NovelToon NovelToon
Only 200 Days Mr.Mafia

Only 200 Days Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bagiamana jika kehidupan seorang mafia yang terkenal akan ganas, angkuh atau Monster ternyata memiliki kisah yang sungguh menyedihkan?

Bagaimana seorang wanita yang hanyalah penulis buku anak-anak bisa merubah total kehidupan gelap dari seorang mafia yang mendapat julukan Monster? Bagai kegelapan bertemu dengan cahaya terang, begitulah kisah Maxi Ed Tommaso dan Nadine Chysara yang di pertemukan tanpa kesengajaan.

~~~~~~~~~~~
✨MOHON DUKUNGANNYA ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

O200DMM – BAB 31

SAMA-SAMA ANGKUH

Pengakuan yang baru saja Nadine ucapkan, kali ini berhasil membuat amarah Maxi tertekan. Urat di dahi Maxi tercetak jelas, remasan tangannya yang masih berada di sela rambut pelayan nya juga semakin kuat.

“Akkgghhhh.... Hikss” Kulit kepalanya terasa sakit, rasanya seluruh akar rambut seperti ingin copot. Melihat rasa sakit yang pelayan itu alami, sungguh membuat Nadine mengepalkan tangannya.

Nadine bergerak cepat, mencoba melepaskan tangan Maxi dari rambut sang pelayan tadi dengan paksa. “I SAY STOP!” Nadine memberikan sentakan lagi.

Amarah yang sudah mendidih kini Maxi lampiaskan ke ponsel milik pelayan yang masih dia genggam. Satu lemparan saja sudah membuat benda persegi canggih itu hancur berkeping-keping di lantai.

Nadine beserta pelayan tadi sama-sama tersentak kaget. Wanita malang yang masih mengenakan pakaian lengkap khusus pelayan, masih menangis sesenggukan, kepalanya tertunduk takut sementara Nadine mencoba menggosok punggungnya dengan perasaan bersalah.

Tatapan Maxi mulai menyorot ke istrinya, matanya yang melebar marah seakan sebuah cekikikan yang melilit di leher Nadine.

“Siapa yang kamu telfon?” Maxi melangkah perlahan hingga suara dari sepatu mahalnya terdengar seperti dentuman horor. Berbeda dengan Nadine yang berani menghadapi Maxi dengan memberikan tatapan menantang, sang pelayan justru mulai gemetar dan lebih menunduk saat menyadari bosnya melangkah maju.

“Kakak ku.” Jawab Nadine.

“Dan kamu sudah membuat nyawa seseorang terancam.” Itu salah. Nadine tidak bermaksud menyerahkan nyawa seseorang kepada pria pembunuh seperti Maxi.

“Kamu sudah tahu resikonya, tapi kamu masih nekat penulis.” Bukannya menyelamatkan dirinya sendiri, Nadine malah menarik tangan pelayan tadi dan membawanya bersembunyi di belakangnya agar terhindar dari jangkauan Maxi. Pria itu tahu, apa yang wanita pemberani di depannya tersebut ingin lakukan-- menyelamatkan pelayan tadi dari kematian!

“Kamu tidak berhak memberi keputusan untuk nyawa seseorang-- ”

“AKU BERHAK ATAS SEMUANYA. Nyawa, bahkan nafasmu sekaligus.” Maxi menunjuk tepat ke wajah Nadine.

“Jika kamu membunuhnya, maka kamu seharusnya membunuh ku. Aku yang bersalah, aku yang memaksanya, jadi aku seharusnya yang kamu bunuh.”

Pria itu mengangguk, mulai mengerti apa kelemahan dari wanita pemberani bernama Nadine itu. Maxi menyingkirkan tubuh Nadine, mencekik leher pelayan nya dengan ganas tanpa ampun. Melihat pemandangan itu, Nadine tak tinggal diam, ia mencoba melepaskan tangan kokoh milik suaminya agar mau melepaskan pelayan tadi.

