NovelToon NovelToon
The One Who Give Me Butterflies Feeling

The One Who Give Me Butterflies Feeling

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Cerita cinta dari masa remaja saat SMU hingga dewasa.
Bagaimana proses pendewasaan terbentuk karena mengenal cinta.
Cinta itu seperti permen dengan berbagai rasa, manis, asam, juga rasa mint yang kadang terasa pedas tapi menyegarkan.

Aku membuat cerita ini tidak dalam bentuk panjang, tidak banyak drama dan bertele-tele.
Cerita fiksi yang berdasarkan detail kebenaran.

Semoga kalian menyukainya.
Full of love from me,
Author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Berusaha melupakannya

3 Bulan berlalu, setiap kali aku kangen Danny, ingin rasanya aku WA dia hanya sekedar untuk mengucapkan kalimat, hai apa kabar, tapi aku selalu mengurungkannya. Lalu berusaha melupakannya.

Pernah suatu kali ada WA dari Danny.

"Hai apa kabar?"

Cuma 3 kata, tapi membuatku berdebar untuk seketika.

Aku membalasnya: "Hai Dann, baik. Kabar kamu sendiri bagaimana?".

Lalu Danny membalasnya singkat: "Baik juga".

Setelah itu tidak ada kelanjutannya sampai berbulan bulan.

Dian dan Rio pun putus, beberapa bulan setelah aku dan Danny putus.

Jadi aku benar benar kehilangan kabar tentang Danny, sampai WA itu datang. WA yang tidak pernah ada kelanjutannya selama berbulan bulan kemudian, tapi membuatku sangat senang sekali. Hingga tiba ulang tahunku. Danny menyapaku lagi melalui WA.

"Selamat ulang tahun Fan"

Sesingkat itu ucapannya padaku, tapi dia mengucapkannya persis di tengah malam, pukul 00.00.

Aku baru membaca nya di pagi hari. Seingatku selama kami jadian baru 1x dia mengucapkan selamat ulang tahun di tengah malam, sisanya dia selalu ketiduran. Apa maksudnya ini? Apa hanya aku yang berlebihan mengartikannya?.

Aku membalasnya singkat juga, aku tidak mau terlihat bahwa aku masih mengharapkannya kan.

"Terima kasih, Dann".

Tidak lama Danny membalasnya: "Kamu mau hadiah ulang tahun apa?".

Apa aku tidak salah, apa aku sungguh berlebihan karena masih mengharapkannya.

"Mmm.... gak lah, ga usah, makasih udah inget ulang tahunku".

"Ya ga mungkin aku lupa dong, apa kamu masih suka Donald Duck? Beberapa waktu yang lalu aku lewat toko pernak pernik, dan melihat pulpen Donald Duck, lalu aku teringat sebentar lagi kamu ulang tahun, cuma takutnya kamu merasa itu kekanakan kalau aku kasih kamu itu." Kata Danny.

Akupun membalasnya : "Dasar emang ga niat kasih kado kali, alasan saja kamu hehehe". "Makasih ya Dann".

"Semoga kamu bahagia selalu Fann" Kata Danny. Setelah itu tidak ada lagi WA dari Danny selama 2 minggu ke depan. Sampai waktunya kini dia yang berulang tahun.

"Hai Dan, selamat ulang tahun" aku mengucapkannya tengah malam sesuai waktu Perth.

Tidak disangka Danny belum tidur, dia langsung membalasku.

"Makasih Fann, kamu belum tidur Fann?".

Aku membalasnya: "Belum ngantuk Dann". Padahal aku memasang alarm khusus untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.

"Ya udah, tidur sana sekarang, kamu besok kuliah kan, jangan sampai telat bangun loh" Kata Danny kepadaku.

"Iya, good night Dann".

"Good night Fann".

Aku tidak bisa tidur setelah WA itu. Ini sungguh gila, mana bisa aku melupakannya kalau dia manis seperti itu.

Tetapi seperti biasa tidak ada kabar darinya selama berbulan bulan kemudian. Dan kali ini aku sungguh sungguh berniat melupakannya.

Aku mulai membuka hatiku untuk lelaki lain yang mendekatiku. Kalau dia mendekati kriteriaku, aku mau mengenalnya lebih jauh, berkencan untuk lebih saling mengenal. Tapi pada akhirnya pada saat lelaki itu menembakku, ada saja alasan dalam hatiku yang merasa aku tidak cocok. Kurang inilah, kurang itulah, kata teman-temanku aku terlalu pemilih.

Benarkah aku yang terlalu pemilih? Atau memang karena kurang cocok, atau jangan-jangan karena, kadang kala aku masih memikirkan Danny.

Hampir 1 1/2 tahun lamanya aku dan Danny putus. Lalu seperti biasa di hari ulang tahunku pada tengah malam aku mendapat WA dari Danny. Tapi karena aku takut dengan perasaanku sendiri sengaja aku berusaha tidur, dan baru membuka WA di pagi hari.

"Fann, selamat ulang tahun". "Apa kamu sudah tidur?" Begitu kalimat Danny tadi malam.

