepan maura
"aku tidak pernah merasa bersalah tentang apapun" ujar grace
"baiklah... Akan ku beritahu apa saja kesalahanmu grace... Kau memberiku obat perangsang .ingat? Kau bahkan terus mengolok-olokku padahal saat itu aku sudah diam dan bersabar .. "
Grace menutup mata nya sesaat dan menghela nafas panjang. Dia sudah kalah dari maura..
"aku minta maaf untuk itu"
"lalu.. Kau menggoda kekasihku..itu terparah"
"kekasih?"
"ya.. Orang yang kau ganggu waktu itu adalah kekasihku.. Kenapa?"
"tidak..aku hanya terkejut saja karena selam ini kamu tidak pernah bicara apapun tentangnya"
"memang sengaja ..karena aku tau kau pasti akan lebih iri kepadaku" ujar maura
"aku tidak iri"
"kau iri higga nekat membuatku hampir diculik oleh eleanor"
"maaf soal itu" ujar grace
"tapi aku kemari bukan untuk membahas itu.. "
"lalu?"
"begini .sebenarnya aku sudah berjanji untuk tidak mengatakan ini .tapi sepertinya aku tidak tega melihatmu" ujar maura
"apa maksudmu?"
"pertama aku mau memberikan syal ini untukmu..sebentar lagi musim dingin jadi pakailah ini"
"tidak .aku tidak butuh"
"kau memang tidak butuh tapi kau akan terkejut jika tahu ini dari siapa"
"aku tidak mau tahu"
"grace..berhentilah iri padaku.. Hidupmu lebih hebat dari yang kau kira... Jangan pernah melihatku sebagai tolak ukur kebahagiaanmu ... "
"aku tidak begitu"
"tapi aku tau perasaanmu seperti itu"
Grace hanya diam sambil meremat perlak yang masih dipakainya " sudahlah maura..jika tidak ada hal penting yang kau bicarakan sebaiknya kau pulang saja .aku harus bekerja"usir grace
"sebentar grace... " cegah maura
"apa lagi?"
"tante nichole..."
Seketika tubuh grace membeku mendengar nama itu. Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan mama nya untuk meminta kejelasan soal hasil tes rumah sakit dan soal ayahnya
"kenapa mama ku?" tanya grace
Maura tersenyum tipis dan menyuruh grace duduk " kuatkan dirimu dulu baru aku akan bercerita"
"langsung saja ke intinya"
"mama mu pernah datang kepadaku beberapa saat lalu .sekitar lima bulan yang lalu.. Dia datang dengan mata sembab ku pikir dia bedebat lagi denganmu .namun ternyata tidak ."
Grace masih diam menyimak apa yang akan diucapkan maura.
"beliau memintaku untuk menjagamu .padahal saat itu kita bersitegang namun aku tidak menceritakannya.."
"tante nichole sakit tumor otak dan sudah stadium akhir..dia..dia melewati sakitnya sendirian dirumah sakit karena dia tidak mau merepotkanmu"
"dimana mama sekarang?"
"dia dirumah sakit . Kemarin sore baru selesai dikemo"
grace tanpa sadar menitihkan air mata. Selama ini dia terkenal angkuh dan tidak oeduli pada siapapun. Untuk pertama kalinya dia menangis
"syal itu adalah buatan tangan mama mu sendiri grace... Dia berpesan kepadaku untuk menjagamu .bahkan semua biaya yang kau dapat itu adalah hasil menabung tante nichole untukmu .karena dia tau umurnya tak akan lama lagi"
"dia menjadi wanita malam karena hanya itu dia bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu cepat".
"maura... Aku salah" isaak grace
"didunia ini tidak ada yang benar grace... Sekarang ayo ikut aku betemu dengan tante nichole sebelum kau menyesal"
"tapi pekerjaanku bagaiman?"
"aku akan membayar komopensasi mu .ayo ikuti aku" ujar maura
***
Setelah semua selesai grace bersama maura menuju rumah sakit tempat tante nichole dirawat
"maura... Apa benar mama sakit?"
maura hanyabtersenyum tipis dan meraih tangan grace " percayalah keajaiban tuhan grace.. Jika takdirnya mama mu sembuh pasti dia akan sembuh begitu pula sebaliknya"ujar maura
"emm..maura..terimaksih ya"
"untuk apa?"
"karena kamu masih menganggapku teman disaat semua orang mengucilkanku"
"itulah guna seorang teman grace... "
Grace mengulum senyumnya dnegan tingkahbpolos maura dia menyesal telah menjebak maura waktu itu namun waktu akan terus berjalan jadi yang bisa grave lakukan hanya berbuat baik pada maura
"disana grace .ruangan tante nichole".
Grace berjalan mengikuti maura dari belakang namun tiba-tiba saja maura terhenti " sepertinya sedang diperiksa oleh dokter grace"
"kita tunggu saja disini" ujar grace
Setelah beberapa saat menunggu dokterpun keluar dari ruang rawat tersebut
"bagaimana dok?" tanya maura
"kondisi semakin lemah.. Tapi saya sudah berusaha menyuntikkan obat agar dia bisa bertahan hingga anaknya datang
"anaknya akan datang dokter tenang saja" ujar maura
"saya berharap juga seperti itu..dari tadi dia hanya mengigau nama anak perempuannya"
"mungkin karena tanta nichole rindu... Ah ya..apakah kami boleh masuk?"
"silahkan saja...tapi saya pamit dulu..permisi"
Setelah sang dokter pergi maura dan grace melihat sang mama terbaring kemah dirimah sakit.
"mama mu sedang tidur grace..pantas saja anaknya cantik.. Mama nya aja tidak kalah cantik"puji maura
"jangan memujiku terus maura... Aku bisa besar kepala"
"aku hanya bergurau saja grace..sepertinya Tante kecapekan.."
"mungkin .ya sudah kita keluar saja"
"grace.. No.. Kemarilah dan lihat wajah ibumu
Grace yang sedari. Tadi menahan air matanya agar tidak tumpah pun akhirnya pecah karena melihat ibunya berbaring lemah diranjang rumah sakit.
"do'akan saja grace..semua akan baik-baik saja..aku bersama mu" ujar maura
***