“Aku bilang lepaskan dia Maxi.” Bahkan teriakan Nadine tak mempan untuk bisa melepaskan pelayan tadi yang mulai kehabisan tenaga.

“Bukankah kamu suka melihat orang lain mati karena mu.” Tubuh Nadine melemah, ia mulai menangis sembari memegang tangan sang pelayan tadi. Untuk pertama kalinya Maxi melihat Nadine merendahkan dirinya hanya demi menolong seseorang.

“Aku mohon hiksss... Lepaskan dia Maxi.” Nadine begitu tulus memohon kepada Maxi agar mau melepaskan pelayan tadi.

“Kamu sedang memohon untuk seorang pelayan.” Maxi melonggarkan cekikikan nya sehingga pelayan tadi sedikit mulai bernafas.

“Tidak ada yang salah ketika kamu memohon untuk keselamatan seseorang yang sudah membantu mu.” Kini yang awalnya Nadine menundukkan kepalanya, ia kembali mendongak menatap Maxi.

“Dia sudah membantuku. Tidak seperti kamu, yang selalu suka melihat orang lain menderita.” Maxi melepaskan pelayan tadi hingga tersungkur di lantai. Tangan kanannya beralih ke tengkuk Nadine, menariknya lebih dekat sehingga dahi mereka hampir bersentuhan.

Maxi memberikan tatapan mematikan, sedangkan Nadine hanya seorang wanita yang membawa keberaniannya di kandang singa. “Kalau begitu memohon lah pertolongan dariku jika kamu ingin selamat.”

Pria itu menarik kasar lengan Nadine menuju ke kolam renang terbuka, mendorongnya sampai tubuh Nadine oleng tanpa ada pegangan yang bisa wanita itu raih. Byurr! Nadine tercebur ke kolam yang cukup dalam, Maxi sudah membaca semua informasi mengenai pribadi Nadine, salah satunya--- gagal dalam berenang.

Maxi masih berdiri angkuh melihat ke arah wanita yang terlihat berusaha berenang meskipun itu gagal dan berulang kali membuatnya tenggelam lalu naik kembali ke permukaan air dan tenggelam lagi. Tapi yang membuat Maxi geram, tidak ada suara permohonan dari Nadine, terlihat sekali kalau Nadine benar-benar wanita angkuh yang berani.

Kedua tangan Nadine mengepak-kepak, nafasnya bercampur dengan air kolam yang mulai memasuki hidung serta mulutnya. Dadanya terasa sesak seiring pergerakan kedua kaki dan tangannya.

“JIKA KAMU INGIN SELAMAT, MAKA MEMOHONLAH.” Ucap Maxi memberikan petunjuk untuk keselamatannya. Bagi Nadine itu hanyalah jebakan yang akan membuat hidupnya semakin sulit tinggal bersama orang-orang di Mansion ErEd.

Suara air kolam yang ricuh masih terdengar, deru nafas Nadine mulai melemah. Pelayan yang hampir mati tadi juga mengintip khawatir dari balik tembok.

-‘Aku minta maaf kakak, aku tidak bisa menemanimu. Aku tidak akan pernah tunduk kepada pria sepertinya.’ Rasa sesak mulai memenuhinya. Kedua kelopak mata Nadine mulai sayup, tubuhnya kaku dan dingin.

Melihat pergerakan Nadine yang mulai melemah, Maxi mulai menggeram kesal berharap wanita itu menghilangkan keangkuhannya. Secara perlahan, Nadine mulai tenggelam, pasrah akan apa yang akan menimpanya.

“Shit!”

“Nadine!” Maxi menceburkan dirinya, berenang ke dalam air kolam meraih tubuh Nadine yang sudah tidak sadarkan diri, membawanya ke permukaan dan meletakkannya di lantai pinggiran kolam.