"Ya, sorry baru balas, aku tidur cepat kemarin, makasih ya Dann"

Tidak lama ada balasan lagi darinya, kalimat standar yang bisa kutebak.

"Kamu mau hadiah ulang tahun apa?" Tanyanya.

Ini sungguh gila, kenapa aku menjadi gila tidak karuan begini setiap ulang tahunku.

Aku tidak langsung membalasnya.

Di satu sisi aku masih berharap kepadanya, berharap dia mengajakku balikan. Tapi aku tau itu adalah harapan yang sia-sia.

Selama berbulan bulan tidak ada kabar darinya, hanya sedikit kata-kata manis dari nya, 1 tahun sekali, tapi selalu membuatku berharap. Aku jadi kesal sendiri, berpikir bagaimana cara ngerjain Danny.

Siang menuju sore baru kubalas lagi WA dari Danny.

"Dan kalau kali ini aku minta hadiah, apa kamu pasti kasih hadiahnya?" Tanyaku pada Danny.

"Ya, pasti dong. Kamu mau apa Fann?" Kata Danny.

"Aku mau barang unik, dimana ga ada toko yang jual" Kataku asal, padahal aku juga ga tau aku mau apa. Aku sungguh hanya merasa kesal sendiri saja waktu itu.

"Mmmm.... ok" Kata Danny.

2 Minggu berlalu, kini giliran Danny yang berulang tahun. Kali ini sengaja aku mengucapkannya tidak tengah malam. Aku tidak mau berharap lagi pada Danny. Aku takut dia masih belum tidur dan akan langsung membalas WA ku seperti tahun lalu.

"Selamat ulang tahun Dann" kataku di pagi hari sebelum berangkat ke kampus.

"Hai Fann, terima kasih. Apa sekarang kamu sedang bersiap-siap pergi ke kampus?"

"Ya kurang lebih begitu, aku lagi jalan menuju kampusku" jawabku kepada Danny.

"Selamat bersenang senang di kampus Fann" Kata Danny menutup pembicaraan kami.

Libur Natal dan Tahun baru aku pulang ke Bogor. 1 minggu sebelum Natal aku menerima paket dari Perth. Ya paket dari Danny.

Ooohhh kurasa aku sungguh akan menjadi gila kali ini. Paket dari Danny.... untuk apa dia mengirimiku paket.

Ternyata isinya buku berwarna biru muda dengan lembaran warna warna di dalamnya. Tiap lembarnya berisi puisi dan quotes, tentang cinta, keluarga, pertemanan, motivasi, ataupun kata-kata bijak tentang kehidupan. Kumpulan puisi dan poems ini ditulis secara berkelompok, dalam warna dan font yang berbeda sesuai kelompoknya.

Untuk cinta semua halamannya berwarna pink, untuk keluarga halamannya berwarna kuning, pertemanan berwarna biru muda, motivasi berwarna hijau muda, dan tentang kehidupan berwarna oranye. Lalu ada selembar kertas di halaman terakhirnya, tertulis:

"Hai Fann, apa kamu suka hadiah dariku? Aku bingung harus memberikan apa, kamu minta barang yang ga bisa dibeli, berarti aku harus membuatnya, karena aku tidak berbakat dalam hal membuat sesuatu, lalu mengingat kamu menyukai quotes, akhirnya aku menemukan ide untuk buku ini. Aku sendiri yang mengeprint tiap halamannya, meski pengerjaan akhirnya kubawa ke toko untuk menjadikannya buku. Aku harap kamu menyukainya. Aku memperkirakan hadiah ini baru akan tiba mendekati Natal, jadi anggap saja ini hadiah untuk ulang tahunmu dan Natal ya.

-Danny-".

Aku menangis setelah membaca surat itu, aku menangis karena terharu, lalu merindukannya, kemudian tersadar ini semua hanya harapan semu, aku tau dia sebenarnya tidak lagi mencintaiku, entah apa arti semua ini baginya, tapi yang pasti buku ini berharga bagiku, meski aku tau pada akhirnya aku harus melupakannya, melupakan perasaan cintaku, dan hanya menganggap Danny melakukan ini atas dasar pertemanan.

Setelah aku menenangkan diri, aku WA dirinya, mengucapkan terima kasih atas bukunya. Lalu Danny bertanya, apa aku menyukainya. Lalu aku mengatakan bahwa aku menyukainya, dan menjelaskan bahwa aku tidak menyangka akan diberikan buku, karena itu hanya permintaan iseng aja sebenarnya. Obrolan kami hanya obrolan singkat dan kemudian berlalu begitu saja.

Beberapa bulan kemudian aku mendengar dari Dian, tentu saja Dian mendengarnya dari teman Rio saat menanyakan kabar tentang Rio, bahwa Danny sudah memiliki pacar disana. Kali ini aku benar-benar bertekad akan melupakan Danny.

1
Jayrbr
Jiwa saya terkoyak!
fien: terima kasih kakak 🥰
total 1 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Abis baca cerita ini, bikin aku merasa percaya sama cinta lagi. Terima kasih banget thor!
fien: waahhh seneng banget dengernya. nantikan bab selanjutnya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!