NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:121.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Dua

Sudah dua bulan berlalu, kandungan Celina sudah mulai terlihat. Wanita itu memutuskan tetap berada di desa dan bekerja membantu Bu Bidan.

Bu Bidan yang akan menjamin kebutuhan sehari-hari wanita itu. Celina juga tinggal di rumahnya.

Seperti biasa, Yusuf selalu pulang sabtu dan minggu. Kali ini dia tampak sangat lemah. Sampai di rumah pria itu langsung masuk ke kamar dan berbaring.

"Mas, kenapa? Apa Mas sakit?" tanya Dira, begitu melihat suaminya tertidur.

"Sudah dua hari ini kepalaku kembali terasa pusing," jawab Yusuf.

"Apa kita ke bidan saja?" tanya Dira. Melihat wajah suaminya terlihat pucat.

"Nanti saja. Aku mau istirahat sebentar," jawab Yusuf.

"Baiklah, Mas. Kalau begitu, aku siapkan dulu makanan," balas Dira.

Di dapur Dira tampak tersenyum. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Ketika suaminya terlihat kurang enak badan, justru dia tampak bahagia.

Jam lima sore, akhirnya Yusuf memutuskan untuk ke rumah Bidan Rose. Saat mobil mereka sampai di halaman, Celina yang sedang membersihkan ruangan praktek Ibu Bidan menjadi terkejut.

Dia melihat Yusuf dan Dira keluar dari mobil yang sama. Dadanya terasa sesak. Bu Bidan yang akan menuju kamar, melihat keluar jendela. Barulah dia paham kenapa Celina tampak diam terpaku.

"Celina, sebaiknya kamu ke kamar saja. Jika memang kamu merasa sedih, menangis saja. Jangan kamu tahan. Itu akan menjadi beban bagimu," ucap Bu Bidan.

"Baik, Bu." Hanya itu yang Celina dapat ucapkan.

Ternyata rasa rindunya pada sosok Yusuf dapat terobati walau harus mengorbankan satu sisi hatinya dan membuat luka itu terkoyak.

Di tahan sakit, dilepas begitu sulit. Sesakit inikah mengikhlaskan orang yang kita sayangi. Mesti terkadang air mata jatuh tanpa ku sadari, hingga mata ini seperti ditutupi kabut yang amat tebal, inilah aku dengan segala kekuatanku untuk mencintaimu, memiliki kamu tak mungkin lagi. Kini aku hanya mampu mendoakan kamu hidup bahagia bersama dia yang mengalahkan ku.

Bertepatan dengan Celina yang berjalan ke kamarnya, Yusuf dan Dira masuk. Mereka berdua langsung menuju ruang praktek Bu Bidan.

"Selamat sore, Bu Bidan," sapa Dira.

Mereka langsung masuk ke ruang praktek setelah dipersilakan bibi. Bu Bidan tampak canggung dan memperhatikan Yusuf dalam diam.

"Selamat sore. Ada gerangan apa ini, keduanya mampir. Ada yang bisa Ibu bantu?" tanya Bu Bidan dengan ramah sambil tersenyum. Dia lalu mempersilakan keduanya duduk.

"Begini, Bu ... Mas Yusuf sudah satu minggu ini kembali merasa pusing dan mual seperti waktu pertama kali menikah. Aku curiga saat ini Mas Yusuf sedang mengalami gejala Sindrom Couvade. Kebetulan aku sudah satu minggu telat datang bulan," ucap Dira dengan semangat.

Yusuf yang mendengar ucapan sang istri menjadi terkejut karena Dira tak pernah mengatakan tentang datang bulannya yang telat.

"Jadi kamu sudah telat satu minggu datang bulannya, Dira?" tanya Yusuf dengan wajah yang masih terkejut.

"Awalnya aku ingin periksa tanpa Mas, dan membuat kejutan. Tapi karena Mas sekalian ingin berobat, jadi aku ikut saja," jawab Dira.

"Semoga saja dugaan kamu benar, Dira. Ibu ikut senang mendengarnya," balas Bu Bidan.

Bu Bidan lalu meminta Dira untuk ke kamar mandi menggunakan tespek. Setelah memakainya, Dira lalu memberikan tespek itu lagi pada Bu Bidan.

Setelah beberapa menit, Bu Bidan melihat hasilnya. Dia tampak sangat terkejut.

"Bagaimana hasilnya, Bu? Apa benar aku hamil?" tanya Dira dengan antusias. Dia memandangi suaminya dengan tersenyum.

Bu Bidan menarik napas dengan sangat berat, dia lalu meraih tangan Dira dan menggenggamnya. Sepertinya dia berat mengatakan hasilnya.

"Dira, ibu minta maaf jika apa yang ibu katakan ini akan membuat kamu sedih. Berdasarkan tespek, hasilnya negatif. Hanya garis satu," ucap Bu Bidan dengan pelan dan lembut.

Ucapan Bu Bidan membuat Dira terkejut, begitu juga dengan Yusuf. Tadinya dia berharap jika dia sedang mengandung darah daging pria yang sangat dia cintai itu.

Dira tak bisa menahan tangisnya. Dia sangat kecewa karena hasilnya tidak sesuai harapannya.

"Maaf, Dira. Ibu tak bermaksud membuat kamu sedih. Ibu hanya mengatakan berdasarkan hasil medis. Tapi kamu masih muda, masih banyak waktu untuk dapat berusaha lagi," ucap Bu Bidan.

"Kenapa aku bisa telat datang bulan, Bu?" tanya Dira di sela isak tangisnya. Dia lalu menghapus air matanya.

"Mungkin karena kamu sedang banyak pikiran atau kelelahan," jawab Bu Bidan.

Dira sudah mulai tampak tenang. Apa lagi setelah Bu Bidan mencoba menghiburnya. Wanita itu lalu mengatakan jika suaminya mengalami sakit seperti orang ngidam sehingga dia berkesimpulan jika dia sedang hamil.

Bu Bidan lalu memberikan obat. Setelah itu mereka berdua pamit. Setelah Dira masuk mobil, Bu Bidan lalu memanggil Yusuf ketika pria itu akan masuk ke mobil.

"Maaf Mas Yusuf, aku tadi lupa memberikan obat buat Mbak Dira. Apa Mas bisa masuk sebentar?" tanya Bu Bidan.

"Baik, Bu," jawab Yusuf.

Yusuf lalu pamit pada Dira yang telah berada di dalam mobil, jika dia akan mengambil obat dulu.

"Dira, tunggu sebentar ya. Aku mau mengambil obat mu dulu," ucap Yusuf.

"Silakan, Mas," jawab Dira pelan. Tampaknya dia masih sedih atas hasil tespek tadi.

Yusuf lalu berjalan masuk kembali ke ruang praktek Bu Bidan.

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!