“Nadine! Ayo, buka matamu. Kenapa kamu sangat keras kepala.” Pria itu menepuk-nepuk pipi gembil Nadine, dahinya mengernyit antara khawatir, panik serta marah.

Maxi mulai menjepit hidung Nadine, meraup bibirnya yang sedikit terbuka untuk memberikan nafas buatan berkali-kali sambil memberikan CPR dan terus berharap istrinya kembali sadar.

Beberapa menit melakukan pertolongan pertama tanpa lelah, akhirnya usaha Maxi membuahkan hasil ketika Nadine mulai terbatuk-batuk. Dengan segera pria itu menggosok punggung Nadine, seakan mereka melupakan pertengkaran yang masih terjadi.

“Kenapa kamu keras kepala? Sudah ku bilang, memohonlah, aku akan menolong mu.” Wajah Maxi menunjukan bahwa dia kesetanan karena terlalu khawatir akan keadaan Nadine.

Tapi hal itu tak membuat Nadine berbaik hati, malahan Nadine mendorong kasar Maxi lalu dia berdiri dan masih menatap kesal sembari memeluk tubuhnya yang menggigil. Apa pria itu sudah melupakan siapa yang membuatnya hampir mati?

“Lebih baik aku mati. Kenapa kamu menolongku hah?”

“Aku tidak suka terus berdebat denganmu-- ”

“KALAU BEGITU BIARKAN AKU HIDUP TENANG. KAMU MENJADIKAN KU SEORANG ISTRI TAPI KAMU MEMPERLAKUKAN KU SEPERTI TAHANAN.” Seakan mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini dia masih pendam. Nadine mulai menangis karena rasa kesal yang tidak bisa berpadu dengan emosinya yang lain.

“AKU HANYA INGIN MENELEPON KAKAK KU DAN KAMU MALAH MAU MEMBUNUH ORANG YANG SUDAH MENOLONGKU? APA KAMU TIDAK PUNYA HATI NURANI SEDIKIT SAJA? KAKAK KU SEDANG SAKIT DI SANA, DAN KAMU MENAHAN KU DI SINI HIKSS.”

“YA... DAN PERLU KAMU INGAT, AKU MENIKAHI MU AGAR KAMU BISA MENEMUI KAKAK MU DENGAN SELAMAT.”

Nafas keduanya sama-sama tak karuan akibat sentakan yang mereka berikan satu sama lain. Tidak ada yang salah dari ucapan Maxi, bahkan Nadine sendiri mulai menyadarinya hal itu. Tubuh mereka terlihat basah dan berantakan.

Tak ingin lebih marah lagi, Maxi memilih pergi, tapi sebelum itu dia berhenti dan menoleh ke samping tanpa membalikkan tubuhnya. Punggung gagah Maxi tercetak di balik kemeja hitamnya, betapa menggairahkan pria itu ketika basah kuyup.

“Aku tidak akan membunuhnya, kamu senang.” Pria itu melangkah pergi setelah mengatakan nya.

Nadine masih berdiam diri, hatinya merasa lega ketika Maxi sudah memutuskan untuk tidak membunuh pelayan tadi. Di sisi lain Nadine juga mulai memikirkan semua ucapan Maxi tadi, andai saja dia lebih berpikir jernih, dia tidak akan mempunyai pemikiran ingin mati ketika kakaknya di sana masih menunggu dia pulang.

...°°°...

WAJIB DIBACA ⚠️

Saya membawakan bab baru. Hari ini hanya satu bab seperti sebelumnya. Dan iya, saya juga mulai merevisi kembali cerita ini dari bab 1 sampai 30, jadi.... Jika saya tidak update selama satu hari itu berarti saya sedang merevisi kembali bab ONLY 200 DAYS MR. MAFIA.

Saya harap kalian mengerti dan paham, betapa melelahkan menulis sambil memikirkan alur cerita yang menarik agar kalian tidak bosan. 🙏😌 Semoga harimu menyenangkan!

Thanks and See Ya ^•^

1
Ct Echah
Daq dig dug
Ct Echah
menarik👍
Nunge
ini seperti masimo dan laura
onidias
dari awal hingga selesai GK ngerti jalancerita ini..autor anda kbanyakan drama cerita anda saya kasih jempol terbalik..alias jelek . GK beraturan jalan cerita y.nyesel dah baca sampai Ahir untung GK kasih like..
Four.: yap... setidaknya you udah mampir thanks untuk kritikannya ^^
total 1 replies
mars
lagian blagu bgt
mars
tokoh nadine itu bego atau apa ya,modal nekat doang
mars: bgus ide ceritanya ka,cuma aku agak sulit mencernanya...
Four.: yang penting nekat dulu 😅
total 2 replies
Susi Susiyati
ya sapa pun pasti marah kesal dan kecewa ini blm sberpa ibaratnya ini baru kerikil batu besarnya blm.huhhhh
Four.: ho,oh
total 1 replies
Susi Susiyati
😭😭😭😭😭😭😭sesuai jnji q ksih vote nie 😁😜
Four.: udah terbongkar yeee 😅
total 1 replies
Susi Susiyati
sebnernya kasian sm maxi,,,,,,hidup di tngah2 orang gila setres lebih lebih pokoknya semua dan mirisnya itu kluarganya sndri.nnti klo kbongkr satu aja q ksih vote😛😁
Four.: hahaha /Facepalm/
total 1 replies
Susi Susiyati
waduh opo meneh iki.jngn bilng klo yg lg tidur sm nadine kmbaran maxi.giling
Susi Susiyati
pasti julia yg mmbocorkan klo maxi dan nadine mau nemuin kk nya.huhhh
knpa kak orng g slh jd sasaran dendamnya g jlas,nadine baru msuk ke lingkup maxi tp dia udh jd target dan kknya yg g tau apa2 jd sasaran.
knpa orng jhst yg di sini bebas berkliaran sdang yg g slh jd sasarannya.mslhnya g ada yg terpecahkan teka teki ters yg ada.ayo nadine setelh ini bongkar kebusukan keluarga maxi,biar ngsmuk mati smua
Four.: sabar ... namanya juga drama 😅
total 1 replies
Erna Marsaid
sepertinya alex
Hera Dita
saudara kembarnya agaknya. SET mungkin singkatan nama...
Four.: yupppp, kira² singkatan nama apa??😁
total 1 replies
🧠
author nih kebiasaan😌
Four.: kenapa?? apa salah saya??? 😅
total 1 replies
Susi Susiyati
😭😭😭😭😭😭
Susi Susiyati
huhhhh ini mah saudra kmbarnya.bs bebas di rmh maxi orng mirip maxi.jngn smpe nadine msuk perangkp maxi palsu
Susi Susiyati
waduh alat apa itu yg di mntel nadine.jngn blng itu cctv ms lg nganu nganu di intai orng😁🤭.pasti orng yg td di festval yg nbrak nafine yg naro alat itu.huhhhh smga nadine apa maxi cpt sdar....
Four.: udah kedengaran 😌
total 1 replies
Susi Susiyati
knpa ya nadine tu bodoh bgt,terllu percy dan menganggp sepele,ys dia inget tato yg ada di david klo orang yg peka lngsung ngomng,bisanya cmn ngoceh doank kdng greget jg sm yg nbrak nadine smpe pnsel jatuh pasti di sngaja tp dianggp sepele.g ada waspdanya udh tsu bnyk musuh suaminya berkliaran.
ina pasti mau nyuri duit maxi lg kan veer butuh duit lg.
Four.: tarik napas dulu atuhh😅
total 1 replies
Susi Susiyati
si risol pengn kepalanya diledakin x sial bner tu orng tua.....
Susi Susiyati
tegang,,,,,,
Four.: sangat /Panic/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!